You are on page 1of 2

Bromokriptin mesilat adalah suatu ergot yang dipakai untuk menekan laktasi, tetapi obat ini bekerja langsung

pada reseptor dopamin pada SSP, sistem kardiovaskular, dan saluran gastrointenstinal. Bromokriptin lebih efektif daripada amantadin dan antikolinergik, tetapi tidak seefektif levodopa dalam menghilangkan gejala-gejala parkinsonisme. Pasien yang tidak dapat mentoleransi levadopa seringkali diberikan bromokriptin. Diperkirakan bahwa reseptor dopamin yang dipengaruhi oleh bromokriptin berbeda dengan reseptor yang dipengaruhi oleh levodopa atau karbidopa-levodopa. (Kee, Joyce L., Hayes, Evelyn R. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. EGC : Jakarta. 19)

KASUS Tn. AB, 60 (BB 65 kg, TB 170 cm) sedang beristirahat di kursi kerjanya tiba tiba tangan nya gemetar (tremor) dan terasa kaku. Tn AB sudah akhir akhir ini mengalami gangguan yang sama disertai pengeluaran air liur yang berlebihan serta lambat dalam melakukan gerakan. Tn AB bekerja sebagai buruh tani dan sering berhubungan dengan penggunaan pestisida. Oleh dokter, Tn. AB didiagnosa menderita penyakit parkinson dan diberikan bromokriptin 5 mg. Tn. AB memiliki riwayat Angina dan sudah diterapi dengan baik. Bagaimana pandangan anda terhadap kasus ini? Gunakan FARM or SOAP!

FARM FINDING Data Rekam Medik pasien : 1. 2. 3. Data pasien Nama pasien : Tn. AB Usia : 60 tahun Berat Badan : 65 kg Tinggi Badan : 170 cm Pekerjaan : Buruh Tani Pasien memiliki riwayat Angina dan sudah diterapi dengan baik. Pasien bekerja sebagai buruh tani dan sering berhubungan dengan penggunaan pestisida.

ASSESSMENT a. Identifikasi Drug Related Problems (DRPs)

Pasien sedang tidak menggunakan obat sebelumnya dan tidak mengalami gejala apapun, sehingga pasien tidak mengalami DRPs. b. Identifikasi non Drug Related Problems (non DRPs) Pasien bekerja sebagai buruh tani dimana sering terpapar pestisida. Pestisida dapat meningkatkan faktor resiko penyakit parkinson. ... c. Pasien di diagnosis oleh dokter mengalami penyakit parkinson, dan mendapat terapi farmakologi berupa Bromokriptin 5 mg.

RESOLUTION Penyusunan Care Plan (rencana terapi) : a. Terapi non farmakologi b. Terapi farmakologi Pada kasus ini, dokter memberikan 5 mg Bromokriptin kepada pasien. Namun pasien memiliki riwayat penyakit Angina, dimana pemberian Bromkriptin dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit Angina karena dapat menyebabkan hipotensi sebagai salah satu efek sampingnya. Sehingga berdasarkan hal ini, kami menyarankan untuk mengganti Bromokriptin dengan Levodopa, karena levodopa tidak memiliki kontarindikasi terhadap angina. Selain itu Levodopa juga diketahui memiliki efektifitas lebih baik dan efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan bromokriptin. Dikarenakan pasien sudah diberikan 5mg bromokriptin, maka kami menyarankan untuk menghentikan penggunaan bromokriptin dengan cara tappering dose, yaitu menurunkan dosisnya perlahan hingga dosis akhir. Kemudian bromokriptin diganti dengan Levodopa dengan dosis rendah yaitu (...) dan ditingkatkan dosisnya perlahan hingga didapatkan hasil terapeutik yang baik. MONITORING

Yang belum : Dicari alogaritma dosis levodopa. Cari jurnal ttg kombinasi levodopa dgn karbidopa, efektifitasnya gimana? Cari materi yang berhubungan dengan : parkinsonism, levodopa, kekurangan bromokriptin,, untuk latar belakang. Cari hubungan pestisida dengan parkinson (sumber terpercaya)

You might also like