You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang Keguguran merupakan kegagalan kelangsungan proses kehamilan secara

spontan pada usia lebih dini atau sama dengan 20 minggu. Dari seluruh kehamilan, kejadian keguguran sebanyak satu kali dapat dialami oleh sekitar 1520 persen perempuan. Umumnya keguguran terjadi pada usia kehamilan di bawah 13 minggu.1 Keguguran akan menjadi masalah yang serius jika terjadi berulang. Kriteria keguguran berulang adalah jika terjadi keguguran berulang sebanyak lebih dari 3 kali berturut-turut. Dari seluruh kehamilan yang ada maka angka kejadian keguguran berulang adalah sekitar 0,5-1 persen.1 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran berulang, salah satunya adalah sindrom antibodi antifosfolipid (APS). Sindrom antibodi antifosfolipid ( Antiphospholipid syndrome =APS) adalah gangguan yang ditandai antibodi multiple yang berbeda yang timbul bersama antibodi antifosfolipid dengan trombosis arteri dan vena. APS dikenal juga sebagai sindrom Hughes.2 Antibodi ini merupakan predisposisi pembekuan in vivo, terutama dengan mengganggu peran antitrombotik dari fosfolipid (PL). Antibodi antifosfolipid mengikat gugus pada fosfolipid bermuatan negatif atau gugus yang dibentuk oleh interaksi fosfolipid bermuatan negatif dengan lipid lainnya, fosfolipid, atau protein.3 Trombosis adalah terjadinya bekuan darah di dalam pembuluh darah atau ruang jantung yang dapat menyumbat aliran darah arteri maupun vena sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan/organ tersebut. kehamilan.4
1

Trombosis

telah

diketahui secara luas sebagai salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas

Di Indonesia, tombosis berperan dalam tingginya angka kematian ibu. APS adalah penyebab utama trombosis dalam kehamilan yang bertanggung jawab atas morbiditas dan mortalitas janin serta ibu seperti preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, kematian janin dalam rahim, persalinan preterm dan bahkan gangguan proses implantasi mudigah ke dalam endometrium.4 1.2. Tujuan penulisan Sehubungan dengan masalah tersebut laporan ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai sindrom antifosfolipid khususnya dalam kehamilan sehingga dalam ditangani dalam penatalaksanaan yang tepat. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui patogenesis APS dalam kehamilan. b. Mengetahui segala aspek klinik yang berkaitan dengan APS dalam kehamilan. c. Mengetahui diagnosis serta komplikasi dari APS dalam kehamilan. d. Mengetahui penatalaksanaan APS dalam kehamilan.

You might also like