Professional Documents
Culture Documents
KETERAMPILAN MEDIK :
ELEKTROKARDIOGRAFI
Penyusun dr. Agustin Mahardika Editor dr. Titi Pambudi Karuniawaty Desain & Layout dr. Titi Pambudi Karuniawaty
BagianPengembanganKurikulumdanModul dr.TitiPambudiKaruniawaty dr.ArdianaEkawanti,MKes dr.AstriFerdianaS.,MPH dr.DeviRahmadona BagianEvaluasiPembelajaran dr.DewiSuryani dr.NovritaPadauleng dr.DyahPurnaning drg.FarahDibayanti BagianPengembanganSDM dr.EmmyAmalia dr.I.GdeYasaAsmara,M.Med,DTM&H BagianSaranaPrasarana dr.HerpanSyafiiH. AngreJauhar,S.Sos
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya atas terselesaikannya buku panduan belajar keterampilan medik blok kardiovaskuler. Buku ini disusun dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan buku pengetahuan dalam bidang keterampilan medis. Maksud dan tujuan diterbitkannya buku ini tidak lain guna menciptakan para lulusan dokter yang berkompeten dalam berbagai bidang terutama kompetensi dalam keterampilan klinis. Dalam buku ini termuat teori dan aplikasi dari keterampilan pemasangan & interpretasi sederhana elektrokardiografi. Seperti diketahui bersama, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) pada bulan November 2006 telah mensyahkan standar kompetensi dokter Indonesia. Dalam 7 area kompetensi yang harus dimiliki oleh para lulusan dokter di Indonesia salah satu kompetensi yang wajib dimiliki adalah kompetensi keterampilan klinis. Untuk itu Fakultas Kedokteran Universitas Mataram mempunyai kewajiban dalam mencetak dokter yang sesuai standar sehingga nantinya dapat menjadi dokter yang tidak hanya cerdas dalam teori semata namun juga trampil dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua penulis, konsultan, dan rekan-rekan dosen yang telah bersedia meluangkan waktunya guna menyelesaikan buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna karena itu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan perlindungan kepada kita semua didalam melaksanakan tugas serta menerima amal ibadah kita, amin Wassalamualaikum Wr. Wb Mataram, September 2007 Koordinator Keterampilan Medik dr. Ilsa Hunaifi
DAFTAR ISI
Halaman
Tim Laboratorium Keterampilan Medik ... 2 Kata Pengantar 4 Daftar Isi .... 6 Tata Tertib Keterampilan Medik .... 7 Tata Tertib Evaluasi Keterampilan Medik .... 9
11. Syarat mengikuti ujian tertulis dan evaluasi praktek keterampilan medik Absensi kehadiran minimal 75%, dibuktikan dengan lembar kehadiran mahasiswa. Lembar kehadiran mahasiswa harus ditandatangani oleh dosen/instruktur yang bersangkutan Nilai Review minimal 70%, dibuktikan dengan rekapitulasi nilai review yang telah ditandatangani instruktur bersangkutan. Tidak ada tanggungan peminjaman alat Tidak terdapat pelanggaran tata tertib keterampilan medik Dinyatakan layak untuk mengikuti ujian/evaluasi oleh koordinator keterampilan medik
12 Bila terdapat hal-hal yang tidak tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian 13 Bila peserta melanggar tata tertib ini akan dikenai sanksi Mataram, September 2007 Koordinator Keterampilan Medik dr. Ilsa Hunaifi
ELEKTROKARDIOGRAFI
Agustin Mahardika
PENDAHULUAN
EKG (Elektrokardiogram) merupakan rekaman aktivitas kelistrikan jantung yang diperoleh dengan bantuan elektroda yang ditempel di permukaan tubuh seseorang. EKG adalah suatu pemeriksaan tidak invasivyangsangatpentingdiklinik.SelainsederhanadanrelatifmurahEKGdapatmemberiinformasiyang bermanfaat, sehingga masalahmasalah diagnostik penyakit dapat dipecahkan dan pada gilirannya pengobatanakanlebihsempurna. Tetapi harus diingat pula, walaupun EKG sangat berguna, bukan berarti tanpa salah. Gambaran klinis dan pemeriksaan fisik penderita tetap menjadi pegangan yang penting dalam diagnosis dan penatalaksanaanpenyakitpenderita. Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna dalam diagnosis Aritmia, gangguan konduksi interventrikuler, pembesaran ruanganruangan jantung, iskemia, infark, gangguan elektrik, pengaruh obat obatan seperti digitalis dan kinidine. Alatalat yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiogramadalahmesinEKG,kertasEKG,elektroda,jelly,dankapasalkohol.
10
11
menuju Nodus AV, impuls yang mencapai nodus AV mengalami perlambatan konduksi. Impuls diteruskan keberkasHis,selanjutnyakecabangberkaskanandankiri,danakhirnyamencapaiserabutPurkinje.Impuls yang mencapai serabut Purkinje akan menyebabkan kontraksi dari otototot ventrikel secara bersamaan sehinggaterjadisistolventrikuler.
Gambar1(systemkonduksijantung)
12
13
Ketiga sadapan tambahan dibentuk agak berbeda. Salah satu sadapan dipilih menjadi positif dan yang lainnya dibuat negatif. Secara keseluruhan elektrodaelektroda ini dianggap sebagai elektrodanegative 1. Sadapan AVL dibentuk dengan membuat lengan kiri positif dan anggota lainnya negatif. Sudutorientasinya30derajat 2. Sadapan AVR dibentuk dengan membuat lengan kanan positif dan ekstremitan lainnya negatif.Sudutorientasinya150derajat 3. Sadapan AVF dibentuk dengan membuat kaki positif dan ekstremitas lainnya negatif. Sudut orientasinya+90derajat.
Gambar2.Pemasangansadapanekstremitas
14
A. Sadapanprekordial Elektrodaelektrodanya disusun menyilang dada pada suatu bidang horizontal. Nama Sadapan sesuai dengan nama elektrodanya. Sadapan prekordial merekam gerakan listrik ke arahanteriordanposterior. 1. V1diletakkandiruanginterkostalkeempat,padagarisparasternalkanan 2. V2diletakkandiruanginterkostalkeempat,padagarisparasternalkiri 3. V3diletakkandiantaraV2danV4 4. V4diletakkandiruanginterkostalkelimapadagarismidklavikula 5. V5diletakkandiantaraV4danV6 6. V6diletakkandiruanginterkostalkelimapadagarismidaksila.
Gambar3.Sadapanprekordial
15
INTERPRETASI EKG
Kertas EKG merupakan segulungan kertas grafik panjang, dengan garisgaris tebal dan tipis vertikal dan horizontal. Garis tipis membatasi kotakkotak kecil seluas 1 mm x 1 mm, garis tebal membatasi kotak besar seluas 5 mm x 5 mm. Sumbu horizontal mengukur waktu. Sedangkan sumbuvertikalmengukur voltage.Garisrekaman mendatartanpa adapotensiallistrikdisebutgaris isoelektrik. Defleksi yang arahnya ke atas disebut defleksi positif, dan yang ke bawah disebut defleksinegatif. Padarekamanbakutelahditetapkanbahwa: a. Kecepatanrekaman:25mm/detik b. Kekuatanvoltage:1milivolt(mV)=10mm ArtinyadalamkertasEKG: a. Padagarishorizontal - Tiap1mm=0,04detik - Tiap5mm=0,2detik - Tiam25mm=1,00detik b. Padagarisvertikal - 1mm=0,10mV - 10mm=1,00mV
Gambar4.Kalibrasistandar
16
PembentukanGelombangEKG Gelombang P: gelombang P merupakan rekaman depolarisasi di miokardium atrium sejak dari awal sampai akhir. Oleh karena nodus sinus terletak di atrium kanan , atrium kanan mulai berdepolarisasi lebih dulu daripada atrium kiri dan selesai lebih dahulu daripada atrium kiri. Oleh karena itu, bagian pertama gelombang P lebih menunjukkan depolarisasi atrium kanan, dan bagian yang kedua lebih menunjukkan depolarisasi atrium kiri. Begitu depolarisasiatriumselesai,pelistrikkanpadaEKGakankembalitenang. Gelombang QRS : Depolarisasi miokard ventrikel dan kontraksi ventrikel ditandai dengan timbulnyakompleksQRS.KompleksQRSterdiridariatasbeberapagelombangyaitu: a. Defleksi pertama ke bawah disebut gelombang Q, menggambarkan awal darifasedepolarisasiventrikel. b. Defleksi ke atas pertama disebut gelombang R, menggambarkan fase depolarisasiventrikel c. Defleksi ke bawah pertama yang mengikuti defleksi ke atas disebut gelombangS,menggambarkandepolarisasiventrikel Gelombang T: Gelombang ini merupakan rekaman repolarisasi Ventrikel, sedangkan repolarisasiatriumtidakterekampadaEKG. Gelombang U: Gelombang u adalah gelombang kecil yang mengikuti gelombang T yang asalnyatidakjelas.Bentukpuncaknyamembulat,biasanyasearahdengangelombangT
17
Interval PR: interval PR meliputi gelombang P dan garis lurus yang menghubungkannya dengankompleksQRS.JadiintervalPRmengukurwaktudaripermulaandepolarisasiatrium sampaipadamulainyadepolarisasiventrikel. SegmenST:SegmenSTadalahgarislurusyangmenghubungkan ujungakhirkompleksQRS dengan bagian awal gelombang T. segmen ini mengukur waktu antara akhir depolarisasi ventrikelsampaipadamulainyarepolarisasiventrikel. Interval QT: interval QT meliputi kompleks QRS, segmen ST dan gelombang T. Jadi interval ini mengukur waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai pada akhir repolarisasi ventrikel.
Gambar5.1bentukdasarEKG
18
Gambar5.2bentukdasarEKGdannamainterval
Menentukanfrekuensijantung: FrekuensiJantungdapatditentukandenganmemperhatikanintervalRRsebagaiberikut: 1. Tentukan satu gelombang R (atau P) yang tepat berimpit pada garis vertikal kotak sedang 2. CaripuncakgelombangR 3. HitungjarakantaraRpertamadankeduadalamukurankotaksedang 4. Frekuensijantungkemudianditentukandenganrumusdibawahini a. Bilajaraknya1kotaksedang,berarti300x/menit b. Bilajaraknya2kotaksedang,berarti150x/menit c. Bilajaraknya4kotaksedang,berarti75x/menit d. Bilajaraknya5kotaksedang,berarti60x/menit e. Bilajaraknya6kotaksedang,berarti50x/menit
19
20
Gambar6.GelombangPnormal
Gelombang QRS: Durasi normal kompleks QRS adalah 0,06 sampai 0,1 detik. Amplitude kompleks QRS jauh lebih besar daripada amplitude gelombang P, sebab ventrikel jauh lebih besardandapatmenghasilkanpotensiallistrikyanglebihbesar. GambarankompleksQRS pada bidang horizontal adalah: gelombang R meningkat dari V1 ke V6, sedangkan gelombang S mengecildariV1keV6.
21
Gambar7.GelombangQRSnormal Gelombang T : bervariasi, bisa positif, negative atau bifasik namun pada sadapan yang mempunyaigelombang Rtinggi biasanyagelombang Tpositif. GelombangTpositifdisandapan I,II,V3V6. Terbalik di AVR. Sedangkan di sandapan III,aVF,aVL,v1 dan V2, gelombang T bervariasi. Gelombang u : Gelombang u biasanya tegak dan paling besar terdapat di V2 dan V3. Sering gelombangutidakjelaskarenabersatudengangelombangT
22
Gambar8.GelombangTdangelombangU
23
IntervalPR:IntervalPRnormalnyaantara0,120,2detik(padakertasEKGantara35mm)
Gambar9.GambarintervalPRnormal
Segmen ST : pada orang normal, segmen ST isoelektrik (rata dengan garis datar) walaupun bervariasiantaraelevasisampaidepresi,tetapikurangdari1mm. Interval QT : Bila laju jantung meningkat, interval QT akan memendek, sebaliknya bila laju jantungmenurun,intervalQTmemanjang.
24
FREKUENSI NORMAL
Frekuensijantungyangnormaladalah:60100x/menit Jika:lebihbesardari100x/menit:SinusTakikardi Kurangdari60x/menit:sinusbradikardi 140250x/menit:takikardiabnormal 250350x/menit:Flutter Lebihbesardari350x/menit:Fibrilasi
25
Adaempattipegangguaniramadasaryaitu: 1. Aritmiayangberasaldarisinus,dimanaaktifitaslistrikmengikutijalurkonduksinormal. Namundenyutnyaterlalucepat,terlalulambatatautidakteratur.terdiridari: a. Sinustakikardi b. SinusBradikardi c. SinusAritmia d. HentiSinus 2. Iramaektopik:aktivitaslistrikberasaldarisuatutempatdiluarnodussinus Aritmiaektopikyangberasaldariatrium a. Takikardisupraventrikularparoksismal b. Geletaratrium/atrialflutter c. FibrilasiAtrium d. Takikardiatriummultifocal e. Takikardiatriumparoksismal Aritmiaektopikyangberasaldariventrikel a. Kontraksiventrikelpremature b. Takikardiventrikular c. Fibrilasiventrikular d. Torsadesdepointes
26
3. Gangguan konduksi :Aktivitas listrik berasal dari nodus sinus dan mengikuti jalur yang biasa,tetapimengalamiblockadeyangtidakdiharapkan. a. BlokSinoatrial b. Blokatrioventrikuler c. BlokIntraventrikular 4. Sindrom preeksitasi : Aktivitas listrik mengikuti jalur konduksi lain yang memintas jalur jaluryangnormal,sehingggamemberikanaliranlistrikpintas. Berikutinidipaparkankasusyangseringterjadi. SinusTakikardi: Dasardiagnosis:Iramasinus(gelombangPQRSTnormal) Frekuensilebihdari100x/menit
Gambar10.SinusTakikardi
27
Gambar11.SinusBradikardi
28
Sinusaritmia Dasar diagnosis: Irama sinus (gelombang PQRST normal), Interval PP atau interval RR berubahubahlebihdari0,16detik
Gambar12.SinusAritmia HentiSinus Henti sinus terjadi akibat kegagalan simpul SA membentuk impuls. Setelah jeda simpul SA akan aktif kembali, kalau tidak maka pacemaker potensial lain akan mengambil alih sehinggaterjadiescapebeats.
Gambar13.Hentisinus
29
Takikardisupraventrikularparoksismal Merupakan aritmia yang lazim terjadi. Dengan irama yang mutlak teratur dengan frekuensi biasanya 150250 x/menit, seringkali gelombang P terbenam pada kompleks QRS dan tidak dapatdiidentifikasisamasekali
Gambar14.TakikardiSupraventrikularparoksismal
30
GeleparAtrial/Atrialflutter Geleparatrialialahdenyutanatriayangcepatdanteratur,denganfrekuensi250350/menit. CiriKhas: Adanyagelombanggeletar/flutter;gelombanggelombangPyangteratur,frekuensi 250350/menit, berbentuk gergaji (terutama di II,III,dan aVF), sumbu pada bidang frontalialah90derajat Biasanya terdapat konduksi 2:1, karena simpul AV tak dapat meneruskan semua impulsdariatria
Gambar15.Atrialflutter
31
FibrilasiAtrium CirrikhasEKG:
Adanya gelombang fibrilasi yaitu Gelombang P yang tak ternatur dan sukardilihat,hanyaberupagetaranpadagarisdasar.Frekuensi350 600/menit,gelombangQRStidakteratur.
Gambar16.FibrilasiAtrium FibrilasiVentrikel Kelainan ini umumnya timbul pada stadium terminal dari gangguan fungsi jantung dan cepatmenimbulkankematian. Ciri EKG : Terdapat defleksi yang tidak teratur, kacau, cepat dengan tinggi dan lebar yang berbedabeda.
Gambar17.FibrilasiVentrikel
32
Gangguankonduksi: BlokAtrioventrikular BlokadeAVdidiagnosisdenganmemeriksahubungangelombangPdengankompleksQRS. 1. Derajat pertama: interval PR lebih dari 0,2 detik, semua denyut dihantarkan ke ventrikel
Gambar18.blokAVderajatI 2. Derajatkedua:Hanyasedikitdenyutdihantarkankeventrikel a. Mobitz tipe I (Wenckebach): pemanjangan interval PR progresif sampai suatu saat QRS tidakmuncul. b. MobitztipeII:penghantaranseluruhnyaatautidaksamasekali.DimanaInterval PRtetap,tapisuatusaatadakompleksQRSyanghilang
33
Gambar19.blokAVderajatIItipe1
Gambar20.blokAVderajatIItipe2
34
3. Derajat tiga : tidak ada denyut yang dihantarkan ke ventrikel. Atrium dan Ventrikel berdenyut sendirisendiri. Ada blokade jantung total dengan disosiasi AV, sehingga atrium dan ventrikel dikendalikanolehperintisjantungyangberbeda.
Gambar21.BlokAVderajatIII 2. Hipertrofi/pembesaranjantung Pembesaranatrium Informasi yang dibutuhkan untuk menilai pembesaran atrium dapat ditemukan pada sadapanIIdanV1. Pembesaranatriumkananditandaioleh 1. Gelombang P tinggi dan lancip di lead II,III dan aVF dimana tinggi lebih atau sama dengan2,5mmdanintervalkurangatausamadengan0,11detik 2. DefleksiawaldiV1lebihatausamadengan1,5mm
35
Gambaran klasik pembesaran atrium kanan , yang tergambar pada sadapan II dan V1 disebut P pulmonale, karena gambaran ini sering disebabkan oleh penyakit paru yang berat.
Gambar22.GelombangPpulmonal Pembesaranatriumkiri: Pembesaranatriumkiriditandaidenganhalhalberikut: 1. IntervalPdiIImelebarlebihatausamadengan0,12detikSeringgelombangpberlekuk, karenamempunyaiduapuncak 2. Defleksi terminal V1 negatif dengan lebar lebih atau sama dengan 0,04 detik dan dalamnyalebihatausamadengan1mm. GambaranEKGpembesaranatriumkirisepertidibawahiniseringdisebutPmitrale,karena penyakitkatupmitralmerupakanpenyebabyanglazimpembesaranatriumkiri.
36
ab Gambar23.Gambara:Pmitralgambarb:GelombangPlebihnegatifdiVI Pembesaranventrikel Pembesaranventrikelkananditandaiolehhalhalberikut: 1. Adanyadeviasikekanan,denganaksisQRSmelebihi+100derajat 2. Gelombang R lebih besar daripada gelombang S di V1, sedang gelombang S lebih besar daripadagelombangRdiV6. 3. TerdapatperubahansegmenSTdangelombangTyaitudepresisegmenSTdaninversiT yangdisebutgambaranStrain
37
Gambar24.Hipertrofiventrikelkanan
38
Pembesaran ventrikel kiri ditandai dengan banyak kriteria. Dua yang paling berguna adalahsebagaiberikut: 1. GelombangRdiV5atauV6ditambahgelombangSdiv1atauv2melebihi35mm 2. GelombangRdiAVLmelebihi13mm 3. Terdapat perubahan segmen ST dan gelombang T yaitu depresi segmen ST dan inversiTyangdisebutgambaranStrain
Gambar25.Hipertrofiventrikelkiri
39
3.Iskemia,infarkdaninjuri Terganggunyaalirankoronermenyebabkankerusakanmiokardyangdibagimenjadi3tingkat: 1. Iskemia,yaitukelainanyangpalingringandanmasihreversibel 2. Injuri,kelainanyanglebihberat,tetapimasihreversible 3. Nekrosis,yaitukelainanyangsudahirreversibel Iskemia: DepresiST:merupakanciridasariskemiamiokard, Ada3macamjenisdepresiST a. Horisontal b. Landaikebawah c. Landaikeatas Yang dianggap spesifik ialah a dan b. Depresi ST dianggap bermakna bila lebih dari 1 mm, makin dalammakinspesifik
40
41
Inversi T : Gelombang T yang negative, dapat terjadi pada infark miokard. Tanda yang lebih positif jikagelombangTinisimetrisdanberujunglancip
42
InversiU:yaitugelombangUyangnegatif(terhadapT)cukupspesifikuntukiskemiamiokard:
Gambar28.InversigelombangU Injuri: CiridasarinjuriadalahelevasiST,yangkhasialahkonveksikeatas.Padaumumnyadianggapbahwa elevasi ST menunjukkan injuri di daerah subepikardial, sedangkan injuri di daerah subendokardial menunjukkandepresiyangdalam.
Gambar 29 a. Elevasi ST cembung ke atas, spesifik untuk injuri (epikard), b. Elevasi ST cekung ke atas,tidakspesifik,c.DepresiSTyangdalam,menunjukkaninjurisubendokardial
43
Nekrosis Ciri dasar nekrosis miokard ialah adanya gelombang Q patologis yaitu Q yang lebar dan dalam, dengansyaratsyarat: Lebarlebihdari0,04detik Dalamlebihdari4mmatau25%tinggiR
Gambar30GelombangQpatologis Gambaran EKG pada Infark miokard akut terdapat gambaran iskemia, injuri dan nekrosis yang timbul menurut urutan tertentu sesuai dengan perubahanperubahan pada miokard, yaitu evolusi EKG. Faseawalataufasehiperakut; ElevasiSTyangnonspesifik Tyangtinggidanmelebar
44
45
DAFTARPUSTAKA CastellanosA,InterianA,MyerbugR.TheRestingElectrocardiogram.In:theHeart;11thedition, McGrawHill;2004,pp295303. Pratanu,Sunoto.KursusElektrokardiografi,Surabaya,PT.karyaPembinaSwajaya;2004. Widjaja,Soetopo.EKGpraktis,tangerang,BinarupaAksara;2004 MohrmanDE,HellerLJ.theElectrocardiogram.In:CardiovascularPhysiology;sixth edition,McGrawhill;2006,pp7179. Sutandar,hartoyo.Munawar,Muhammad.Elektrokardiografi.Dalam:bukuajarkardiologi, Jakarta,FKUI;2002,Hal:4151. Thaler,MS.SatusatunyabukuEKGyangandaperlukan,Jakarta,Hipokrates.2000.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
46
ELEKTROKARDIOGRAFI
Agustin Mahardika
TARGET KOMPETENSI
SetelahkegiataninimahasiswamampumelakukanpemeriksaanEKGdanmelakukaninterpretasihasilEKG
KATEGORI KOMPETENSI
SetelahkegiataninimahasiswamampumelakukanpemeriksaanEKGdanmelakukaninterpretasihasilEKG secaramandiri(Kategorikpmpetensitingkat4)
47
48
3. Bersikankulitpasienyangakanditempelielektrodamenggunakankapasalhoholdengansempurna, untukmemastikankontakdenganlistrikbaik 4. OleskanjellypadaelektrodaEKGdanlokasikulityangakandipasangielektroda 5. Pasangelektrodadilokasiyangtepat a. Elektrodauntuksadapanekstrimitas Elektrodaelektrodaekstrimitasmasingmasingditempatkanpada: 1) Lengankanan(Lka), 2) Lengankiri(Lki), 3) Tungkaikanan(Tka) 4) Tungkaikiri(Tki)
Gambarpemasanganelektrodapadaekstrimitas
49
b. Elektrodauntuksadapanprekordial i. V1diletakkandiruanginterkostalkeempat,padagarisparasternalkanan ii. V2diletakkandiruanginterkostalkeempat,padagarisparasternalkiri iii. V3diletakkandiantaraV2danV4 iv. V4diletakkandiruanginterkostalkelimapadagarismidklavikula v. V5diletakkandiantaraV4danV6 vi. V6diletakkandiruanginterkostalkelimapadagarismidaksila.
Gambarpemasanganelektrodapadasadapanprekordial
50
CARAMENILAIEKG 1. MenentukanFrekuensi FrekuensiJantungdapatditentukandenganmemperhatikanintervalRRsebagaiberikut: a. Tentukan satu gelombang R (atau P) yang tepat berimpit pada garis vertical kotak sedang b. CaripuncakgelombangR c. HitungjarakantaraRpertamadankeduadalamukurankotaksedang d. Frekuensijantungkemudianditentukandenganrumusdibawahini 1) Bilajaraknya1kotaksedang,berarti300x/menit 2) Bilajaraknya2kotaksedang,berarti150x/menit 3) Bilajaraknya3kotaksedang,berarti100x/menit 4) Bilajaraknya4kotaksedang,berarti75x/menit 5) Bilajaraknya5kotaksedang,berarti60x/menit 6) Bilajaraknya6kotaksedang,berarti50x/menit
51
Frekuensijantungyangnormaladalah:60100x/menit Jika:lebihbesardari100x/menit:SinusTakikardi Kurangdari60x/menit :sinusbradikardi 140250x/menit :takikardiabnormal 250350x/menit :Flutter Lebihbesardari350x/menit :Fibrilasi 2. CaramenentukanIrama TentukanIramasinusataubukan,caramenentukannyalihatapakah: a. Frekuensi:antara60100x/menit b. Teratur c. GelombangPnegativediaVRdanpositifdiII d. TiapgelombangPdiikutiolehkompleksQRST JikabukanIramasinusberartiterdapataritmiayangmungkinfibrilasi,blokAVderajatduaatau tigadantakikardiventricular.(lihatbukuEKG)
52
53
4. MenentukanintervalPR
PerhatikanintervalPR.BatasnormalIntervalPRadalah0,120,20detik JikaintervalPRlebihdari0,2detikhalitumenandakanterdapatblokAV
GambarblokAVderajatI
54
MorfologiGelombang(bentukdanukuran) GelombangP PerhatikanapakahgelombangPnormal,apakahterdapatPmitralatauPulmonal.GelombangP darisinusnormaltidaklebihlebardari0,11detikdantingginyatakmelebihi2,5mm. GelombangPmitral(padapembesaranatriumkanan) IntervalPdiIImelebarlebihatausamadengan0,12detikSeringgelombangpberlekuk, karenamempunyaiduapuncak GelombangPpulmonal(Pembesaranatriumkiri) Gelombang P tinggi dan lancip di lead II,III dan aVF dimana tinggi lebih atau sama dengan2,5mmdanintervalkurangatausamadengan0,11detik 5.
GambarPmitral
55
Gambarppulmonal
GelombangQRSnormal
56
PerhatikanapakahterdapatgelombangQpatologisyangmenandakanoldmyocardialinfarction
GambarGelombangRtinggipadaV1
57
Perhatikan apakah terdapat gelombang R yang tinggi di sadapan V5 dan V6 dengan gelombangSyangdalamdisadapanV1danV2yangmenunjukanhipertrofiventrikelkiri
GambargelombangSyangdalamdisadapanV1dangelombangryangtinggidisadapanV5
58
SegmenST PerhatikanapakahterdapatelevasisegmenSTyangmenandakaninfarkmiokardakut
GambarelevasisegmenST PerhatikanapakahterdapatdepresisegmenSTyangmenandakanterjadinyaiskemia
GambardepresisegmenST
59
GelombangT PerhatikanapakahterdapatterdapatgelombangTyanginverse,halinimenandakanterjadinyaiskemia.
InversigelombangT
60
PerhatikanapakahterdapatgelombangUyangterbalik(inverseU)yangmenandakaniskemiamiokard yangberat
InversigelombangU
61