You are on page 1of 21

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN

TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa perlu ditetapkan pedoman dalam penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa ; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, dipandang perlu untuk diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Nomor 9) ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

-2-

3. Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587) ; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLITAR dan BUPATI BLITAR

-3-

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DESA. BLITAR TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini , yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten Blitar. 2. Pemerintahan Daerah, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Daerah, adalah Daerah Kabupaten Blitar. 4. Bupati, adalah Bupati Blitar . 5. Kecamatan, adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten. 6. Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di bawah kabupaten.
7. Pemerintahan

Desa,

adalah

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan

oleh

Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan desa.


9. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang

merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
10.

Lembaga kemasyarakatan, adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.

-4-

11. 12. 13.

Perangkat Desa, adalah pembantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya. Peraturan Daerah, adalah Peraturan Daerah Kabupaten Blitar. Peraturan Desa, adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. Dusun/Dukuh, adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintah Desa. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

14.

(1) (2) (3) (4)

Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah Desa dan BPD. Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas : a. sekretariat desa ; b. pelaksana teknis lapangan ; c. unsur kewilayahan.

(5)

Jumlah Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat desa setempat.

(6) (7) (8)

Struktur Organisasi pemerintahan desa tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam Peraturan Daerah ini. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. Dalam penyusunan struktur organisasi Pemerintahan Desa harus dilengkapi dengan rincian tugas pokok dan fungsi serta hubungan kerja dari masing-masing jabatan yang disetujui oleh BPD dan disampaikan kepada Bupati melalui Camat. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG KEPALA DESA Pasal 3

(1) (2)

Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Desa. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, Kepala Desa mempunyai wewenang :

-5-

a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD ; b. mengajukan rancangan peraturan desa ; c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD ; d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD ; e. membina kehidupan masyarakat desa ; f. membina perekonomian desa ; g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif ; h. mewakili desanya didalam dan diluar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan ; i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pasal 5 (1) Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 4, Kepala Desa mempunyai kewajiban : a. memegang teguh dan mengamankan Pancasila, melaksanakan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ; b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat ; c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat ; d. melaksanakan kehidupan demokrasi ; e. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme ; f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa ; g. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan ; h. menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik ; i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa ; j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa ; k. mendamaikan perselisihan masyarakat di desa ; l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa ; m. membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat ; n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa ; o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

-6-

(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat. (3) Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Bupati melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun. (4) Laporan keterangan pertanggungjawaban kepada BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD. (5) Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya. (6) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut. (7) Membuat laporan akhir masa jabatan Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat dan kepada BPD. Pasal 6 Kepala Desa dilarang : a. menjadi pengurus partai politik ; b. merangkap jabatan sebagai ketua dan atau anggota BPD, dan lembaga kemasyarakatan di desa yang bersangkutan ; c. merangkap jabatan sebagai anggota DPR/DPRD ; d. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah ; e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain ;

f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya ; g. menyalahgunakan wewenang ; h. melanggar sumpah dan janji jabatan. BAB III

-7-

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA Pasal 7 (1) (2) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu Kepala Desa dan memimpin Sekretariat Desa. Sekretaris Desa mempunyai tugas menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desa serta memberikan pelayanan administratif kepada Kepala Desa. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Desa mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan dan program kerja desa ; b. melaksanakan evaluasi, pengendalian dan pelaporan terhadap pelaksanaan

pada ayat (2), Sekretaris

program kerja ;
c. menyiapkan bahan dan data untuk perumusan kebijakan dan petunjuk

operasional yang dilakukan oleh Kepala Desa ;


d. pengelolaan ketatausahaan, urusan keuangan, urusan umum dan rumah

tangga sekretariat desa ;


e. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa di bidang

kesekretariatan ;
f.

melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa berhalangan dalam melakukan tugasnya ;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Pasal 8
(1) Dalam menjalankan kegiatan kesekretariatan desa, Sekretaris Desa dibantu oleh

Kepala Urusan yang berkedudukan sebagai unsure pembantu Sekretaris Desa.


(2) Kepala Urusan mempunyai tugas menjalankan kegiatan kesekretariatan desa

sesuai dengan bidang tugasnya.


(3) Kepala Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya 3 (tiga)

urusan dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) urusan. Pasal 9 Ketentuan lebih lanjut Daerah tersendiri. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas-tugas teknis dilapangan Kepala Desa dapat dibantu oleh Pelaksana Teknis Lapangan. Pasal 11 mengenai Sekretaris Desa akan diatur dengan Peraturan

-8-

Sebutan jabatan bagi masing-masing jenis bidang tugas pelaksana teknis lapangan disesuaikan dengan adat desa bersangkutan. Pasal 12
(1) Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas Kepala Desa dalam

wilayah kerjanya.
(2) Kepala Dusun mempunyai tugas menjalankan kegiatan Kepala Desa dalam

kepemimpinan Kepala Desa di wilayah kerjanya.


(3) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dusun

mempunyai fungsi : a. melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya ; b. melaksanakan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa di wilayah kerjanya ; c. melaksanakan kebijaksanaan Kepala Desa ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Pasal 13 Jumlah Kepala Dusun disesuaikan dengan besar kecilnya dari masing-masing desa yang bersangkutan. BAB IV HUBUNGAN DAN TATA KERJA ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA Pasal 14 Kepala Desa dalam memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD. Pasal 15 (1) Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. (2) Dalam melaksanakan tugasnya Perangkat Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa. Pasal 16 Hubungan kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan pemerintahan desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. Pasal 17

-9-

Dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, Pemerintah Desa, menerapkan prinsip bertindak adil, tidak diskriminatif, serta tidak mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 18 (1) Desa dapat mengadakan kerja sama antar desa untuk kepentingan desa masingmasing. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga bagi desa yang melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Pasal 19 Ketentuan lebih lanjut yang mengatur kejasama antar desa akan diatur dengan Peraturan Daerah tersendiri. Pasal 20 Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah wajib membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21
(1) Peraturan Desa yang mengatur tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa wajib menyesuaikan pengaturannya dengan Peraturan Daerah ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini ditetapkan.
(2) Penataan Perangkat Desa selain Sekretaris Desa, sebagai akibat dari perubahan

Struktur Organisasi Pemerintah Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. BABVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 3 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 10 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Blitar.

Ditetapkan di Blitar pada tanggal 18 Desember 2006 BUPATI BLITAR, ttd HERRY NOEGROHO Diundangkan di Blitar pada tanggal 11 Mei 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR,

BACHTIAR SUKOKARJADJI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2007 NOMOR 2/E

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

I. U M U M Bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, sebagai tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

- 11 -

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4548), maka ketentuanketentuan yang terdapat pada Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 3 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa perlu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Sejalan dengan era otonomi, maka penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa adalah menjadi wewenang Desa, namun dalam penyusunan struktur organisasi tersebut, Desa harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya : kondisi sosial budaya, luas wilayah, cakupan kewenangan dan keuangan desa. Faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian, agar supaya tidak terjadi disefisiensi dalam penataan organisasi Pemerintah Desa. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Blitar tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa diharapkan agar Susunan Organisasi Pemerintah Desa dapat lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Organisasi Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan Pemerintahan, melaksanakan Pembangunan dan dalam melayani masyarakat.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas.

- 12 -

Ayat (7) Cukup jelas. Pasal 3 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan urusan pemerintahan antara lain pengaturan kehidupan masyarakat, sesuai dengan kewenangan desa seperti pembuatan peraturan desa, pembentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa, kerja sama antar desa. Yang dimaksud dengan urusan pembangunan antara lain pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas umum desa seperti jalan desa, jembatan desa, irigasi desa, pasar desa. Yang dimaksud dengan urusan kemasyarakatan antara lain pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan, adat istiadat. Pasal 4 Huruf a Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Yang dimaksud dengan mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif Huruf h Cukup jelas. Huruf i adalah memfasilitasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan,pengembangan dan pelestarian pembangunan di desa.

- 13 -

Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Cukup jelas. Huruf h Cukup jelas.

Huruf i Cukup jelas. Huruf j Cukup jelas. Huruf k Untuk mendamaikan perselisihan, kepala desa dapat dibantu oleh lembaga adat. Huruf l Cukup jelas. Huruf m Cukup jelas. Huruf n Cukup jelas. Huruf o Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa adalah laporan semua kegiatan desa berdasarkan kewenangan desa yang

- 14 -

ada, serta tugas-tugas dan keuangan dari pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten. Yang dimaksud dengan memberikan keterangan pertanggungjawaban adalah keterangan seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan desa termasuk APB Desa. Yang dimaksud dengan menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat adalah memberikan informasi berupa pokok-pokok-kegiatan. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) BPD dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis atas laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa, tetapi tidak dalam kapasitas menolak atau menerima. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Yang dimaksud pembinaan dapat berupa pemberian sanksi dan/atau penghargaan. Ayat (7) Yang dimaksud dengan laporan akhir masa jabatan adalah laporan penyelenggaraan pemerintahan desa. Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa disampaikan kepada Bupati dan Camat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c

- 15 -

Cukup jelas. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Cukup jelas. Pasal 8 Ayat (1) Seorang Kepala Urusan dapat menangani lebih dari 1 (satu) urusan, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan desa Ayat (2) Yang dimaksud dengan bidang tugas yang dilaksanakan oleh sekretariat desa antara lain adalah urusan pemerintahan, urusan ekonomi dan pembangunan, urusan keuangan, urusan kesejahteraan rakyat, urusan umum. 1. Bidang tugas urusan pemerintahan meliputi : a. melaksanakan tugas kegiatan dibidang administrasi pemerintahan, administrasi b. membantu kependudukan, meningkatkan administrasi agraria, urusan desa, transmigrasi dan pemilu ; urusan keamanan/ketertiban pembinaan RT/RW, pembinaan lembaga kemasyarakatan ; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Desa dalam bidang Pemerintahan ; d. melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Desa. 2. Bidang tugas urusan ekonomi dan pembangunan : a. melaksanakan tugas kegiatan dibidang ekonomi dan pembangunan antara lain meliputi menyiapkan/menyusun ruang data, menyusun data pembangunan, menyiapkan masalah-masalah pembangunan desa untuk dibicarakan dalam rapat BPD ; b. membina Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) ; c. menyiapkan petunjuk dalam pelaksanaan pembangunan kepada lembaga yang menangani pembangunan ; d. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi rencana pembangunan desa serta membantu penyusunan program pembangunan desa ; e. membantu usaha-usaha memajukan pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lainnya ;

- 16 -

f. menggiatkan pelaksanaan gotong-royong dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Desa dalam bidang ekonomi dan pembangunan desa ; h. melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Desa. 3. Bidang tugas urusan kesejahteraan rakyat : a. mengadakan pencatatan yang berkaitan dengan kematian, kelahiran dan pendataan tentang nikah, talak, rujuk dan cerai ; b. menyusun kegiatan generasi muda dan olah raga ; c. membantu mengatur pemberian bantuan pada korban bencana alam, dan keluarga miskin serta mengamati pelaksanaannya ; d. mengadakan usaha-usaha untuk menghimpun dana sosial untuk penderita cacat, panti asuhan, badan-badan sosial lain serta mengkoordinir pelaksanaannya ; e. melaksanakan pembinaan dalam bidang keagamaan, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, keluarga berencana dan ijin usaha sosial ; f. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Desa dalam bidang kesejahteraan rakyat ; g. melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Desa. 4. Bidang tugas urusan keuangan : a. melaksanakan administrasi keuangan desa, mempersiapkan data guna menyusun rencana, perubahan dan perhitungan APBDes ; b. mengadakan penilaian pelaksanaan APBDes dan mempersiapkan secara periodik program kerja di bidang keuangan ; c. membantu kelancaran pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan ; d. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Desa di bidang keuangan ; e. melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Sekretaris Desa. 5. Bidang tugas urusan umum : a. menyelenggarakan penyusunan, pengetikan/penggandaan dan proses surat menyurat serta pengiriman surat-surat ; b. mengatur dan menata dokumen-dokumen yang dimintakan tandatangan kepada Kepala Desa atau Sekretaris Desa ; c. mengatur rumah tangga sekretariat desa, tamu-tamu ; d. menyimpan, memelihara dan mengamankan arsip, mensistemasikan buku-buku urusan ; inventaris, dokumen-dokumen, mengurusi absen Perangkat Desa, memberikan pelayanan administratif kepada semua

- 17 -

e.

melaksanakan inventarisasi, dan pemeliharaan terhadap inventaris desa ;

f. memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Desa dalam bidang tugasnya ; g. melaksanakan pekerjaan lain yag ditugaskan oleh Sekretaris Desa. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Bidang tugas yang dilaksanakan oleh Pelaksana Teknis Lapangan diantaranya bidang tugas yang berhubungan dengan masalah keagamaan, adat istiadat, keamanan, pengairan, dan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas pembantuan. Pasal 11 Cukup jelas.

Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18

- 18 -

Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Yang dimaksud dengan pembinaan adalah pemberian standart pelaksanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, supervisi, Pasal 21 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas. monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa.

- 19 -

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR : 8 TAHUN 2006 TANGGAL : 18 DESEMBER 2006

- 20 -

Kepala Desa

Sekretaris Desa Petugas Teknis Lapangan

Kepala Urusan

Kepala Dusun

Kepala Dusun

ASISTENSI PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

- 21 -

PEMERINTAHAN DESA
BPD

Kepala Desa
Sekretaris Desa

Petugas Teknis Lapangan

Kepala Urusan

Kepala Dusun

Kepala Dusun

You might also like