You are on page 1of 19

DESAIN EKSPERIMEN

Prof. Dr. H. Djaali

GARIS BESAR MATERI PERKULIAHAN DESAIN EKSPERIMEN


Konsep penelitian eksperimen Komponen utama penelitian eksperimen Validitas internal penelitian eksperimen Desain (rancangan) eksperimen Analisis Varians Sederhana (satu jalan) Group Within Treatmen Design & analisisnya Treatmen by Level Design & analisisnya Factorial Design 2 faktor & analisisnya Efek utama, efek interaksi & efek sederhana Model fix, model random dan model campuran Factorial design tiga faktor dan analisisnya Analisis kovarians sederhana

KOMPONEN UTAMA
1. 2. 3.

4.
5.

Variabel Kriterion Perlakuan Rancangan Monitoring Instrumen

VARIABEL KRITERION
Masalah

Mayor Tolok Ukur Keberhasilan Perlakuan Terpengaruh oleh Perlakuan Dapat diukur atau diamati

PERLAKUAN

Perlakuan bertujuan untuk mengubah variabel kriterion kearah yg lebih baik Perlakuan Eksperimen berbeda dengan Perlakuan Pembanding (konsep dan pelaksanaan). Rancangan Perlakuan berbasis teori. Rancangan Perlakuan final dan jelas. Ada dasar teori yang kuat untuk membuat inferensi bahwa Perlakuan Eksperimen lebih efektif dp Perlakuan Pembanding.

RANCANGAN

Tata kelola dan tata penempatan perlakuan agar efektifitas perlakuan dapat diuji. Dibuat sedemikian sehingga informasi yang berhubungan atau diperlukan untuk persoalan yang diselidiki dapat diperoleh. Rancangan dapat berbentuk: - Pra Eksperimen - Kuasi Eksperimen - True Eksperimen Rancangan Eksperimen terdiri atas: - Rancangan satu faktor (sederhana) - Rancangan dua faktor - Rancangan tiga faktor, dst..

VALIDITAS INTERNAL

Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain. Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam: - Peristiwa (sejarah) - Kematangan - EfekTesting - Instrumen - Regresi Statistik - Mortalitas - Kontaminasi - Bias oleh seleksi kelompok

TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Satu Faktor)

Randomized Control Group Design R E T1 O1 R K T2 O2 Randomized Pre and Post Test Control Group Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4

O1 O3

R R

E K

T1 T2

O2 O4

TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Satu Faktor)


Salomon

Four Groups Design R E O1 T1 O2 R K O3 T2 O4 R E . T1 O5 R K . T2 O6

TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Dua Faktor)


Treatment

by Level Design
A A2
A = Perlakuan, mis: metode pembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Variebel Moderator, mis: IQ B1 = IQ Tinggi B2 = IQ Rendah Y = hasil belajar

A1

B1 B2

JENIS PENGARUH PERLAKUAN THD Y dlm Treatment by Level


Main Effect (Efek Utama) Efek Utama A: A1 banding A2 Interaction Effect (efek interaksi) Efek interaksi A x B terhadap Y Simple Effect (Efek Sederhana) Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2

PERUMUSAN MASALAH (TbL)

Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. ekspositori? Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan IQ thp hasil belajar? Untuk siswa dgn IQ tinggi, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori? Untuk siswa dgn IQ rendah, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?

HIPOTESIS (TbL)

Hasil belajar siswa yg menggunakan met. pemb. CTL lebih tinggi dp siswa yg menggunakan met.pemb. Ekspositori. Pengaruh met. pemb. Thd hasil belajar siswa tergantung pada IQ. Untuk siswa dgn IQ tinggi, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. ekspositori. Untuk siswa dgn IQ rendah, yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg menggunakan met.pemb.ekspositori.

TRUE EKSPERIMEN (Rancangan Dua Faktor)


Factorial

Design
A A2
A = Perlakuan, mis: metode pembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Bentuk Soal Tes Formatif B1 = Uraian B2 = Obyektif Y = hasil belajar Math

A1

B1 B2

JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y DLM DESAIN FAKTORIAL


Main Effect (Efek Utama)

Efek Utama A: A1 banding A2 Efek Utama B: B1 banding B2 Efek interaksi A x B terhadap Y Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2 Efek Sederhana B: - A1B1 banding A1B2 - A2B1 banding A2B2

Interaction Effect (efek interaksi)

Simple Effect (Efek Sederhana)


PERUMUSAN MASALAH (FD)

Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg menggunakan met. pemb. CTL dan met. pemb. ekspositori? Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian dan siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif? Apakah ada pengaruh interaksi antara met. pemb. dan bentuk Tes formatif thp hasil belajar? Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met. pemb. CTL dan yg menggunakan met. pemb. Ekspositori?

PERUMUSAN MASALAH (FD) (LANJUTAN)

Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg menggunakan met.pemb. CTL dan yg menggunakan met.pemb. ekspositori? Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. CTL, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif? Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. ekspositori, apakah ada perbedaan hasil belajar antara yg diberi tes formatif bentuk uraian dan yg diberi tes formatif bentuk obyektif?

HIPOTESIS (FD)

Hasil belajar siswa yg menggunakan met.pemb. CTL lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. konvensional Hasil belajar siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian lebih tinggi dp yg diberi tes formatif bentuk obyektif. Terdapat pengaruh interaksi antara met.pemb. dan bentuk tes formatif thd hasil belajar siswa Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian, siswa yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg menggunakan met.pemb. konvensional

HIPOTESIS (LANJUTAN) (FD)

Untuk siswa yg diberi tes formatif bentuk obyektif, siswa yg menggunakan met.pemb. CTL mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg menggunakan met.pemb. konvensional Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. CTL, siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian mempunyai hasil belajar lebih tinggi dp yg diberi tes formatif bentuk obyektif Untuk siswa yg menggunakan met.pemb. konvensional, siswa yg diberi tes formatif bentuk uraian mempunyai hasil belajar lebih rendah dp yg diberi tes formatif bentuk obyektif.

You might also like