You are on page 1of 11

PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN EVALUASI BELAJAR

MAKALAH

Disampaikan pada tanggal 20 November 2011 dalam mata kuliah Belajar Pembelajaran Oleh: Fitri Lestari Liza Ambarwati Mega Indah Pratiwi Mirna Mega Sari Mirza Ahmad Firdaus Retno Dian Kusuma

Dosen Pembimbing Dwidasalinda M Pd

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Jakarta, Januari 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 BAB II Latar Belakang Perumusan Masalah Metode Penulisan Sistematika Penulisan ii

PEMBAHASAN ISI 2.1 Pengertian Evaluasi 2.2 Kedudukan Evaluasi Belajar

BAB III

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

PUSTAKA SUMBER

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Setiap orang yang melakukan kegiatan akan selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Seringkali pula, orang yang melakukan kegiatan tersebut berkeinginan mengetahui baik atau buruknya kegiatan yang telah dilakukannya. Siswa dan guru merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, tentu mereka juga berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Untuk menyediakan baik atau buruknya proses dan hasil belajar, maka seorang guru harus menyelenggarakan evaluasi. Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru mencakup evaluasi belajar dan evaluasi pembelajaran sekaligus. Evaluasi belajar menekankan kepada yang diperolehnya, informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran secara optimal. Dengan demikian, evaluasi hasil belajar menetapkan, baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.

1.2

Latar Belakang Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi? 2. Apa dan bagaimana kedudukan evaluasi belajar dalam kegiatan pembelajaran?

1.3

Metode Penulisan

Metode penulisan yang Penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan, yaitu bahan-bahan yang penulis ambil untuk membuat makalah dari sumber buku dan internet yang telah kami baca yang ada kaitannya dengan tema makalah.

1.4

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang Penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Metode penulisan 1.4 Sistematika penulisan BAB II PEMBAHASAN ISI 2.1 Pengertian Evaluasi 2.2 Kedudukan Evaluasi Belajar BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan PUSTAKA SUMBER

BAB II PEMBAHASAN ISI

2.1

Pengertian Evaluasi Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang

berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Sedangkan, Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap usaha atau proses dalam menentukan nilai". Secara khusus evaluasi atau penilaian juga diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Menurut Arifin (1988) evaluasi mengacu pada suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Sedangkan menurut Witherington dalam Arifin (1988) mengatakan bahwa an evaluation is a declaration that some things has or does not have value. Sehingga dalam hal ini evaluasi menentukan apakah sesuatu itu mempunyai atau tidak mempunyai nilai. Jadi kedua rumusan diatas dianalisis lebih lanjut, maka ada dua hal pokok yang harus diperhatikan, yaitu: Pertama, bahwa evaluasi merupakan suatu tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Tindakan ini mengandung maksud untuk memberikan arti atau makna dari kejadian itu sehingga dapat diproses lebih lanjut.Kedua, bahwa evaluasi dimaksudkan untuk menentukan nilai sesuatu, sehingga dari hasil evalusi kita dapat menentukan apakah sesuatu itu mepunyai nilai atau tidak. Perbedaan antara penilaian dan pengukuran, pengukuran merupakan suatu proses untuk melakukan penilaian. Evalusi bertujuan untuk mengetahui apakah suatu pengajaran efektif atau tidak serta untuk mengetahui apakah pengajaran sudah tercapai atau belum. Fungsi evaluasi yaitu untuk: memberi umpan balik pada guru mengenai program pengajaran yang dilaksanakan, untuk menentukan

keberhasilan/kemajuan belajar siswa, untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai minat dan kemampuan siswa, untuk mengetahui latar belakang kesulitan belajar siswa. Davies mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana

memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek , dan masih banyak yang lainnya (Davies 1981:3). Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana 1990:3). Dengan berdasarkan batasan-batasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Dengan demikian, evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur (pengukuran) baru melakukan proses menilai (penilaian) tetapi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian saja. Walaupun tidak semua proses evaluasi melalui pengukuran, seorang calon guru/guru harus tahu tentang pengukuran. Selain itu perlu dipahami pula oleh setiap calon guru/guru perihal penilaian. Pengukuran lebih menekankan kepada proses penentuan kuantitas sesuatu melalui membandingkan dengan satuan ukuran tertentu (Arikunto 1990:3; Nurkancana 1986:2). Sedangkan penilaian menekankan kepada proses pembuatan keputusan terhadap suatu ukuran baik-buruk yang bersifat kualitatif (Arikunto 1990:3; Nurkancana 1986:2). Jadi pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran belajar dalam pembelajaran.

2.2

Kedudukan Evaluasi Belajar dalam Proses Pendidikan Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, di mana di dalamnya terjadi

proses membudayakan dan memberadabkan manusia. Agar terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses pembelajaran (dalam hal pendidikan) adalah siswa dengan segala karakteristik dan keunikannya. Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk dalam transformasi, diperlukan evaluasi terhadap masukan. Dengan adanya kepastian tentang karakteristik dan keunikan siswa, akan memudahkan dalam menentukan rancangan program dari proses pembudayaan dan pemberadaban siswa yang menjadi masukan. Transformasi
4

Yang dimaksud dengan transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi. Sekolah itu sendiri terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhasil atau tidaknya sebagai transformasi. Bahan jadi yang diharapkan, yang dalam hal ini siswa lulusan sekolah ditentukan oleh beberapa faktor : 1. Pendidik dan personal lainnya (dalam hal ini Guru dan siswa itu sendiri); 2. Isi Pendidikan (bahan pelajaran); 3. Metode mengajar dan teknik evaluasi; 4. Sarana penunjang; 5. Sistem administrasi.

Umpan balik (Feed back) Yang dimaksud sebagai umpan balik atau balikan adalah segala informasi baik yang

menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun transformasi. Adanya umpan balik yang akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan perbaikan dalam proses belajar.

Prosedur Evaluasi Prosedur dalam mengadakan evaluasi dapat dibagi kepada beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut diatasnya : 1. Perencanaan 2. Pengumpulan data 3. Verifikasi data 4. Analisa data, dan 5. Penafsiran data
5

Prosedur-prosedur evaluasi terbagi atas lima langkah pokok, yaitu: 1. Dalam langkah perencanaan ialah merumuskan tujuan evaluasi yang hendak dilaksanakan dalam suatu proses pendidikan didasarkan atas tujuan yang hendak dicapai dalam program pendidikan tersebut. 2. Dalam langkah perencanaan ialah menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai. 3. Dalam langkah perencanaan ialah menentukan metode evaluasi yang akan dipergunakan. 4. Dalam langkah perencanaan ialah memilih atau menyusun alat-alat evaluasi yang akan dipergunakan. Alat-alat ealuasi yang akan dipergunakan ditentukan oleh methode evaluasi yang kita pergunakan. 5. Dalam langkah perencanaan ialah menentukan kriteria yang akan dipergunakan.

Langkah pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa sub langkah yaitu: pelaksanaan evaluasi, memeriksa hasil-hasil evaluasi, dan memberi kode atau skor.

Ruang Lingkup Evaluasi Sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah,maka ruang lingkup evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah meliputi evaluasi: hasil belajar, inteligensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian.

BAB III KESIMPULAN

3.1 Pengertian Evaluasi Secara khusus evaluasi atau penilaian adalah sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. 3.2 Kedudukan Evaluasi Belajar dalam Proses Pendidikan 3.3 Prosedur dalam mengadakan evaluasi dapat dibagi kepada beberapa langkah, yaitu: Perencanaan Pengumpulan data Verifikasi data Analisa data, dan Penafsiran data

3.4 Ruang lingkup evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah adalah: Hasil belajar Inteligensi, Bakat khusus Minat Hubungan social Sikap dan kepribadian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dimyati, mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bineka Cipta Nurkancana, wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Suabaya: Usaha Nasional

You might also like