Professional Documents
Culture Documents
Penulis
NAMA: STANNO YUDHA PUTRA
NIM: 15002133
MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Penulis:
NAMA: STANNO YUDHA PUTRA
NIM: 15002133
Wakil Rektor
Dosen Pembimbing, Bidang Kemahasiswaan,
Dalam rangka menjawab tema dari Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tahun
2006 tentang “Sumberdaya Manusia Indonesia menuju Peningkatan Daya Saing
Bangsa dalam Pembangunan Berkelanjutan”, penulis memilih bidang IPS, yakni
tentang “Pengembangan Pariwisata dan Dampak Sosialnya”. Penulis merasakan
bidang ini memiliki kemampuan pula untuk menjawab tantangan dunia pariwisata
Indonesia ke depan yang erat hubungannya dengan tema yang dimaksud.
Berbicara mengenai sistem dan infrastruktur tersebut tidak lepas dari sarana/moda
transportasi yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, karya tulis secara tidak
langsung sedikit akan menyinggung pembahasan tentang sarana/moda transportasi
juga.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
ABSTRAKSI................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Wilayah Studi....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 3
1.4 Ruang Lingkup..................................................................................... 3
1.5 Sistematika Pembahasan ...................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................... 5
2.1 Terminologi Pariwisata ........................................................................ 5
2.1.1 Pariwisata.......................................................................................... 5
2.1.2 Wisatawan......................................................................................... 5
2.1.3 Daerah Tujuan Wisata ....................................................................... 6
2.2 Transportasi ......................................................................................... 7
2.2.1 Transportasi sebagai Sistem............................................................... 8
2.2.2 Karakteristik Moda Transportasi........................................................ 8
2.3 Dampak Sosial ..................................................................................... 11
BAB III METODOLOGI ........................................................................... 13
3.1 Umum .................................................................................................. 13
3.2 Pengumpulan data ................................................................................ 14
3.3 Analisis ................................................................................................ 14
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS ............................................... 15
4.1 Pariwisata Nasional Indonesia .............................................................. 15
4.1.1 Kondisi Eksisting .............................................................................. 15
4.1.2 Daerah Tujuan Wisata di Indonesia ................................................... 16
4.2 Transportasi Pariwisata ........................................................................ 18
iii
4.2.1 Umum ............................................................................................... 18
4.2.2 Kinerja Sistem dan Infrastruktur Transportasi.................................... 19
4.3 Dampak Sosial Pariwisata .................................................................... 24
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..................................... 26
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 26
5.2 Rekomendasi........................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 29
BIODATA PENULIS..................................................................................... 30
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAKSI
Ubah!!!!!
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1991, pariwisata memperoleh perhatian utama untuk tumbuh menjadi
industri penting dan besar di dunia. Sedangkan di Indonesia, dinamisasi dan arah
gerak pariwisata juga telah mengalami banyak perubahan dalam masalah kegiatan
promosi pariwisata Indonesia ke dunia luar. Namun, hingga saat ini kontribusi
pariwisata masih menunjukkan hasil yang belum optimal bagi pertumbuhan
industri di negara kita. Pada dasarnya, pariwisata seharusnya mampu menjadi
peran dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Brand pariwisata kita
contohnya, “Ultimate in Diversity”, merupakan upaya untuk mempromosikan
kegiatan pariwisata yang ada di negeri ini. Hal ini terkait dengan potensi
keragaman nuansa alam dan budaya yang kita miliki. Hal tersebut menjadi upaya
untuk mengoptimalkan industri pariwisata serta dalam rangka peningkatan daya
saing bangsa dalam pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, kegiatan pariwisata juga tidak dapat dipisahkan dengan masalah
pergerakan manusia. Kebutuhan pergerakan berkembang sebagai bentuk
perjalanan wisata yang dilakukan manusia. Perjalanan wisata sebagai bentuk
kegiatan pariwisata tersebut tentu membutuhkan sarana dan prasarana.
Keterkaitan sarana dan infrastruktur/prasarana tersebut sehingga menghasilkan
suatu kerja yang baik membentuk sebuah sistem. Atau sebaliknya, sistemlah yang
membuat bekerjanya sarana dan prasarana dengan baik. Jadi, perencanaan sistem
dan infrastruktur di bidang transportasi harus menjadi apek penting dalam dunia
kepariwisataan.
Oleh karena itu, dalam karya tulis ini kita akan membahas masalah
pengembangan pariwisata di Indonesia dengan sistem dan infrastruktur
transportasi sebagai komponen pengembangannya.
Dalam penulisan karya tulis ini, wilayah studi yang akan dibahas adalah wilayah
geografis Indonesia. Tidak ada kasus tertentu yang dibicarakan untuk penulisan
ini. Pemilihan wilayah studi karena Indonesia merupakan wilayah kepulauan.
Faktor kondisi geografis ini akan kita lihat sebagai potensi pengembangan
pariwisata Indonesia. Kegiatan pariwisata melalui konsep pariwisata kepulauan.
3
Bab 1 merupakan bab pendahuluan. Berisi uraian umum tentang latar belakang
penulisan, wilayah studi yang dikaji, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan,
serta uraian tentang sistematika penulisan yang digunakan dalam karya tulis
ilmiah ini.
4
Bab 3 merupakan bab metodologi. Berisi uraian tentang cara atau prosedur yang
dilakukan dalam pengumpulan data, pembahasan menurut data eksisting, data
kualitatif, serta uraian singkat tentang analisis yang digunakan dalam pengolahan
data.
Bab 4 merupakan bab pembahasan dan analisis. Berisi uraian tentang analisis
pengembangan pariwisata berkaitan dengan indikator kinerja transportasi dengan
orientasi pariwisata dan analisis menurut budget constraint.
2.1.1 Pariwisata
2.1.2 Wisatawan
Oleh karena itu, titik tekan pada karya tulis ini terkait dengan ketersediaan
infrastruktur aksesibiltas destinasi wisata yang ada di Indonesia. Perencanaan
strategis dan pelaksanaan pengembangan pembangunan sistem dan
infrastruktur tersebut perlu mendapat perhatian guna pengembangan pariwisata
di Indonesia.
2.2 Transportasi
PELAYANAN
SISTEM AKSESIBILITAS MOBILITAS EFISIENSI MODA
PENUMPANG
Jalan Raya - Jumlah - Kecepatan - Bahan - Bus Antar kota dan
penduduk terbatas bakar - Mobil lokal
sangat tinggi oleh faktor rendah - Sepeda
yang memiliki manusia dan - motor/sepeda
akses langsung batasan Keselamatan
ke jalan kecepatan rendah
- Rute langsung - Kapasitas
terbuka oleh tata per
guna lahan kendaraan
- Investasi tinggi rendah,
untuk jalan dgn tetapi
pembebanan ketersediaan
tonase tinggi kendaraan
cukup
banyak
Untuk kinerja pelayanan, jalur laut memiliki jenis pelayanan tidak langsung.
Dengan karakteristik tersebut, peran simpul prasarana pelabuhan adalah
sebagai pengumpul moda-moda transportasi darat. Dengan bentuk pelayanan
ini, jalur laut memiliki ciri dengan biaya optimum. Berbeda pada jalur darat
(jalan dan rel), dengan ciri pelayanan langsung membutuhkan biaya tinggi.
Pada gambar 2.2 memperlihatkan jaringan pelayanan oleh jalur darat dan laut
tersebut.
11
Dampak sosial yang ditimbulkan bisa berupa dampak positif ataupun negatif.
Pada umumnya, apa yang telah menjadi konsep dari pengembangan pariwisata
suatu daerah adalah upaya untuk memperoleh dampak postif terhadap kehidupan
sosial ekonomi masyarakat setempat. Berikutnya, dampak postif tersebut akan
mengarah kepada peningkatan-peningkatan pada poin-poin yang tercantum di
atas. Peningkatan tersebutlah yang kemudian akan mendorong kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan negara secara umum.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Umum
Metodologi yang dilakukan dalam penyusunan karya tulis ini adalah melalui
analisis kondisi di lapangan berdasarkan data sekunder yang diperoleh.
Pendekatan kualitatif pembahasan dan analisis masalah menjadi kekuatan bagi
transfer gagasan terhadap topik pilihan karya tulis ini, yakni pengembangan
pariwisata dan dampak sosialnya.
Metodologi studi karya tulis ini tersaji pada gambar berikut ini.
PENGUMPULAN DATA
SEKUNDER
ANALISIS
PENINGKATAN
INFRASTRUKTUR BUDGET CONDITION
TRANSPORTASI LAUT DAN ANALYSIS
UDARA
PENINGKATAN KINERJA
SISTEM DAN
INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI
PENINGKATAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
Selain itu, pennyajian data secara kualitatif banyak dilakukan untuk pembahasan
dan analisis kondisi-kondisi eksisting pariwisata Indonesia. Pembahasan pada
intinya adalah mencari faktor keterkaitan pengembangan pariwisata melalui
peningkatan sistem dan infrastruktur transportasi di Indonesia.
3.3 Analisis
Melalui data tersebut, diperoleh bahwa produk pariwisata berupa alam dan
ethnic budaya merupakan nilai jual bagi industri pariwisata kita. Sedangkan
Indonesia memiliki beragam ethnic budaya dengan keindahan pemandangan
alam yang tersebar di pulau-pulaunya.
16
A
E F
B G
C
D
14
Gambar 4.1 Peta persebaran WTW di Indonesia
18
4.2.1 Umum
Transportasi darat
Transportasi laut
Transportasi udara
Potensi kewilayahan yang dipisahkan oleh lautan sudah bukan hambatan bagi
pergerakan yang melewati jalur udara. Penerbangan pada saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Kemampuan pelayanan dari jalur ini adalah
waktu tempuh yang relatif cepat dibandingkan jalur pergerakan air/laut. Untuk
wilayah penerbangan di Indonesia, jaringan penerbangan yang
menghubungkan antara satu kota dengan kota lain dan antara satu pulau
dengan pulau lain sudah diatur oleh Departemen Perhubungan. Pengoptimalan
pergerakan pada jalur udara ditekankan kepada peningkatan pelayanan simpul
prasarana transportasi, yakni bandar udara (bandara). Karakteristik utama bagi
moda transportasi yang menggunakan bandara, yaitu pesawat, dilihat dari
efektifitas panjang landasan bandara terhadap ARFL yang dimiliki oleh
pesawat.
PANJANG PANJANG
NAMA BANDARA KOTA LANDASAN LANDASAN
(Feet) (m)
Abdul Rahman Saleh Malang 6398 1951
Achmad Uani Semarang 5414 1651
Adi Sumarmo Solo 5905 1801
Adisutjipto Yogyakarta 6070 1851
Atambua Atambua 2838 866
Husein Sastranegara Bandung 6519 1988
Ngurah Rai Denpasar 8858 2702
Juanda Surabaya 9843 3002
Halim Perdana Kusuma Jakarta 9843 3002
Soekarno-Hatta Intl Jakarta/Banten 12000 3660
22
Dari tabel tersebut, visualisasi data-data dilakukan ke dalam pie chart untuk
melihat distribusi panjang landasan berdasarkan pelayanan tipe ukuran pesawat
yang ada. Pie chart tersaja pada gambar 4.2 berikut ini.
Ngurah Rai
Polania
Hang Nadim
Mahmud Badaruddin II
Hasanudin
Samratulangi
Simpang Tiga
Juanda
Soekarno-Hatta Intl
Oleh karena itu, dalam upaya pengembangan pariwisata suatu daerah, akses
daya tarik masuk dengan faktor transportasi, perlu mengalami peningkatan.
Peningkatkan kinerja suatu bandara dilakukan dengan mempertimbangkan
potensi pelayanan bandara terhadap daerah pengaruhnya (hinterland), berupa
daerah tujuan wisata tersebut.
Untuk itu, setiap WTW (Wilayah Tujuan Wisata) yang direncanakan harus
memiliki beberapa bandara dengan fokus utama meningkatkan jumlah
pengunjung. Bandara ini nantinya yang melayani lalu lintas pergerakan
pariwisata dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut latar belakang yang telah dibahas pada bab I, bahwa pariwisata telah
tumbuh menjadi industri penting dan besar. Reposisi Indonesia pada sektor
pariwisata perlu dilakukan dengan mempertimbangkan dampak sosial ekonomi
bagi masyarakat Indonesia secara umum. Pada kenyataannya sektor ini belum
begitu mendapat perhatian utama selam ini. Terlihat pada tabel 4.3, peran
pariwisata bagi penerimaan devisa belum mengalami peningkatan, bahkan
cenderung menurun. Melalui peran pemerintah, kebijakan investasi bagi
pengembangan pariwisata di negeri ini sudah seharusnya mempertimbangkan
proyeksi peningkatan devisa dari industri pariwisata.
Orientasi peningkatan sistem dan infrastruktur transportasi yang selama ini lebih
memprioritaskan kepada pengembangan transportasi darat sudah sewajarnya
melakukan reorientasi kepada pengembangan transportasi laut dan udara.
Pembangunan simpul prasarana pada jalur laut dan udara lebih menjawab
kebutuhan pergerakan yang efektif dari bentuk kondisi alam di Indonesia. Pada
akhirnya evaluasi terhadap orientasi pembangunan infrastruktur secara berbanding
lurus diupayakan bagi peningkatan pengembangan pariwisata Indonesia.
Selain itu, bagi beberapa daerah dengan kekayaan sumberdaya alam mineralnya
yang sangat minim, sektor pariwisata jelas dapat menjadi sektor andalan bagi
pembangunan. Daerah-daerah seperti Jogjakarta, Bali, dan Lombok, memiliki
potensi nilai jual wisata yang masih dapat ditingkatkan pendapatan daerahnya.
Objek wisata berupa pertunjukan budaya dan panorama alamnya memiliki daya
tarik bagi wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Dampak sosial ekonomi di atas secara tidak langsung pula berpengaruh terhadap
peningkatan ketahanan nasional. Di samping itu, sektor pariwisata akan berperan
dalam mereduksi arus urbanisasi. Peran tersebut mewujudkan pembinaan di
bidang pertahanan dan keamanan.
Intinya, peningkatan akses melalui infrastruktur transportasi laut dan udara adalah
dalam rangka memajukan pembangunan pariwisata tanah air. Potensi pariwisata
Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang beraneka ragam
macamnya tak akan habis terjual, dengan catatan pelestariannya juga dilakukan.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Untuk pengembangan pada jalur udara, panjang landasan pada beberapa bandara
yang rata-rata (mayoritas) masih berada <2000 m perlu mengalami peningkatan
panjang landasan hingga 2200 m untuk menampung pesawat berukuran tipe
sedang.
27
Sedangkan melalui siklus transportasi terhadap kegiatan pariwisata berikut ini kita
akan melihat bagaimana pengaruh yang terjadi terhadap peningkatan
pengembangan pariwisata akibat peningkatan kinerja transportasi.
5.2 Rekomendasi
Karya tulis ini lebih banyak melakukan pembahasan secara kualitatif. Sedangkan
secara kuantitatif, analisis dilakukan sebatas analisis permukaan saja. Pada
dasarnya, analisis kualitatif tersebut dilakukan guna melihat gambaran secara
makro dampak dan pengaruh kinerja sistem dan infrastruktur transportasi terhadap
penyelenggaraan kegiatan pariwisata di Indonesia.
http://72.14.203.104/search?q=cache:QGn5VoDphLYJ:www.investorindonesia.c
om/news.html%3Fid%3D1102458450+data+runway+bandara+Indonesia&h
l=en&ct=clnk&cd=4&client=firefox-a
http://books.google.com/books?ie=UTF-
8&vid=ISBN0309070066&id=DDpuRfLFSh8C&dq=tourism+AND+transp
ortation+infrastructure&lpg=PA1&pg=PA1&sig=uJU6c2pnjNk8EYYNAe5
kaFqleVM
http://jkt.detik.com/kolom/rhenald/bbisnis/200409/20040923-140434.shtml
http://kolom.pacific.net.id/ind/setyanto_p._santosa/artikel_setyanto_p._santosa/m
engenali_daya__saing_pariwisata_indonesia.html
http://kompas.com/kompas-cetak/0408/07/Fokus/1192027.htm
http://news.jogja.com/?VHcvQmFWQVJCL01yWWhObEp3dQ%3D%3D=
http://supreme.indonesia.nl/articles.php?rank=32&art_cat_id=43&status=archive
http://www.bappenas.go.id/index.php?module=ContentExpress&func=display&ce
id=31
http://www.djapk.depkeu.go.id/APBN/NK%20RAPBN%202006.pdf
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/11/teropong/2354834.htm
30
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/13/Jabar/411.htm
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0406/15/otonomi/1081476.htm
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/24/opini/2536020.htm
http://www.lin.go.id/news.asp?kode=140803LIHT0003
http://www.photius.com/countries/indonesia/economy/indonesia_economy_infrast
ructure_and_s~25.html
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2003/0508/wis04.html
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2003/024/wis02.html
http://www.suaramerdeka.com/harian/0310/14/dar11.htm
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2004/08/02/brk,20040802-20,id.html
http://www.world-airport-codes.com/alphabetical/country-abbreviations/i.html#ID
30
BIODATA PENULIS