You are on page 1of 2

Resume Bakteri L.

Plantarum Pertambahan bobot badan dan konvesi pakan sapi Limousin Cross yang diberi pakan tambahan probiotik probiss yang mengandung bakteri Bacillus subtilis, Lactobacillus plantarum dan Bacillus megaterium. Bakteri tersebut memberikan keuntungan pada peningkatan efisiensi fermentasi di dalam rumen, peningkatan kecernaan hijauan dan peningkatan laju aliran protein mikroba rumen. Prinsip kerja dari probiotik bakteri lactobacillus bekerja secara anaerob menghasilkan asam laktat mengakibatkan turunnya pH saluran pencernaan yang menghalangi perkembangan dan pertumbuhan bakteri-bakteri patogen. Pemberian Lactobacillus pada pakan ternak meningkatkan pertambahan berat badan sapi dan efesiensi makanan, sementara tingkat kematian ternak sapi menurun dari 7,5 persen menjadi 1,5 persen akibat pemberian probiotik. Pengaruh probiotik Lactobacillus plantarum TSD-10 secara in vitro pada jumlah bakteri metanogen dan protozoa dengan menggunakan berbagai variasi makan dapat mengurangi produksi metana. Analisis statistik juga menunjukkan bahwa probiotik L. plantarum TSD-10 memiliki pengaruh yang signifikan (p <0,05) dalam menekan jumlah bakteri metanogen dan protozoa. Suplementasi probiotik khamir juga dapat meningkatkan metabolisme rumen. Percobaan jurnal PENGARUH PROBIOTIK KHAMIR TERHADAP FERMENTASI DALAM CAIRAN RUMEN SECARA IN VITRO bertujuan untuk mengetahui pengaruh probiotik khamir terhadap fermentasi dalam cairan rumen secara in vitro. Probiotik khamir yang digunakan adalah R1, R2, R3 dan R4 dari hasil isolasi cairan rumen kerbau. Semua probiotik khamir dapat meningkatkan fermentasi dalam cairan rumen secara in vitro, kecuali produksi amonia dan probiotik yang memiliki potensi paling baik sebagai bahan probiotik adalah R2 Bakteri inokulan komersial (Lactobacillus plantarum dan Enterococcus faecium) juga dapat menghambat perkembangan populasi ragi dan jamur pada silase barley, baik selama ensiling dan pada ketika proses aerobik. Bagi kebanyakan parameter, komposisi kimia dari pakan yang telah di ensiling mirip dengan komposisi sebelum ensiling. Seperti yang diharapkan, ensiling

meningkatkan konsentrasi amonia dan penurunan konsentrasi pati serta karbohidrat larut air. Ketiga silase dalam jurnal penelitian Konsumsi, kecernaan dan stabilitas aerobik silase barley yang diinokulasi dengan campuran bakteri Lactobacillus plantarum dan Enterococcus faecium menampakkan kualitas yang baik, yaitu pH rendah (di bawah 3,8), konsentrasi asam laktat tinggi, konsentrasi ADIN dan asam butirat rendah. Pembuatan silase (awetan rumput) pada penelitian ini digunakan rumput gajah dengan beberapa perlakuan. Jumlah koloni BAL setelah suasana asam cukup stabil yaitu pH antara 3,8-4,2 atau sesudah proses ensilase berakhir, pada umumnya mengalami penurunan. Penambahan inokulum pada HMT dimaksudkan untuk menjamin pertumbuhan BAL agar dapat mencapai 105-106 cfu/g hijauan (Weinberg et al., 2003). Asam yang dihasilkan oleh BAL itu sendiri akan terakumulasi dan menghambat pertumbuhan populasi bakteri selanjutnya (McDonald et al., 1991). Penggunaan inokulum Lactobacillus plantarum 1A-2 dan Lactobacillus plantarum 1BL-2 dengan berbagai variasi dan konsentrasi memberikan berpengaruh cukup baik terhadap kualitas silase sebagai pakan ternak. Inokulum tunggal 1A-2 menghasilkan pH yang lebih rendah (3,67- 4,18) dan kandungan asam laktat 0,30-0,34 mg mL-1. Pada semua perlakuan, tingkat kerusakannya cukup kecil (< 5%). Kehilangan bahan kering, dengan penambahan inokulum tunggal memberikan jumlah kehilangan yang relatif kecil yaitu 1BL-2 (0,01-3,97%) dan 1A-2 (0,31-5,18%). Perlakuan konsentrasi inokulum tidak memberikan perbedaan nyata terhadap kualitas silase, sehingga konsentrasi paling kecil yaitu 0,1% v/w yang dianjurkan untuk ditambahkan pada pembuatan silase.

You might also like