You are on page 1of 2

www.tabloidhunianku.

com

KERANGKA PLAFON
Monday, 01 November 2010

Plafon adalah bagian dari rumah yang berada diantara lantai dan atap rumah . Pada mulanya plafon rumah hanya berfungsi untuk membatasi antara ruang atap dan ruang yang kita gunakan sehari-hari dibawahnya dan sebagai penahan panas dari atap agar tidak jatuh langsung di ruang bawahnya. Namun saat ini fungsi plafon berkembang menjadi penutup berbagai “kekacauan” dibawah atap seperti simpang siurnya konstruksi dan penutup atap, kabel-kabel, pipa mechanical dan electrical, dan sebagainya. Bahkan belakangan ini plafon menjadi unsur penting dalam penciptaan suasana interior rumah karena plafon juga bisa dibuat dengan berbagai model dan ukuran.

Bahan Plafon Plafon sendiri terdiri dari rangka penyangga dan penutup. Bahan plafon ini beraneka ragam. Untuk rangka plafon biasanya digunakan bahan: 1. Plafon rangka kayu 2. Plafon rangka metal ( hollow & metal furing) 3. Plafon rangka profil T ( T-Grid System) Sedangkan untuk bahan penutup plafon bisa digunakan : 1. Cement board 2. Gypsum board 3. Tripleks atau multipleks Untuk bahan asbes saat ini tidak disarankan lagi karena mengandung bahan karsinogenik ( bisa menimbulkan kanker). Sehingga pilihlah bahan material yang relatif aman untuk kesehatan.

Cara Pemasangan Plafon Sebelum memasang plafon terlebih dahulu periksa struktur atap dan lantai apakah cukup kuat untuk menahan beban plafon yang akan dipasang, kemudian tentukan titik-titik penggantung (rod hanger)plafon dengan jarak maksimal 1200mm. Tentukan dulu ketinggian plafon yang diinginkan dengan memberikan tanda garis di sekeliling dinding dan diberi pembatas dinding ( wall angle). Wall angle hanya berfungsi sebagai parameter atau acuan ketinggian dan kelurusan plafon. Kemudian pasang rangka pembatas ketinggian tepat pada garis tersebut dengan jarak sekrup 600mm atau tepat dibawah rangka pembagi. 1. Rangka kayu Type plafon ini menggunakan rangka kayu. Sedangkan penggantungnya dapat berupa kawat atau kayu yg lebih statis. Rangka kayu harus diserut agar rata pemasangannya. Kayu yang digunakan berukuran 40x60mm. Dipasang dengan jarak maksimal 600 x 1200mm. 2. Plafon rangka metal ( hollow & metal furing) Type plafon ini menggunakan rangka metal/ hollow yang terdiri dari rangka utama ( main runner), rangka pembagi (cross runner), klip pengikat (joint-clip) dan kawat penggantung (rod hanger). Hubungkan main runner dan rod hanger dengan menggunakan c-joint . Jarak antara metal furing maksimal 1200mm. Kemudian hubungkan main runner dan cross runner dengan menggunakan joint clip dengan jarak maksimal 600mm. 3. Plafon rangka profil T ( T-Grid System) Type plafon ini menggunakan rangka metal berbentuk T (profile-T)dengan penggantung kawat. Pasang rood hanger sesuai dengan ketinggian plafon yang diinginkan. Sesuaikan pula jarak rangka dengan pola plafon yang ada yaitu 1200 x 600mm. Kaitkan rod hanger ke rangka serta rangkai system rangka sesuai pola dan arah yang diinginkan. Tedapat dua type profil rangka yaitu profil T dan profil L. Profil T berfungsi sebagai rangka pendukung sedangkan profil L berfungsi sebagai rangka pembatas (wall angle). Setelah rangka terpasang baru dipasang penutup plafon dengan memilih bahan penutup sesuai yang diinginkan yaitu cement board, gypsumboard atau tripleks/multipleks. Bahan penutup dipaang dengan cara dipaku pada rangka kayu, di sekrup pada rangka metal. Untuk rangka profil T penutup hanya diletakkan/direbahkan saja tanpa disekrup.

Kelebihan dan Kekurangan bahan plafon 1. Rangka: a. Rangka Kayu - Konstruksinya cukup kuat untuk beban orang apabila akan dilakukan perbaikan jaringan kabel di atasnya - Mudah lapuk karena terkena rayap - Waktu pemasangan relatif lebih lama karena harus diserut terlebih dahulu - Kurang presisi karena ukuran kayu tidak sama persis
http://www.tabloidhunianku.com Powered by Joomla! Generated: 27 September, 2012, 15:22

www.tabloidhunianku.com

b. Rangka metal dan Rangka profil - Tahan karat dan tahan rayap - Pengerjaan relatif lebih cepat - Ukuran presisi 2. Bahan penutup : a. Cement board - Tahan api, tahan air dan tahan rayap - Sambungan mudah retak terutama nampak setelah berumur 6 bulan - Biasanya di gunakan pada ruang eksterior atau ruang yang rawan terkena air b. Gypsum board - Lebih flesible untuk dibentuk sesuai keinginan misalkan untuk drop ceiling - Peredam panas sehingga ruangan dibawahnya relatif lebih dingin - Rawan terkena air dan rawan terkena rayap pada bagian kertas pembungkus gips c. Tripleks / multipleks - Lebih berkesan natural/alami - Rawan terkena air dan rawan bernoda - Rawan terkena rayap Pemilihan material penting untuk menampilkan ciri khas pada ruangan. Hal yang patut diperhatikan dalam pemilihan bahan plafon, yaitu: 1. Plafon berfungsi mencegah kotoran atau debu yang jatuh dari penutup atap. Maka dari itu, pilihlah material yang dapat mencegah debu atau kotoran jatuh langsung ke ruangan. 2. Pun demikan untuk mencegah tetesan atau rembesan air yang jatuh dari atap, akibat kobocoran, menjadi fungsi plafon. Sebaiknya pilih material alternatif yang tahan air dan atau kelembapan. 3. Unsur perawatan penting dalam menentukan pemilihan material atap. Pilih material yang mudah perawatannya. MENGECAT PLAFON 1. Pada saat melapisi dengan rol, perhatikan arah gerakkan rol. Untuk ruangan yang mempunyai dimensi dengan panjang dan lebar berbeda, maka sebaiknya Anda memilih arah gerakan pada arah yang mempunyai panjang atau lebar ruangan yang terpendek. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan proses dan waktu pengeringan. 2. Gunakan tangga untuk membantu proses pengecatan dengan rol. Jika tak ada tangga maka Anda harus menyambung rol atau kuas dengan menggunakan kayu panjang sehingga rol atau kuas bisa menjangkau permukaan plafon. 3. Gunakan kaca mata pelindung mata pada saat mengecat plafon, supaya mata terhindar dari percikan/tetesan cat. Tips untuk plafon yang bocor 1. Perbaiki penyebab bocor. 2. Noda bocor dicat ulang dengan minyak putih.lebih baik jika menggunakan warna doff. 3. Lakukan pengecatan ulang

Solusi untuk plafon yang sudah berlubang : 1. Potong gypsum/cemen board pada bagian yang berlubang. 2. Tambal potongan gypsum dengan yang baru dengan bantuan cornice. 3. Lapisi dengan kompon 4. Ampelas bagian yang kasar 5. Cat ulang dengan warna yang sama dengan sebelumnya.

http://www.tabloidhunianku.com

Powered by Joomla!

Generated: 27 September, 2012, 15:22

You might also like