Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan Material. Teknik Penyambungan Logam. Aplikasi Teknik Pengelasan. Patah-Getas pada Pengelasan.
d.
e. f. g.
h.
i. j. k.
b. Sebagai informasi bagi juru las untuk meningkatkan kualitas hasil pengelasan.
c. Sebagai informasi penting guna meningkatkan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang pengujian material, pengelasan dan material teknik.
1.5 Tempat Penelitian 1. Preheat,tempering,uji tarik, uji ketangguhan impact, dan pengambilan foto struktur mikro dilakukan di Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram. 2. 3. Pengelasan dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) Mataram. Pembuatan bentuk spesimen dilakukan di Bengkel UD. Sahar Jl. Candi Pawon No. 1 Desa Getap Kecamatan Cakra Selatan Kabupaten Lombok Barat. 4. Proses finishing dilakukan di Laboratorium Proses Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram.
1.6 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah preheat dan tempering berpengaruh terhadap kekuatan tarik, ketangguhan impact, dan struktur mikro hasil pengelasan baja JIS SS 400.
2.2.2 Preheat Preheat merupakan pemanasan yang dilakukan sebelum benda kerja tersebut dikerjakan lebih lanjut, misalnya sebelum dilakukan pengelasan. Temperatur pemanasan awal adalah antara 30C 400C (Zamrinata, 2011).
2.2.3 Tempering
Tempering proses perlakuan panas lanjutan setelah proses pengerasan untuk mengurangi kekerasan yang terlalu tinggi akibat pendinginan yang cepat dan temperatur yang tinggi. Temperatur tempering untuk baja paduan rendah 375C 575oC ditahan 1-2 jam (Copyright ASM International 1995).
2.2.4 Pengelasan
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.
Mulai
Raw Material
Pengelasan SMAW:
Preheat (400oC) Tanpa Tempering Preheat (400oC) Ditempering (500oC)
Pembuatan Spesimen: Uji Tarik Sesuai Standar JIS Z 2201 1980 No. 5 Uji Ketangguhan Impact Sesuai Standar JIS Z 2202 1980 No. 4
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.4 Posisi Pengelasan Mendatar (http//:WWW.migas-indonesia.Com/29 Desember 2011 Jam 16.34 WITA)
Gambar 3.5 Prinsip Kerja Perpindahan Logam pada Proses Pengelasan SMAW (http//:WWW.migas-indonesia.Com/29 Desember 2011 Jam 16.34 WITA)
W
T
L P
Gambar 3.6 Spesimen Uji Tarik Standar JIS Z 2201 1980 No. 13 B
Keterangan: L = panjang ukuran utama = 50 mm W = lebar spesimen = 12,5 mm P = panjang garis melintang sejajar = 60 mm B = lebar bagian yang dicengkeram = 20 mm R = jari-jari fillet = 20 mm T = ketebalan material = 16 mm
45o
R 0,25
10
10
27,5
27,5
55
Gambar 3.7 Spesimen UJI Ketangguhan Impact Charpy V Standar JIS Z 2202 1980 No.4
Jumlah Spesimen
Total Spesimen
15
15
35
500
400
300
200
100
1.5
0.5
4.7 Hasil Pengamatan Foto Struktur Mikro 4.7.1 Struktur Mikro Raw Material
Pearlite Ferrite
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.14 (a) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Dipreheat Tanpa Ditempering pada Daerah HAZ Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.14 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Dipreheat Tanpa Ditempering pada Daerah Lasan Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.15 (a) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Dipreheat dan Ditempering pada Daerah HAZ Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.15 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Dipreheat dan Ditempering pada Daerah Lasan Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.16 (a) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Tanpa Dipreheat dan Tanpa Ditempering pada Daerah HAZ Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.16 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Tanpa Dipreheat dan Tanpa Ditempering pada Daerah Lasan Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.17 (a) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Tanpa Dipreheat Ditempering pada Daerah HAZ Perbesaran 400x
Pearlite+Cementite
Ferrite
Gambar 4.17 (b) Foto Struktur Mikro Spesimen Pengelasan Tanpa Dipreheat Ditempering pada Daerah Lasan Perbesaran 400x
2.
3.
5.2 Saran
Usahakan lokasi dan peralatan preheating, tempering, pengelasan, dan pembentukan spesimen berda pada satu lokasi. Tujuannya adalah untuk mengefisienkan biaya, tenaga, dan lama waktu penelitian, serta untuk mengurangi terjadinya perubahan pada struktur mikro yang berpengaruh terhadap sifat mekanik material baja JIS SS 400.