You are on page 1of 24

PERDARAHAN SALURAN CERNA PADA ANAK

Oleh : Marissa Astari Rubianti Timotius Danny Jaya Rr. Vidya Hana Nike Aswati

Pembimbing dr. Diana Anggarani, Sp.A, M.Kes

Definisi
Perdarahan Saluran Cerna dibagi menjadi 2: 1. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas kehilangan dalam lumen pembuluh saluran cerna mulai dari esofagus sampai proksimal Ligamentum Treitz. 2. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah lokasi perdarahan dimulai dari bagian bawah Ligamentum Treitz. Keduanya dapat bermanifestasi sebagai hematemesis, melena, hematoscezia, darah samar di feses.

EPIDEMIOLOGI

FAKTOR RESIKO
infeksi helicobacter pylori penyakit berat/kritis penggunaan NSAID dan steroid sirosis hepatis

Prevalensi kejadian pada anak lebih sedikit dibandingkan prevalensi dewasa

Perdarahan saluran cerna bagian atas sebesar 36-102 per 100.000 pasien per tahun.

Perdarahan saluran cerna bagian bawah sebesar 20 per 100.000 pasien semua umur per tahun

APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA KITA MENDAPATI PASIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

1. Apakah anak benar mengalami perdarahan saluran cerna? 2. Apakah jumlah perdarahan cukup banyak sehingga dapat menyebabkan gangguan hemodinamik? 3. Apakah saat ini sedang terjadi perdarahan aktif? 4. Tindakan apa yang harus dilakukan segera?

Derajat Keparahan Ringan Sedang Berat

ETIOLOGI
Sumber Saluran cerna atas
Tanda Umum

Hematemesis Melena Hematoschezia, perdarahan berat terjadi pada

Usus Halus Saluran cerna bawah

Melena/hematoschezia Umumnya hematoschezia, jika

motilitas usus lambat maka akan menjadi melena

anamnesis
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Usia Riwayat makan atau konsumsi obat Durasi perdarahan Jenis perdarahan Gejala yang menyertai Muntah berulang atau muntah dengan usaha Riwayat perdarahan sebelumnya Riwayat keluarga Riwayat penyakit hati Riwayat trauma abdomen Riwayat gejala sistemik

Berdasar Usia
Gol. usia Bayi Lokasi perdarahan Saluran cerna atas Saluran cerna bawah Umum Esofagitis fisura ani alergi susu sapi enterokolitis nekrotikan Jarang Ulkus lambung lesi vaskuler enterokolitis Hirschprung divertikulum Meckel duplikasi usus intususepsi enterokolitis infeksiosa

Anak

Esofagus

Esofagitis Mallory-Weiss tear

Esofagitis Varises esophagus

Gaster Gastritis, gastropati -

Benda asing
Kista duplikasi Gastritis Ulkus peptikum Leiomyoma Varises

prolaps;akibat NSAID Stress ulcer

Duodenum Duodenitis Chron disease Saluran cerna bagian bawah Fisura ani Intususepsi Enterokolitis infeksi Inflammatory disease(>4th) Divertikulum Meckel -

Malformasi vaskuler
Ulkus Malformasi vaskuler Benda asing Hyperplasia limfoid Varises Kista duplikasi Inflammatory (<4th) Malformasi vaskuler Duplikasi usus Henoch Schonlein purpura Disentri Hemoroid Varises rectal/kolon Ulkus Nodular lymphoid hyperplasia Trauma rektum bowel disease

bowel -

Selulitis perianal karena streptokokus -

Polip

PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
pucat, ikterus, ekimosis, pembuluh darah abnormal, rash, turgor, hematom, petekie, purpura, akral hangat/dingin, spider angiomata

Kepala-leher

Termasuk mata, hidung, telinga, tenggorokan infeksi nasofaring, oozing, pembesaran tonsil, perdarahan

Kardiovaskular

tekanan darah, denyut jantung, tekanan nadi, irama gallop, pengisian kapiler

Abdomen
Perineum Rectum

massa, hepatomegali, splenomegali, nyeri tekan, caput medusa

fisura, fistula, rash, indurasi, hemoroid, lesi vaskuler

darah segar, melena, nyeri tekan

PEMERIKSAAN penunjang
Laboratorium
Uji Guaiac Hemoglobin atau hematokrit Jumlah dan fungsi trombosit, serta aPTT dan PPT Golongan darah Uji fungsi sintesis hati Ureum dan kreatinin Uji Apt-Downey

Radiologis
Foto polos abdomen Barium Foto kontras Ultrasonografi CT scan dan MRI abdomen Technetium99 Pertechnetate scan (Meckels scan) : Angiografi

Endoskopi
Esofagogastroduodenoskopi Sigmoidoskopi fleksibel Kolonoskopi Enteroskopi usus halus Video capsule endoscopy

DIAGNOSIS BANDING

Perdarahan Sal. Cerna Atas


Perdarahan Sal. Cerna Bawah

PERDARAHAN SALURAN CERNA ATAS


Bagian asal
Rongga mulut Eosofagus

Diagnosis banding
Trauma Eosofagitis, benda asing, varises, duplikasi, Mallory weiss tear Gastritis, ulkus, duplikasi, malformasi vaskuler Ulkus, varises, duplikasi, malformasi vaskuler Stress ulcer,

Lambung Duodenum Lain-lain

Perdarahan saluran cerna bawah


Bagian asal
Usus halus

Diagnosis banding
NEC, malformasi dengan volvulus midgut, radiasi, kemoterapi, HSP, intususepsi, anomaly congenital, polip, IBD, Chron disease, anomali vaskular, Peutz-Jegher syndrome Kolitis, Hirschprung disease dengan enterokolitis, polip Fisura ani, selulitis streptokokus beta hemolitikus, ulkus soliter rectum, hemoroid eksterna

Kolon Rektum dan anus

TERAPI

Perdarahan saluran cerna berat

Perdarahan saluran cerna ringan

PERDARAHAN SALURAN CERNA BERAT


ABC Koreksi gangguan elektrolit dan koagulasi Pemberian laktulosa dan dekontaminasi usus Farmakoterapi (termasuk antibiotika sesuai indikasi)

Stabilisasi resusitasi cairan

Pasang NGT

Oksigenasi

Pemantauan hematokrit, transfusi trombosit

Endoskopi

PERDARAHAN SALURAN CERNA TIDAK BERAT


Koreksi gangguan koagulasi

Memasang NGT

Monitor tandatanda vital

Koreksi gangguan elektrolit

Menemukan penyebab

TERAPI FARMAKOLOGIS
INDIKASI PERDARAHAN AKTIF Inhibisi sekresi asam lambung KATEGORI OBAT DOSIS

Ranitidine

Antagonis histamin 2

Infus kontinyu : 1 mg/kg dengan infus 2-4 mg/kg/hari Bolus : 3-5 mg/kg/hari dibagi setiap 8 jam 1 mg/kg/hari

Omeprazole

PPI

INDIKASI Agen vasoaktif intravena


Ocreotide

KATEGORI OBAT

DOSIS

Analog Somatostatin

Bolus 1 mcg/kg IV (max 50 mcg) diikuti dengan infus kontinyu 1 mcg/kg/jam,

dapat ditingkatkan setiap 8 jam bila


tidak ada penurunan perdarahan hingga 4 mcg/kg/jam (max. 250 mcg/8 jam). Bila tidak ada perdarahan aktif dosis dapat dikurangi 50% dalam 12 jam Vasopressin Hormon Antidiuretik Pemberian dihentikan bila sudah 25% dosis awal 0,002- 0,005 unit/kg/menit x 12 jam, kemudian dikurangi bertahap dalam 24-48 jam (max 0,2 unit/menit)

INDIKASI PENCEGAHAN PERDARAHAN BERULANG


Inhibisi sekresi asam lambung

KATEGORI OBAT

DOSIS

1. Ranitidine

Antagonis Histamin 2

2-3 mg/kg/dosis 2-3 kai


per hari (max.300 mg/hari)

1. Omeprazole

Proton Pump Inhibitor

1-1,5 mg/kg/hari 1-2x (max.20 mg 2x/hari)

INDIKASI
Sukralfat

KATEGORI OBAT
Local Adhesive Paste

DOSIS
40-80 mg/kg/hari dalam 4 dosis terbagi

Pencegahan oral rebleeding varises 1. Propanolol Penurunan aliran darah mesenterika (Betaadrenergic blocker) 1 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis terbagi. Dapat ditingkatkan tiap 3-7 hari sampai maksimal 8 mg/kg/hari untuk mencapai reduksi 25%

dari laju nadi baseline.


INDIKASI KATEGORI OBAT DOSIS

You might also like