You are on page 1of 22

PERENCANAAN (FORCESTING) PERMINTAAN AKAN PRODUK DAN JASA

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Manajemen Operasional Yang dibina oleh Ibu Dr. Sudarmiatin, M.Si

Oleh Kelompok 4 : Achmad Andy Nugroho Leo Prasetya Intan P. Muhammad Jefry Moh. Sandy A. Matius Harda Gumelar Refangga Budi F Yoga Aditya Pratama 100413401198 100413401207 100413401244 100413401214 100413401199 100413401216 100413401215

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Maret 2012

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 1.3 Tujuan .............................................................................................................

1 2 2

BAB II : PEMBAHASAN 2.1 metode-metode peramalan .............................................................................. 2.2 Proses dan Teknik Peramalan ......................................................................... 2.3 Lima Metode Peramalan dengan Menggunakan Data Masa Lalu .................. 2.4 Pengukuran Kesalah-kesalah .................................................................. ...... 3 11 14 15

BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 3.2 Saran ............................................................................................................... 17 18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

19

i|Page

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen, seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya. Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang

menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi,

perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang. Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah mauppun

1|Page

jangka panjang. Pada gilirannya, perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang meliputi: a) b) c) d) Identifikasi dan definisi masalah peramalan Aplikasi metode peramalan Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu

Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah 1. 2. Metode apa saja yang ada dalam peramalan? Apa saja pola dan teknik peramalan?

1.3 Tujuan Pembahasan 1. 2. Untuk mengetahui metode apa saja yang ada dalam peramalan. Untuk mengetahui Apa saja pola dan teknik peramalan.

2|Page

BAB II PEMBAHASAN

Peramalan permintaan akan produksi dan jasa di waktu mendatan dan bagian-bagiannya sangatlah penting dalam perencanaan dan pengawasan

produksi. Dan peramalan yang baik adalah esensial untuk efisiensi semua operasi manufacturing dan produk jasa. Semua hasil peramalan digunakan oleh

manajemen produksi untuk pembuatan keputusan-keputusan ysng menyangkut pemilihan proses, perencanaan kapasitas, dan layout fasilitas, serta untuk berbagai keputusan yang bersifat terus menrus berkenaan dengan perencanaan, scheduling dan persediaan.

2.1 Metode-Metode Peramalan


Salah satu cara untuk mengklasifikasikan permasalahan pada peramalan adalah mempertimbangkan skala waktu peramalannya yaitu seberapa jauh rentang waktu data yang ada untuk diramalkan. Terdapat tiga kategori waktu yaitu jangka pendek (minggu bulan), menengah (bulan tahun), dan jangka panjang (tahun dekade). Tabel berikut ini menunjukkan tipe-tipe keputusan berdasarkan jangka waktu peramalannya.

A. Metode Peramalan Permintaan Banyak jenis metode peramalan yang tersedia untuk manajemen. Namun yang lebih penting bagi para praktisi adalah bagaimana memahami karakteristik suatu metode peramalan agar cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu. Secara umum metode peramalan dapat dibagi dalam dua ketegori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi ke dalam deret berkala atau kurun waktu (time series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan normative. Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan biaya tertentu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tertentu.

3|Page

Untuk menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:

Tersedia informasi tentang masa lalu Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numeric Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanju

B. Metode Runtun Waktu Metode runtun waktu atau sering disebut metode deret waktu atau deret berkala menggambarkan berbagai gerakan yang terjadi pada sederetan data pada waktu tertentu. Langkah penting dalam memiliki metode runtunwaktu adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklus dan trend (makriadis & wheelright, 1983), yaitu: 1. Pola horizontal, terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata rata yang konstan. 2. Pola musiman, terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman. 3. Pola siklus, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti siklus bisnis. 4. Pola trend, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.

C. Metode Kualititatif Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan dengan data-data kualitatif, misalnya tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas konsumen, dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini. 1. Teknik Survey Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup penting khususnya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau kecenderungankecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan yang akan ditujukan para

4|Page

responden yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh perusahaan. Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang memang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju. Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya variabel yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey. b. Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang besar. c. Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-masa yang akan datang, dan lain-lain. Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar atau konsumen perusahaan. Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah disurvey ini.

5|Page

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.

2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools) Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi data dari survey. Jajak pendapat dari para pakar, para eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi (subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih bersifat objektif. Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test dan jajak pendapat terhadap responden yang menjadi sampel. Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan. Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan atau pemerintah suatu negara dapat digunakan sebagai sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa yang akan datang, sekaligus dapat digunakan untuk membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.

D. Metode Kuantitatif 1. Metode Time Series Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara periodesasi sepanjang periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan. Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak yang melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak perubahan yang berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang cukup akurat.

6|Page

2. Metode Tren Linear Khusus metode ini digunakan jika scatter diagram berbentuk garis lurus dengan persamaan umum adalah:

Y = a + bX

Untuk metode tren linear ini banyak jenisnya, antara lain: a. Metode Least Square Metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena dianggap paling mudah untuk dipraktekkan. Metode ini digunakan pada waktu data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus. Maka persamaannya adalah: Y = a + bX

Dimana: Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan a = konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga

b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X X = unit waktu/ periode

b.

Metode Product Moment Metode ini lazim dinamakan metode momen saja. Metode ini digunakan

oleh perusahaan karena dianggap mudah di samping metode least square, karena perlakuan angka X (prediksi) untuk data ganjil maupun genap tidak ada perlakuan khusus seperti halnya pada metode least square. Tentunya metode ini digunakan dalam ramalan penjualan untuk data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus terutama nilai ramalannya, sedangkan persamaannya adalah:

7|Page

Y = a + bX

Dimana: Y= variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan produk perusahaan a = konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol) b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X X = unit waktu/ periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya penjualan

c.

Metode Setengah Rata-Rata (Semi Evarage Method) Metode setengah rata-rata ini masih tergolong metode tren linier dimana

data yang tersedia tetap berbentuk linier jika digambar dalam bentuk grafik. Metode tren setengah rata-rata menentukan bahwa untuk mengetahui fungsi Y = a + bX tersebut, semua data historis dikelompokkan menjadi dua kelompok (himpunan) dengan jumlah anggota masing-masing yang sama. Berdasarkan perhitungan rata-rata dari anggota masing-masing kelompok itulah akan diperoleh fungsi garis lurus yang bersangkutan.

3.

Metode Kuadratik Metode kuadratik adalah merupakan tren non linier, dan jika digambar

berbentuk garis lengkung. Metode ini biasanya digunakan atau diterapkan untuk data historis dimana jika digambar akan membentuk garis tidak lurus atau berbentuk parabola. Sedangkan persamaan dari metode kuadratik adalah:

Y = A + BX +

8|Page

Dimana: Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan a = konstanta, yang akan menunjukkan besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol) b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X X = unit waktu/ periode, yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya Sedangkan koefisiennya adalah: A = (Y - cX2) / n B = (XY / x2) C = (n X2Y) ((X2) (Y)) (n X4) ((ZX2)2) Dengan syarat X2 = 0 (nol)

4.

Metode Variasi Musim Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di waktu-waktu

yang akan datang dapat didasarkan pada gelombang musiman yang melekat pada kultur budaya atau kebiasaan dari masyarakat. Tetapi dapat juga karena faktor sifat dan keadaan alam yang melekat pada iklim atau cuaca. Misalnya produksi musim semi, gugur dan musim penghujan dan bahkan musim kemarau, produk apa yang sedang atau akan datang musimnya. Sifat masyarakat yang menimbulkan musiman ini oleh karena faktor budaya dan kebiasaan misalnya karena musim hari raya keagamaan. Pada saat-saat itu biasanya masyarakat akan memiliki hajat yang cukup besar dalam melakukan pemenuhan konsumsi barang keperluan pesta dan seharihari. Maka dapat dipastikan pada periode ini permintaan akan kebutuhan dan keperluan konsumsi akan meningkat dalam jumlah yang cukup berarti. Demikian juga ketika datang musim bulan-bulan baik maka banyak masyarakat menggunakan bulan tersebut melaksanakan hajat perkawinan,

9|Page

pesta perkawinan, dan hajat-hajat yang lain yang memerlukan pesta dan upacara-upacara sacral yang memerlukan konsumsi dan persediaan barang kebutuhan untuk keperluan tersebut.

5.

Metode Ekonometri Metode ekonometri merupakan metode prediksi volume atau nilai

dependen variabel dengan melibatkan berbagai faktor atau variabel independent yang relevan dan cukup signifikan mempengaruhi dependen variabel tersebut. Secara ekonomi dari model ekonometri ingin dilihat relevansinya pengaruh independent variabel terhadap dependen variabel. Bahkan juga ingin dilihat apakah antar variabel independent itu saling mempengaruhi dan berapa besar pengaruh mempengaruhi antar variabel independent ini atas besarnya pengaruh terhadap dependen variabel. Juga ingin dilihat berapa tepat antara kebenaran statistik dikoreksi dengan kebenaran secara ekonomi. Jadi secara literatur ekonometrik merupakan suatu pengukuran secara ekonomi baik secara statistik, matematik maupun secara ekonomi teori sekaligus dalam konteks hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Memang metode ekonometrik sering lebih kompleks dibanding dengan metode proyeksi trend. Namun ekonometrik setidaknya memiliki dua keunggulan sebagai alat prakiraan. Pertama adalah keunggulan dalam memperoleh prediksi nilai variabel yang penting. Ini akan sangat berguna bagi manajer untuk mengevaluasi kemungkinan pengaruh alternatif keputusan yang diambil. Kedua adalah metode ekonometrika mengestimasi perilaku hubungan antara variabel-variabel. Secara mencolok meramalkan dengan dasar metode lain seperti misalnya survey data hanya memperoleh sesuatu yang lebih kecil dari penyebab yang hakiki pada hubungan antar variabelvariabel ini secara umum. Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam memformulasi forecast model ekonometrika ini. 1) Membangun suatu model teori 2) Mengumpulkan data

10 | P a g e

3) Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi 4) Mengestimasi dan menginterpretasi hasil

2.2

Proses dan Teknik Peramalan


Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan di masa mendatang melalui pengujian di masa lalu. Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: a. Penentuan Tujuan Langkah pertama yaitu menentukan estimasi yang diinginkan, namun itu tergantung pada kebutuhan kebutuhan informasi para menejer. Analisis membicarakan dengan pembuat keputusan untuk mengetahui apa kebutuhan-kebutuhan mereka dan menentukan : 1. variable variable apa yang akan diestimasi 2. siapa yang akan menggunakan hasil peramalan. 3. Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunaka. 4. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan. 5. Derajat ketetapan estimasi yang diinginkan. 6. Kapan estimasi dibutuhkna. 7. Bagian-bagian peramalan yang diinginkan, seperti peramalan untuk kelompok pembeli, produk, atau daerah geografis. b. Pengembangan Model Setelah tujuan diterapkan, langkah berikutnya adalah pengembangan suatu model, dimana model merupakan suatu kerangka analitik yang bila dimasukkan data masukan bisa menghasilkan estimasi penjualan di waktu mendatang, dan pemilihan suatu model yang tepat adalah krusial. Setiap model mempunyai asumsi-asumsi yang harus dipenuhi sebagai

persyaratan penggunaannya. Serta validasi dan realiabilitas estimasi sangat tergantung pada model yang dipakai. c. Pengujian model Sebelum diterpkan, model akan diuji terlebih dahulu untuk menentukan tingkat akurasi, validitas, dan relaibilitas yang diharapkan. Nilai suatu

11 | P a g e

medel ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataannya. d. Penerapan model Di sini analis akan menerapkan model, data historik akan dimasukkan dalam model untuk menghasilkan suatu ramalan. e. Revisi dan evaluasi Ramalan-ramalan yang dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau lingkungannya. Sedangkan evaluasi merupakan

pembanding antara ramalan dan kenyataan, semua ini dilakukan untuk menjaga kualitas estimasi-estimasi di waktu yang akan datang.

Berikut ini adalah beberapa teknik dalam peramalan: 1. Teknik Peramalan Kualitatif Atau Subyektif (qualitative forecast) Teknik peramalan yang menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal. Terdapat empat teknik yang berbeda, yaitu :

a) Keputusan Dari Pendapat Juri Eksekutif (Jury of Executive Opinion) Teknik peramalan yang meminta pendapat segolongan kecil manajer tingkat tinggi dan menghasilkan estimasi permintaan kelompok. Dalam metode ini, pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat tinggi, sering dikombinasikan dengan model statistik, dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi kelompok

b) Metode Delphi (Delphi Method) Teknik peramalan yang menggunakan proses kelompok dimana para pakar melakukan peramalan. Ada 3 jenis peserta dalam metode ini : pengambil keputusan, karyawan, dan responden. Pengambil keputusan biasanya terdiri dari 5 hingga 10 orang pakar yang akan melakukan peramalan. Karyawan membantu pengambil keputusan dengan

12 | P a g e

menyiapkan, menyebarkan, mengumpulkan, serta meringkas sejumlah kuesioner dan hasil survei. Responden adalah sekelompok orang, biasanya ditempatkan di tempat yang berbeda, dimana penilaian dilakukan. Kelompok ini memberikan input pada pengambil keputusan sebelum peramalan dibuat.

c) Gabungan Dari Tenaga Penjualan (Sales Force Composite). Teknik peramalan berdasarkan prediksi tenaga penjualan akan

penjualan yang diharapkan. Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa penjualan yang bisa ia lakukan dalam wilayahnya. Peramalan ini kemudian dikaji unutk memastikan apakah peramalan cukup realistis. Kemudian peramalan dikombinasikan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan.

d) Survei Pasar Konsumen (Consumer Market Survey). Metode peramalan yang meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di masa depan. Hal ini membantu tidak hanya dalam menyiapkan peramalan tetapi juga memperbaiki desain produk dan perencanaan produk baru. Survei konsumen dan gabungan tenaga penjualan bisa jadi tidak benar, karena peramalan yang berasal dari input konsumen yang terlalu optimis.

e) Analogy Historik Peramalan menggunakan pengalaman-pengalaman historik dari suatu produk yang sejenis di mana prosuk baru dapat dikaitkan dengan tahaptahap life cycle yang sejenis.

f) Konsesus Panel Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan ramalanramalan yang lebih baik daripada dilakuka oleh seseorang. Diskusi

13 | P a g e

dilakukan secara terbuka dimana para partisi terdiri dari eksekutif, orang-orang penjualan, para ahli atau pelanggan. 2. Peramalan Time Series Teknik peramalan yang menggunakan sekumpulan data masa lalu untuk melakukan peramalan. Model time-series membuat predikisi dengan asumsi bahwa masa depan merupakan fungsi masa lalu. Dengan kata lain, mereka melihat apa yang terjadi selama kurun waktu tertentu, dan menggunakan data masa lalu tersebut untu melakukan peramalan. Jika kita memperkirakan penjualan mingguan mesin pemotong rumput, kita

menggunakan data penjualan minggu lalu untuk membuat ramalan. Timeseries mempunyai empat komponen, yaitu : Tren, Musim, Siklus, Variasi Acak.

2.3 Lima Metode Peramalan Yang Menggunakan Data Masa Lalu 1) Pendekatan Naif, teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan, di periode mendatang sama dengan permintaan terkini. Terbukti untuk beberapa jenis produk, pendekatan naif (naive approach) ini merupakan model peramalan objektif yang paling efektif dan efesien dari segi biaya. paling tidak, pendekatan naif memberikan titik awal untuk perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.

2) Rata-Rata Bergerak, metode peramalan yang menggunakan rata-rata dari sejumlah (n) data terkini untuk meramalkan periode mendatang. Rata-rata bergerak berguna jika kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa yang kita ramalkan.

Rata-rata bergerak =

3) Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) adalah teknik peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi eksponensial. Penghalusan eksponensial mungkin
14 | P a g e

terdengar aneh, tetapi sebenarnya banyak digunakan dalam bisnis dan merupakan bagian penting dari sistem pengendalian persediaan berbasis komputer.

4) Proyeksi Tren, metode peramalan time-series yang mnyesuaikan sebuah garis tren pada sekumpulan data masa lalu, dan kemudian diproyeksikan dalam garis untuk meramalkan masa depan.

5) Analisis Regresi Linier, model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. persamaan regresi menunjukkan bagaimana satu variabel berhubungan pada nilai dan perubahan pada variabel lain.

2.4 Pengukuran Kesalah-kesalah Forecast Kesalahan ramalan mempunyai dua komponen yang harus ditinjau kembali secara hati-hati oleh analis ukuran atau besarnya perbedaan antara permintaan nyata yang menurut ramalan; dan arah kesalahan apakah permintaan nyata di atas atau dibawah ramalan. Ukuran kesalahn ramalan pada umunya menggunakan mean absolute deviation (MAD). Yaitu ukurannya menggunkan selisih antara permintaan kenyataan dengan forecast. Rumusnya bisa menggunakan: Kesalah forecast = / Dt Forecat /

Namun dalam rumusan ini kita mengabaikan apakah perbedaan adalah posistif atau negatif atau bernilai absolute.

15 | P a g e

Kita juga bisa menghitung rata-rata kesalahan bergerak sederhana dalam forecast atau bisa menggunakan exponetial smothing seperti yang kita lakukan bagi forecast itu sendiri untuk mengestimasi rata-rata kesalahan. Persamaannya sebagai berikut : MADt = / Dt Forecast / + (1- ) MADt - 1

16 | P a g e

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan di masa mendatang melalui pengujian di masa lalu. 2. Peramalan permintaan akan produksi dan jasa di waktu mendatan dan bagian-bagiannya sangatlah penting dalam perencanaan dan

pengawasan produksi. Di mana tingkat permintaan produk/jasa yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. 3. Peramalan memiliki beberapa metode yaitu metode peramalan permintaan, metode runtun waktu, metode kualititatif, metode kuantitatif. 4. Proses peramalan terdiri Penentuan Tujuan, Pengembangan Model, Pengujian model, Penerapan model serta Revisi dan evaluasi. Itu semua memiliki saling memiliki keterkaitan sehingga tidak ada yang terlewatkan. Peramalan juga memiliki teknik-teknik dalam peramalan yaitu Teknik Peramalan Kualitatif dan Peramalan Time Series

17 | P a g e

Pertanyaan dari Kelompok Lain

Kelompok 1. 2. Mengapa dalam menggunakan pendekatan top down dan bottom up banyak perusahaan menggunakan metode delphi sebelum penetapan ramalan akhir? Apa yang dilakukan jika peramalan yg dilakukan perusahaan mengalami kegagalan? 3. Melihat kondisi perekonomian indonesia saat ini yang cenderung berfluktuatif & mudah sekali terpengaruh dengan peristiwa global maupun isu nasional yang marak seperti saat ini ( misal, masalah kanaikan harga bbm ). Pertanyaan: a. Bagaimana cara sebuah perusahaan dapat meramalkan kebijakan bagi perusahaan agar tetap stabil dalam operasional mereka atau misal dalam menetapkan jumalah anggaran

produksi agar tetap dpt brproduksi secara normal walau terdapat kendala seperti diatas? b. Menurut kel. Anda faktor apa yg tersulit/tersusah dalam mengoprasikan peramalan permntag an akan peramalan akan produksi dan jasa? 4.

5.

6. mengingat perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini, apakah ada suatu sistem atau software yang dapat mempermudah perusahaan dalam merancang dan meramalkan permintaan produk?

18 | P a g e

kalau ada, sebutkan dan jelaskan apa yg akan dilakukan perusahaan jika terjadi kesalahan peramalan!

19 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Heizer J & Render B. 2009. Manajemen Operasi. Buku 1 edisi 9. Jakarta: Salemba 4. Handoko, T. 1991. Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi 1 cetakan ke empat. Yogyakarta: BPFE Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.

20 | P a g e

You might also like