You are on page 1of 11

Radio

Frekuensi gelombang radio untuk pengiriman suara Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). Pada era globalisasi, perkembangan terjadi begitu cepat. Misalnya dalam bidang komunikasi. Komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat untuk saling bertukar pikiran dan wawasannya masing-masing. Hal ini tentu tidak ada masalah jika orang-orang yang berkomunikasi tidak memiliki jarak yang jauh. Namun, ini menjadi kendala saat jarak menjadi sangat jauh. Dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi, hal itu kini tidak menjadi masalah lagi. Karena telah diciptakan berbagai media telekomunikasi yang memudahkan kita dalam berkomunikasi jarak jauh, diantaranya dengan menggunakan radio. Radio semula menjadi sarana untuk menyampaikan informasi kepada pendengarnya, tetapi lambat laun fungsi itu telah berkembang menjadi sarana komunikasi dan untuk kepentingan komersil.

Telekomunikasi Radio
1. Pengertian Untuk menyampaikan suatu bentuk informasi dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang mendukung dalam kegiatan komunikasi, terutama komunikasi jarak jauh. Untuk itu salah satu sarana yang dibutuhkan diantaranya yaitu

Telekomunikasi Radio. Telekomunikasi Radio merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan sampai ke tempat tujuannya. Seperti layaknya media lain, Telekomunikasi Radio pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari telekomunikasi radio antara lain:
o o

Bisa menjangkau daerah yang cukup luas. Tidak diperlukan pemasangan kabel yang rumit.

Sementara kerugiannya:
o

Bisa terjadi gangguan komunikasi bila terdapat suatu interferensi.

Interferensi dapat terjadi karena adanya penggunaan frekuensi gelombang radio yang sama pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan pengaturan alokasi frekuensi yang digunakan oleh setiap daerah sehingga tidak terjadi suatu interferensi yang merugikan dalam proses komunikasi. 2. Band Frekuensi Radio Di dalam gelombang radio terdapat beberapa tingkatan, yaitu: 3. Modulasi Modulasi merupakan teknik-teknik yang dipakai untuk memasukkan informasi dalam suatu gelombang pembawa (Carrier Signal), biasanya berupa gelombang sinus. Teknik modulasi ini dapat dilakukan secara digital maupun analog, dan bahkan bisa dilakukan dengan cara penggabungan keduanya (analog dan digital). Macam-macam Modulasi Analog, diantaranya:
o o

Amplitude Modulation (AM) Frequency Modulation (FM)

Phase Modulation (PM)

Macam-macam Modulasi Digital, diantaranya:


Amplitude-Shift Keying (ASK) Frequency-Shift Keying (FSK) Phase-Shift Keying (PSK) Macam-macam Modulasi Gabungan (Hybrid):

Pulse-code modulation (PCM) Pulse-width modulation (PWM) Pulse-amplitude modulation (PAM) Pulse-position modulation (PPM) Pulse-density modulation (PDM) Diperlukan modulasi karena :

Mempermudah dalam meradiasikan sinyal. Pengiriman sinyal akan memiliki performance yang baik. Dapat mengurangi pengaruh noise dan interferensi. Alat yang digunakan untuk kegiatan modulasi (penumpangan informasi) disebut Modulator, alat yang digunakan untuk melakukan demodulasi (pengambilan informasi dari carrier signal) disebut Demodulator, sedangkan alat yang bisa melakukan keduanya (modulasi dan demodulasi) disebut Modem.

1. Amplitude Modulation (AM)

Amplitude Modulation (AM) adalah salah satu bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Pada bentuk modulasi ini, frekuensi yang dipakai oleh carrier signal selama komunikasi adalah konstan. AM adalah metode yang pertama kali digunakan untuk menyiarkan radio komersil. AM memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
o o

dapat terganggu oleh gangguan atmosfir Bandwith yang sempit juga dapat membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan.

2. Frequency Modulation

Frequency Modulation (FM) adalah suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa (carrier signal) divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input. Di antara keuntungan FM adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Jika dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : Lebih tahan noise Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight). Bandwith yang Lebih Lebar

Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada band siar AM. Fidelitas Tinggi Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50 Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja. Transmisi Stereo Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran untuk memberikan kualitas reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia pada rekaman atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio digital lainnya akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan teknisi siaran lebih jauh untuk memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara keseluruhan. Hak komunikasi Tambahan Bandwidth yang lebar pada saluran siar FM juga memungkinkan untuk memuat dua saluran data atau audio tambahan, sering disebut Subsidiary Communication Authorization (SCA), bersama dengan transmisi stereo. Saluran SCA menyediakan

sumber penerimaan yang penting bagi kebanyakan stasiun radio dan sekaligus sebagai media penyediaan jasa digital dan audio yang berguna untuk khalayak. Teori Modulasi Frekuensi (FM) Baik FM (Frekuensi Modulation) maupun PM (Phase Modulation) merupakan kasus khusus dari modulasi sudut (angular modulation). Dalam sistem modulasi sudut frekuensi dan fasa dari gelombang pembawa berubah terhadap waktu menurut fungsi dari sinyal yang dimodulasikan (ditumpangkan). Misal persamaan gelombang pembawa dirumuskan sebagai berikut : Uc = Ac sin (wc + qc) Dalam modulasi amplitudo (AM) maka nilai 'Ac' akan berubah-ubah menurut fungsi dari sinyal yang ditumpangkan. Sedangkan dalam modulasi sudut yang diubah-ubah adalah salah satu dari komponen 'wc + qc'. Jika yang diubah-ubah adalah komponen 'w c' maka disebut Frekuensi Modulation (FM), dan jika komponen 'qc' yang diubah-ubah maka disebut Phase Modulation (PM). Jadi dalam sistem FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan frekuensi dari sinyal modulasi. Sedangkan pada PM perubahan dari sinyal modulasi akan merubah fasa dari gelombang pembawa. Hubungan antara perubahan frekuensi dari gelombang pembawa, perubahan fasa dari gelombang pembawa, dan frekuensi sinyal modulasi dinyatakan sebagai indeks modulasi (m) dimana : m = Perubahan frekuensi (peak to peak Hz) / frekuensi modulasi (Hz) Dalam siaran FM, gelombang pembawa harus memiliki perubahan frekuensi yang sesuai dengan amplituda dari sinyal modulasi, tetapi bebas frekuensi sinyal modulasi yang diatur oleh frekuensi modulator.

Pre-Emphasis Pre-emphasis dipakai dalam pesawat pemancar untuk mencegah pengaruh kecacatan pada sinyal terima. Karena iru komponen pre-emphasis ditempatkan pada awal sebelum sinyal itu sempat masuk pada modulator. Pengaruh kecacatan itu berasal dari differential gain (DGpenguatan yang berbeda) dan differential phase (DP-fasa yang berbeda). Pre-emphasis akan menekan amplitudo dari frekuensi sinyal FM yang lebih rendah pada input. Dengan penggunaan alat ini ketidaklinearan (cacat) akibat sifat DG dan DP dalam transmisi dapat dikurangi. Nantinya di ujung terima pada demodulator dipasang komponen de-emphasis yang mempunyai fungsi kebalikan dari pre-emphasis. Pemancar FM Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu: 1. FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi 2. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage 3. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antena 4. Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem

5. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan 6. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar 7. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antenna

FM Exciter Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya. Direct FM merupakan teknik modulasi dimana frekuensi dari oscilator dapat diubah sesuai dengan tegangan yang digunakan. Seperti halnya oscilator, disebut voltage tuned oscilator (VTO) dimungkinkan oleh perkembangan dioda tuning varaktor yang dapat merubah kapasitansi menurut perubahan tegangan bias reverse (disebut juga voltage controlled oscillator atau VCO). Kestabilan frekuensi dari oscillitor direct FM tidak cukup bagus, untuk itu dibutuhkan automotic frekuensi control system (AFC) yang menggunakan sebuah kristal oscillator stabil sebagai frekuensi referensi. Komponen AFC berperan sebagai pengatur frekuensi yang dibangkitkan oscillator lokal untuk dicatukan ke mixer, sehingga frekuensi oscillator menjadi stabil. Amplitudo sinyal pembawa pada FM konstan. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standart untuk frekuensi tinggi.

Keuntungan dari FM antara lain:


o o

Noise lebih kecil (kualitas lebih baik) Daya yang dibutuhkan lebih kecil

3. Phase Modulation Yang dimaksud dengan Phase Modulation (PM) adalah bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Bentuk modulasi PM hampir mirip dengan FM, dimana frekuensi sinyal pembawa juga bervariasi. Hal ini dikarenakan variasi fase tidak mengubah amplitudo dari sinyal pembawa. PM jarang digunakan karena memerlukan hardware (perangkat keras) penerima yang lebih kompleks. Selain itu, penggunaan bentuk modulasi PM juga dapat menimbulkan ambigu dalam menentukan apakah sinyal mempunyai fase 0o atau 180o.

Propagasi Gelombang Radio Salah satu sifat dari gelombang yaitu merambat melalui medium (propagasi). Gelombang dapat merambat melalui berbagai medium, antara lain:
o o o

Padat Cair Gas (udara)

Propagasi gelombang radio, dibedakan menjadi:

Propagasi Gelombang tanah: 1. Gelombang langsung

2. Gelombang pantulan tanah 3. Gelombang permukaan tanah


o

Propagasi Ionosfer Lapisan ionosfer merupakan salah satu lapisan yang terdapat di atmosfir bumi. Lapisan ini terletak pada ketinggian 50-500 km di atas permukaan laut. Pembentukan Lapisan ini terjadi karena adanya radiasi sinar matahari. yaitu: Adanya perbedaan derajat ionisasi pada lapisan ini mengakibatkan terjadi pembagian ionosfer ke dalam beberapa lapisan,

Lapisan D (50-90 km) Lapisan ini merupakan lapisan paling bawah dari lapisan ionosfer. Lapisan ini dapat menyerap gelombang yang mempunyai frekuensi rendah dan mampu melewatkan gelombang yang mempunyai frekuensi tinggi. Pada siang hari terjadi ionisasi dan ionisasi akan menghilang pada malam hari. Lapisan E (90-145 km) Lapisan ini dapat memantulkan gelombang yang memiliki frekuensi sekitar 20 MHz. Suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun diteruskan ke lapisan F maka tergantung pada frekuensi dan kekuatan lapisan E. Pada malam hari sinyal dapat melewati lapisan ini. Hal ini dapat terjadi karena pada malam hari lapisan ini menyusut. Lapisan F (160-400 km) Pada siang hari lapisan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu F1 dan F2. Namun, Pada malam hari kedua lapisan F1 dan F2 akan menjadi satu. Lapisan ini dapat memantulkan gelombang yang mamiliki fekuensi

tinggi (HF), sedangkan gelombang yang memiliki frekuensi yang lebih tinggi (VHF, UHF, dst) akan dilewatkan. Lapisan ini biasanya dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh. Karena sifat-sifat di atas, maka lapisan ini dapat dimanfaatkan untuk pemantulan gelombang radio. Dalam propagasi gelombang radio, baik propagasi gelombang tanah maupun propagasi ionosfer, terdapat rugi-rugi yang menyebabkan tidak sempurnanya gelombang yang diterima oleh antena penerima. Rugi-rugi tersebut disebabkan oleh: Adanya Fading (sinyal di penerima melemah/menguat), disebabkan oleh: Groundwave dan skywave sampai di antena penerima tetapi berlawanan fase sehingga saling melemahkan. Dua skywave yang dipantulkan dari daerah ionosfer diterima di antena penerima dengan fase yang tidak sama. Directwave dan groundwave sampai pada penerima dengan fase berbeda. Interferensi dengan gelombang lain. Hilangnya daya saat transmisi.

You might also like