You are on page 1of 7

UJIAN AKHIR SEMESTER ILMU PENYAKIT UMUM PROSES PENUAAN (AGING PROCESS)

AJENG PUTRI MAHARANI 25010110120013 RI-A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

1) PROSES PENUAAN (AGING PROCESS)

1. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaik ikerusakan yang diderita. 2. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. 3. Penuaan adalah konsekuensi untuk yang tidak dapat dihindarkan. diri/mengganti Menua dan

(menjaditua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan memeperbaiki mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

2) PENYEBAB PROSES PENUAAN Faktor eksternal yang meliputi : a. Radikal bebas Yaitu molekul ganas yang menggerogoti sel-sel tubuh termasuk jaringan kalogen. Sebagian ahli berpendapat bahwa radikal bebas terbentuk sebagai efek polusi lingkungan, paparan sinar matahari, pemakaian air yang tercampur bahan kimia, perubahan cuaca dan faktor lain yang mengganggu pertumbuhan normal kalogen. Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, diet yang mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi yang baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini dapat diperlambat. b. Sinar matahari

Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari, hindari saat sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi (antara pukul 10.00 15.00) dan selalu mengenakan tabir surya pada wajah dan bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan. c. Kelembaban udara Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil seperti di alam tropis ini, menjadi penyebab terjadinya penuaan dini, terutama jika kulit tidak dilindungi dengan baik. Salah satu cara melindungi kelembaban kulit adalah dengan mengenakan pelembab yang dapat mempertahankan kadar air dalam kulit. Untuk melindungi kelembutan kulit, gunakan pelembab pada wajah dan body lotion yang sesuai dengan jenis kulit pada seluruh tubuh terutama yang tidak terlindungi oleh pakaian. Pelembab yang baik untuk melembabkan kulit kering dan kulit normal, pilih bahan pelembab yang mengandung humektan sebagai pengikat air yaitu asam alfa-hidroksi A-HA/Alpha-Hidroksi Acid). Sinar matahari dapat menimbulkan masalah pada kulit, terutama pada mereka yang suka mandi matahari atau terkena terpaan langsung sinar matahari secara terus menerus yang mengakibatkan kulit keriput dan timbul penuaan lebih dini. Sinar matahari diduga kuat sebagai penyebab kanker kulit. Bila terpaksa harus melakukan kegiatan di bawah terpaan sinar matahari, gunakan topi pelindung dan oleskan krim pelindung yang mengandung Sun Protection Factor (SPF) 15.

Faktor Internal :

Faktor internal merupakan proses alamiah yang tidak mungkin dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga dipicu oleh stres dan perubahan hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi efeknya, dengan cara perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi stres serta mencoba hidup santai. Beberapa faktor internal adalah hormon yang menurun kadarnya, proses glikosilasi, faktor genetik sistem kekebalan tubuh yang menurun dan juga keturunan, kesehatan dan daya tahan, dan kejiwaan. 3) TEORI PROSES PENUAAN TEORI WEAR AND TEAR Menurut teori ini tubuh dan sel-selnya akan rusak karena banyak terpakai dan digunakan secara terus menerus dan berlebihan sepanjang hidup akan mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan akan mengalami kerusakan dan akhirnya meninggal. Organ tubuh antara lain hati, ginjal, lambung, kulit akan menurun fungsinya karena toxin di dalam makanan dan lingkungan kita yang kita hadapi tiap hari. TEORI PROGRAM Menekankan prinsip bahwa di dalam tubuh manusia terdapat jam biologis, mulai dari janin hingga kematian dalam suatu model yang memiliki program yang telah tercetak. Program ini terdiri dari sel, embrio, janin, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan meninggal. Teori ini meliputi pembatasan replikasi sel, proses imun, dan mekanisme neuroendokrin. Dasar dari teori pembatasan sel, sel normal memiliki kapasitas terbatas untuk melakukan pembelahan secara terus menerus, demikian halnya yang terjadi juga pada orag dewasa, tua, dan lemah. Mekanisme neuroendokrin mengatakan bahwa ketika manusia menjadi tua, tubuh hanya mampu memproduksi hormon lebih sedikit, akibatnya fungsi tubuh terganggu dan muncul berbagai keluhan. TEORI NEUROENDOKRIN

Teori neuroendokrin merupakan teori yang mencoba menjelaskan tentang terjadinya proses penuaan melalui hormon. Penuaan terjadi karena adanya keterlambatan dalam sekresi hormon tertentu sehingga berakibat pada sistem saraf. Hormon dalam tubuh berperan dalam mengorganisasi organ-organ tubuh melaksanakan tugasnya dam menyeimbangkan fungsi tubuh apabila terjadi gangguan dalam tubuh. Pengeluaran hormon diatur oleh hipotalamus dan hipotalamus juga merespon tingkat hormon tubuh sebagai panduan untuk aktivitas hormonal. Pada lansia, hipotalamus kehilangan kemampuan dalam pengaturan dan sebagai reseptor yang mendeteksi hormon individu menjadi kurang sensitif. Oleh karena itu, pada lansia banyak hormon yang tidak dapat dapat disekresi dan mengalami penurunan keefektivitasan. Penerunan kemampuan hipotalamus dikaitkan dengan hormon kortisol. Kortisol dihasilkan dari kelenjar adrenal (terletak di ginjal) dan kortisol bertanggung jawab untuk stres. Hal ini dikenal sebagai salah satu dari beberapa hormon yang meningkat dengan usia. Jika kerusakan kortisol hipotalamus, maka seiring waktu hipotalamus akan mengalami kerusakan. Kerusakan ini kemudian dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon sebagai hipotalamus kehilangan kemampuan untuk mengendalikan sistem. 4) TANDA DAN GEJALA PROSES PENUAAN Proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya fungsi berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu muncul berbagai tanda dan gejala proses penuaan, yang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Tanda fisik, seperti massa otot berkurang, lemak meningkat, kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual terganggu, kemampuan kerja menurun dan sakit tulang. 2. Tanda Psikis antara lain menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah cemas, mudah ersinggung, dan merasa tidak berarti lagi. 5) TAHAP PROSES PENUAAN

1. Tahap subklinik (usia 25-35 tahun) Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh. Kerusakan ini biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap ini orang merasa dan tampak normal, tidak mengalami gejala dan tanda penuaan.

2. Tahap transisi (usia 35-45 tahun) Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Massa otot berkurang sebanyak satu kilogram setiap beberapa tahun. Akibatnya, tenaga dan kekuatan terasa hilang, sedangkan komposisi lemak tubuh meningkat. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada tahap ini orang mulai merasa tidak muda lagi dan tampak lebih tua.

3. Tahap klinik (usia 45 tahun ke atas) Pada tahap ini, penurunan kadar hormon terus berlanjut. Terjadi juga penurunan, bahkan hilangnya kemampuan penyerapan bahan makanan, vitamin, dan mineral. Kepadatan tulang menurun, massa otot berkurang sekitar satu kilogram setiap tahun, yang mengakibatkan ketidakmampuan membakar kalori. Penyakit kronis menjadi lebih nyata, sistem organ tubuh mulai mengalami kegagalan.

Dengan melihat ketiga tahap ini, ternyata proses penuaan tidak selalu harus dinyatakan dengan gejala atau keluhan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mengalami gejala tersebut bukan berarti tidak mengalami penuaan.

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, 2000., Keperawatan Gerontik. EGC, Jakarta. Desmita. (2005). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Bandung : PT REMAJA

ROSDAKARYA http://kesehatan.kompas.com/read/2009/11/16/13160272/Mengenal.Tanda.d an.Gejala.Penua an

http://www.smallcrab.com/kulit/636-penuaan-dini http://ocw.usu.ac.id/course/download/6110000045-biologi-oralii/bo_243_slide_proses_menua.pdf

You might also like