You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR Makalah studi pengantar akuntansi tentang Perusahaan Jasa yang berjudul Pelayaran Nasional Indonesia yang

kami susun memuat tentang perusahaan jasa terutama PELNI. Setiap pembahasan yang kami sajikan telah disusun agar dapat menambah wawasan bagi pembaca ataupun pencari informasi yang ingin mengetahui tentang latar belakang tentang berdirinya PELNI. Didalam makalah ini diberikan penjelasan singkat dan sederhana tentang perusahaan jasa terutama PELNI. Kepada semua yang membantu dalam penyusunan makalah ini hingga dapat disajikan kami ucapkan trerima kasih. Kami mengharapkan saran dan kritik guna penyempurnaan dalam penyusunan makalah berikutnya.

Kuala pembuang, 05 Mei 2010

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN I.1 SEJARAH I.2 VISI DAN MISI BAB II. ISI 1 2 3 3 4 5 5 6 7 8 8 9

II.1 SUMBER DAYA MANUSIA II.2 STRUKTUR ORGANISASI II.3 KEGIATAN USAHA BAB III. PENUTUP SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN I.1 SEJARAH Sejarah berdirinya PT PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA). Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V. K.P.M (Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dengan tegas menolak semua permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia. Dengan modal awal 8 (delapan) unit kapal dengan total tonage 4.800 DWT (death weight ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta memiliki kontrak-kontrak monopoli. Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan Pepuska resmi dibubarkan. Pada saat yang sama didirikanlah PT PELNI dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 20 Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur Pertamanya diangkatlah R. Ma'moen Soemadipraja (1952-1955). Delapan unit kapal milik Yayasan Pepuska diserahkan kepada PT PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan dan memesan 45 "coaster" dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya "coaster" yang dipesan dari Eropa, PELNI mencarter kapalkapal asing yang terdiri dari berbagai bendera. Langkah ini diambil untuk mengisi trayektrayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal-kapal yang dicarter itu diganti dengan "coaster" yang datang dari Eropa. Kemudian ditambah lagi dengan kapalkapal hasil pampasan perang dari Jepang. Status PT PELNI mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1961 pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran Negara RI No. LN 1961. Kemudian pada tahun 1975 status perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan terbatas (PT) PELNI sesuai dengan Akte Pendirian No. 31 tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI No. 562-1976 dan Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juni 1976. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha, perusahaan mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha. Pada tahun 1975 berbentuk Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT. Pelni yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita Negara Nomor 2203.

I.2 VISI DAN MISI Visi : 'Menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan memiliki jaringan nasional yang optimal' Misi :

Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi Negara, karyawan serta berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

BAB II. ISI II.1 SUMBER DAYA MANUSIA Selain terus meningkatkan pelayanan dan produktifitas kepada para karyawan, manajemen menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan sebuah asset terbesar dan juga merupakan salah satu kunci utama untuk mempertahankan posisi perusahaan sebagai pelaku pasar yang kuat dan layak diperhitungkan dalam era globalisasi. Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan mengembangkan program pelatihan khusus dan berkala yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial para karyawannya. Tenaga Kerja Jumlah sumber daya manusia pada akhir tahun 2006 diperkirakan sebanyak 5.328 pegawai dengan rincian sebagai berikut : 1. Perusahaan Induk - Kantor Pusat - Kantor Cabang - Pegawai Laut/ABK - RS Pelni Petamburan - Wisma Bahtera Cipayung Sub jumlah : : : : : : 417 800 2.934 1.032 24 5.207 Pegawai

2. Perusahaan Anak - PT SBN dan PT PIDC : 156 + 3 Sub jumlah : 159 Pegawai Jumlah Total : 5.366 Pegawai Pelatihan Perusahaan telah mengembangkan program pelatihan khusus dan berkala untuk meningkatkan keahlian operasional para karyawannya. Pelatihan dititikberatkan pada spesialisasi teknik dan manajerial dibidang masing-masing guna meningkatkan kinerja dan kompetensi yang mengarah pada peningkatan mutu pelayanan yang berkualitas tinggi. Profesionalisme ABK (Anak Buah Kapal) yang dilengkapi dengan Sertifikasi Pengawakan (sesuai STCW 95) antara lain :

Sertifikat Keahlian : 1. ANT (Ahli Nautika Tingkat) 2. ATT (Ahli Teknik Tingkat) Sertifikat Ketrampilan : 1. BST (Basic Safety Training) 2. AFF (Advance Fire Fighting) 3. GMDSS (Global Maritime Distress Safety Sistem) 4. SCRB (Survival Craft and Rescue Boat) 5. MEFA (Medical First Aid) 6. Medical Care on Board 7. Radar Simulator 8. ARPA Simulator 9. Crowd Management 10. Crisis Management 11. BRM (Bridge Resource Management)

II.2 STRUKTUR ORGANISASI 5

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Anggota Komisaris : Kalalo Nugroho : Omo Dahlan H. Noor Fuad Sri Hardini Hasanuddin Massaile

DEWAN DIREKSI Direktur Utama Direktur Usaha Direktur Armada Direktur Keuangan Direktur SDM & Umum : : : : : Jussabella Sahea Asep Suparman Capt. M.Lutfi Wibisono Agus Sumitro

II.3 KEGIATAN USAHA

Kegiatan Usaha Pokok Usaha pokok PT Pelayaran Nasional Indonesia adalah menyediakan jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. Saat ini perusahaan mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang yang diklasifikasi berdasarkan kapasitas jumlah penumpang, , diantaranya : Kapal tipe 3.000 pax, tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on Roll off) dan 1 unit kapal ferry cepat dengan kapasitas seluruhnya berjumlah 36.913 penumpang. Disamping itu PT Pelni juga mengoperasikan 4 unit armada kapal barang dengan total bobot mati berjumlah 1.200 ton. Wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.503 pulau, sangat membutuhkan sarana transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai SK Dirjen Perla no. AT 55/I/8/DJPL-06 Tgl 5 April 2006 tentang penetapan jaringan trayek tetap dan teratur (Liner) angkutan laut penumpang dalam negeri untuk PT.Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). Tempat yang disinggahi berjumlah 91 pelabuhan dengan 47 kantor cabang dan kurang lebih 300 travel agent yang tersebar diseluruh Indonesia. Sesuai misinya 'Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara'. PT Pelni melaksanakan tanggung jawabnya dengan tidak hanya terbatas melayari route komersial, tetapi juga melayani pelayaran dengan route pulau-pulau kecil terluar (Pepres No.78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar). Disamping itu pemanfaatkan sumber daya alam dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan dapat tercapai sesuai target sasaran. Usaha Terkait Lainnya Usaha Sampingan Rumah sakit Pelni Wisma Bahtera Cipayung Usaha Penunjang Angkutan Bandar Keagenan Kapal Dock / Perbengkelan Kapal Anak Perusahaan PT. SBN : Bongkar Muat & EMKL PT. PIDC : Freight Forwarding, Pengelolaan Over bagasi

BAB III. PENUTUP SIMPULAN

PELNI adalah salah satu perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa di indonesia . Kegiatan usahanya adalah menyediakan jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. SARAN PELNI merupakan salah satu perusahan jasa pelayaran terbesar Indonesia. Banyak terdengar komplain pelanggan yang menyebutkan bahwa pelayanannya kurang memuaskan oleh karena itu agar dapat sekiranya PELNI lebih meningkatkan mutu pelayanan kepada para pelanggannya agar nantinya tidak kalah dengan perusahaan pelayaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA Google ; PELNI 2003 - 2006

You might also like