You are on page 1of 5

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

Latar Belakang Transaksi jual-beli saham investor individual lebih banyak berorientasi jangka pendek, yaitu membeli pada saat harga saham rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi, atau dengan kata lain mengutamakan capital gain. Sedangkan investor lembaga cenderung berorientasi pada yield atau dividen dengan menanam saham dalam jangka waktu yang relatif lama. Pendapatan saham yang berupa capital gain akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan harga saham di pasaran sedangkan dividen dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Mengurangi ketidakpastian ini ada suatu strategi yang bisa dilakukan oleh investor yaitu melalui diversifikasi dan portfolio saham. Dengan melakukan diversifikasi maka risiko tidak sistematis bisa dihilangkan. Dengan adanya kondisi tersebut diharapkan pendapatan yang diperoleh untuk investasi di Bursa Efek Jakarta juga mengalami kenaikan, sedangkan realita yang terlihat adalah pendapatan saham baik dari segi capital gain maupun dividen yang dibayarkan mengalami penurunan dalam persentasenya, meskipun untuk segi nilai nominalnya mengalami kenaikan.

Rumusan Masalah 1.Bagaimana perkembangan harga saham PT. BAT Indonesia? 2.Apakah faktor market return, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, tingkat suku bunga bulanan SBI, volume perdagangan saham, dan indeks harga perdagangan besar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan rokok yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ)? Tinjauan Pustaka Peranan Pasar Modal Peranan pasar modal yang memperlihatkan aspek mikro ditinjau dari sisi kepentingan para pelaku pasar modal dapat dilihat dari lima segi sebagai berikut: a.Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual belikan. Pasar modal memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga ke dua belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka. b.Pasar modal memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil (return) yang diharapkan. Hal tersebut mendorong perusahaan (emiten) memenuhi keinginan para pemodal. Pasar
26

Syarifuddin Hi Mallu

modal menciptakan peluang bagi perusahaan (emiten) untuk memuaskan keinginan para pemegang saham, kebijakan deviden dan stabilitas hargasekuritas yang relatif normal. Investasi Saham Komoditi yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah sekuritas. Menurut Kolb (1996:5) sekuritas didefinisikan : "A security is a financial claim usually videnced by a piece of paper on some other goods". Jadi yang dimaksud sekuritas adalah surat tuntutan keuangan atas barang lain misalnya seorang pemegang saham suatu perusahaan mempunyai hak kepemilikan atas real assets perusahaan seperti pabrik, mesin-mesin, tanah, persediaan dan semua barang milik perusahaan. Selain itu berupa surat bukti kepemilikan, sekuritas dapat berupa surat tuntutan keuangan (financial claim) biasa. Contoh, obligasi yang pemiliknya tidak memiliki hak atas real assets perusahaan tetapi sebagai gantinya diberikan pembayaran tetap per periode waktu. Seperti apa yang dikatakan Kolb (1996:5) "In short, security may be stric by financial claim, calling for payment by another financial asset under specified circumstances" Harga Saham Beberapa hal yang perlu dipahami dalam mengamati pertumbuhan nilai saham yaitu; nilai buku, nilai pasar, dan nilai sebenarnya. Nilai buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten, nilai pasar adalah nilai saham di pasar saham, dan nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari suatu saham. Memahami nilai pasar dan nilai intrinsik saham merupakan suatu hal yang perlu, karena dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang bertumbuh dan murah, tepat nilainya atau yang mahal. Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijualdengan harga yang murah. Sebaliknya jika nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal. Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Analisis teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti; indeks harga saham gabungan, indeks harga saham individual, return on investmen (ROI),

return on asset (ROA), volume penjualan saham dan Iain-lain yang bersifat teknis. Para penganut model analisis teknikal menyatakan bahwa; harga saham mencerminkan informasi relevan yang ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu, pola perubahan tersebut selalu berulang. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi trend harga jangka pendek suatu saham. Analisis Fundamental Analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan misalnya; laba perusahaan, dividen yang dibayar, penjualan dan lain-lain. Ada dua pendekatan yang untuk menghitung nilai intrinsik saham, yaitu dengan pendekatan nilai sekarang, dan pendekatan PER. Penelitian ini lebih cenderung mengarah ke analisis teknikal, mengingat variabel-variabel yang digunakan pada umumnya yang berkaitan dengan kondisi makro ekonomi. Suku Bunga Pengaruh terbesar suku bunga yang tinggi adalah (1) dapat memperlambat kegiatan ekonomi, (2) meningkatkan biaya ekonomi tinggi dan menurunkan laba perusahaan, dan (3) menyebabkan investor untuk menjual sahamnya dan mentrasfer dananya ke pasar uang dan obligasi (Brigham and Zapenski, 1994; 130). Lebih lanjut, dikatakannya bahwa tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dan juga diakui a suku bunga sulit diprediksi dengan tepat. Sedang Hill and Jones (1989; 3) mengatakan bahwa kenaikan suku bunga sangat menentukan permintaanbagi produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Jika tingkat suku bunga deposito meningkat, masyarakat umum dan lembaga cenderung mengalihkan dananya dari pasar modal ke pasar uang. Demikian pula halnya pemegang polis (policyholders) akan menjual polisnya yang sering disebut sebagai penebusan polis dan mengalihkan dananya ke pasar uang. Sebaliknya, jika terjadi penurunan suku bunga, kemungkinan investor akan mengambil posisi strategis dengan memilih jenis investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Dietrich (1996; 347), tingkat suku bunga saat itu, sangat berpengaruh terhadap hasil penjaminan polis asuransi dan hasil diversifikasi investasi. Nilai Tukar Rupiah/U$ Dollar Kurs nilai tukar Rupiah/US$1 Dollar adalah nilai Rupiah terhadap satu Dollar Amerika Serikat. Nilai tukar Rupiah/ US Dollar adalah harga relatif rupiah
27

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

terhadap dollar Amerika Serikat di pasar valuta asing. Dengan demikian, Nilai tukar Rupiah/US Dollar merupakan besaran angka yang menunjukkan jumlah rupiah dalam mendapatkan satu dollar Amerika Serikat (US $1). Kurs nilai tukar Rupiah/US Dollar ditentukan oleh permintaan dan penawaran rupiah secara relatif terhadap US dollar di pasar valuta asing. Jika permintaan rupiah relatif terhadap US dollar menurun, maka Rupiah akan terdepresiasi atau sering disebut Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah. Sebaliknya, jika permintaan rupiah relatif terhadap Dollar Amerika Serikat naik, maka Rupiah akan terapresiasi terhadap US dollar atau Rupiah/ US Dollar menguat. Volume Perdagangan Saham Khan dan Zuberi (1999:63) mendefinisikan volume perdagangan sebagaai tlie total number of share traded, of and individual stock or the entire market in specified period. Menurut Khan dan Zuberi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk melihat pergerakan saham individual dan semua saham yang berada di pasar. Meningkatnya volume perdagangan memberikan dampak pada meningkatnya harga saham. Semakin meningkatnya jumlah emiten Indonesia dari tahun ke tahun maka volume atau jumlah saham yang diperdagangkan juga semakin meningkat. Peningkatan volume perdagangan saham di bursa berpengaruh terhadap IHSG. Indeks Harga Saham Gabungan Pada dasarnya Indeks Harga Saham Gabungan terdiri dari dua, yaitu indeks harga saham gabungan seluruh saham dan indeks harga saham kelompok. Akan tetapi yang akan dibahas disini adalah saham gabungan seluruh saham. Indeks ini menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya indeks harga tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan di Bursa pada hari tersebut. Hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja saham gabungan di Bursa Efek). Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Perubahan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu tidak berlaku seragam, ada yang mengalami kenaikan, ada yang tetap, dan bahkan ada yang menurun. Untuk menggambarkan tingkat perubahan tersebut digunakan indeks harga. Dengan demikian indeks harga perdagangan besar adalah suatu ukuran yang menggambarkan perkembangan harga jenis barang pada tingkat harga perdagangan besar dari

suatu periode ke periode lainnya. Beberapa kegunaan indeks harga perdagangan besar antara lain untuk menilai perkembangan perekonomian secara umum, sebagai dasar untuk menganalisis situasi pasar dan situasi moneter, sebagai dasar penentuan kebijakan di bidang harga karena harga perdagangan besar (HPB) merupakan price leader terhadap tingkat harga lainnya. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan harga saham menggunakan inflasi sebagai salah satu variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap harga saham. Mengingat inflasi dihitung berdasarkan perubahan harga konsumen, sementara yang menjadi price leader terhadap harga lainnya adalah harga perdagangan besar, maka penulis berpendapat untuk memilih Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) menjadi salah satu variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap harga saham perusahaan rokok yang diteliti. Metode Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Bursa Efek Jakarta, beberapa instansi lainnya yakni BPS dan BI. Penilitian dimulai pada bulan Desember 2008 sampai dengan Maret 2009. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui data Laporan Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), dengan menggunakan kepustakaan yang ada di masing-masinginstansi tersebut, dan sumber informasi lainnya. Perusahaan industri rokok yang diteliti adalah BAT yang listing di BEJ Jakarta dalam kurun waktu antara tahun 2004 - 2008. Sedang jumlah sampel (N), menggunakan bulanan yaitu dari Januari 2004 hingga Desember 2008. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Model ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap harga saham BAT Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Jakarta Hasil Penelitian dan Pembahasan Perkembangan Harga Saham PT. BAT Periode waktu 2004 s.d 2008, harga saham tertinggi PT. BAT terjadi pada bulan Januari 2004 mencapai Rp. 11.950 per saham, sedangkan harga terendah terjadi pada bulan November dan Desember 2008 dengan harga Rp. 4000 per saham. Bila diamati fluktuasi harga saham selama enam tahun periode waktu penelitian, tampak bahwa dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2004, harga saham tertinggi PT. BAT terjadi pada bulan Januari mencapai Rp. 11.950 per saham, satu bulan
28

Syarifuddin Hi Mallu

kemudian perlahan mulai menurun menjadi Rp. 10.000 dan Rp. 9.800 pada bulan Maret. Selama triwulan II 2001 cenderung stabil pada level Rp. 9.800, tetapi pertengahan triwulan III turun drastis menjadi Rp. 7.300, dan terus menurun hingga menjadi Rp. 6.300 pada akhir triwulan IV. Awal tahun 2005 harga saham PT. BAT mulai bangkit kembali dengan harga Rp. 8.200 pada bulan Januari. Walaupun sempat sedikit menurun pada bulan Februari dan Maret, tetapi pada bulan April naik menjadi Rp. 9.700 bahkan mencapai Rp. 10.300 pada bulan Mei dan merupakan harga saham tertinggi selama tahun 2005. Bulan-bulan berikutnya harga saham cenderung stabil dengan rata-rata sekitar Rp. 9.000 per saham hingga akhir tahun 2005. Bila dibandingkan dengan Tahun 2005, harga saham PT. BAT secara rata-rata hampir sama dengan Tahun 2006, yaitu pada kisaran Rp. 9.000 hingga Rp. 9.450 per saham, hampir tidak pernah menyentuh harga di bawah Rp 9.000, kecuali pada bulan Desember dengan harga Rp. 8.100 per saham. Beberapa bulan di awal Tahun 2006, harga saham secara umum masih hampir sama dengan Tahun 2005. Akan tetapi kondisi ini mulai berubah pada bulan Mei, ditandai dari pergerakan harga yang terus menurun dengan harga terendah terjadi di bulan Oktober sebesar Rp 7.800. Selanjutnya, pada bulan November dan Desember naik lagi seperti harga yang terjadi pada awal Tahun 2006, Pada bulan Januari 2007 harga saham perusahaan ini kembali naik secara signifikan pada posisi Rp. 9.500 dan merupakan harga tertinggi dalam kurun waktu (2006-2007). Namun demikian, kondisi ini tidak berlangsung lama, bulan-bulan berikutnya harga saham menurun pada kisaran Rp. 8000 hingga Rp. 8.250, cenderung lebih rendah dari harga yang umumnya terjadi beberapa tahun sebelumnya, bahkan sampai pada penghujung tahun ini penurunan harga masih terus terjadi hingga level Rp 7.500 per saham. Bila diamati, harga saham PT. BAT dalam periode waktu tahun 2004-2008 cukup fluktuatif. Tahun 2006 terus mengalami peningkatan dan mencapai puncaknya pada Tahun 2007, dan cenderung terus menurun hingga Tahun 2008. Analisis Hasil Pengujian Statistik Penelitian ini telah memenuhi syarat untuk menggunakan model pengujian regresi berganda karena telah dilakukan uji validitas, yaitu: pengujian data outlier, pengujian data normalitas, dan pengujian hasil analisis statistik melalui Program SPSS, 10.0 menunjukkan bahwa secara simultan kelima

variabel independen, yaitu: contoh inventaris (XI), suku bunga (X2), kurs Rp/US$ (X3), volume perdagangan saham (X4) dan indeks harga perdagangan besar = IHPB (X5) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan Pabrik Rokok PT. BAT Indonesia yang dapat ditunjukkan melalui nilai Fhitung = 21,440 dan Probability (sig) = 0,000 < 0,050. Sedang kontribusi indeksnya atau sumbangan pengaruh kelima variabel independen terhadap dependennya dapat ditunjukkan melalui nilai indeks determinasi (R2) = 0,619 atau 61,90% dan terdapat 0,381 atau 38,10% harga saham PT. BAT Indonesia ditentukan oleh faktor lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Mengetahui pengaruh secara parsial kelima variabel independent terhadap variabel depen penelitian ini, maka berikut ini akan diuraikan: 1.Pi = 0,092 atau 9,20%, menunjukkan bahwa kenaikan market return akan menyebabkan adanya peningkatan harga saham PT. BAT Indonesia sebesar 9,20%, dengan asumsi bahwa variabel lainnya seperti, yskni: suku bunga, nilai Rp/US$, volume perdagangan saham dan indeks harga perdagangan besar dalam keadaan konstan. 2.2 = -0,291 atau -29,10%, menunjukkan bahwa dengan adanya kenaikan tingkat suku bunga SBI akan menyebabkan adanya penurunan harga saham PT. BAT Indonesia sebesar 29,10%, dengan asumsi bahwa variabel lainr.- . seperti, yakni: market return, nilai Rp/US$, volume perdagangan saham dan indeks harga perdagangan besar dalam keadaan konstan.' 3.3 = 0,041 atau 4,10%, menunjukkan bahwa kenaikan nilai kurs Rp/US$ akan menyebabkan adanya peningkatan harga saham FT. BAT Indonesia sebesar 4,10%, dengan asumsi bahwa variabel lainnya seperti, yakni: market return, suku bunga, volume perdagangan saham dan indeks harga perdagangan besar dalam keadaan konstan. 4.? 4 = -0,039 atau -3,90%, menunjukkan "bahwa kenaikan volume perdagangan saham, maka akan menyebabkan adanya penurunan harga saham PT. BAT Indonesia sebesar 3,90%, dengan asumsi bahwa variabel lainnya seperti, yakni: market return, suku bunga, nilai Rp/US$, dan indeks harga perdagangan besar dalam keadaan konstan. 5.5 = -0,800 atau -80%, menunjukkan bahwa kenaikan indeks harga perdagangan besar (IHPB), maka akan menyebabkan adanya penurunan harga saham PT. BAT Indonesia sebesar 80%, dengan asumsi bahwa variabel lainnya seperti, yakni: markter return, suku bunga, nilai Rp/US$, dan volume perdagangan saham dalam keadaan konstan.
29

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

Simpulan 1.Harga saham PT. BAT Indonesia mengalami fluktuasi selama enam tahun terakhir yaitu 2001 2006, yang mana tahun 2001 mengalami peningkatan dan puncaknya 2003 dan seterusnya cenderung menurun hingga tahun 2006. 2.Secara simultan kelima variabel bebas, yakni: market return, tingkat suku bunga, nilai Rp/US$, volume perdagangan saham, dan indeks harga perdagangan besar (IHPB) berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. BAT Indonesia. . Saran 1.Perusahaan PT. BAT Indonesia perlu lebih intensif memberikan informasi yang dapat memperkuat dan mendorong peningkatan harga saham melaluiberbagai sentimen positif seperti kebijakan dividen yang menarik. 2.Mengingat perilaku investor relatif mudah terpengaruh dari berbagai issue dalam perdagangan saham, maka investor perlu mendapat pengetahuan dan naluri bisnis yang memadai melalui pertemuanpertemuan ilmiah oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, 2002,"Statistik Ekonomi - Keuangan Indonesia", Edisi Desember, Jakarta. BPS, 2005, "Laporan Perekonomian Indonesia" Brigham, Eugene F., & Louis C. Gapenski. 1994. Financial Management. Theory &Practice, International Edition. The Dryden Press. USA. Dietrich, J. Kimball. 1996. Financial Services and Financial Institutions. ValueCreation in Theory and Practice. Prentice-Hall, Inc., New Jersey. Economic Review, 1998, Indonesian Capital Market Directory, Institude for Economic and Financial Research, Nineth Edition, 1998. Francis, J. Clark. 1988. Management of Investment. Third Editions. McGraw-Hill& Co. Singapura. Hill, Charles W.L. and Jones, Gareth R. 1989. Strategic Management. An Intergrated Approach. Thought Mufflin. USA. Shapiro, Alan C. 1992. Multinational Financial management. Fourth Edition, Allyn Bacon a Division of Simon and Schuster, Sydney.

30

You might also like

  • Buku Hipo 5
    Buku Hipo 5
    Document5 pages
    Buku Hipo 5
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 30
    Buku Hipo 30
    Document6 pages
    Buku Hipo 30
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 2
    Buku Hipo 2
    Document5 pages
    Buku Hipo 2
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 4
    Buku Hipo 4
    Document5 pages
    Buku Hipo 4
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 3
    Buku Hipo 3
    Document5 pages
    Buku Hipo 3
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Document6 pages
    Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Cover Buku Hipotetis 2013
    Cover Buku Hipotetis 2013
    Document1 page
    Cover Buku Hipotetis 2013
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 28
    Buku Hipo 28
    Document6 pages
    Buku Hipo 28
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 32
    Buku Hipo 32
    Document4 pages
    Buku Hipo 32
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 33
    Buku Hipo 33
    Document5 pages
    Buku Hipo 33
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 30
    Buku Hipo 30
    Document6 pages
    Buku Hipo 30
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 29
    Buku Hipo 29
    Document5 pages
    Buku Hipo 29
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 31
    Buku Hipo 31
    Document6 pages
    Buku Hipo 31
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 27
    Buku Hipo 27
    Document5 pages
    Buku Hipo 27
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 26
    Buku Hipo 26
    Document6 pages
    Buku Hipo 26
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 18
    Buku Hipo 18
    Document5 pages
    Buku Hipo 18
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 23
    Buku Hipo 23
    Document8 pages
    Buku Hipo 23
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 20
    Buku Hipo 20
    Document5 pages
    Buku Hipo 20
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 24
    Buku Hipo 24
    Document6 pages
    Buku Hipo 24
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 21
    Buku Hipo 21
    Document5 pages
    Buku Hipo 21
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 22
    Buku Hipo 22
    Document7 pages
    Buku Hipo 22
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 19
    Buku Hipo 19
    Document4 pages
    Buku Hipo 19
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 13
    Buku Hipo 13
    Document5 pages
    Buku Hipo 13
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 17
    Buku Hipo 17
    Document5 pages
    Buku Hipo 17
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 15
    Buku Hipo 15
    Document4 pages
    Buku Hipo 15
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 14
    Buku Hipo 14
    Document5 pages
    Buku Hipo 14
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 9
    Buku Hipo 9
    Document4 pages
    Buku Hipo 9
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 11
    Buku Hipo 11
    Document6 pages
    Buku Hipo 11
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 12
    Buku Hipo 12
    Document6 pages
    Buku Hipo 12
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 8
    Buku Hipo 8
    Document5 pages
    Buku Hipo 8
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet