You are on page 1of 4

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

Pendahuluan Maka dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, akan berhasil bila organisasi tersebut mampu melaksanakan fungsi manajemen dengan baik. Mampu untuk mengorganisir, memberikan pengarahan kerja, mengkoordinir daiam usaha untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, serta mampu untuk melaksanakan pengawasan dalam pelaksanaan kerja. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan organisasi tersebut akan mengalami kegagalan. Paling tidak dalam pencapaian tujuan kemungkinan akan timbul suatu hal yang tidak diharapkan, berupa adanya biaya serta adanya tenaga yang sangat besar yang digunakan. Ini disebabkan karena perencanaan pada hakikatnya menetapkan apa yang dilakukan, bagaimana, serta siapa yang melakukan, sebelumnya pekerjaan itu sendiri dilakukan, sebelum pekerjaan itu sendiri dilaksanakan. Rumusan Masalah Bagaimana perilaku pemimpin dalam hal kemampuan pimpinan dalam pelaksanaan fungsi manajemen mendukung pembangunan kesehatan pada Puskesmas Antara Makassar.

Tinjauan Pustaka Pada penelitian Monoarfa (2004) melakukan penelitian tentang Tipe Kepemimpinan Direktur Rumah Sakit di RSU Kota Mobagu Kabupaten Bolang Mongondow 2004, menerapkan tipe demokratis baik pada bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Hasil penelitian tentang Tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Kepala Puskesmas Sekota Palu Sulawesi Tengah oleh Yunihasto, menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan kepala puskesmas yang paling cenderung dari empat fungsi manajemen adalah tipe demokratis (39,52%). Walaupun sebenarnya tipe kepemimpinan tersebut bukanlah yang paling baik kecuali melihat situasi yang dihadapi. Tipe kepemimpinan otoriter lebih cenderung diterapkan pada pengawasan dibandingkan dengan tipe fungsi manajemen lainnya (perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan). Kemudian tipe kepemimpinan demokrasi lebih cenderung diterapkan dalam perencanaan dibandingkan tiga fungsi manajemen yang lain. Sedangkan tipe kepemimpinan liberal yang diterapkan kepala Puskesmas sekota Palu tidak mengalami kecenderungan melainkan tertihat sesuai dengan situasi yang dihadapi. (Yunihasto. 2001). Hasil penelitian pernah dilakukan Fatmawati
40

Hipotesis, Tahun ke 5, No 1, Juli - September 2013

(2006) yang melakukan penelitian terhadap tipe kepemimpinan pada kepala puskesmas patalassang kabupaten takalar menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan dalam bidang demokratis yakni sebanyak 28 karyawan (82%). Tipe kepemimpinan dalam bidang pengorganisasian adalah tipe demokratis sebanyak 27 karyawan (79%). Dalam bidang pelaksanaan 27 karyawan (79%) yang menyatakan tipe kepemimpinan demokratis. Dalam bidang pengawasan 26 karyawan (76%) yang menyatakan tipe kepemimpinan demokratis. Dan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tipe kepemimpinan yang paling cenderung atau dominan adalah tipe kepemimpinan demokratis yaitu sebesar 82%. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif memperoleh gambaran tentang tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala Puskesmas Antara Makassar . Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Antara Makassar Tahun 2010. Populasi pada penelitian ini adafah semua tenaga kesehatan sebanyak 33 orang. Pengumpulan data gunakan data primer dan data sekunder Pengolahan Data Dilakukan setelah seluruh data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel disertai penjelasan. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa jenis kelamin petugas kesehatan lebih banyak perempuan dibanding laki laki, dimana perempuan sebanyak 27 orang atau (84,4%) sedangkan laki laki hanya 5 orang atau sebanyak (15,6%) dari total keseluruhan 32 jumlah petugas kesehatan yang sempat mengisi kuisioner di puskesmas antara makassar. petugas kesehatan yang memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 17 orang atau (53,1%), D1 kesehatan sebanyak 3 orang atau (9,4%), D3 kesehatan sebanyak 5 orang atau (15,6%), sedangkan SI sebanyak 7 orang atau (21,9%. Hasil diperoleh terhadap keempat pelaksana fungsi manajemen yang diteliti terhadap gaya kepemimpinan di Puskesmas Antara Makassar adalah sebanyak 39% orang menyatakan gaya kepemimpinan yang dimiliki kepala puskesmas adalah gaya kepemimpinan direktif, dan 27% pegawaimenyatakan gaya kepemimpinan yang digunakan adalah gaya supportive, dan sebesar 23% petugas kesehatan menyatakan gaya kepemimpina yang digunakan adalah gaya kepemimpinan partisipatif, sedangkan 11%

lainnya menyatakan menggunakan gaya orientasi prestasi. Sedangkan dari empat fungsi manajemen yang menggunakan gaya direktif terbesar ada pada fungsi perencanaan yaitu sebesar 14 pegawai (44%), dan fungsi pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan sebesar 12 orang (37,5%). Perencanaan Pada proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas khusus yang sering disebut sebagai fungsi manajemen. Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai. Suatu perencanaan dapat melibatkan semua orang yang di puskesmas atau tidak. Hal ini tergantung dari gaya kepemimpinan apa yang dimiliki oleh seorang pimpinan. Dalam merencanakan tujuan sebuah organisasi, baik jangka panjang maupun jangka pendek seorang pemimpin dapat mengambil keputusan dengan cara masing-masing. Tergantung dari pimpinan itu sendiri dalam melihat kondisi lingkungan di sekitamya. Dan hasil penelitian yang telah dilakukan pada puskesmas Antara menunjukkan bahwa gaya yang dipakai oleh kepala puskesmas adalah gaya kepemimpina direktif, yakni sebanyak 14 orang dengan persentase 44% menyatakan gaya kepemimpinan tersebut Ini menunjukkan bahwa dalam merumuskan program kerja di puskesmas,pimpinan kurang menanggapi saran dari bawahan serta kurang menyertakan bawahan dalam merumuskan program di puskesmas. Begitu pula dalam penetapan prioritas program yang akan dilaksanakan di puskesmas,pimpinan kurang melibatkan bawahan dan cenderung mengambil keputusan sendiri. Dalam proses perencanaan di puskesmas Antara gaya kepemimpinan yang digunakan cenderung mengakibatkan komunikasi yang kurang baik olek karena sikap pimpinan yang jarang mendiskusikan atau mengajak bawahan untuk turut berperan serta dalam memutuskan berbagai macam persoalan. Hal ini mungkin diakibatkan karena semua tahapan perencanaan di puskesmas telah ditetapkan oleh pemerintah dinas kesehatan Kota Kakassar sehingga dalam penetapan prioritas program pimpinan kurang melakukan diskusi terhadap bawahnnya sebagai pelaksana langsung dari kebijakan ini. Padahal sebaiknya jika memang program telah ditetapkan dari pusat ada baiknya sebelum menetapkan program tersebut harus dikomunikasikan terhadap bawahan atau memberitahukan terlebih dahulu melalui rapat-rapat intern sehingga bawahan merasa
41

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

dihargai dan hubungan timbal/ ballk dapat terjalin karena adanya rasa saling menghargai satu sama lain. Gaya kepemimpinan direktif adalah gaya kepemimpinan yang segala pengarahan dan himbauan berasal dari pimpinan dan tidak ada partisipasi dari bawahan (Thoha miftha 2009) ini memiliki kelemahan yaitu secara tidak langsung membuat bawahan menjadi tergantung dan tidak bisa mandiri dalam melaksanakan tugas dikarenakan pimpinan jarang membuka forum-forum diskusi untuk membicarakan halhal penting mengenai puskesmas. Dan gaya seperti ini sangat mempengaruhi motivasi serta persepsi bawahan mengenai pimpinan itu sendiri dan sudah pasti mempengaruhi kualitas kerja para petugas kesehatan dalam melaksanakan tugas secara maksimal. Meskipun masih terdapat 56 % petugas kesehatan yang memiliki pendapat berbeda. Pengorganisasian Sebagai proses menentukan, mengelompokkan dan sebagai pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk pencapaian tujuan, penugasan beberapa orang dalam berbagai kegiatan dan menunjukkan kewenangan yang dilimpahkan terhadap setiap individu yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan membutuhkan peran aktif semua pegawai yang ada di rumah sakit. Pimpinan dapat menciptakan peran aktif kepada bawahan dan dapat mempengaruhi orang lain/ bawahannya tergantung dari gaya kepemimpinan yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala puskesmas Antara dalam pelaksanaan fungsi pengorganisasian adalah gaya kepemimpinan direktif. Hal ini terlihat dari distribusi pegawai yang cenderung menyatakan pimpinan memiliki gaya kepemimpinan direktif sebanyak 12 orang yaitu 37,5%. Hal ini karena dalam pelaksanaan fungsi manajemen pengorganisasian, baik itu dalam hal pendelegasian serta pembagian tugas, pimpinan cendeaing mengambil keputusan sendiri. Dan dari hasil pengisian kuisioner juga menunjukkan bahwa dalam hal pengorganisasian atasan menentukan tim kerjanya sendiri kemudian dalam pelaksanaan rapat cenderung pimpinan yang mendominasi. Demikian juga pada masalah pendelegasian semuanya telah ditentukan oleh pimpinan. Penerapan gaya kepemimpinan direktif ini sendiri cenderung bawahan hanya menerima arahan dari pimpinan dan kurang partisipasi dari bawahan dalam mengeluarkan aspirasi (Miftha 2009). Dari hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa para petugas kesehatan mempunyai pengetahuan yang kurang masalah pembagian tugas dan wewenang di puskesmas. Mulai dari penetapan prioritas program

sampai kepada hal pendelegasian pun semua hal yang terjadi pada puskesmas adalah merunut oleh apa yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan kota. Jadi puskesmas - puskesmas yang berada di didaerah atau di kota- kota besar tinggal melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan Pelaksanaan adalah sikap dan tindakan yang dilakukan oleh kepala puskesmas dam menggerakkan dan mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam fungsi pelaksanaan (actuating) di puskesmas Antara makassar pimpinan memiliki gaya kepemimpinan direktif yaitu sebanyak 12 orang atau (37,5%), kecenderungan gaya ini diakibatkan karena kurangnya bimbingan serta motivasi yang diberikan untuk meningkatkan mutu pelayanan, penyelesaian masalah jika terjadi konflik yang terjadi dalam pelaksanaan program kerja serta pemberian sanksi. Hal ini dikarenakan kurangnya keterbukaan dan tanggung jawab yang dimiliki pimpinan kepada seluruh petugas kesehatan. Penerapan gaya kepemimpinan ini yang cenderung dilaksanakan dalam proses pelaksanaan (actuating) menujukkan bahwa pimpinan cenderung tidak objektif dalam mengambil beberapa keputusan bahkan dalam memberikan pujian serta kritikan terhadap bawahannya. Tapi disisi lain gaya kepemimpinan ini memiliki kelebihan jika diterapkan dalam fungsi perencanaan jika terjadi hal yang bersifat segera maka pimpinan dapat melakukan tindakan secepat mungkin dan mengambil keputusan yang dirasa patut untuk segera dilakukan. Pada variabel pelaksanaan semua berhubungan dengan masalah bimbingan, motifasi, serta pelaksanaan kegiatan. Dan dari hasil pengisian kuisioner menunjukkan bahwa pada tahap pelaksanaan kegiatan atasan dianggapnya kurang memberikan perhatian yang lebih terhadap mereka. ini terbukti dari hasil pengisian kuisioner yang menunjukkan bahwa pada pemberian reward pun hal ini tidak pemah terjadi di puskesmas sebelumnya. Pengawasan Pengawasan adalah sikap atau tindakan yang dilakukan oleh pimpinan dalam menilai hasil kerja bawahan, pengawasan keuangan, alat dan obat pimpinan dalam penilaian hasil kerja bawahan, pengawasan pimpinan itu sendiri. Dan gaya kepemimpinan yang cenderung dari keempat fungsi manajemen adalah gaya kepemimpinan direktif yaitu sebanyak 37,5% atau 12 orang petugas kesehatan memilih gaya ini. Dikarenakan pimpinan tidak memberikan feedback kepada semua petugas kesehatan
42

Hipotesis, Tahun ke 5, No 1, Juli - September 2013

secara menyeluruh serta pengawasan kedisiplinan yang tidak merata. Sehingga para bawahan tidak terpacu untuk berprestasi dan berkreasi sesuai dengan kemampuannya. Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Fatmawati (2006) puskesmas pattalassang di kabupaten takalar pada bidang pengawasan menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan yang cenderung digunakan oleh kepala puskesmas pattalassang adalah tipe kepemimpinan demokratis yang didukung dengan hasif survey yang telah dilakukan. Dan tipe demokratis ini dianggap cocok dengan situasi di puskesmas pattalassang karena seluruh komponen yang terkait merasa bertanggung jawab atas program yang telah dilaksanakan. Pengawasan merupakan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap setiap penampilan bawahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variable penelitian merujuk pada gaya kepemimpinan direktif yang berarti pimpinan lebih cenderung bersikap otokkratis dibanding demokratis. Padahal sesungguhnya jika dilihat keadaan yang sesungguhnya terjadi dilapangan bahwa segala peraturan yang ada dipuskesmas semuanya telah diatur sebelumnya oleh dinas yang terkait sehingga tidak ada sama sekali partisipasi dari unsur -unsur di puskesmas berkreasi sesuai dengan apa yang terjadi dilingkungan masyarakat disekitar tempat pelayanan kesehatan masyarakat ini bermukim. Sehingga hal ini lah yang menyebabkan hasil penelitian pada pengisian kuisioner sebesar 39 % merujuk pada gaya kepemimpinan direktif. kelemahan penelitian Kelemahan pada penelitian ini adalah tidak dilakukannya tinjauan satu persatu pada setiap kagiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen pada puskesmas Antara Makassar oleh karena keterbatasan waktu yang dimifct oleh peneliti, dan tidak diberikanriya kuisioner kepada Kepala Puskesmas Antara agar dapat dijadfkan pembanding antara hasil penelitian yang diambil dari petugas kesehatan dengars hasil penelitian yang dilakukan kepada Kepala puskesmas Antara makssar. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diperoleh dari penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpufan sebagai berikut: 1.Gaya kepemimpinan dalam bidang perencanaan di puskesmas Antara adalah gaya kepemimpinan

direktif. 2.Gaya kepemimpinan dalam bidang pengorganisasian di puskesmas antara adalah gaya kepemimpinan direktif. 3.Gaya kepemimpinan dalam bidang pelaksanaan di puskesmas Antara adalah gaya kepemimpinan obekyetif. 4.Gaya kepemimpinan dalam bidang pengawasan di puskesmas Antara adalah gaya kepemimpinan direktif. DAFTAR PUSTAKA Azwar Azrul., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, Binarupa Aksara: Jakarta. Fatmawaty, 2006 Studi Tipe Kempemimpinan Kepala PuskesmasPattallassang Kabupaten Takalar Dalam Pelaksanaan FungsiManajemen, FKM Unhas Jauch, Lawrence dan Glueck, William, F, Manajemen strategis dan kebijakan Perusahaan, Edisi Ketiga, Eriangga, Jakarta: 1997. La ada., 2009. Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perawat Di RSUD Raha Kabupaten Muna Propinsi Sultra, FKM Unhas Makassar.Labels Aynul, 2008. Definisi Kepemimpinan, http://referensikepemimpinan.blogspot.com/ diakses Januari 2010. Nawawi Hadari H., 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Gajah Mada University Press: Yogjakarta. Nawawi Hadari dan Martini Hadari., 2006. Kepemimpinan yang Efektif, Gajah Mada University Press: Yogjakarta. Riduwan Drs., 2008. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta: Bandung. Siagian Sondang P., 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan, Rineka Cipta: Jakarta. Sutarto, Dasar-dasar administrasi, Gajah Mada University Press,Jakarta: 1991 Terry George R., Leslie W. Rue., 2005. DasarDasar Manajemen, Bumi Aksara: Jakarta. Thoha Miftah., 2009. Kepemimpinan dalam Manajemen, Rajawali Pers : Jakarta. Winardi DR., 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen, Rineka Cipta : Jakarta. Wahjosumidjo, Dasar-Dasar Kepemimpinan dan Komitmen Kepemimpinan Abad XXI, Lembaga Administarsi Negara Rl, Jakarta . 2000.

43

You might also like

  • Buku Hipo 5
    Buku Hipo 5
    Document5 pages
    Buku Hipo 5
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 30
    Buku Hipo 30
    Document6 pages
    Buku Hipo 30
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 2
    Buku Hipo 2
    Document5 pages
    Buku Hipo 2
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 4
    Buku Hipo 4
    Document5 pages
    Buku Hipo 4
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 3
    Buku Hipo 3
    Document5 pages
    Buku Hipo 3
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Document6 pages
    Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Cover Buku Hipotetis 2013
    Cover Buku Hipotetis 2013
    Document1 page
    Cover Buku Hipotetis 2013
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 29
    Buku Hipo 29
    Document5 pages
    Buku Hipo 29
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 33
    Buku Hipo 33
    Document5 pages
    Buku Hipo 33
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 32
    Buku Hipo 32
    Document4 pages
    Buku Hipo 32
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 30
    Buku Hipo 30
    Document6 pages
    Buku Hipo 30
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 28
    Buku Hipo 28
    Document6 pages
    Buku Hipo 28
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 31
    Buku Hipo 31
    Document6 pages
    Buku Hipo 31
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 27
    Buku Hipo 27
    Document5 pages
    Buku Hipo 27
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 26
    Buku Hipo 26
    Document6 pages
    Buku Hipo 26
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 18
    Buku Hipo 18
    Document5 pages
    Buku Hipo 18
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 23
    Buku Hipo 23
    Document8 pages
    Buku Hipo 23
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 20
    Buku Hipo 20
    Document5 pages
    Buku Hipo 20
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 24
    Buku Hipo 24
    Document6 pages
    Buku Hipo 24
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 21
    Buku Hipo 21
    Document5 pages
    Buku Hipo 21
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 22
    Buku Hipo 22
    Document7 pages
    Buku Hipo 22
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 19
    Buku Hipo 19
    Document4 pages
    Buku Hipo 19
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 13
    Buku Hipo 13
    Document5 pages
    Buku Hipo 13
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 17
    Buku Hipo 17
    Document5 pages
    Buku Hipo 17
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 15
    Buku Hipo 15
    Document4 pages
    Buku Hipo 15
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 14
    Buku Hipo 14
    Document5 pages
    Buku Hipo 14
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 11
    Buku Hipo 11
    Document6 pages
    Buku Hipo 11
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 12
    Buku Hipo 12
    Document6 pages
    Buku Hipo 12
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 8
    Buku Hipo 8
    Document5 pages
    Buku Hipo 8
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet