You are on page 1of 5

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

Pendahuluan PT Telkom Cabang Palopo dengan produk barunya flexi. Apabila ternyata strategi diferensiasi atau perluasan usaha dan peramalan ini tidak menghasilkan keuntungan yang maksimum, maka perusahaan pun akan bertindak secara rasional yaitu dengan memindahkan investasinya ke sektor lain yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Flexi telah diluncurkan sejak Bulan April 2007, dan didukung dengan banyaknya promosi yang telah dilakukan oleh PT. Telkom Cabang Palopo. Untuk semakin memperkenalkan produk ini kepada pasar dan untuk menarik minat beli yang mencerminkan tingkat kepuasan konsumen ketika memutuskan untuk menggunakan suatu produk. Keputusan untuk menggunakan atau menolak suatu produk timbul setelah konsumen mencoba produk tersebut dan kemudian mengalami perasaan yang puas atau tidak puas terhadap produk yang digunakanya.

Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Rasio Profitabilitas Net Profit Marging Menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan berarti mempertimbangkan aspek profitabilitas merupakan hal sangat penting, karena profitabilitas perusahaan menyangkut kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Net Profit Margin digunakan untuk laba bersih sesudah pajak yang dibandingkan dengan volume penjualan. Net Profit Margin yang baik harus lebih besar dari 100%. . Berdasarkan data hasil perhitungan rasio Net Profit Marjin pada PT. Telkom Cabang Palopo tahun 2008-2011: Net profit Marjin (NPM) pada tahun 2008 menunjukkan kemampuan Di Kota Palopo dalam menghasilkan laba bersih dari setiap penjualannya sebesar 7.2%. yang artinya bahwa setiap satu rupiah (Rp. 1) penjualan akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 7.2 sedangkan pada tahun 2007 Net Profit Marjin (NPM) menunjukkan hasil sebesar 5.4%.
68

Nurjanna

artinya bahwa setiap satu rupiah penjualan akan menghasilkan laba bersih sebesar 5.4 rupiah atau turun menjadi 1.8% (8.9 - 3.1=1.8%). Adapun penurunannya disebabkan karena laba bersih 2006 yaitu Rp. 1.393.319.000, dan pada tahun 2007 mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar Rp. 233. 080.000 dari Rp.1.393.319.000, menjadi Rp. 1.160. 239.000, sedangkan penjualan bersih juga mengalami penurunan Rp. 2.121.796.000 dari Rp.19.470.644.000, menjadi Rp. 21.592.440.000. Return on Investment Return on Investment (ROI), atau sering juga disebut dengan return on Total Asset, mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Berikut disajikan perhitungan return on invesment (ROI) berdasar pada laba setelah pajak dan data total aktiva PT. Telkom Cabang Palopo tahun 20082011. Return On Invesment (ROI) atau return on asset pada tahun 2006 menunjukkan kemampuan di Kota Palopo menghasilkan laba dari aktiva yang di pergunakan. Return on invesment sebesar 10.09% berarti bahwa dengan menggunakan Rp.1000,- aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 1.009. selanjutnya pada tahun 2007 sebesar 8.34%. berarti bahwa dengan menggunakan Rp.1000,aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 8.34. atau turun sebesar 1.75% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena laba bersih mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 233.080.000, dari Rp.1.393.319.000 menjadi Rp. 1.160.239.000,- dan penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp.97.978.000 dari Rp.13.807.533.000, menjadi Rp. 13.905.511.000,-. Return On Invesment (ROI) atau return on asset pada tahun 2010 menunjukkan kemampuan Di Kota Palopo menghasilkan laba dari aktiva yang di pergunakan. Return on invesment sebesar 14.62% berarti bahwa dengan menggunakan Rp.1000,aktiva akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 1.462. Hal ini disebabkan karena laba bersih mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp135.786.000, dari Rp. 2.418.969.000 menjadi Rp. 2.554.755.000,- begitu pula dengan total aktiva mengalami peningkatan sebesar Rp.596.897.000 dari Rp. 16.877.625.000, menjadi Rp. 17.474.522.000.

Return On Equity Return On Equity yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. Berdasarkan data laba setelah pajak dan modal sendiri Di Kota Palopo selama lima tahun terakhir 2006-2010 menunjukkan kemampuan di Kota Palopo memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Return On Equity (ROE) s e b e s a r 11 . 5 5 % b e r a r t i b a h w a d e n g a n menggunakan Rp.1000,- modal sendiri akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 1.155. selanjutnya pada tahun 2009 sebesar 8.99% berarti bahwa dengan menggunakan Rp.1000,modal sendiri akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 8.99 atau turun sebesar (2.56)% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena laba bersih mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya pada tahun 2007 sebesar Rp. 233.080.000, dari Rp. 1.393.319.000 menjadi Rp. 1.160.239.000,- dan modal sendiri meningkat sebesar Rp. 836.715.000, dar Rp.12.062.456.000 menjadi Rp. 12.899.171.000,Return On Equity (ROE) pada tahun 2010 menun jukkan kemampuan Di Kota Palopo memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Return On Equity (ROE) sebesar 15.52% berarti bahwa dengan menggunakan Rp.1000,- modal sendiri akan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 1.552. Hal ini disebabkan karena laba bersih mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 135.786.000, dari Rp. 2.418. 969.000 menjadi Rp. 2.554.755.000,- dan modal sendiri juga meningkat sebesar Rp. 1.120.996.000 dar Rp. 15.236.263.000 menjadi Rp. 16. 466.259.000,-. Gross Profit Margin Gross Profit Margin yaitu perbandingan antara Laba Sebelum Bungan dan Pajak (EBIT) usaha dan penjualan. Berikut ini akan disajikan data laba sebelum bunga dan pajak dan penjualan pada Di Kota Palopo selama lima tahun terakhir 2007-2011. Gross Profit Margin (GPM) pada tahun 2006 menunjukkan kemampuan Di Kota Palopo laba laba kotor dari hasil penjualan perusahaan. Gross Profit Margin (GPM) sebesar 8.76% berarti bahwa setiap Rp.1 penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp.0.876, pada tahun 2008 sebesar 5.26%, berarti bahwa setiap Rp.1 penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp.0.526, atau turun sebesar (3.5)% dari tahun
69

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

sebelumnya. Hal ini disebabkan karena laba kotor mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2007 sebesar Rp. 573.447.000, dari Rp. 1.705. 107. 000 menjadi Rp. 1.131.660.000,- dan penjualan juga meningkat sebesar Rp.2.121.796.000, dari Rp.19.470.644.000,menjadi Rp. 21.592.440.000,Gross Profit Margin (GPM) pada tahun 2010 menunjukkan kemampuan Di Kota Palopomemperoleh laba laba kotor dari hasil penjualan perusahaan. Gross Profit Margin (GPM) sebesar 9.49% berarti bahwa setiap Rp.1 penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp.0.949, atau turun sebesar (0.05)% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena laba kotor mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 130.400.000, dari Rp. 2.443.333.000 menjadi Rp. 2.573.733.000,-, dan penjualan meningkat sebesar Rp. 1.230.200.000, dari Rp. 25.885.340.000 menjadi Rp. 27.115.540.000,-. Berdasarkan hasil perhitungan rasio profitabilitas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Di Kota Palopo dalam menghasilkan laba sudah berada pada standar rasio yang baik dan penjualan juga pertahunnya meningkat dari tahun 2006-2010, sehingga hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini diterima yang menyatakan bahwa penambahan penjualan dapat meningkatkan profitabilitas pada di Kota Palopo. Deskriptif Statistik Deskriptif Statistik dalam penelitian ini menerangkan tentang hasil kinerja Keuangan PT Telkom Cabang Palopo tahun 2007-2008 (sebelum launching flexi) dan tahun 2009-2010 (setelah launching flexi) dilihat dari rata rata Net Profit Margin (NPM) pendapatan operasi, beban operasi, laba rugi operasi, laba bersih dan analisa trend. Rata rata Net Profit Margin sebelum launching flexi mencapai 44.1340 dan mengalami peningkatan sedikit menjadi 45.6215 setelah launching produk flexi. Net profit margin tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,38 %. Hal ini berarti bahwa adanya launching flexi rasio keuntungan bersih dengan pendapatannya meningkat sedikit. Untuk menguji perbedaan rata rata Net Profit Margin (NPM) antara sebelum dan sesudah launching produk flexi dapat dilihat dari uji paired sample test nilai profitabilitas value dengan sig 0.576>0.05 maka disimpulkan tolak Ha artinya ada perbedaan yang signifikan atau tidak berarti Net Profit Margin (NPM) secara statistik dari PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launching produk flexi. Hal ini bisa dilihat pada signifikan 5% (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan ada perbedaan rata rata Net Profit Margin (NPM) yang diterima oleh PT Telkom Cabang Palopo

sebelum dan setelah launching produk flexi di tolak, dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan yang tidak segnifikan antara rata rata keuntungan sebelum dan setelahnya. Pendapatan operasi Hasil penelitian menunjukkan rata rata pendapatan operasi sebelum dan setelah launching flexi mencapai Rp 114.600 milyar dan mengalami peningkatan menjadi Rp 140.170 milyar setelah launching flexi. Pendapatan operasi tersebut mengalami kenaikan 25,57 %. Untuk menguji perbedaan rata rata pendapatan operasi antara sebelum dan setelah launching produk flexi dapat dilihat uji paired sample test nilai profitabilitas value 0.000 < 0.05 disimpilkan terima Ha artinya ada perbedaan pendapatan operasi secara statistik dari PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan setelah launching flexi. Hal ini bisa dilihat pada signifikan 5% (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan ada perbedaan rata rata pendapatan operasi yang diterima oleh PT Telkom cabang Palopo sebelum dan sesudah launching produk flexi diterima dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan antara rata rata keuntungan sebelum dan sesudahnya. Beban Operasi Hasil penelitian menunjukkan rata rata beban operasi sebelum dan sesudah launching produk flexi mencapai Rp 33.204 milyar dan mengalami peningkatan menjadi Rp 82.803 milyar setelah launching flexi. Beban operasi tersebut mengalami kenaikan 149.37 %. Untuk menguji perbedaaan rata rata beban operasi antara sebelum dan setelah launching produk flexi dapat dilihat uji paired test nilai profitabilitas value 0.000 < 0.05 maka disimpulkan terima Ha artinya ada perbedaan beban operasi secara statistic dari Pt Telkom cabang palopo sebelum dan sesudah launching flexi. Hal ini biasa di lihat pada signifikan 5 % (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan ada perbedaan rata rata beban operasi yang diterima oleh Pt Telkom Cabang Palopo sebelum dan setelah launching flexi diterima, dengan kata lain bahwa dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan antara rata rata beban operasi sebelum dan setelahnya. Laba bersih Hasil penelitian menunjukkan rata rata laba bersih sebelum dan setelah launching flexi mencapai Rp 50.693 milyar dan mengalami peningkatan
70

menjadi Rp 64.156 milyar setelah launching. Untuk menguji perbedaan rata rata laba bersih sebelum dan sesudah launching produk flexi dapat dilihat uji paired sample test nilai profitabilitas value 0.006 < 0.05 maka disimpulkan terima Ha artinya ada perbedaan laba bersih secara statistik dari PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launching flexi. Hal ini dapat dilihat pada signifikan 5% (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan ada perbedaan rata rata laba bersih yang diterima oleh PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launching flexi diterima, dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan antara rata rata keuntungan sebelum dan setelahnya. Pembahasan Hasil Penelitian a. Net Profit margin (NPM) Dari hasil penelitian diketahui bahwa Net Profit Margin (NPM) pada PT Telkom Cabang Palopo secara rata rata launching mengalami peningkatan dibandingkan nilai sebelum launching produk flexi, peningkatan yang sedikit ini disebabkan oleh salah satu komponen produk flexi baru diluncurkan masih dalam promosi besar besaran biaya biaya periklanan promosi flexi untuk perkenalan produk baru. PT Telkom Cabang Palopo dilihat dari rata rata Net Profit Margin pada tahun 2007-2008 (sebelum launching flexi) mencapai 44.1340 sedangkan pada tahu 2009-2010 (setelah launching produk flexi) mencapai 45.6215 atau mengalami kenaikan sebesar 3.38 %. Hal ini berarti bahwa dengan adanya launching produk flexi rasio keuntungan bersih dengan pendapatannya mengalami kenaikan yang tidak relatif tinggi. Untuk menguji perbedaan rata rata Net Profit Margin ( NPM) antara sebelum dan sesudah flexi dapat dilihat uji paired sample test nilai profitabilitas value 0.076 > 0.05 maka disimpulkan ditolak Ha artinya ada perbedaan Net Profit Margin ( NPM) secara statistik dari PT Telkom Cabang Palopo dan setelah launching flexi. Hal ini bisa dilihat pada signifikan 5% (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan ada perbedaan rata rata Net Profit Margin (NPM) yang diterima oleh PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launching flexi di tolak, dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan antara rata rata keuntungan sebelum dan sesudahnya. Pendapatan Operasi Dari hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan operasi PT Telkom Cabang Palopo secara rata rata setelah launching mengalami peningkatan dibandingkan nilai sebelum launching produk flexi, peningkatan ini disebabkan oleh bebarapa komponen

yaitu beberapa pendapatan operasi yang meliputi pendapatan SLI, interkoneksi, seluler, telex, telegraf, sirkit, jasnita, kerjasama ynag kurun waktu mengalami peningkatan. Kurun waktu tersebut merupakan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah peluncuran produk flexi. Dari laporan laba rugi tersebut diketahui bahwa pendapatan operasi yang diperoleh mengalami kenaikan yang tinggi. Laporan pendapatan operasi menunjukkan kenaikan 22.78%. kenaikan ini karena disebabkan oleh penurunan biaya operasi terutama dalam biaya pemeliharaan dan pemasaran, penggunaan peralatan PT Telkom cabang Palopo yang lebih efisien, aktivitas bagian penjualan yang lebih efektif dan diperoleh daerah penjualan yang baru. PT Telkom Cabang Palopo dilihat dari rata-rata pendapatan pada tahun 2007-2008 (sebelum launching flexi) mencapai Rp 114.600 milyar sedangkan pada tahun 2009-2010 (setelah launching flexi) mencapai Rp 114.710 milyar atau mengalami kenaikan sebesar 22.78%. hal ini berarti bahwa dengan adanya launching produk flexi pendapatannya semakin meningkat. Untuk melihat perbedaan antara sebelum dan sesudah launching produk flexi dilihat dari uji paired sample test nilai profitabilitas value 0.000<0.05 maka disimpulkan terima Ha artinya ada perbedaan pendapatan operasi secara statistik dari PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launching flexi. Hal ini biasa dilihat pada signifikan 5% (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha ang menyatakan ada perbedaan rata rata pendapatan operasi yang dioterima oleh PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launching flexi diterima, dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan anatara rata rata keuntungan sebelum da sesudahnya. Laba Bersih PT Telkom cabang Palopo dilihat dari rata rata laba bersih pada tahun 2007-2008 (sebelum launching flexi) mencapai 50.1693 milyar sedangkan pada tahun 2009-2010 (setelah launching) mencapai 64.156 milyar atau mengalami kenaikan 26.56%. hal ini berarti bahwa dengan adanya launching produk flexi laba bersih semakin meningkat. Untuk melihat perbedaan laba bersih antara sebelum dan sesudah launching produk flexi dilihat dari uji paired sample test nilai profitabilitas value 0.006<0.05 maka disimpulkan terima Ha artinya ada perbedaan laba bersih secara statistic dari PT Telkom Cabang Palopo sebelum dan sesudah launcing flexi. Hal ini bia dilihat pada signifikan 5% (0.05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan ada perbedaan rata rata laba bersih yang diterima oleh PT Telkom cabang
71

Hipotesis,Tahun ke 5, No 1, Januari - April 2013

Palopo sebelum dan sesudah launching flexi diterima, dengan kata lain bahwa ternyata peluncuran flexi memberikan dampak perbedaan antara rata rata keuntungan sebelum dan sesudahnya. Hal ini dapat dipahamai karena meskipun strategi differensiasi memberikan peningkatan dalam hal peningkatan dalam hal pendapatan namun biaya operasionalnya juga turut mengalami peningkatan yang proporsional maka dapat berdampak Net Profit Margin tidak berbeda. Selanjutnya keuntungan yang memang diperlukan dan mendukung teknologi flexi. Dengan demikian strategi differensiasi diharapkan merupakan jangka panjang yang menjadi tujuan dari perusahaan. Sehubungan dengan adanya produk baru tersebut dan penelitian dilakukan di Palopo yang selang waktunya dua tahun sebelum dua tahun sesudahnya. Simpulan 1.Profitabilitas PT Telkom Cabang Palopo dilihat dari rata rata Net Profit Margin sebelum dan sesudah launching produk flexi mengalami kenaikan sedikit sebesar 3.38%.. tidak ada perbedaan Net Profit Margin antara sebelum dan sesudah launching flexi. 2.Pendapatan Operasi PT Telkom cabang Palopo dilihat Dari rata rata pendapatn sebelum dan sesudah launching produk flexi mengalami kenaikan sebesar 22.78%. ada perbedaan pendapatan operasi antara sebelum dan sesudah launching produk flexi. 3.Beban Operasi PT Telkom cabang Palopo dilihat dari rata rata beban operasi antar sebelum dan sesudah launching produk flexi mengalami kenaikan sebesar 149.37%. ada perbedaan beban operasi anatar sebelum dan sesudah launching produk flexi 4.Laba bersih PT Telkom cabang Palopo dilihat dari rata rata laba mengalami kenaikan sebesar 26.56%. ada perbedaan laba bersih antara sebelum

dan sesudah launching produk fle

DAFTAR PUSTAKA Anelini P, G Maresca and D russo, 1995, Systematic Risk in the Netting System Jornal of Banking and Finance 20 (1996) 853-868 Altman, Edward I, 1968, Financial Ratio, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bangkrupty. Beaver, William H, (1996), Financial Ratio as Predictors of Failure Journal pf Accounting Research, p.71-111. Damodar, Gurajati. 1997. Ekonomitrika Dasar. Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga. Francis, J. Clark, 1991, Investment: Analysis and Management, Fifth Edition, McGraw-HilBook Co. Gorys, Keraf. 2001. Komposisi. Flores:Nusa Indah. Harahap, Sofyan Syafri, 2002, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga, PT R aja Grafindo Persada; Jakarta. Husnan Suad (1993), Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Keown Arthor J. 2001. Dasar-dasar manajemen keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Lawrence R. Jauch, William F. Glueck, Manajemen Strategis dan kebijaksanaan Perusahaan, edisi ketiga. Munawir, 2001, Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Cetakan Keduabelas, Liberty; Yogyakarta. Porter, Michael, 1993, Keunggulan Bersaing, Jakarta:Erlangga Suharsimi, Arikunto 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sulaiman, Wahid, 2002. Jalan pintas menguasai SPSS 10 Yogyakarta:Andi Yanottama, Andy, 2006 Pengaruh Strategi Diferensiasi Managemen 200

72

You might also like

  • Buku Hipo 5
    Buku Hipo 5
    Document5 pages
    Buku Hipo 5
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 30
    Buku Hipo 30
    Document6 pages
    Buku Hipo 30
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 2
    Buku Hipo 2
    Document5 pages
    Buku Hipo 2
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 4
    Buku Hipo 4
    Document5 pages
    Buku Hipo 4
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 3
    Buku Hipo 3
    Document5 pages
    Buku Hipo 3
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Document6 pages
    Hipo Daftar Isi DLL Revisi
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Cover Buku Hipotetis 2013
    Cover Buku Hipotetis 2013
    Document1 page
    Cover Buku Hipotetis 2013
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 29
    Buku Hipo 29
    Document5 pages
    Buku Hipo 29
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 33
    Buku Hipo 33
    Document5 pages
    Buku Hipo 33
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 32
    Buku Hipo 32
    Document4 pages
    Buku Hipo 32
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 30
    Buku Hipo 30
    Document6 pages
    Buku Hipo 30
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 28
    Buku Hipo 28
    Document6 pages
    Buku Hipo 28
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 31
    Buku Hipo 31
    Document6 pages
    Buku Hipo 31
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 27
    Buku Hipo 27
    Document5 pages
    Buku Hipo 27
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 26
    Buku Hipo 26
    Document6 pages
    Buku Hipo 26
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 18
    Buku Hipo 18
    Document5 pages
    Buku Hipo 18
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 23
    Buku Hipo 23
    Document8 pages
    Buku Hipo 23
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 20
    Buku Hipo 20
    Document5 pages
    Buku Hipo 20
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 24
    Buku Hipo 24
    Document6 pages
    Buku Hipo 24
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 21
    Buku Hipo 21
    Document5 pages
    Buku Hipo 21
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 22
    Buku Hipo 22
    Document7 pages
    Buku Hipo 22
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 19
    Buku Hipo 19
    Document4 pages
    Buku Hipo 19
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 12
    Buku Hipo 12
    Document6 pages
    Buku Hipo 12
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 17
    Buku Hipo 17
    Document5 pages
    Buku Hipo 17
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 15
    Buku Hipo 15
    Document4 pages
    Buku Hipo 15
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 13
    Buku Hipo 13
    Document5 pages
    Buku Hipo 13
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 9
    Buku Hipo 9
    Document4 pages
    Buku Hipo 9
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 11
    Buku Hipo 11
    Document6 pages
    Buku Hipo 11
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet
  • Buku Hipo 8
    Buku Hipo 8
    Document5 pages
    Buku Hipo 8
    Deden Marrah Adil
    No ratings yet