You are on page 1of 12

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM JUAL BELI SECARA ON-LINE


(E-COMMERCE)

Oleh :
Edita Prestiwi Arsyta Ayu
0871100727

JURUSAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA
KLATEN
2009
Bab I

Pendahuluan

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru


yang lazim disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak
dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan
apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi yang sempurna
sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas
digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran
internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh.
Melalui e-commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di
dunia maya.
Bab II

A. Definisi E-Commerce

E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara


elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu
dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai
medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to
business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala
ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Dapat
juga diartikan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct
selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang
dapat menyediakan layanan "get and deliver". Ecommerce akan merubah
semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya2 operasional
untuk kegiatan trading (perdagangan)

Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang
sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-
commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti.

Dengan aplikasi e-commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan


entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan
secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip
manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-
commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui
medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang
mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.
Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah
merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan system
bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan
teknologi.
A.1 Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online)dan penanganan
transaksi.

A.2 Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-


Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang
biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos
surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer
elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

B. Contoh E-Commerce

Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce


yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.


Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif
dan negativenya.

Dampak positifnya, yaitu :


1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin
lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di system transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Dampak negatifnya, yaitu :


1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa


menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.

3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini


bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.

4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan


seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu
dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam


faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.

6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan


dengan sengaja, ketidakjujuran, praktekbisnis yang tidak benar, kesalahan
faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

D. Cara Kerja E-Commerce dan Keamanannya

Dalam proses E-Commerce, terjadi proses yang di sebut troble shouting yang
melalui berbagai server. Mulai dari computer user sendiri sampai ke Server penjual
yang dituju. Secara umum, proses E-Commerce dapat digambarkan sebagai berikut :

Dalam gambaran proses di atas, dapat terlihat bahwa terdapat enam proses,
yaitu :
1. Dalam proses ke-1 ini, Saller menawarkan produknya melalui internet,
yang mana Buyer akan tertarik dengan iklan si Saller. Kemudian Buyer
mulai melakukan pemesanan barang, Saller melayani pemesanan
barang secara on-line,.
2. Dalam proses ke-2, Buyer mengirimkan biaya yang telah ditentukan
dalam pembelian barang melalui rekening bank yang Buyer miliki.
3. Dalam proses ke-3, proses transfer uang dari bank Buyer ke Bank yang
dimiliki oleh penjual pun terjadi.
4. Dalam proses ke-4, penjual/Seller menerima uang yang telah di transfer
oleh Buyer.
5. Dalam proses ke-5, Saller mengantarkan barang pesanan kepada Buyer.
6. Dalam proses ke-6, Buyer menerima barng yang telah dibeli.

D.1 Kartu Kredit, Encryption, dan Web


Dalam proses e-commerce ini sering terjadi pemobolan atau penyalahgunaan
no rekening yang diberikan buyer untuk transaksi.Seperti contoh berikut :

Pada contoh ini, seorang anak yang bernama Sonia mencari toko kaset virtual
di World Wide Web dengan mengunakan komputer ayahnya, dan melihat-lihat katalog
yang tersedia, dan akhirnya menemukan CD yang dia cari, contohnya CD Kla Project.
Dia memesan melaui shoping cart yang tersedia, mengetikkan namanya dan
alamatnya, mengetikkan nomor kartu kredit ayahnya dan menekan tombol yang
berlabel BELI. Dan setelah melalui proses verifikasi CD pun datang ke alamat yang
dituju, sebulan kemudian Ayahnya mendapatkan tagihan melalui post. Disini
pemegang kartu kredit maupun penjual CD menghadapi resiko pada transaksi ini.
Untuk Pemegang kartu kredit (Ayahnya Sonia) menghadapi dua resiko, sbb :

• Nomor kartu kredit mungkin saja dapat di curi dengan cara sniffing pada saat
perjalanannya mealui internet. Orang tersebut (sniffer) dapat mengunakan
nomor kartu kredit Ayahnya Sonia untuk melakukan transaksi lainya melaui
Internet tanpa di sadari sang pemilik kartu kredit, dan sebulan kemudian
tagihan sang ayah membengkak.

• Tagihan kartu kredit dapat saja sampai dengan pembelian CD yang dilakukan
Sonia, tatapi CD nya sendiri tidak pernah sampai ke alamat yang dituju. Dan
ketika Sonia menyelidiki kenapa CD yang dipesannya tidak kunjung sampai,
setelah Sonia menyadari bahwa tidak pernah ada toko kaset yang dimaksud.

Ini adalah contoh dua resiko mengapa teknologi SSL (Secure Socket Layer)
dibuat untuk mengatasi masalah tersebut. SSL mengunakan metode encryption,
encrypti merupakan metode matematik untuk mengacak informasi yang disampaikan,
jadi data yang terkirim oleh Sonia maupun Web browser dan toko kaset online dapat
memastikan memonitor jalannya transaksi (lihat bagaimana SSL melindungi
transaksi). SSL juga mendukung identifikasi system digital yang rumit sekalipun, jadi
Sonia mendapat jaminan bahwa orang yang memiliki toko musik online memang
dapat diklaim apabila terjadi hal-hal seperti diatas.

Sekarang kita akan lihat bagaimana SSL melindungi transaksi online :


Gambar 2. Alur transaksi di Internet.

D.2 Ancaman melakukan bisnis di Internet saat transaksi

Salah satu pemecahan untuk mengamankan transaksi atau data-data yang dapat
diakses secara online adalah dengan memakai firewall.

Firewall adalah salah satu pemecahan

Firewall adalah salah satu peralatan (biasanya pada sebuah komputer yang
ditulis atau dimodifikasi oleh System operasi) yang bertujuan untuk mengisolasi /
membatasi / melindungi data internal dari pengaksesan dunia luar(Internet), yang
hanya membolehkan hubungan / koneksi khusus untuk dilewatkan. Idealnya firewall
telah terconfigurasi jadi unutk semua hubungan dari luar ke dalam jaringan
internal/lokal dapat berlangsung terus dengan sedikit monitorisasi.
Kebanyakan penyalahgunaan wewenang muncul dari orang dalam yang tentu
saja tidak jujur bukan dari sniffer yang berkeliaran di Internet. Firewall sendiri sering
digunakan untuk meningkatkan keamanan, firewall dapat digunakan sebagai
pengontrolan akses-akses ke system langsung (hendaknya firewall digunakankan
untuk mengontrol seluruh akses ke system, daripada hanya untuk membatasi akses
dari luar kedalam), alasan lain mengapa menggunakan firewall adalah untuk lebih
mempersulit akses yang berasal dari luar daripada dari dalam.

Bab III

Kesimpulan
E-commerce merupakan suatu proses penawaran barang, penjualan barang,
pemesanan barang, dan pembelian barang secara online. Dengan melalui internet,
smua dapat menjadi lebih terjangkau dan lebih praktis. Namun dalam pelaksanaannya,
terdapat kekawatiran atau resiko yang mungkin terjadi, seperti penyalah gunaan
rekening yang dipercayakan buyer kepada saller. Saller dapat menggunakan no
rekening buyer untuk hal hal lain.

Selain itu, juga beresiko apabila ternyata Saller tersebut hanya merupakan situs
kosong yang tidak bertanggung jawab, tetapi hal ini mendapat penanganan keamanan
dari pihak LSS.

Perlu diperhatikan juga dalam keamanan data Saller yang dapat dijebol oleh
pesaing atau hacker untuk mendapatkan data-data penting. Hal
inibisadiantisispasidengan pemasangan firewall secara internal maupun external.

Referensi

1. Web Security & Commerce, by Simson Garfinkel with Gene


Spafford. Publisher Oreally.
2. WWW.IBM.COM tentang Ecommerce.

3. WWW.PHP.NET

4. Seminar dua jam di Texmaco Jaya. Mengenai Ecommerce on Linux

5. IDC ( International Data Coorporation )

6. Fery Soswanto (ferys@usa.net)

7. http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/made/artikel/LinNT/

You might also like