Professional Documents
Culture Documents
dermatofitosis.
Epidemiologi
Kulit putih > kulit berwarna. Eropa: 3-7%, USA: 1-2%, Jepang: 0,6%. Afrika dan bangsa Indian: jarang. Pria > wanita. Orang dewasa.
Faktor genetik
Orangtua tidak menderita psoriasis: resiko psoriasis 12%.
Orangtua menderita psoriasis: resiko psoriasis 34-39%. Psoriasis berkaitan dengan HLA.
Faktor imunologik.
Defek genetik pada salah satu dari tiga jenis sel: limfosit T, sel penyaji antigen (dermal), atau keratinosit.
6. 7. 8.
Fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Pitting nail atau nail pit (lekukan miliar). Kelainan pada sendi: jarang, poliartikular, sendi interfalangs distal.
9.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Psoriasis vulgaris Psoriasis gutata Psoriasis eksudativa Psoriasis seboroik (seboroiasis) Psoriasis inversa (fleksural) Psoriasis pustulosa A. Psoriasis pustulosa palmoplantar (Barber)
Pengobatan sistemik 1.
Kortikosteroid: prednison 30 mg per hari.
Penghentian obat mendadak kekambuhan dan terjadi psoriasis pustulosa generalisata 2. Obat sitostatik
Metotreksat mula-mula tes dosis inisial 5 mg per os aman: dosis 3x2,5 mg (interval 12 jam dalam seminggu dengan dosis total 7,5 mg) tidak tampak perbaikan: dosis 2,5 mg-5 mg per minggu
3. 4. 5. 6.
Levodopa Dosis: 2x500 mg 3x500 mg DDS (diaminodifenilsulfon) Dosis: 2x100 mg sehari. Siklosporin Dosis: 8 mg/kg BB sehari. Bersifat nefrotoksik dan hepatotoksik. Etretinat Retinoid aromatik Psoriasis yang sukar disembuhkan.
Pengobatan topikal
1. Peparat ter antiradang Fosil (iktiol) Kayu (oleum kadini dan oleum ruski) Batubara (liantral dan likuor karbonis detergens) Psoriasis kronik: ter batubara
3. Ditranol (antralin)
Konsentrasi: 0,2-0,8 % Lama pemakaian: - jam sehari sekali
eritorderma
Dosis UVB pertama: 12-23 mJ Dinaikkan 15% berangsur-angsur Seminggu tiga kali
7. Emolien
Melembutkan permukaan kulit
2. Psoriasis pustulosa generalisata akut (Von Zumbusch) Kortikosteroid: dosis prednison sehari 40 mg.
Prognosis
Tidak menyebabkan kematian.
Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama, berkembangnya biasanya perlahan-lahan, perjalanannya
umumnya kronik.
Epidemiologi
Di Eropa > di USA
Klasifikasi
1.Parapsoriasis gutata 2.Parapsoriasis variegata 3.Parapsoriasis en plaque
kortikosteroid topikal.
Eritromisin dosis 40 mg/kg BB atau tetrasiklin.
Kronis dan residif Tidak ada obat pilihan Sebagian menjadi mikosis fungoides
Pitiriasis rosea ialah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan, lengan dan paha atas yang
Epidemiologi
Semua umur, terutama 15-40 tahun, wanita = pria
Etiologi
Belum diketahui Ada hipotesis bahwa penyebabnya virus karena self limiting disease (3-8 minggu)
Lesi pertama (herald patch): di badan, solitar, oval dan anular, diameternya 3 cm. Ruam: eritema dan skuama halus di pinggir. . Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama, sama dengan lesi pertama, lebih kecil, susunannya sejajar dengan kosta, menyerupai pohon cemara terbalik, timbul serentak atau dalam beberapa hari. Predileksi pada badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas. Dapat juga berbentuk urtika, vesikel, dan papul, pada anak-anak.
Tinea korporis
Pengobatan
Simtomatik
Prognosis
Baik sembuh spontan (3-8 minggu)
Pitiriasis rosea
Epidemiologi Semakin bertambah. karena psoriasis yang meluas. Patofisiologi Belum jelas. Akibat suatu agent dalam tubuh eritema universal. Eritema aliran darah ke kulit meningkat kehilangan panas bertambah pasien merasa dingin dan menggigil penguapan cairan meningkat dehidrasi. Pengaturan suhu terganggu hipermetabolisme kompensatoar dan peningkatan laju metabolisme basal. Edema: karena pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler.
1. Eritroderma akibat alergi obat biasanya secara sistemik 2. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit - Eriroderma karena psoriasis (psoriasis eritrodermik)
- Penyakit Leiner
3. Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan Sindrom sezary Penyebab belum diketahui, diduga berhubungan dengan infeksi virus HTLV-V dan dimasukkan ke dalam CTCL (Cutaneous T-Cell
lymphoma).
Orang dewasa, pria rata-rata berumur 64 tahun, pada wanita 53 tahun. Ruam: eritema berwarna merah membara yang universal disertai
skuama dan rasa sangat gatal, infiltrat pada kulit dan edema.
Splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris dan plantaris, serta kuku yang distrofik. Leukositosis (20.000/mm), eosinofilia dan limfositosis.
Limfosit atipik: sel Sezary 10-20 , inti homogen, lobular, dan tak
teratur. Biopsi kulit: infiltrat pada dermis bagian atas dan terdapat sel Sezary. Sindrom Sezary: 1000/mm3.. sindrom pre-Sezary: dibawah 1000/mm3
Golongan I Prednison 4x10 mg Golongan II Prednison 4x10 mg-4x15 mg sehari Eritroderma karena psoriasis asetretin Penyakit Leiner Prednison 3x1-2 mg sehari
Sindrom
Sezary
Prednison
30
mg
sehari
atau
Eritroderma golongan I: baik Sindrom Sezary: buruk, pria meninggal setelah 5 tahun,
Eritroderma
Sindrom Sezary
Penyebab belum diketahui pasti. Berhubungan dengan keaktifan glandula sebasea. Pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama. Puncak insidens umur 18-40 tahun.
defisiensi imun.
Eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan Batasnya agak kurang tegas.
bayi
Psoriasis
Kandidosis
Otomikosis dan otitis eksterna
Sistemik
Kortikosteroid: prednison 20-30 mg sehari Disertai infeksi sekunder diberi antibiotik Isotretinoin: mengurangi aktivitas kelenjar sebasea. Dosis: 0,10,3 mg per kgBB/hari. Dosis pemeliharaan 5-10 mg/per hari
Topikal
Pitiriasis sika, seminggu 2-3 kali scalp dikeramasi selama 5-15 menit, misalnya dengan selenium sulfat. Terdapat skuama dan krusta: emolien, misalnya krim urea 10%.
Obat lain:
Ter, misalnya likuor karbonas detergens 2-5% atau krim pragmatar. Resorain 1-3%.
Sulfur praesipitatum 4-20%, dapat digabung dengan asam salisilat 3-6% Krim ketokonasol 2% dapat diaplikasikan. Kortikosteroid , misalnya krim hidrokortison 2 %.
Prognosis
Penyakit ini agak sukar disembuhkan, meskipun terkontrol
Dermatitis seboroik
Penyakit yang menyerang sisem konektif dan vaskuler. Dua varian; lupus eritematosus diskoid dan sistemik. LED (Lupus Eritematosus Diskoid) bersifat kronik dan tidak berbahaya. LED menyebabkan bercak di kulit, yang eritematosa
Penyakit autoimun. Interaksi faktor genetik dan imunologik. Faktor infeksi virus dan hormonal. Induksi oleh obat, misalnya prokainamid, hidantoin,
griseofulvin,
sulfonamida.
penisilin,
streptomisin,
tetrasiklin,
dan
Gejala klinis
Simetrik di muka (terutama di hidung dan pipi), telinga, atau leher. Bercak-bercak (makula merah atau bercak meninggi),
berbatas jelas.
Butterfly erythema.
sikatrisasi.
4. Lupus pemio
Pembantu diagnosis
Kelainan laboratorik dan imunologik jarang. Terdapat ANA
(antibodi antinuklear) pola homogen dan berbintik-bintik.
Diagnosis
Diagnosis dibedakan dengan dermatitis seboroika, psoriasis dan
tinea fasialis.
Lesi alopesia sikatrisial dibedakan dengan liken planopilaris
Menghindari trauma fisik, sinar matahari, lingkungan dingin, dan stres emosional.
LED
1. Gejala konstitusional 2. Kelainan di kulit dan mukosa A Kulit B. Mukosa 3. Kelainan di alat dalam 4. Kelainan di sendi, tulang, otot, kelenjar getah bening, dan sistem saraf
1. Pemeriksaan laboratorium
Diagnosis
Kriteria dari ARA dipenuhi Pemeriksaan laboratorik dan imunologik
Diagnosis banding
Artritis reumatika
Sklerosis sistemik
Dermatomiositis Purpura trombositopenik.
Kortikosteroid sistemik: prednison 60-80 mg sehari Antiviral, antibiotik dan antifungal Sitostatik LES dengan anemia hemolitik atau lupus nefropatik: azatioprin 50-150 mg per hari atau
SLE
Terima kasih