You are on page 1of 35

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

KULIAH PENGANTAR MODUL XXI

Dr. Hidayat

KEGAWATDARURATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAM

PPGD untuk orang awam


(PERTOLONGAN PENDERITA GAWAT DARURAT)

Adalah merupakan upaya pertolongan pertama secara medis sebelum ditangani oleh petugas medis atau sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan

Pengertian PPGD
Penderita Gawat Darurat adalah penderita yang memerlukan pertolongan segera karena berada dalam keadaan yang mengancam nyawa

Suatu pertolongan yang cepat dan tepat dan cermat untuk mencegah kematian maupun kecacatan.

Tujuan PPGD
Memberikan pertolongan pertama untuk : - Menyelamatkan nyawa - Mencegah kecacatan - Mencegah memburuknya keadaan pasien sebelum ditangani oleh petugas medis

Kasus gawat darurat : Critical ill patient pasien dalam kondisi kritis dengan ancaman kematian segera Kasus darurat : Emergency patient

TOPIC TREE

Kawan !! jika suatu saat nanti kamu di puncak kehidupan Ingat lah dulu kita pernah bersama sama disini

IV. Strukturisasi
Kegawatdaruratan

Klasifikasi

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Etiologi

DD
Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

Penatalaksanaan

TOPIK KULIAH PAKAR MODUL XX1


No 1. Judul Kuliah Kuliah XXI 2. Primary Survey & pengantar Bagian modul MEU Pemberi Kuliah Dr. Hidayat Secondary Survey 3. 5. 5 6 7 8 9 Bantuan Hidup Dasar Syok hipovolemik Syok Anafilaktik Cardiorespiratory Arrest Trauma Luka dan Manajemen Luka Zat yang menyebabkan

keracunan pada tubuh 10 11 12 Akut Abdoment Burn Management Rib and Sternal Fracture (Pneumothorax hemothorax) 13 14. Head Injury Pleno blok XXI and

MATERI SKILL LAB MODUL XXI


Minggu Materi Skill Lab Jenis Bantuan Hidup Dasar Demo Belajar Mandiri III Pemasangan ETT Debridement Luka IV Pemasangan Bidai Evaluasi Demo Belajar Mandiri Evaluasi Demo Belajar Mandiri Evaluasi Demo Belajar Mandiri Evaluasi 2x50 menit 11 Klp 2x50 menit 11 Klp 2x50 menit 11 Klp 2x50 menit 11 Klp Waktu KLP II

KASUS GAWAT DARURAT


Critical Ill Patient / Pasien dalam kondisi kritis ancaman kematian segera karena gangguan respirasi/sirkulasi, terbagi menjadi : 1. Immediately Life Threatening 2. Potentially Life Threatening

Kasus Kasus Immediately Life Threatening:


1. Obstruksi/sumbatan Total jalan Napas 2. Asphyxia 3. Keracunan CO 4. Tension Pneumothorax (tekanan tinggi dalam rongga dada) 5. Henti jantung (Cardiac Arrest) 6. Tamponade Jantung (gangguan pergerakan jantung karena ada cairan diluar jantung)

Kasus - Kasus Potentially Life Threatening 1. Ruptura Tracheobronkial (robekan

jalan nafas 2. Kontusio Jantung / Paru (memar) 3. Perdarahan Masif (jumlah banyak; > 1500cc) 4. Koma

Emergency Patient pasien perlu pertolongan karena dapat menyebabkan kematian / kecacatan krn gangguan kesadaran, metabolisme, neurologis apabila tidak ditangani

KASUS PERLU PENANGANAN SEGERA KRN ANCAMAN KECACATAN

1. Patah (Fraktur) tulang disertai cedera pada persyarafan 2. Crush Injury (cedera hebat, remuk) 3. Sindroma Kompartemen

FILOSOFI DASAR PPGD


Universal Penanganan oleh siapa saja Penyelesaian berdasarkan masalah Menolong pasien tidak memandang status sosial, ekonomi, agama, ras

PRINSIP PENANGANAN
Penanganan cepat, tepat dan cermat Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien tersebut ( awam, perawat, dokter)

PRINSIP PENANGANAN
Meliputi tindakan :

A. Non medis B. Medis

A. TINDAKAN NON MEDIS


Tindakan Non Medis meliputi :
Mengetahui bahwa tempat untuk melakukan pertolongan aman dari keadaan membahayakan penolong maupun korban Cara meminta pertolongan untuk memberitahu/ telp ambulans/RS atau petugas medis Transportasi

B. TINDAKAN MEDIS
Tindakan Medis meliputi :
Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun keterampilan, misalnya BLS (Basic Life Support / bantuan Hidup Dasar)

ASSESSEMENT (PENILAIAN) KEGAWAT DARURATAN


Primary Survey ( Penilaian awal )

Secondary Survey ( Penilaian lanjutan )

PRIMARY SURVEY/ PRIMARY ASSESSMENT/ PENILAIAN AWAL

Pemeriksaan terhadap adanya ANCAMAN KEMATIAN dengan melakukan pemeriksaan adanya : - Gangguan jalan nafas ( A = Airway) - Gangguan ventilasi pernafasan (B = Breathing) - Gangguan sirkulasi (C= circulation) tanpa dukungan alat bantu diagnostik

SECONDARY SURVEY/ SECONDARY ASSESSMENT/PENILAIAN LANJUTAN

Pemeriksaan fisik KESELURUHAN (dari bagian kepala sampai bagian kaki) dan PEMERIKSAAN ULANG terhadap adanya ancaman kematian segera (gangguan jalan nafas, gangguan ventilasi dan gangguan sirkulasi)

PRIMARY SURVEY
A = Penilaian Airway (Jalan nafas) Tak ada aliran udara karena tersumbat/ tersedak

B = Penilaian Breathing (pernafasan/ VENTILASI) adanya gangguan pengembangan paru


gerakan nafas

C = Penilaian Circulation (sirkulasi) perdarahan hebat, kekurangan cairan

PERMASALAHAN PADA AIRWAY & BREATHING

Patah tulang iga

Perdarahan dalam rongga dada

Secondary Survey
MENGULANG PENILAIAN A = Penilaian Airway B = Penilaian Breathing C = Penilaian Circulation PENILAIAN LANJUTAN TERGANTUNG KASUS Melihat adanya kelainan / cedera pada bagian tubuh yang lain Menyiapkan pengiriman ke pusat kesehatan dengan menstabilkan posisi

PENILAIAN FISIK:
KEPALA : luka, perdarahan,
memar daerah hidung, mulut LEHER : adakah memar, perubahab bentuk, nyeri DADA : gerakan simetris, memar PERUT : cembung, nyeri

EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH :


perubahan bentuk, apakah bisa digerakkan

KORBAN MASAL
Tujuan : menyelamatkan sebanyak-banyaknya biasanya tim penolong berjumlah lebih sedikit daripada jumlah korban SEHINGGA DIPERLUKAN TRIAGE

TRIAGE
Sistem melakukan seleksi atau memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya untuk memberikan prioritas pelayanan/ tindakan.

PENGGUNAAN KODE WARNA PADA TRIAGE


Merah Gawat darurat yaitu pasien dengan ancaman kematian karena adanya gangguan ABC/ critical patient (P1 = PRIORITAS PELAYANAN KE 1) Kuning ; Darurat tidak gawat, yaitu pasien tidak ada ancaman kematian segera tapi perlu pertolongan segera. Contoh : patah tulang tangan, perdarahan dengan pernafasan normal (P2=PRIORITAS PELAYANAN KE 2)

Hijau Tidak gawat, tidak darurat Contoh : luka robek tak ada gangguan nafas/ sirkulasi (P3 = PRIORITAS PELAYANAN KE 3)
Hitam : Meninggal (P4 = PRIORITAS PELAYANAN TERAKHIR)

DEFINISI MATI
Mati Klinis :
Henti nafas, henti jantung tetapi belum ada kerusakan otak Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt Terjadi gangguan fungsi sel Sifat Reversible

Mati Biologis :
Henti nafas, henti jantung tetapi sudah terjadi kerusakan otak Otak kekurangan Oksigen > 8-10 mnt Terjadi kerusakan sel otak Sifat Irreversible

TERIMA KASIH
Orang yang tidak pernah merasakan bagai mana susahnya dalam mencari ilmu Maka dia akan merasakan bagai mana indahnya kebodohan

You might also like