You are on page 1of 2

Nomor 3 -kebijakan The Salad Bowl, yaitu menerima keanekaragaman yang ada, tetap memelihara dan membanggakan identitas

etnik, namun tetap konsisten menjunjung tinggi identitas nasional sebagai bangsa Amerika -upaya pemerintah untuk membangun konsep nasionalisme dengan cara menyeragamkan seluruh pemerintahan desa di Indonesia, namun mengabaikan keberagaman yang ada. -Salah satu cara yang digalakkan adalah memberikan suatu pemahaman yang disebut dengan Relativitas Budaya/Kenisbian Budaya(Cultural Relativity). Menurut faham ini, suatu kebudayaan tidak ada yang lebih tinggi(lebih baik) dan tidak ada yang lebih rendah(lebih buruk). Hal ini berarti bahwa kita harus memberikan penghargaan yang sama kepada semua adat-istiadat yang beranekaragam yang terdapat dalam masyarakat kita. Dengan demikian penilaian tidak boleh didasarkan pada pengalaman pribadi yang ditafsirkan oleh setiap individu dengan ukuran dalam kebudayaan sendiri. -Ideologi Multikulturalisme adalah suatu kebijakan dan pendekatan budaya yang berorientasi pada prinsip-prinsip pelestarian budaya dan saling menghormati di antara kelompokkelompok budaya dalam suatu masyarakat. Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang ideal dimana kelompok-kelompok masyarakat dapat hidup secara harmonis, bebas untuk melestarikan kebiasaan-kebiasaan agama, linguistik atau sosial, persamaan dalam hal akses sumber daya dan pelayanan, hak-hak sipil, kekuatan politis, dan lainlain(Dufty, 1986)

Usaha Mempersatukan Masyarakat Yang Berbeda Pelapisan Social Dan Persamaan Derajatnya Menyadari bahwa masyarakat bangsa Indonesia sangat beraneka ragam, perlu kiranya kita selalu berusaha untuk menyatukan diri agar tujuan berbangsa dan bernegara segera tercapai. Dalam rangka usaha usaha mempersatukan masyarakat yang beraneka ragam tersebut perlu diketahui hal hal sebagai berikut. 1. Kenisbian Budaya Kenisbian budaya (relativisme budaya ) mengakui bahwa kebudayaan itu berada sat sama lain. Perbedaan tersebut tidak terletak pada baik buruk, benar salah, maupun tinggi rendahnya suatu kebudayaan. Sebab tidak ada ukuran yang pasti atau mutlak untuk hal tersebut. Misalnya pada masyarakat tertentu diperbolehkan orang berpoligami, tetapi dinegara barat tidak dibenarkan. Pandangan tentang kenisbian budaya menuntut agar semua perilaku dan adat istiadat dari suatu kelompok masyarakat (suku bangsa) hendaknya dipandang dari sudut masyarakat itu sendiri dan bukan dari kebudayaan orang lain yang dianggap sempurna atau dianggap menunjukkan banyak kekurangannya. Masyarakat

Indonesia terdiri atas banyak suku bangsa yang masing masing mempunyai kebudayaannya sendiri sendiri. Agar dapatv mewujudkan persatuan dan kesatuan, hendaknya kita melihat kebudayaan suatu suku bangsa juga dari suku bangsa itu sendiri. Misalnya: melihat kebudayaan Jawa juga dari sudut pandang masyarakat jawa. Dengan demikian, yang tampak adalah baiknya dan bukan kekurangannya. 2. Masalah Hubungan dengan Warga Masyarakat Dalam hubungan antara suku bangsa, agama, ras dan antargolongan kadang kadang timbul masalah masalah (SARA)) yang dapat menimbulkan konflik social. Konflik social merupakan salah satu bentuk perjuangan social antar individu individu atau kelompok kelompok yang mengandung kekerasan, baik jasmani maupun rohani. Artinya, kekerasan juga dapat dilakukan secara amat halus dan terselubung. 3. Etnosentrisme (Fanatisme Suku Bangsa) Etnosentrisme adalah sikap untuk menilai unsur unsur kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran kebudayaan sendiri. Artinya, sikap atau pandangan yang menganggap bahwa cara hidup golongannya adalah yang paling baik. Fungsi social dan etnosentrisme adalah menghubungkan seseorang dengan golongannya sehingga menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Dengan suasana solidaritas semacam itu, setiap individu akan bersedia memberikan pengorbanan yang maksimal pada kelompoknya. Sikap etnosentrisme itu diajarkan kepada kelompok, baik secara sadar ataupun tidak, bersama sama dengan nilai nilai kebudayaan. Setiap orang akan menganggap bahwa kebudayaannyalah yang lebih baik atau lebih tinggi dari pada kebudayaan kebudayaan lainnya. Hal ini merupakan bukti adanya etnosentrisme. Keuntungan keuntungan etnosentrisme, antara lain : - Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya, - Mempertinggi semangat patriotism, serta - Meningkatkan kesetiaan pada bangsa dan cinta tanah air. Kerugian kerugian etnosentrisme, antar lain : - Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan, - Menghambat hubungan antara kebudayaan kebudayaan, dan - Menghambat proses asimilasi antara kelompok kelompok yang berbeda untuk menjadi suatu bangsa yang besar. 4. Diskriminasi Diskriminasi adalah perbedaan yang sengaja diadakan, terutama dalam bidang politik. Pada hakikatnya diskriminasi terlihat nyata dari adanya undang undang yang memperlakukan golongan secara tidak sama . Misalnya golongan yang satu mempunyai hak lebih tinggi daripada golongan lainnya biasanya diskriminasi diadakan berdasarkan perbedaan ras, keturunan atau bangsa. Contoh : a. Orang Negro di Amerikas Serikat. b. Orang kulit hitam di afrika selatan c. Pembatasan imigrasi oleh pemerintah Australia terhadap orang orang kulit berwarna hitam

You might also like