You are on page 1of 4

Keberuntungan Sang Pengamen

Oleh : Muhamad Fadhli Hanifan

Mendung masih memayungi cakrawala pagi ini. Sisa-sisa rintik hujan masih menyimpan cerita rinainya tadi malam. Aku masih enggan beranjak meninggalkan mimpi, untuk mengejar mimpiku yang sebenarnya. Selimut yang setia melindungi setiap malam seakan-akan tidak rela jika aku minggat dari sisinya, selimut yang hanya berbahan dengan kardus dan koran pun tak bisa menahan dinginnya angin yang berhembus. Pagi ini aku awali dengan sarapan hanya dengan nasi aking dan kerupuk liat saja sisa kemarin rasanya seperti sudah biasa saja aku makan dengan lauk pauk seperti ini. Selesai sarapan aku pun pergi dari rumah untuk menyari nafka untuk mengobati ibu karena ayah sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu sedangkan ibu tak bisa menggantikan ayah karna peyakit yang di deritanya. Sebelum berangkat akupun meminta doa kepada ibu bu niko berangkat dulu, kata niko sambil bersalaman. Aku pun pergi dari rumah hanya dengan beralas kaki menggunakan sandal japit yang sudah tak berbentuk lagi. Di perjalannan aku melihat sekelompok anak pelajar menggunakan seragam putih abu yang seharusnya aku kenakan juga saat ini, saat aku melirik ke arah mereka, mereka membalasnya dengan membuang muka rasanya seperti jijik melihat saya yang hanya menjadi seorang pengemis jalanan, yang hanya berada di benak saya kapan saya bisa menjadi anak sekolah lagi hanya itu yang saya rindukan . Setelah berjalan jauh akhirnya saya sampai di tempat dimana saya biasa mengamen saya pun tidak langsung mengamen saya biasa berkumpul dengan teman-teman dahulu saat sedang asyik mengobrol tiba-tiba terdengan suara ledakan besar di sebrang jalan sepertinya ada kecelakaan saat itu juga saya dan

teman-teman saya langsung melihat ke sebrang jalan ternyata benar apa yang kami tebak, saat kami lihat di tengah jalan sudah ada sebuah mobil taxi dengan keadaan memprhatikan bagian depannya mengeluarkan asap seperti ingin meledak saat melihat itu saya pun langsung melihat kedalam mobil taxi tersebut siapa tahu ada orang di dalamnya ternyata benar di dalam ada sepasang suami istri dalam keadaan pingsan sayapun langsung mengeluarkan mereka melihat saya melakukan itu teman-teman saya membantu saya mengeluarkan suami istri tersebut dari dalam mobil taxi dan menyimpannya di pinggir jalan agar lebih aman, setelah menunggu lama akirnya ambulance datang untuk membawa dua orang tersebut ke rumah sakit lalu salah satu petugas berkata Siapa yang menyelamatkan dua orang ini harap iku dengan kami ke rumah sakita, sambil menggotongnya dengan tandu akhirnya aku dan temanku yang bernama Fajar ikut ke rumah sakit untuk menemani suami istri tersebut . Sesampainya di rumah sakit petugas membawa suami istri tersebut ke ruangannya dan aku dan nikopun mengikutinya dari belakang setelah sesampainya di ruang tersebut aku dan niko di larang masuk keruangan karna akan di lakukan pengobatan pada suami istri tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk duduk di ruang tunggu yang letaknya tidak jauh dari ruangan tersebut, setelah menunggu cukup lama akhirnya aku dan niko di panggil oleh dokter Nak ibu bapak itu sepertinya akan tertidur untuk sementara harap kalian menggu di ruangannya sampai tersadar, Oh baik pak kira-kira berapa lama sampai terbangun ? , kata Fajar sambil kebingungan, dokterpun hanya brkata saya tidak tahu karna lukanya cukup parah, sambil berjalan meninggalkan kami. Aku dan nikopun langsung menuju ruang tersebut di dalam suami istri tersebut sedang tertidur lelap, kami pun duduk di sebelah di sofa sebelah mereka, aku pun bertanya kepada Fajar Fajar kenapa kamu tadi berkata seperti itu ? sambil mengahadap ke Fajar, Tidak apa-apa hanya saja di rumah sepertinya orang tuaku sudah menungguku karna ini sudah pukul 08.00 malam, kata Fajar sambil cemas Jika kau ingin pulang, pulang saja biar aku yang menunggu disini sampai mereka terbangun kataku sambil memegang bahu Fajar, Benerkah ?, tidak akan

merepotkan mu ?, Tak apa-apa pulang saja kalo memang kau mencemaskan orang tuamu, Oh ya sudah terima kasih niko, sambil berjalan menuju pintu keluar . Setelah Fajar pulang tak lama kemudian ibu tersebut terbangun dan berkata Nak dimana saya berada ?, ada apa ini ? , sambil memegang kepalanya yang di perban, Ibu ada di rumah sakit karna ibu dan suami ibu tertimpa kecelakaan, kata niko sambil membawakan segelas air putih, setelah mendengar semua penjelasan ku ibu tersebut bertanya bagaimana keadaan suami saya ? , sambil mencemaskannya, suami ibu baik-baik saja, kata ku sambil menghadap ke kasur bapak tersebut, setelah berbincang sangat lama tiba-tiba dari pintu keluar seorang remaja putra Ibu ayah ada apa ini ?, kenapa kalian ?, sambil berlari men uju kasur orangtuanya, ternyate anak lelaki tersebut adalah putra mereka . Lalu setelah anak tersebut berbicara ke pada ibunya anak tersebut berkata Terima kasih nak sudah menolang orang tuaku , sambil berdiri dan berjalan menuju saya tiba-tiba dari sakunya anak lelaki itu mengeluarkan uang yang begitu cukup banyak untuk anak golongan pengamen seperti saya, terimalah ini sebagai tanda terima kasih saya dan orang tua saya, Tidak, tidak terima kasih saya ikhlas kok menolong oarang tua anda , kata niko sambil berjalan mundur Tak apa terima saja saya tahu anda pasti membutuhkannya , kata anak tersebut smbil meyimpan uang tersebut di saku saya , Oh terima kasih saya sangat menghargainya , kata niko sambil tersenyum lebar . Akhirnya nikopun pulang dari rumah sakit itu dan langsung berlari menuju rumahnya, sesampainya di rumah kira-kira jam 09.30 malam Niko pun langsung menuju ke kamar ibunya Dari mana saja kamu nak ?, apakah kamu baik-baik saja nak ?, kata ibu sambil menangis sepertinya sangat mencemaskan saya Niko tak apa-apa bu, kata niko sambil duduk di kasur ibunya Bu lihat apa yang niko bawa , sambil mengeluarkan uang tersebut dari saku celanyanya Dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu nak ?, kata ibu sambil terkaget Niko menolong seorang ibu dan bapak yang tertimpa kecelakaan di jalan tadi , kata Niko sambil tersenyum lebar. Ayo bu kita ke rumah sakit untuk mengobati penyakit ibu ,

kata Niko sambil menggendong ibunya yang sedang terbaring di tempat tidur Tunggu nak kita berangkat besok pagi saja ini sudah malam, kata ibu sambil memaksa ku untuk menurunkannya Tidak bu agar ibu bisa lebih cepat sembuh, kata niko sambil mengendong ibunya dengan sekuat tenaga. Akhirnya ibunya pun menyerah dan menurut pada niko saja .

Akhirnya Niko dan ibunya pergi ke rumah sakit terdekat, sesampainya di rumah sakit niko dan ibunya di bawa ke suatau ruangan di sanah sang ibu di obati dan di beri obat. Tak lama kemudian setelah beberapa kali melakukan pengobatan dengan secara teratur ibu niko akhirnya sembuh dari penyakitnya dan bisa mencari pekerjaan yang lebih layak dari mengamen dan niko pun bisa bersekolah lagi .

You might also like