You are on page 1of 2

20.

Dea Afriana

a.

Sifat-Sifat Auditing

Definisi auditing Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang kompeten dan independen uneuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten. Informasi dan kriteria yang ditetapkan berupa standar : Laporan keuangan historis oleh KAP menggunakan standar GAAP Pengendalian internal atas pelaporan keuangan menggunakan standar kerangka kerja yang sudah diakui untuk mengembangkan pengendalian internal SPT pajak menggunakan standar UU Perpajakan Indonesia

Sifat-sifat audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati. Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit. Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Maksudnya bukti dalam hal ini adalah setiap informasi untuk menentukan apakah informasi yang diaudit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dapat berupa : Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien), Komunikasi tertulis dengan pisak luar, Observasi oleh auditor, Data elektronik dan data lain tentang transaksi. Bukti-bukti yang dikumpulkan harus sufficient (cukup) dan competent. Dikatakan berkompeten jika buki-bukti yang ada valid dan relefan. Valid dihasilkan dari sistem

20. Dea Afriana


informasi yang efektif. Sedangkan relevan maksudnya bukti tersebut berkaitan dengan tujuan pemeriksaannya. Perbedaan auditing dengan akuntansi Auditing mempunyai sifat analisis, karena akuntan publik memulai pemeriksaan dengan angka-angka dalam laporan keuangan lalu dicocokan dengan neraca saldo, buku besar, buku harian, bukti-bukti pembukuan (documents) dan sub buku besar. Transak si Pencatat an Laporan Keuangan

Akuntansi mempunyai sifat konstruksi, karena disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan. Transaksi Pencatata n Laporan Keuangan

You might also like