Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN *Untuk mengenal golongan karbohidrat *Untuk membedakan mono,di,dan polisakarida TEORI DASAR Sebelumnya nama "karbohidrat" digunakan dalam kimia untuk senyawa dengan rumus C''m''(H 2 O) n''''. Mengikuti definisi ini, beberapa ahli kimia dianggap formaldehid CH 2 O menjadi karbohidrat sederhana, sedangkan yang lain menyatakan bahwa untuk judul glycolaldehyde Hari ini istilah umumnya dipahami dalam arti biokimia, yang tidak termasuk senyawa dengan hanya satu atau dua karbon. Sakarida alami umumnya dibangun dari karbohidrat sederhana yang disebut monosakarida dengan formula umum''n''di mana''n''adalah tiga atau lebih. (CH 2 O) Sebuah monosakarida khas memiliki struktur H-(CHOH)''x''(C = O) - (CHOH)''y''-H, yaitu, sebuah aldehid atau keton dengan kelompok hidroksil tambah banyak, biasanya satu pada masing-masing atom karbon yang bukan bagian dari aldehid atau keton kelompok fungsional. Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa, dan gliseraldehida. Namun, beberapa zat biologis yang biasa disebut "monosakarida" tidak sesuai dengan rumus (misalnya, asam uronic dan deoksi-gula seperti fucose), dan ada banyak bahan kimia yang sesuai dengan formula ini tetapi tidak dianggap monosakarida (misalnya , formaldehida CH 2 O dan inositol (CH 2 O) 6). Bentuk terbuka rantai monosakarida sering berdampingan dengan bentuk cincin tertutup di mana oksigen dari gugus karbonil C = O digantikan oleh internal-O-jembatan.
Monosakarida dapat dihubungkan bersama-sama ke apa yang disebut polisakarida (atau oligosakarida) dalam berbagai macam cara. Banyak karbohidrat mengandung satu atau lebih unit monosakarida yang dimodifikasi yang memiliki satu atau lebih kelompok diganti atau dihapus. Sebagai contoh, deoksiribosa, komponen DNA, adalah versi modifikasi dari ribosa; kitin terdiri dari unit berulang Nasetilglukosamin, bentuk nitrogen yang mengandung glukosa. Karbohidrat kimia adalah cabang besar dan ekonomis penting dari kimia organik. Beberapa reaksi organik utama yang melibatkan karbohidrat adalah:
Karbohidrat acetalisation Reaksi Cyanohydrin Lobry-de Bruyn-van Ekenstein transformasi Amadori penataan ulang Nef reaksi Wohl degradasi Koenigs-Knorr reaksi
www.news-medical.net/health Karbohidrat Karbohidrat merupakan molekul yang banyak terdapat di alam. Pembentukan karbohidrat melalui proses fotosintesis dan merupakan sumber energi hayati dari hasil konversi energi matahari ke dalam bentuk energi kimia. Karbohidrat selain sebagai sumber utama energi organisme hidup, juga merupakan sumber karbon untuk sintesis biomolekul dan sebagai bentuk energi polimerik. Karbohidrat berasal dari hidrat suatu karbon dengan rumus empiris Cx(H2O)y, merupakan polihidroksi-aldehid (-C=O) polihidroksiketon (-C-C=O(COH) dan turunannya lihat Gambar 14.3.
Gambar 14.3. Karbohidrat dan Gugus fungsional yang ada dalam karbohidrat Karbohidrat yang dibangun oleh polihdroksi dan gugus aldehid disebut dengan aldosa, sedangkan yang disusun oleh polihidroksi dan gugus keton dikenal dengan ketosa.
Molekul karbohidrat yang paling sederhana adalah polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton yang empunyai tiga hingga enam atom karbon. Atom C memiliki kerangka tetrahedral yang membentuk sudut 105,9 oC menyebabkan molekul karbohidrat cukup sulit berbentuk rantai lurus. Berdasarkan kerangka tetrahedral inilah, molekul polihidroksi ini lebih stabil dalam struktur siklik perhatikan Bagan 14.4.
Bagan 14.4. Rantai lurus dan bentuk siklik dari karbohidrat Karbohidrat sederhana dibangun oleh 5 (lima) atom C disebut dengan pentosa. Sedangkan yang dibangun oleh 6 (enam) atom C dikenal dengan heksosa. Selain dibentuk oleh sejumlah atom C yang mengandung gugus polihidroksi, strukturnya karbohidrat semakin kompleks dengan adanya atom karbon asimetri, yaitu atom karbon yang mengikat empat atom atau molekul yang berbeda pada struktur tetrahedralnya. Kehadiran C asimetri menyebabkan molekul karbohidrat bersifat optik aktif, yaitu mampu memutar bidang cahaya terpolarisasi. Pada karbohidrat juga dijumpai keisomeran optik, molekul-molekul yang komposisinya identik tetapi berbeda orientasinya dalam ruang dan keaktifan optiknya. Karbohidrat yang paling sederhana ditemukan di alam mengandung tiga atom C disebut triosa. Jika dengan gugus aldehida dinamakan aldotriosa (HOCH2-CHOH-CHO) dan dan dengan gugus keton disebut dengan ketotriosa (HOCH2-CO-CH2OH). Karbohidrat dapat berupa monosakarida atau gula sederhana atau berupa gabungan dari monosakarida yang dapat membentuk polisakarida dengan beberapa unit sampai beberapa ribu unit monosakarida. Atas dasar jumlah rantai monomernya maka karbohidrat dapat digolongkan menjadi tiga yaitu monosakarida, Oligosakarida dan polisakarida, lihat Gambar 14.5. Sebagai sumber energi utama bagi tubuh manusia,
Gambar 14.5. Klasifikasi karbohidrat Pemecahan karbohidrat menghasilkan mono dan disakarida, terutama glukosa. Melalui proses glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi adenosin tri phospat (ATP), pembawa energi sel. www.chem-is-try.org Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat: 1. Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa, ribosa 2. Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa Ditinjau dari hasil hidrolisisnya: 1. Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Misalnya: glukosa, fruktosa, ribosa, galaktosa 2. Disakarida: karbohidrat yang terbentuk dari kondensasi 2 molekul monosakarida. Misalnya: sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan
maltosa (gula pati) 3. Oligosakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 10 monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa 4. Polisakarida: karbohirdat yang terbentuk dari banyak molekul monosakarida. Misalnya pati (amilum), selulosa, dan glikogen. Beberapa monosakarida penting sebagai berikut. 1. Glukosa Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun serta mempunyai sifat: - Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70) - Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata - Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi sebagai berikut: C6H12O6 ==> 2C2H5OH + 2CO2 - Dapat mengalami mutarotasi 2. Fruktosa Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat: - Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.40C) - Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata - Dapat difermentasi 3. Galaktosa Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula
yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat: - Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata - Tidak dapat difermentasi Beberapa disakarida penting sebagai berikut. 1. Laktosa Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus. Beberapa sifat lakotsa: - Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa - Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia - Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju - Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens 2. Maltosa Beberapa sifat maltosa: - Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa - Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk) - Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens 3. Sukrosa Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
Beberapa polisakarida penting. 1. Selulosa - Merupakan komponen utama penyusun serat dinding sel tumbuhan - Polimer dari glukosa - Hirolisis lengkap dengan katalis asam dan enzim akan menghasilkan glukosa 2. Pati atau amilum - Polimer dari glukosa - Apabila dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi amilosa dan amilopektin - Amilopektin merupakan polimer yang lebih besar dari amilosa - Hirdolisis parsial akan menghasilkan amilosa - Hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa 3. Glikogen - Hidrolisis glikogen akan menghasilkan glukosa - Dalam sistem hewan, glikogen digunakan sebagai cadangan makanan (glukosa) 4. Kitin - Bangungan utama dari hewan beraki banyak seperti kepiting - Merupakan polimer dari glukosamina - Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa Analisa kualiatif karbohidrat. 1. Uji Molisch - Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. - Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. - Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam
pereaksi molish. 2. Uji Seliwanoff - merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa - Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya. 3. Uji Benedict - merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas - Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis - biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3 - uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan. 4. Uji Barfoed - Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel - Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange 5. Uji Iodin - Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida - Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru - Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu - sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat 6. Uji Fehling - Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, maltosa, dll) - Uji positif ditandai dengan warna merah bataserta adanya endapan. Chemistry35.blogspot.com
ALAT DAN BAHAN Alat : - Tabung reaksi - Rak tabung reaksi - Gelas piala - Pipet takar 10 ml - Penangas - Bunsen - Kaki tiga - Pipet tetes Bahan : - Glukosa Sukrosa Selulosa Amilum Kertas saring H2 So4 pekat
CARA KERJA 1. Reaksi dengan H2 So4 pekat - Ambil 4 buah tabung reaksi . Tabung reaksi 1 diisi dengan glukosa, tabung reaksi 2 diisi dengan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan selulosa, dan tabung reaksi 4 diisi dengan amilum. - Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 2 ml H2 So4 pekat. - Amati apa yg terjadi? 2. Tromer Test - Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan larutan selulosa, dan tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum. - Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 1ml NaOH pekat dan 5 tetes larutan CuSO4 5% kemudian dikocok.
- Amati apa yang terjadi? 3. Pinoff Test - Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan larutan selulosa, tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum. - Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 5ml nnaftol - Melalui dinding tabung reaksi alirkan H2 So4 (jangan digoyang). - Amati apa yang terjadi?. 4. Fehling Test - Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, larutan 3 diisi dengan larutan selulosa, tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum. - Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 2ml pereaksi fehling.
- Kocok dan panaskan selama 2 menit. - Amati apa yang terjadi? 5. Pembuatan osazon - Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan larutan selulosa, tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum. - Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 2-4 tetes dinitrofenilhidrazin. - Amati apa yang terjadi? 6. Hidrolisis Amilum - Masukan 1 gr amilum kedalam tabung reaksi. - Tambahkan dengan Hcl 3%, panaskan pada pengangas air beberapa saat. - Netralkan dengan NaOH 5% (cek dengan lakmus merah). - Tambahkan pereaksi fehling 2ml dan panaskan. - Amati apa yang terjadi? - Apa kesimpulan saudara?
7. Reaksi dengan iodine. - Masukan 2 ml larutan amilum kedalam tabung reaksi. - Tambahkan 1-2 tetes larutan iodine - Amati apa yang terjadi? SKEMA KERJA PENGAMATAN PEMBAHASAN Pada praktikum ini selulosa hanya bisa digunakan pada praktikum reaksi dengan H2SO4 pekat karena disini menggunakan kapas sebagai sampelnya. Setiap percobaan kadang tidak sesui dengan teori yang sudah diketahui ini tergantung pada ketelitian dan kecermatan yang dimiliki masing-masing individu maupun kelompok. KESIMPULAN Karbohidrat memili berbagai fungsi dalam berbagai tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar, cadangan makanan.