You are on page 1of 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Usia Lanjut


1. Pengertian Usia Lanjut Istilah untuk manusia yang usianya sudah lanjut belum ada yang sering menyebutnya berbeda-beda. Ada yang menyebutnya (Manula), lanjut usia (Lansia), ada yang menyebutnya usia lanjut (Usila), bahkan kalau di warga negara senior.8) Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Umur manusia sebagai makhluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam, maksimal sekitar 6 (enam) kali masa bayi sampai dewasa atau 6 x 20 sama dengan 120 tahun. Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor terdiri dari 3 fase yaitu fase progesif, fase stabil dan fase regresif mekanisme lebih ke arah kemunduran yang terkecil dari tubuh manusia. Sel-sel menjadi mengakibatkan kemunduran yang dominan tahun biologik yang manusia baku. Orang usia lanjut

golongan lanjut umur (Glamur),

Inggris orang biasa menyebutnya dengan istilah

regresif. Dalam fase dimulai dalam sel, komponen

aus karena lama berfungsi sehingga dibandingkan menjadi tua terlihat terjadinya sebagai

pemulihan. Di dalam struktur anatomik proses kemunduran di dalam sel. Proses ini berkesinambungan, yang fisiologis, biokemis selanjutnya

berlangsung secara alamiah, terus-menerus dan akan menyebabkan perubahan anatomis,

pada jaringan tubuh, akhirnya akan mempengaruhi

fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan.9) Lanjut usia adalah golongan penduduk yang telah mencapai usia lanjut usia akan nampak berbeda sekali dalam keadaan fisik, maupun sosial. Bila seorang telah berusia lanjut pada umumnya mengalami suatu penurunan. Walaupun demikian pada umur akan nampak pada seorang secara individual tidak selalu sama.2) mental ketiga variabel tadi berapa hal tersebut lanjut. Para

2. Batasan Umur Umur kronologis yaitu berapa tahun/ bulan yang telah lalu sejak seseorang dilahirkan. Umur biologis memberikan taksiran dari posisi individu saat ini seseorang pada

sehubungan potensi jangka hidupnya. Bagaimana kondisi biologis masa dewasa dapat dilihat dari

fungsi-fungsi berbagai sistem organnya. Umur intelegensi,

psikologis menunjukkan kapasitas adaptif individu. Kemampuan belajar, ingatan, emosi, motivasi mampu

dan sebagainya dapat diukur untuk memprediksikan

sejauhmana seseorang

menyesuaikan diri terhadap perubahan. Umur fungsional mengatur individu untuk berfungsi di dalam masyarakat, apakah masih dapat mengikuti pendidikan tertentu tertentu. Umur sosial atau

tingkat kemampuan

ia masih hidup mandiri, apakah ia melakukan pekerjaan-pekerjaan

menunjukkan sejauh mana seseorang dapat berpartisipasi sosial, lainnya pada umur kronologis yang sama.2) manusia pada umumnya dapat dibagi dalam

melakukan peran-peran sosial dibandingkan dengan anggota masyarakat Perkembangan

periode: 0-1 tahun masa bayi, 1-4 tahun masa anak balita, 5-6 tahun masa pra sekolah, 7-21 tahun masa usia sekolah, 10-19 tahun masa remaja, 40- 59 tahun masa setengah umur (masa pra senium) dan 60 tahun masa usia Sasaran langsung pembinaan kesehatan lanjut.9) usia lanjut meliputi

beberapa kelompok yaitu: kelompok usia Virilitas/ Pra senilis (usia 45-59 tahun), kelompok usia lanjut (usia 60-69 tahun) dan kelompok usia lanjut lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun kesehatan).1) risiko tinggi (usia masalah

dengan

3. Perubahan dan Keluhan karena Proses Lanjut Usia Proses menjadi tua (aging) merupakan suatu perpaduan dari proses biologik, psikologik dan sosial. Proses menua biologik telah dimulai sejak awal kehidupan dengan pertumbuhan dan kematian sel-sel silih berganti. tambahnya usia, kehidupan biologik susut secara perlahan.2) Menjadi tua ditandai oleh: 1) Kemunduran kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik antara lain: kulit mengendur Dengan

dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis yang menetap, rambut mulai beruban

dan menjadi putih, gigi mulai ompong, penglihatan mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan menghilang, terjadi timbunan lemak Kemunduran kemampuanberfungsi,

dan pendengaran berkurang,

kurang lincah, kerampingan tubuh

terutama di bagian perut dan pinggul; dan 2)

kemampuan kognitif antara lain: suka lupa, ingatan tidak

ingatan kepada hal-hal di masa muda lebih baik dari pada kepada hal-hal dan

yang baru terjadi, yang pertama dilupakan adalah nama-nama, orientasi umur persepsi terhadap waktu yang dan ruang/ tempat dan juga juga mundur,

erat hubungannya

dengan daya

ingat

sudah

mundur

karena pandangan biasanya

sudah menyempit, meskipun telah mempunyai dalam test-test intelegensi menjadi lebih ide-ide baru.9) rendah,

banyak pengalaman namun skor tidak mudah menerima hal-hal atau

B. Fungsi Kognitif Usia Lanjut


1. Kecerdasan pada Usia Lanjut Perubahan yang terjadi di otak lanjut usia adalah: 1) Otak menjadi atrofis, beratnya berkurang 5-10%, ukurannya mengecil, terutama di frontal dan parietal; 2) Jumlah neuron berkurang dan Terjadi pengurangan neurotransmitter; 4) dan terakumulasi pikmen organikbagian parasagital,

tak dapat diganti baru; 3)

Terbentuknya struktur abnormal di otak mineral seperti lipofuscin, amyloid, plak dan lainnya yang mempengaruhi otak

neurofibrilliary tangle; 5) Perubahan biologis seperti gangguan thyroid dan kortikosteroid.4)

indera telinga, mata, gangguan kardiovaskular, gangguan kelenjar

Berat otak menurun dengan melanjutnya usia. Berat otak pada usia 90 tahun berkurang 10% dari waktu masih muda. Jumlah sel syaraf berkurang sebanyak kira-kira 100.000 sel sehari. Pada usia dasawarsa ke delapan, 30-50% selsel syaraf sudah hilang pada bagian tertentu dari otak, namun ada daerah lain yang hilangnya berbeda, misalnya batang otak biasanya tetap utuh.2) Bila dibandingkan dengan usia 25 tahun, usia 75 tahun memotong dengan pisau.2) menunjukkan kemunduran sebesar 20-40% dalam kecepatan menulis tangan, memasang kancing dan

Umumnya

usia

lanjut

mempunyai

energi

yang

menurun

dan

inisiatifnya berkurang. Mereka cenderung bersikap lebih hati-hati, biasanya mereka mengalami kesulitan bila menyelesaikan masalah baru yang kompleks.2) Perubahan intelek, memori dan variabel psikologi lainnya sudah pada usia lanjut yang normal. Berbagai penelitian yang telah beberapa hal: 1) Kinerja intelektual rumit dan

banyak diteliti

dilakukan didapatkan

sebagaimana yang diukur dengan tes kemampuan

verbal dalam bidang vokabular (kosa kata), informasi dan komprehensi mencapai puncaknya setidakpada usia 20-30 tahun dan kemudian menetap sepanjang hidup, tidaknya sampai usia pertengahan 80-an tahun, bila tidak ada penyakit;

dan 2) Kemampuan melaksanakan tugas yang diberi batas waktu, yang terkait waktu, yang membutuhkan kecepatan, misalnya kecepatan informasi, mencapai puncaknya pada usia sekitar 20 tahun, lambat laun sepanjang hidup. Walaupun sebagian dari diakibatkan oleh perubahan dalam bidang didapat bukti bahwa kecepatan meningkatnya usia. Perubahan pemrosesan di kemudian mengolah menurun ini

penurunan

kecepatan

motorik dan kemampuan persepsi, pusat saraf menurun dengan

ini dialami oleh hampir semua orang yang mencapai usia

70-an. Namun didapatkan juga penyimpangan, yaitu beberapa orang usia 70 tahun melaksanakannya lebih baik daripada yang berusia 20 tahun.2) Bertambahnya atau melanjutnya usia terjadi kelambanan dalam Perlambatan terjadi pada tugas motorik yang sederhana mengetuk jari, pada persepsi sensorik, pada tugas seperti: kompleks banyak segi. lari dan yang kecepatan

membutuhkan pemrosesan sentral, kecepatan menyalin kata-kata, lebih hati-hati dan membuat lebih sedikit kesalahan.2)

menambah hitungan. Namun, pada beberapa tes terlihat bahwa usia lanjut bersikap

2. Daya Ingat Usia Lanjut Pelupa merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh usia ini dianggap lumrah dan biasa oleh masyarakat sekitarnya.2) Daya memori dari segi waktu dibedakan baru dan jangka panjang. lanjut. Keluhan ingatan atau

menjadi: memori seketika jangka pendek,

Pada memori seketika

(immediate)

subyek

memanggil

kembali

stimulus

yang

diberikan padanya beberapa menit sebelumnya. Memori jangka pendek (short term) mencakup kejadian selama 30 menit terakhir. Memori baru (recent) mencakup kejadian antara 30 menit sebelumnya sampai beberapa minggu. Memori jangka panjang (remote) mencakup kejadian yang lebih lama dari beberapa minggu lalu.2) Kemampuan memori seketika dan jangka pendek dapat dites menyuruh penderita mengingat sesuatu (misalnya: kata, nomor atau menyuruh mengemukakannya kembali setelah beberapa saat menit, setelah 10-30 menit). Memori baru dapat dites pertanyaan: dimana anda tinggal?, telah berapa makan waktu sarapan? Memori jangka dimana anda sekolah SD, SLTP, nama majikan anda yang pertama?.2) (misalnya dengan nama) setelah dengan dan 1-5

menanyakan

lama anda disini?, apa yang anda dites melalui pertanyaan:

panjang dapat

SLTA? Siapa nama kepala sekolah waktu itu? Siapa

Kuesioner Status Mental (Mental Status Questionare/ MSQ) terdiri dari 10 pertanyaan yang mencakup orientasi waktu, tempat, orang, memori baru dan jangka panjang. Tes ini diskor atas jawaban yang salah. Banyaknya otak organik. Mental.2)

jumlah kesalahan merupakan indikator terhadap tingkat gangguan Berikut ini tabel Kuesioner dan Skor Status
Tabel 2.4 Kuesioner Status Mental (Mental Status Questionnare / MSQ)

1. Dimana kita sekarang Orientasi tempat 2. Dimana tempat ini berada Orientasi tempat 3. Tanggal berapa sekarang Orientasi waktu 4. Bulan apa sekarang Orientasi waktu 5. Tahun berapa sekarang Orientasi waktu 6. Berapa umur anda Memori, baru dan lama 7. Kapan hari ulang tahun anda Memori, baru dan lama 8. Tahun berapaanda dilahirkan Memori, baru dan lama 9. Siapa Presiden Republik Indonesia Pengetahuan ,umum, memori 10 Siapa Presiden sebelum beliau Pengetahuan ,umum, memori Sumber: Kris Pranarka, Masalah Kesehatan Serta Pola Penyakit Pada Lanjut Usia, Semarang, 2005

Tabel 2.5 Skor Kuesioner Status Mental

Jumlah Kesalahan

Sindrom Otak Organik

0 - 2 Tidak ada atau Ringan 3 - 5 Ringan - Sedang 6 - 8 Sedang - Berat 9 - 10 Berat Sumber: Kris Pranarka, Masalah Kesehatan Serta Pola Penyakit Pada Lanjut Usia, Semarang, 2005

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa hidup maksimal yang dicapai manusia ialah 116 120 tahun. Tiap kemunduran intelektual

dapat sebelum usia 50

tahun adalah abnormal.2) Hasil penelitian yang di lakukan oleh H. Darmojo (2000), tentang fungsi kognitif dengan kecemasan pada lansia di Panti Wredha menyatakan penurunan fungsi kognitif berpengaruh terhadap kecemasan, jadi semakin tinggi fungsi kognitif maka maka kecemasan semakin rendah, sebaliknya semakin rendah fungsi kognitif maka kecemasan semakin tinggi. C. Upaya upaya Mempertahankan Fungsi Kognitif Kemampuan mental menurun dengan melanjutnya usia, misalnya dan kecepatan melakukan tugas-tugas tertentu. Usia lanjut melakukan lebih banyak kegiatan daripada yang Bila mereka ingin memelihara digunakan. Sering tugas secara optimal. normal menganggur desintegrasi yang biasanya jangka pendek

umumnya masih dapat diharapkan dari mereka. ini harus selalu

kemampuannya, dilakukan dapat belum

kemampuan

menggunakan kemampuannya keadaan ini. Menua secara

Latihan-latihan

membantu

bukanlah berarti terjadinya degenerasi kepribadian. Namun, inaktivitas dan terus menerus mengandung Upaya bahaya yang dapat mengakibatkan dapat dilakukan untuk

kepribadian.

upaya

yang

menetralisir keadaan ini dan meningkatkan kemampuan memori melalui latihan, misalnya: 1) Konsentrasi; 2) Mencari kata-kata (misalnya yang mulai dengan huruf k, kata yang mulai dengan huruf l memuat 4 huruf dan sebagainya); 3) Melatih memori jangka pendek; 4) Mereproduksi; 5) Memformulasi; 6) Asosiasi; 7) Mengenal; 8) Mengisi dan 10) teka-teki silang; 9) Mengikuti kuis yang ditayangkan di televisi; Menyediakan waktu untuk melakukan latihan-latihan otak lainnya.2)

D. Panti Wredha
Pada saat ini Departemen Sosial sudah membangun 46 model panti wredha tersebar diseluruh negara pada 20 dari 27 propinsi yang ada. Selain Panti Wredha (rumah perawatan orang-orang lanjut usia) yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial, ternyata sekarang banyak panti-panti yang dikelola oleh badan-badan sosial swasta. Namun berapa banyakpun panti wredha tersebut, tentu tidak cukup untuk menampung orang-orang lanjut usia yang memerlukannya. 6) Sudah sewajarnya sejak sekarang ini pemerintah mulai mengatur perundangundangan dan peraturan-peraturan yang mengatur hal-ikhwal penanganan masalah sosial orang lanjut usia dan yang paling penting ialah pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dengan baik dan tertib. Peraturan-peraturan yang dimaksud disini ialah pengaturan bantuan-bantuan baik dari luar maupun dari dalam negeri, besarnya subsidi dari pemerintah, siapa yang berhak tinggal di panti,kewajiban keluarga orang lanjut usia yang menempati panti dan sebagainya. Sebetulnya pada tahun 1965 telah dikeluarkan Undang-undang Nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Jompo. Peraturan pelaksanaan dari undang-undang inilah yang Perlu dilengkapkan.6)

E. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005:66). Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau

bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Savitri Ramaiah, 2003:10).
77

Namora Lumongga Lubis (2009:14) menjelaskan bahwa kecemasan adalah tanggapan dari sebuah ancaman nyata ataupun khayal. Individu mengalami kecemasan karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang. Kecemasan dialami ketika berfikir tentang sesuatu tidak menyenangkan yang akan terjadi. Sedangkan Siti Sundari (2004:62) memahami kecemasan sebagai suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap kesehatan. Nevid Jeffrey S, Rathus Spencer A, & Greene Beverly (2005:163) memberikan pengertian tentang kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan adalah rasa khawatir , takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan juga merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah laku, baik tingkah laku yang menyimpang ataupun yang terganggu. Kedua- duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan tersebut (Singgih D. Gunarsa, 2008:27). Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat diatas bahwa kecemasan adalah rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya yang

Ketidakpastian dimasa mendatang serta ketakutan bahwa yang buruk akan terjadi.

88

2.

Gejala-gejala Kecemasan Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman

terhadap kesehatan. Individu-individu yang tergolong normal kadang kala mengalami kecemasan yang menampak, sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang mengalami gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang mengidap penyakit mental yang parah. Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada sesak.Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari kenyataan (Siti Sundari, 2004:62). Kecemasan juga memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dantidak menyenangkan. Gejala-gejala kecemasan yang muncul dapat berbeda pada masing-masing orang. Kaplan, Sadock, & Grebb (Fitri Fauziah & Julianti Widury, 2007:74) menyebutkan bahwa takut dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman lingkungan, dan yang jelas atau nyata, berasal dari

tidak menimbulkan konflik bagi individu. Sedangkan kecemasan

muncul jika bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi individu.

99

Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam kepribadian sendiri, dan tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang benar-benar ada. Kholil Lur Rochman, (2010:103) mengemukakan beberapa gejala-gejala dari kecemasan antara lain : a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberanian terhadap hal-hal yang tidak jelas. b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable, akan tetapi sering juga dihinggapi depresi. c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution (delusi yang dikejar-kejar). d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare. e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi. Nevid Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164) mengklasifikasikan

gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu : a. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung.

10 10

b. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen c. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi. 3. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar tergantunga pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa- peristiwa atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Menurut Savitri Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu : a. Lingkungan Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya. b. Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama

11 11

jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama. c. Sebab-sebab fisik Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Zakiah Daradjat (Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan

beberapa penyebab dari kecemasan yaitu : a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas didalam pikiran b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang terlihat dalam bentuk yang umum. c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya. Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang berlebihan. Selain itu, keduanya mampu hadir karena lingkungan yang menyertainya, baik

12 12

lingkungan

keluarga,

sekolah,

maupun

penyebabnya.

Musfir

Az-Zahrani

(2005:511) menyebutkan faktor yang memepengaruhi adanya kecemasan yaitu a. Lingkungan keluarga Keadaan rumah dengan kondisi yang penuh dengan pertengkaran atau penuh dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orangtua terhadap anak-anaknya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta kecemasan pada anak saat berada didalam rumah b. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan individu. Jika individu tersebut berada pada lingkungan yang tidak baik, dan individu tersebut menimbulkan suatu perilaku yang buruk, maka akan menimbulkan adanya berbagai penilaian buruk dimata masyarakat. Sehingga dapat menyebabkan munculnya kecemasan. Kecemasan timbul karena adanya ancaman atau bahaya yang tidak nyata dan sewaktu-waktu terjadi pada diri individu serta adanya penolakan dari masyarakat menyebabkan kecemasan berada di lingkungan yang baru dihadapi (Patotisuro Lumban Gaol, 2004: 24). Sedangkan Page (Elina Raharisti Rufaidah, 2009: 31) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah : a. Faktor fisik Kelemahan fisik dapat melemahkan kondisi mental individu sehingga

memudahkan timbulnya kecemasan.

13 13

b.

Trauma atau konflik Munculnya gejala kecemasan sangat bergantung pada kondisi individu,

dalam arti bahwa pengalaman-pengalaman emosional atau konflik mental yang terjadi pada individu akan memudahkan timbulnya gejala-gejala kecemasan. c. Lingkungan awal yang tidak baik. Lingkungan adalah faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi kecemasan individu, jika faktor tersebut kurang baik maka akan menghalangi pembentukan kepribadian sehingga muncul gejala-gejala kecemasan. 4. Jenis-jenis Kecemasan Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan didalam dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar. Mustamir Pedak (2009:30) membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu : a. Kecemasan Rasional Merupakan suatu ketakutan akibat adanya objek yang memang

mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian.Ketakutan ini dianggap sebagai suatu unsur pokok normal dari mekanisme pertahanan dasariah kita. b. Kecemasan Irrasional Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini dibawah keadaankeadaan spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam.

14 14

c. Kecemasan Fundamental Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial yang mempunyai peran fundamental bagi kehidupan manusia. Sedangkan Kartono Kartini (2006: 45) membagi kecemasan menjadi dua jenis kecemasan, yaitu : a. Kecemasan Ringan Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan ringan lama.Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kepribadian seseorang, karenakecemasan ini dapat menjadi suatu tantangan bagi seorang individu untuk mengatasinya.Kecemasan ringan yang muncul sebentar adalah suatu kecemasan yang wajar terjadi padaindividu akibat situasi-situasi yang mengancam dan individu tersebut tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi individu untuk lebihberhati-hati dalam menghadapi situasi-situasi yang sama di kemudian hari.Kecemasan ringan yang lama adalah kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut tidak segera mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan tersebutakan mengendap lama dalam diri individu. b. Kecemasan Berat Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan berakar secara mendalam dalam diriseseorang. Apabila seseorang mengalami kecemasan

15 15

semacam ini maka biasanya ia tidakdapat mengatasinya. Kecemasan ini mempunyai kepribadian akibat seseorang. menghambat Kecemasan atau ini merugikanperkembangan dibagi menjadi dua yaitu

kecemasanberat yang sebentar dan lama.Kecemasan yang berat tetapi munculnya sebentar dapat menimbulkan traumatis padaindividu jika menghadapi situasi yang sama dengan situasi penyebab munculnya kecemasan.Sedangakan kecemasan yang berat tetapi munculnya lama akan merusak kepribadian individu. Halini akan berlangsung terus menerus bertahun-tahun dan dapat meruak proses kognisiindividu. Kecemasan yang berat dan lama akan menimbulkan berbagai macam penyakitseperti darah tinggi, tachycardia (percepatan darah), excited (heboh, gempar).

16

F.Kerangka konsep 1. Kecerdasan pada Usia Lanjut 2. Daya ingat Usia Lanjut

Fungsi Kognitif

Kecemasan

Sumber: Rachmi Untoro (2001); Kris Pranarka (2005); Hardywinoto dan Tony Setiabudhi (1999);Hadi Martono (2000); MartinaWiwie S Nasrun(2000); Rachmi Untoro (1998); Mahmud Fauzi (2003);Czeresna Heriawan Soejono (2000); Dep.Kes.R.I. (1995). Kartono (2006)

17

You might also like