Professional Documents
Culture Documents
aus karena lama berfungsi sehingga dibandingkan menjadi tua terlihat terjadinya sebagai
pemulihan. Di dalam struktur anatomik proses kemunduran di dalam sel. Proses ini berkesinambungan, yang fisiologis, biokemis selanjutnya
fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan.9) Lanjut usia adalah golongan penduduk yang telah mencapai usia lanjut usia akan nampak berbeda sekali dalam keadaan fisik, maupun sosial. Bila seorang telah berusia lanjut pada umumnya mengalami suatu penurunan. Walaupun demikian pada umur akan nampak pada seorang secara individual tidak selalu sama.2) mental ketiga variabel tadi berapa hal tersebut lanjut. Para
2. Batasan Umur Umur kronologis yaitu berapa tahun/ bulan yang telah lalu sejak seseorang dilahirkan. Umur biologis memberikan taksiran dari posisi individu saat ini seseorang pada
sehubungan potensi jangka hidupnya. Bagaimana kondisi biologis masa dewasa dapat dilihat dari
psikologis menunjukkan kapasitas adaptif individu. Kemampuan belajar, ingatan, emosi, motivasi mampu
sejauhmana seseorang
menyesuaikan diri terhadap perubahan. Umur fungsional mengatur individu untuk berfungsi di dalam masyarakat, apakah masih dapat mengikuti pendidikan tertentu tertentu. Umur sosial atau
tingkat kemampuan
menunjukkan sejauh mana seseorang dapat berpartisipasi sosial, lainnya pada umur kronologis yang sama.2) manusia pada umumnya dapat dibagi dalam
periode: 0-1 tahun masa bayi, 1-4 tahun masa anak balita, 5-6 tahun masa pra sekolah, 7-21 tahun masa usia sekolah, 10-19 tahun masa remaja, 40- 59 tahun masa setengah umur (masa pra senium) dan 60 tahun masa usia Sasaran langsung pembinaan kesehatan lanjut.9) usia lanjut meliputi
beberapa kelompok yaitu: kelompok usia Virilitas/ Pra senilis (usia 45-59 tahun), kelompok usia lanjut (usia 60-69 tahun) dan kelompok usia lanjut lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun kesehatan).1) risiko tinggi (usia masalah
dengan
3. Perubahan dan Keluhan karena Proses Lanjut Usia Proses menjadi tua (aging) merupakan suatu perpaduan dari proses biologik, psikologik dan sosial. Proses menua biologik telah dimulai sejak awal kehidupan dengan pertumbuhan dan kematian sel-sel silih berganti. tambahnya usia, kehidupan biologik susut secara perlahan.2) Menjadi tua ditandai oleh: 1) Kemunduran kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik antara lain: kulit mengendur Dengan
dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis yang menetap, rambut mulai beruban
dan menjadi putih, gigi mulai ompong, penglihatan mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan menghilang, terjadi timbunan lemak Kemunduran kemampuanberfungsi,
ingatan kepada hal-hal di masa muda lebih baik dari pada kepada hal-hal dan
yang baru terjadi, yang pertama dilupakan adalah nama-nama, orientasi umur persepsi terhadap waktu yang dan ruang/ tempat dan juga juga mundur,
erat hubungannya
dengan daya
ingat
sudah
mundur
sudah menyempit, meskipun telah mempunyai dalam test-test intelegensi menjadi lebih ide-ide baru.9) rendah,
Terbentuknya struktur abnormal di otak mineral seperti lipofuscin, amyloid, plak dan lainnya yang mempengaruhi otak
Berat otak menurun dengan melanjutnya usia. Berat otak pada usia 90 tahun berkurang 10% dari waktu masih muda. Jumlah sel syaraf berkurang sebanyak kira-kira 100.000 sel sehari. Pada usia dasawarsa ke delapan, 30-50% selsel syaraf sudah hilang pada bagian tertentu dari otak, namun ada daerah lain yang hilangnya berbeda, misalnya batang otak biasanya tetap utuh.2) Bila dibandingkan dengan usia 25 tahun, usia 75 tahun memotong dengan pisau.2) menunjukkan kemunduran sebesar 20-40% dalam kecepatan menulis tangan, memasang kancing dan
Umumnya
usia
lanjut
mempunyai
energi
yang
menurun
dan
inisiatifnya berkurang. Mereka cenderung bersikap lebih hati-hati, biasanya mereka mengalami kesulitan bila menyelesaikan masalah baru yang kompleks.2) Perubahan intelek, memori dan variabel psikologi lainnya sudah pada usia lanjut yang normal. Berbagai penelitian yang telah beberapa hal: 1) Kinerja intelektual rumit dan
banyak diteliti
dilakukan didapatkan
verbal dalam bidang vokabular (kosa kata), informasi dan komprehensi mencapai puncaknya setidakpada usia 20-30 tahun dan kemudian menetap sepanjang hidup, tidaknya sampai usia pertengahan 80-an tahun, bila tidak ada penyakit;
dan 2) Kemampuan melaksanakan tugas yang diberi batas waktu, yang terkait waktu, yang membutuhkan kecepatan, misalnya kecepatan informasi, mencapai puncaknya pada usia sekitar 20 tahun, lambat laun sepanjang hidup. Walaupun sebagian dari diakibatkan oleh perubahan dalam bidang didapat bukti bahwa kecepatan meningkatnya usia. Perubahan pemrosesan di kemudian mengolah menurun ini
penurunan
kecepatan
70-an. Namun didapatkan juga penyimpangan, yaitu beberapa orang usia 70 tahun melaksanakannya lebih baik daripada yang berusia 20 tahun.2) Bertambahnya atau melanjutnya usia terjadi kelambanan dalam Perlambatan terjadi pada tugas motorik yang sederhana mengetuk jari, pada persepsi sensorik, pada tugas seperti: kompleks banyak segi. lari dan yang kecepatan
membutuhkan pemrosesan sentral, kecepatan menyalin kata-kata, lebih hati-hati dan membuat lebih sedikit kesalahan.2)
menambah hitungan. Namun, pada beberapa tes terlihat bahwa usia lanjut bersikap
2. Daya Ingat Usia Lanjut Pelupa merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh usia ini dianggap lumrah dan biasa oleh masyarakat sekitarnya.2) Daya memori dari segi waktu dibedakan baru dan jangka panjang. lanjut. Keluhan ingatan atau
(immediate)
subyek
memanggil
kembali
stimulus
yang
diberikan padanya beberapa menit sebelumnya. Memori jangka pendek (short term) mencakup kejadian selama 30 menit terakhir. Memori baru (recent) mencakup kejadian antara 30 menit sebelumnya sampai beberapa minggu. Memori jangka panjang (remote) mencakup kejadian yang lebih lama dari beberapa minggu lalu.2) Kemampuan memori seketika dan jangka pendek dapat dites menyuruh penderita mengingat sesuatu (misalnya: kata, nomor atau menyuruh mengemukakannya kembali setelah beberapa saat menit, setelah 10-30 menit). Memori baru dapat dites pertanyaan: dimana anda tinggal?, telah berapa makan waktu sarapan? Memori jangka dimana anda sekolah SD, SLTP, nama majikan anda yang pertama?.2) (misalnya dengan nama) setelah dengan dan 1-5
menanyakan
panjang dapat
Kuesioner Status Mental (Mental Status Questionare/ MSQ) terdiri dari 10 pertanyaan yang mencakup orientasi waktu, tempat, orang, memori baru dan jangka panjang. Tes ini diskor atas jawaban yang salah. Banyaknya otak organik. Mental.2)
jumlah kesalahan merupakan indikator terhadap tingkat gangguan Berikut ini tabel Kuesioner dan Skor Status
Tabel 2.4 Kuesioner Status Mental (Mental Status Questionnare / MSQ)
1. Dimana kita sekarang Orientasi tempat 2. Dimana tempat ini berada Orientasi tempat 3. Tanggal berapa sekarang Orientasi waktu 4. Bulan apa sekarang Orientasi waktu 5. Tahun berapa sekarang Orientasi waktu 6. Berapa umur anda Memori, baru dan lama 7. Kapan hari ulang tahun anda Memori, baru dan lama 8. Tahun berapaanda dilahirkan Memori, baru dan lama 9. Siapa Presiden Republik Indonesia Pengetahuan ,umum, memori 10 Siapa Presiden sebelum beliau Pengetahuan ,umum, memori Sumber: Kris Pranarka, Masalah Kesehatan Serta Pola Penyakit Pada Lanjut Usia, Semarang, 2005
Jumlah Kesalahan
0 - 2 Tidak ada atau Ringan 3 - 5 Ringan - Sedang 6 - 8 Sedang - Berat 9 - 10 Berat Sumber: Kris Pranarka, Masalah Kesehatan Serta Pola Penyakit Pada Lanjut Usia, Semarang, 2005
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa hidup maksimal yang dicapai manusia ialah 116 120 tahun. Tiap kemunduran intelektual
tahun adalah abnormal.2) Hasil penelitian yang di lakukan oleh H. Darmojo (2000), tentang fungsi kognitif dengan kecemasan pada lansia di Panti Wredha menyatakan penurunan fungsi kognitif berpengaruh terhadap kecemasan, jadi semakin tinggi fungsi kognitif maka maka kecemasan semakin rendah, sebaliknya semakin rendah fungsi kognitif maka kecemasan semakin tinggi. C. Upaya upaya Mempertahankan Fungsi Kognitif Kemampuan mental menurun dengan melanjutnya usia, misalnya dan kecepatan melakukan tugas-tugas tertentu. Usia lanjut melakukan lebih banyak kegiatan daripada yang Bila mereka ingin memelihara digunakan. Sering tugas secara optimal. normal menganggur desintegrasi yang biasanya jangka pendek
kemampuan
Latihan-latihan
membantu
bukanlah berarti terjadinya degenerasi kepribadian. Namun, inaktivitas dan terus menerus mengandung Upaya bahaya yang dapat mengakibatkan dapat dilakukan untuk
kepribadian.
upaya
yang
menetralisir keadaan ini dan meningkatkan kemampuan memori melalui latihan, misalnya: 1) Konsentrasi; 2) Mencari kata-kata (misalnya yang mulai dengan huruf k, kata yang mulai dengan huruf l memuat 4 huruf dan sebagainya); 3) Melatih memori jangka pendek; 4) Mereproduksi; 5) Memformulasi; 6) Asosiasi; 7) Mengenal; 8) Mengisi dan 10) teka-teki silang; 9) Mengikuti kuis yang ditayangkan di televisi; Menyediakan waktu untuk melakukan latihan-latihan otak lainnya.2)
D. Panti Wredha
Pada saat ini Departemen Sosial sudah membangun 46 model panti wredha tersebar diseluruh negara pada 20 dari 27 propinsi yang ada. Selain Panti Wredha (rumah perawatan orang-orang lanjut usia) yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial, ternyata sekarang banyak panti-panti yang dikelola oleh badan-badan sosial swasta. Namun berapa banyakpun panti wredha tersebut, tentu tidak cukup untuk menampung orang-orang lanjut usia yang memerlukannya. 6) Sudah sewajarnya sejak sekarang ini pemerintah mulai mengatur perundangundangan dan peraturan-peraturan yang mengatur hal-ikhwal penanganan masalah sosial orang lanjut usia dan yang paling penting ialah pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dengan baik dan tertib. Peraturan-peraturan yang dimaksud disini ialah pengaturan bantuan-bantuan baik dari luar maupun dari dalam negeri, besarnya subsidi dari pemerintah, siapa yang berhak tinggal di panti,kewajiban keluarga orang lanjut usia yang menempati panti dan sebagainya. Sebetulnya pada tahun 1965 telah dikeluarkan Undang-undang Nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Jompo. Peraturan pelaksanaan dari undang-undang inilah yang Perlu dilengkapkan.6)
E. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo Wiramihardja, 2005:66). Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau
bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Savitri Ramaiah, 2003:10).
77
Namora Lumongga Lubis (2009:14) menjelaskan bahwa kecemasan adalah tanggapan dari sebuah ancaman nyata ataupun khayal. Individu mengalami kecemasan karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang. Kecemasan dialami ketika berfikir tentang sesuatu tidak menyenangkan yang akan terjadi. Sedangkan Siti Sundari (2004:62) memahami kecemasan sebagai suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman terhadap kesehatan. Nevid Jeffrey S, Rathus Spencer A, & Greene Beverly (2005:163) memberikan pengertian tentang kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan adalah rasa khawatir , takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan juga merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah laku, baik tingkah laku yang menyimpang ataupun yang terganggu. Kedua- duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan tersebut (Singgih D. Gunarsa, 2008:27). Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat diatas bahwa kecemasan adalah rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya yang
Ketidakpastian dimasa mendatang serta ketakutan bahwa yang buruk akan terjadi.
88
2.
Gejala-gejala Kecemasan Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena adanya ancaman
terhadap kesehatan. Individu-individu yang tergolong normal kadang kala mengalami kecemasan yang menampak, sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala-gejala fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang mengalami gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang mengidap penyakit mental yang parah. Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada sesak.Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari kenyataan (Siti Sundari, 2004:62). Kecemasan juga memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dantidak menyenangkan. Gejala-gejala kecemasan yang muncul dapat berbeda pada masing-masing orang. Kaplan, Sadock, & Grebb (Fitri Fauziah & Julianti Widury, 2007:74) menyebutkan bahwa takut dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman lingkungan, dan yang jelas atau nyata, berasal dari
muncul jika bahaya berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi individu.
99
Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam kepribadian sendiri, dan tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang benar-benar ada. Kholil Lur Rochman, (2010:103) mengemukakan beberapa gejala-gejala dari kecemasan antara lain : a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberanian terhadap hal-hal yang tidak jelas. b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable, akan tetapi sering juga dihinggapi depresi. c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution (delusi yang dikejar-kejar). d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare. e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi. Nevid Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164) mengklasifikasikan
gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu : a. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung.
10 10
b. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen c. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi. 3. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar tergantunga pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa- peristiwa atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Menurut Savitri Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu : a. Lingkungan Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya. b. Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama
11 11
jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama. c. Sebab-sebab fisik Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Zakiah Daradjat (Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan
beberapa penyebab dari kecemasan yaitu : a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya terlihat jelas didalam pikiran b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering pula menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang terlihat dalam bentuk yang umum. c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya. Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang berlebihan. Selain itu, keduanya mampu hadir karena lingkungan yang menyertainya, baik
12 12
lingkungan
keluarga,
sekolah,
maupun
penyebabnya.
Musfir
Az-Zahrani
(2005:511) menyebutkan faktor yang memepengaruhi adanya kecemasan yaitu a. Lingkungan keluarga Keadaan rumah dengan kondisi yang penuh dengan pertengkaran atau penuh dengan kesalahpahaman serta adanya ketidakpedulian orangtua terhadap anak-anaknya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta kecemasan pada anak saat berada didalam rumah b. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan individu. Jika individu tersebut berada pada lingkungan yang tidak baik, dan individu tersebut menimbulkan suatu perilaku yang buruk, maka akan menimbulkan adanya berbagai penilaian buruk dimata masyarakat. Sehingga dapat menyebabkan munculnya kecemasan. Kecemasan timbul karena adanya ancaman atau bahaya yang tidak nyata dan sewaktu-waktu terjadi pada diri individu serta adanya penolakan dari masyarakat menyebabkan kecemasan berada di lingkungan yang baru dihadapi (Patotisuro Lumban Gaol, 2004: 24). Sedangkan Page (Elina Raharisti Rufaidah, 2009: 31) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah : a. Faktor fisik Kelemahan fisik dapat melemahkan kondisi mental individu sehingga
13 13
b.
Trauma atau konflik Munculnya gejala kecemasan sangat bergantung pada kondisi individu,
dalam arti bahwa pengalaman-pengalaman emosional atau konflik mental yang terjadi pada individu akan memudahkan timbulnya gejala-gejala kecemasan. c. Lingkungan awal yang tidak baik. Lingkungan adalah faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi kecemasan individu, jika faktor tersebut kurang baik maka akan menghalangi pembentukan kepribadian sehingga muncul gejala-gejala kecemasan. 4. Jenis-jenis Kecemasan Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati, perubahan didalam dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa adanya rangsangan dari luar. Mustamir Pedak (2009:30) membagi kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu : a. Kecemasan Rasional Merupakan suatu ketakutan akibat adanya objek yang memang
mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian.Ketakutan ini dianggap sebagai suatu unsur pokok normal dari mekanisme pertahanan dasariah kita. b. Kecemasan Irrasional Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini dibawah keadaankeadaan spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam.
14 14
c. Kecemasan Fundamental Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa dirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial yang mempunyai peran fundamental bagi kehidupan manusia. Sedangkan Kartono Kartini (2006: 45) membagi kecemasan menjadi dua jenis kecemasan, yaitu : a. Kecemasan Ringan Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan ringan lama.Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kepribadian seseorang, karenakecemasan ini dapat menjadi suatu tantangan bagi seorang individu untuk mengatasinya.Kecemasan ringan yang muncul sebentar adalah suatu kecemasan yang wajar terjadi padaindividu akibat situasi-situasi yang mengancam dan individu tersebut tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi individu untuk lebihberhati-hati dalam menghadapi situasi-situasi yang sama di kemudian hari.Kecemasan ringan yang lama adalah kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut tidak segera mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan tersebutakan mengendap lama dalam diri individu. b. Kecemasan Berat Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan berakar secara mendalam dalam diriseseorang. Apabila seseorang mengalami kecemasan
15 15
semacam ini maka biasanya ia tidakdapat mengatasinya. Kecemasan ini mempunyai kepribadian akibat seseorang. menghambat Kecemasan atau ini merugikanperkembangan dibagi menjadi dua yaitu
kecemasanberat yang sebentar dan lama.Kecemasan yang berat tetapi munculnya sebentar dapat menimbulkan traumatis padaindividu jika menghadapi situasi yang sama dengan situasi penyebab munculnya kecemasan.Sedangakan kecemasan yang berat tetapi munculnya lama akan merusak kepribadian individu. Halini akan berlangsung terus menerus bertahun-tahun dan dapat meruak proses kognisiindividu. Kecemasan yang berat dan lama akan menimbulkan berbagai macam penyakitseperti darah tinggi, tachycardia (percepatan darah), excited (heboh, gempar).
16
F.Kerangka konsep 1. Kecerdasan pada Usia Lanjut 2. Daya ingat Usia Lanjut
Fungsi Kognitif
Kecemasan
Sumber: Rachmi Untoro (2001); Kris Pranarka (2005); Hardywinoto dan Tony Setiabudhi (1999);Hadi Martono (2000); MartinaWiwie S Nasrun(2000); Rachmi Untoro (1998); Mahmud Fauzi (2003);Czeresna Heriawan Soejono (2000); Dep.Kes.R.I. (1995). Kartono (2006)
17