You are on page 1of 21

BAB III KONSEP ETIKA MURID DALAM MENCARI ILMU MENURUT KH. AHMAD MAISUR SINDY AT TURSIDY 1.

Biografi KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy A. Riwayat Hidup KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy (selanjutnya disebut AtTursidy) dilahirkan pada tanggal 18 Juni 1925 di desa Tersidi RT dan RW : 04, kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.1 Nama At Tursidy diambil dari nama desa beliau yaitu Tersidi. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak serta ilmu dalam Islam baik. Ayahnya, KH. Sarbini adalah seorang yang dikenal oleh masyarakat sebagai ulama yang selalu teguh dalam memperjuangkan agama dan bangsa teerbukti dengan semangat beliau ketika melaan melawan penjajah. Kakeknya yaitu KH. Rofii juga seorang ulama yang wirai.2 At Tursidy Wafat pada bulan shafar tepatnya bulan Agustus tahun 1997 dalam usia 72 tahun di kediri jawa timur. Di makamkan di pondok pesantren Mahir Ariyyad Ringin Agung, Pare, Jawa Timur, sebuah pesantren yang didirikan oleh Syeh Nawawi.3
1

Wawancara dengan KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy). Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 17.27 WIB. 2 Wawancara dengan KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy). Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 17.40 WIB 3 Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayah beliau yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh.Ketika berumur

76

77

B. Pendidikan At Tursidy mendapat pendidikan tingkat ibtida (pendidikan awal setingkat sekolah dasar) oleh ayahnya sendiri yaitu KH. Sarbini, setelah cukup dewasa KH. Sarbini mengantar putranya KH. Ahmad maisur sindy kepondok pesantren di pondok Lirab kabupaten Kebumen Jawa Tengah, yang pondok itu khusus akan ilmu alat yaitu Nahwu, Shorof, mantiq, bayan dll. dari kecilnya beliau sangat cerdas jadi dalam menerima pelajaran selalu mudah ditangkapnya. Setelah menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren lirab, KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy melanjutkan pendidikannya ke Pondok pesantren tebu Ireng yang diasuh Oleh KH. Hasyim Asyari 4 dengan melalui jalan kaki dari rumahnya desa Tersidi kecamatan Pituruh Kab. Purworejo,
sepuluh tahun, Syaikh Yasin bin Yusuf Az-Zarkasyi melihatnya dipaksa bermain oleh temanteman sebayanya, namun ia menghindar, menolak dan menangis karena paksaan tersebut. Syaikh ini berkata bahwa anak ini diharapkan akan menjadi orang paling pintar dan paling zuhud pada masanya dan bisa memberikan manfaat yang besar kepada umat Islam. Perhatian ayah dan guru beliaupun menjadi semakin besar.An-Nawawi tinggal di Nawa hingga berusia 18 tahun. Kemudian pada tahun 649 H ia memulai rihlah thalabul ilmi-nya ke Dimasyq dengan menghadiri halaqahhalaqah ilmiah yang diadakan oleh para ulama kota tersebut. Ia tinggal di madrasah Arrawahiyyah di dekat Al-Jami Al-Umawiy. Jadilah thalabul ilmi sebagai kesibukannya yang utama. Disebutkan bahwa ia menghadiri dua belas halaqah dalam sehari. Ia rajin sekali dan menghafal banyak hal. Ia pun mengungguli teman-temannya yang lain. Ia berkata: Dan aku menulis segala yang berhubungan dengannya, baik penjelasan kalimat yang sulit maupun pemberian harakat pada kata-kata. Dan Allah telah memberikan barakah dalam waktuku. [Syadzaratudz Dzahab 5/355]. Lihat, http://muslim.or.id/biografi/biografi-ringkas-imamnawawi.html Beliau dilahirkan pada tanggal 10 April 1875 atau menurut penanggalan arab pada tanggal 24 Dzulqaidah 1287H di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan beliau kemudian tutup usia pada tanggal 25 Juli 1947 yang kemudian dikebumikan di Tebu Ireng, Jombang, KH Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama yaitu sebuah organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. KH Hasyim Asyari merupakan putra dari pasangan Kyai Asyari dan Halimah, Ayahnya Kyai Ashari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. KH Hasyim Ashari merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara. Dari garis keturunan ibunya, KH Hasyim Ashari merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). dari Ayah dan Ibunya KH Hasyim Ashari mendapat pendidikan dan nilai-nilai dasar Islam yang kokoh. Lihat. http://fimadani.com/kh-hasyim-asyari-sang-penjaga-islamtradisional/
4

78

tidak membawa bekal apapun kecuali uang benggol

yang didapat dari

orang tuanya. Selama berminggu-minggu dalam perjalanan menuju pondok pesantren Tebu Ireng, beliau hanya makan 1 2 kali, bahkan hanya minum saja, demikian itu berlanjut sampai ketika di pondok pesantren. Dalam mencari ilmu Beliau bahkan sampai dirumahpun beliau tadzim sekali kepada guru-gurunya dan dalam kehidupannyapun sederhana, bahkan sering Tirakat dan puasa.6 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy melanjutkan Pendidikannya di pondok pesantren Jampes, Kediri, Jawa timur, kemudian disinilah beliau mendirikan madrasah Mafatihul Huda yang santrinya sangat banyak hingga ribuan. Setelah mendirikan dan merintis Madrasah Mafatihul Huda, beliau kemudian Melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren Benda, Pare, Kediri Jawa Timur. Disinilah KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy mulai mengarang beberapa kitab yang sebenarnya sudah ada angan-angan sudah lama.diantaranya adalah kitab Tanbihu Al Mutaallim, kitab inilah karangan beliau yang pertama dan terpopuler. KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy kemudian pulang ke kampungnya di desa Tersidi karena pada waktu itu terjadi penjajahan jepang.

Uang zaman penjajahan belanda-jepang berbentuk bundar dengan diameter 2 cm dan salah satu muka uang bertuliskan arab, uang ini dianggap oleh masyarakat dahulu hingga sekarang mempunyai keramat,atau bisa dijadikan sebagai orang jawa bilang ajimat keberuntungan. Wawancara dengan ibu Hj. Aminah. 04 januari 2012. Di Kesesirejo, bodeh, pemalang. 6 Wawancara dengan Istri KH. Munif Maisur (Putra ke-2 KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy). Di rumah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy. Hari Sabtu. Tgl. 04. 15. 2013. pukul 16-49 WIB.

79

C. Aktivitas dan Kiprah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Aktivitas mengajar KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy sudah dimulai sejak di pondok pesantren Hingga sampai Akhir hayatnya yang berhasil melahirkan ribuan Ulama, Kyai dan asatidz yang menyebar ke berbagai pelosok tanah air. Bermula ketika diTersidi KH. Ahmad maisur sindy sering sakit-sakitan terutama sakit mata, akhirnya bapaknya yaitu KH. Sarbani menganjurkan untuk Tirah7 atau Pindah tempat ke Ringin Agung (Pondok pesantren ayahnya dahulu yang didirikan oleh Syekh Nawawi AlBantani). Disamping untuk kesehatan juga disini beliau belajar dan mengajar. pada waktu masih dalam asuhan syekh Nawawi Al-Bantani santrinya kurang lebih berjumlah 20.000 orang, setelah itu berkurang menjadi 50 orang semenjak Syekh Nawawi Wafat. Kedatangan KH. Ahmad maisur sindy menjadi keberkahan tersendiri disamping mengajar beliau kemudian dijadikan menantu oleh keluarga pondok pesantren ringin Agung yang akhirnya diamanati untuk menagsuh pondok tersebut. Dibawah asuhan KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy pondok pesantren Mahir Ariyyadl Ringin Agung Maju pesat, santrinya bertambah yang tadinya sekitar 50 orang hingga menjadi 6000 orang, jumlah tersebut bertahan hingga sekarang yang di asuh oleh anaknya yaitu KH. Musib Maisur. Pada zaman penjajahan jepang KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy mengajar dirumah tempat kelahirannya desa Tersidi, setiap waktunya digunakan bersama santri-santri dari pagi hingga petang, di setiap
Adat orang jawa ketika ada seseorang yang sakit kemudian diobati masih belum juga sembuh, maka dengan jalan pindah tempat dengan Idzin Allah penyakit itu ikut pindah pula.
7

80

malam hari beliau memimpin mujahadah atau dzikir bersama, dengan masyarakat sekitar yang mengikutipun hingga ratusan orang. Karena sempitnya tempat dan banyaknya murid kemudian beliau mendirikan Madrasah dan pondok pesantren dirumahnya, yang mana sebagai wujud nyata dari hasil pendidiknnya dan pengalaman yang tela beliau dapatkan selama 20 tahun, dan selama ini masih berjalan sampai sekarang yang diteruskan oleh putra beliau. Salah satu gerakan sosial yang dilakukan Oleh KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy adalah berjuang melawan penjajah jepang. Beliau mengajak masyaratnya untuk berjuang melawan penjajahan demi

merebutkan kemerdekaan republik Indonesia. Mendirikan bersama-sama masayrakat masjid dan majlis talim dengan bergotong-royong denga masyarakat desa tersidi. Ketik dipesantren jampes kediri beliau mendirikan madrasah Mafatihul Huda.

D. Akhlak dan Ibadah KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Ketulusan Niat disertai Ikhlas dalam segala amal dalam hal duniawi maupun ukhrawi menjabarkan Akhlak Ahlu Al baiti (keluarga Nabi) dan para sahabat yang mereka mencontohkan baginda nabi Muhammad SAW, sifat Tawadhu atau Rendah Hati sangat tinggi telah menghiasi beliau. Karena beliau paling tidak suka membagakan diri baik tentang ilmu, amal dan ibadah, demikain itu beliau diwasiatkan kepada anak cucu dan santrisantrnya.

81

Dalam beribadah beliau Beristiqomah, baik itu shalat Fardhu atau sunnah, Rawatib, Qiyamu Al laili dan ibadah yang lain, beliau hampir tidak pernah meninggalkan walaupun dalam bepergian dan sakit. Segala sisi kehidupannya, KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy selalu mengusahakan untuk selalu benar-benar sesui yang digariskan agama. Cintanya beliau kepada keluarga dan dzuriyah nabi (keturunan Nabi), para sahabat, tabiin, tabi tabiin, ulama, dan para guru-gurunya, itulah bertanda ke aliman dan keteguhan iman beliau. Sifat wara8 beliau yang besar, perkara yang meragukan dan syubhat beliau tinggalkan sebagaimana meninggalkan perkara-perkara yang haram, dalam penampilanpun beliaupun juga sederhana. Sifat Ghirah Islamiyah dan fanatisme dalam beragama sangat kuat dalam jiwa beliau. Konsisten dalam menegakan amar maruf nahi munkar misalnya, dalam memberikan ilmunya tidak lepas beliau selau menekankan kepada budi pekerti khususnya bagaimana etika murid yang baik dalam mencari ilmu, karenaa dewasa ini banyak kalangan pelajar pada ummnya tidak menghiraukan etika dalam mencari ilmu, untuk itu pesan beliau adalah yang terutama budi pekerti atau etika yang harus diutamakannya dalam menacari ilmu, dengan berlandas etika yang baik insyaallah segala ilmu akan cepat masuk dan bermanfaat.

Menurut abu Zakariya Al-anshari adalah menjauhkan diri dari subhat dan dari yang tidak membawa kebaikan dalm kehidupan agama, walaupun halal. Imam Al-Qusyairi mengutip perkataan Ibrohim bin Adham yang mengatakan bahwa wara adalah meninggalkan yang subhat dan sega yangtidak menjadi kepentingan, yaitu yang berlebih-lebihan. Lihat, Drs. Supiana dan M. Karman, Mater Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.227

82

E. Karya-karya KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Kaya-karya KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy sebenarnya banyak sekitar 25 kitab yang sudah terbit, akan tetapi putranya yaitu KH. Munif Maisur hanya menyebutkan 5 kitab, diantaranya : 1. Tanbihu Al Mutaallim (Karangan yang pertama dan terpopuler) 2. Tadzribunnujaba 3. Nailul Amal Fii Qowaidul ilal 4. Tanbidzul Bayan 5. Tamridz Yang semuanya dalam bahasa arab, dan ada yang diterjemahkan dalam bahasa arab pegon. Kesemua karangan beliau lebih banyak dikarang ketika masih di Pondok pesantren Bendo Pare, kediri jawa timur, termasuk Kitab Tanbihu Al Mutaallim.dan tidak sedikit dari kalangan intelektual mengalih bahasakan dari kalarangan beliau termasuk dari malaisya dan Dosen IAIN Walisongo Semarang.

F. Guru-guru KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Dalam menimba ilmu KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy banyak berguru kepada ulama di antaranya : 1. KH. Sarbani (orang tua sendiri) 2. KH. Ibrahim ( pengasuh Ponpes Lirab Kebumen) 3. KH. Hasyim Asyari (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng)

83

G. Anak-anak KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Didalam mendidik 4 orang anaknya, KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy sangatlah disiplin, sehingga anak-anaknya menjadi orang yang allim dan menjadi pemuka di masyarakatnya, Diantaranya adalah : 1. Nyai Hj. Sri Rofah 2. KH. Munif Maisur 3. KH. Musib Maisur 4. KH. Khamid Maisur

H. SekilasTentang Kitab Tanbihu Al Mutaallim KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy Lahir di Purworejo dan dibesarkan dalam lingkungan yang agamis, beliau sangat tekun beribadah dan mengamalkan ilmunya dengan niat tulus dan ikhlas. Sebagai seorang pendidik di madrasah, pondok pesantern dan masyarakat, beliau sangat memperhatiakan masa depan anak didiknya dan masa depan umatnya, karena masa depan umat atau bangsa terletak pada pemuda. Pentingnya etika dalam kehidupan manusia baik individu maupun kehidupan masyarakat, KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy berharap kepada para orang tua atau wali murid dan para guru untuk memperhatikan budi pekertinya, karena menurut KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy memelihara adab atau etika terhadap murid merupakan kewajiban. 9 Dengan cara mengawasi dan memperhatikan tingkah laku putra-putri dan anak didik
9

Ahmad Maisur sindy At Tursidy, Tanbihu Al-Mutaallim, ( Semarang : Maktabah Toha Putra, 1418 H ), hlm. 2

84

yang menjadi tanggung jawab kita semua, menanamkan tingkah laku yang lahir dilubuk hati mereka dan menjauhkan mereka dari tingkah laku yang tercela agar mereka menjadi orang yan terdidik dan beradab, yang berguna bagi nusa dan bangsa. Melihat kondisi kebutuhan pada dewasa ini dalam semua kalangan, khususnya para Tholabul ilmi, Kemudian KH. Ahmad maisur sindy At Tursidy mengarang kitab Tanbihu Al Mutaallim, beliau mengarang kitab ini atas dukungan dari banyak pihak terutama gurunya yaitu KH. Hasyim Asyari. Karena kebanyakan dari isi kitab ini dinukil dari maqolah-nya KH. Hasyim Asyari. Kitab Tnbihu Al-Mutaallim Sebagaimana umumnya kitab kuning ( turats ), pembahasan terhadap masalah pendidikan beliau lebih menekankan terhadap etika, kitab Tanbihu Al Mutaallim ini secara

keseluruhan terdiri dari 1 jilid dan terdapat 32 halaman, serta keseluruhannya merupakan suatu nadlom-nadlom atau syair-syair arab berbahar Thowil, yang kemudian di syarahi dengan bahasa jawa atau arab pegon disertai catatan kaki yang diterjemahkan dalam bahasa jawa salaf , bait syair berjumlah 55 bait yang berisikan tentang etika yang mulia terutama etika murid dalam mencari ilmu.

85

2. Konsep Etika Murid Dalam Mencari Ilmu Menurut KH. Ahmad Maisur Sindy At Tursidy Dalam Kitab Tanbihu Al Mutaallim Pemikiran KH. Ahmad Maisur sindy mengenai konsep etika murid dalam mencari ilmu tertuang dalam kitab Tanbihu Al Mutaallim (peringatan bagi para pelajar), dalam karyanya itu beliau membagi persoalan menjadi 7 Sub Bab Tentang Etika yang harus dimiliki oleh murid, diantarnya yaitu : 1. Etika-etika sebelum meghadiri majelis ilmu 2. Etika-etika didalam tempat ilmu 3. Etika-etika sesudah belajar 4. Etika-etika pada diri sendiri 5. Etika-etika kepada kedua orang tua 6. Etika-etika kepada kepada guru 7. Etika-etika kepada Ilmu Inilah Secara garis besar etika-etika yang harus diperhatikan oleh Murid dalam kitab Tanbihu Al Mutaallim. Dalam mencari ilmu seorang murid harus memperhatikan etikanya, KH. Ahmad maisur sindy menyimpulkan 28 etika dalam kitab Tanbihu Al Mutaallim, etika-etika tersebut teringkas dalam nadham-nadham dan menjadi 7 sub bab, diantara etika-etika tersebut adalah : 1.
10

( etika-etika sebelum belajar). *

10

Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit, hlm. 3

86

Alangkah baiknya seorang murid apabila akan datang ketempat majlis ilmu dalam keadaan suci

*
memakai pakain yang bersih dan suci, memakai wangi-wangian dan bersiwakan, supaya ketika sudah datang ditempat ilmu dalam keadaan sudah bagus dan rajin

mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan didalam belajar, agar ketika sudah ada didalam pembelajaran sudah sempurna dan tidak ada lagi kekurangan baik alat tulis maupun yang lainnya

2.

14

( etika-etika didalam tempat ilmu).

seorang murid harus duduk dengan tenang didalam belajar,


menghormati guru dan ilmu, didalam majlis ilmu murid duduknya harus beradab artinya posisinya tidak kejauhan dan tidak pula terlalu dekat dengan guru, disertai istiqomah, menghadap guru dan qiblat

11 12 13 14 15

. ,
Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit, hlm.5

( ):

87

*
Etika seorang murid apabila memulai belajarnya harus membaca bismillah, Hamdalah, dan shalawat kepada Nabi dan sahabat-Nya, serta meminta kepada Allah Akan Taufiq-Nya dalam ilmu, bacaan itu demikian dilakukan apabila selesai belajar

seorang murid harus fokus terhadap pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru, untuk memperoleh kepahaman, dan menulis sesuatu yang belum dipahami oleh murid

3.

19

( etika-etika sesudah belajar). *

setelah Murid selasai dari belajarnya, etika yang bagus adalah membuka kembali pelajaran yang baru saja dikaji, supaya dapat pelajaran tersebut sudah benar-benar masuk didalam hati

16 17 18 19 20


Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.5

88

*
seperti itu juga dilakukan apabila ketika akan mulai belajar, supaya pelajaran benar-benar terikat di dalam Hati

4.

21

( Etika-etika pada diri sendiri). *

Dan etika seorang murid pada diri sendiri adalah harus mempunyai budi pekerti yang baik dan luhur tata kramanya

*
karena barang siapa yang disibukan mencari ilmu syariat, maka sungguh kesibukannya itu merupakan lebih luhur-luhurnya perkara dunia dan Akhirat

21 22 23 24

Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.8

. . .

89

segala sesuatu yang dimakan dan dipakai Seorang peserta didik seperti halnya Alat perlengkapan belajar harus benar-benar halal, karena perkara inilah yang menyebabkan terang dan bersihnya Hati

*
seorang peserta didik harus menjauhi perkara yang Mubah, dan menjauhi segala perbuatan yang mengantar kepada dosa, karena walaupun dosa kecil satu saja, itu dapat menyebabkan kotornya hati

*
Ibnu idris (Imam Syafii) berkata : seseorang yang mencari ilmu Tidak akan mendaat keberuntungan, apabila memuliyakan badan dan luasnya maisyah

5.

28

( etika-et ika kepada kedua orang tua). *

25 26 27

: :

. .
28

Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.10

90

Orang yang mencari ilmu harus membuat bagus kepada kedua orang tua, dan apabila orang tua sudah meninggal dunia supaya mengirim doa dan amal yang baik

6.

29

( etika-etika kepada kepada guru). *

seorang murid harus memuliakan dan meluhurkan guru, supaya menjadi orang yang beruntung kelak di masa depan

*
murid harus benar-benar memperoleh ridhonya guru, dan sungguh harus memuliakan guru dengan ikhlas, karena demikian itu merupakan salah satu sebab murid menjadi orang yang utama

* Imam Baihaqi menyeritakan hadits marfu dari sahabat Abi Hurairoh RA


: tawadhu atau rendah dirilah kalian semua kepada orang yang mengajarkan kamu

29 30

Ibid., hlm.10

91

*
dan ada pada diri Syekh Mughiroh itu takutnya kepada syekh ibrohim, seperti halnya takutnya kepada seorang raja

*
Seorang murid harus konsisten dan tidak boleh membuat bosan kepada guru, karenahal demikan dapat membuat lemahnya kepahaman dan rusaknya budi pekerti

*
Seorang murid harus meminta izin kepada guru apabila ada halangan dan tidak hadir, kemudian menjelaskan halangan tersebut

7.

31

( Etika-etika terhadap Ilmu). *

salah satu etika murid dalam menuntut ilmu adalah selalu semangat di dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang di harapkan,karena ilmu tidak akan di dapat hanya dengan berpangku tangan.
31 32 33

Ahmad maisur sindy At Tursidy. Op. Cit., hlm.14

92

* *
bagi seorang murid di anjurkan untuk mengetahui secara mendalam tentang lafadz,gaya bahasa,susunan kalimat,serta makna-makna yang terkandung di dalam satu disiplin ilmu dan harus bisa memahami secara detail bahkan ia di anjurkan untuk menghafal dan menulis perkaraperkaara yang di anggap sulit.

*
sebab orang yang menuntut ilmu hanya dengan cara mendengar dan menulis tanpa memahami makna-makna dan bahasa serta susunan

kalimat di dalam suatu cabang ilmu maka ia hanya akan mendapatkan rasa lelah dan tidak mendapatkan hasil yang di harapkan.

*
di dalam proses menuntut ilmu langkah yang sesuai dengan etika dan moral di dalam belajar adalah mudzakarah dengan orang-orang yang ahli di bidang ilmu pengetahuan karena ilmu bisa hidup melalui muzakaroh

34 35 36

. . :

93

dan juga bagi murid yang sedang menghafal suatu pelajaran sebaiknya dengan cara sedikit demi sedikit karena dengan cara inilah ilmu bisa di dapat,sedangkan orang yang mencari atau menghafal ilmu dengan sistem borongan ia akan kehilangan semua ilmu yang sudah di dapat dan sia-sia di dalam hafalan

*
waktu yang di miliki murid haruslah di bagi secara teratur supaya semua aktifitas yang di lakukan bisa berjalan dengan lancar

dengan cara membuat jadwal aktifitas yang di lakukan,melakukan suatu


perbuatan sesuai pada tempatnya serta menghindari rasa malas dan bosan

37 38 39 40

. )(

. . )(

94

bagi murid yang ingin ilmunya seperti ulama di anjurkan baginya untuk memperbanyak belajar di waktu malam dengan cara mutholaah

*
etika seorang murid terhadap suatu ilmu adalah tidak berpindah-pindah dalam menghafalkan suatu pelajaran dan jangan menganggap remeh terhadap apa yang dihafalkan, karena merasa yang dihafalkan itu mudah

janganlah malu-malu di dalam mencari ilmu serta jangan sombong setelah mendapakan ilmu terhadap orang-orang yang di bawahnya baik dari segi usia maupun kemampuannya

*
seorang pemalu dan orang yang sombong tidak akan mendaptkan ilmu sebagaimana air tidak akan mengalir ke tempat yang lebh tinggi

41 42 43

( ). : . : : . , :

95

barang siapa yang tidak menanggung rasa hinanya ilmu dalam segejap, maka ia akan menanggung hinanya kebodohan selamanya

bersihkanlah niat dengan sebaik-baiknya didalam mencari ilmu dengan cara tidak mengharapkan dunia yang rendah, serta menjauhi cinta terhadap pangkat dan kemuliaan dihadapan manusia diiringi dengan pujian-pujian dari orang-orang yang disekelilingnya

*
barag siapa yang mencari ilmu karena Allah, maka ia akan mendaptkan Ridha-Nya, dan barang siapa yang mencari ilmu karena dunia maka ia tidak akan mencium wanginya surga

44 45 46

: )(

. . . . :
47

: . :

.) .(

96

Larangan keras bagi seorang murid berdebat dan memamerkan ilmunya serta membanggakan pengetahuannya, dan menganggap dirinya itu besar (sombong)

* *
Hendaklah mengamalkan terhadap apa yang telah didengar dari beberapa ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ibadah, etika dan Akhlak, karena dengan semua itu bisa membersihkan semua ilmu-ilmu yang didapatkan dan menjadi lantaran tercapainya segala sesutau yang dihafalkan, bagi orang yang ingin menghaflakan suatu ilmu maka amalkanlah ilmu tersebut

*
berilah petunjuk terhadap orang lain dengan ilmu apabila ia telah mendapatkan ilmu walaupun satu kalimat karena Allah, dan janganlah menjadi orang yang bakhil terhadap ilmu

48 49

: . . :


50

. . : :

( ).

You might also like

  • 20.daftar Riwayat Hidup
    20.daftar Riwayat Hidup
    Document1 page
    20.daftar Riwayat Hidup
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 14.bab Iv
    14.bab Iv
    Document11 pages
    14.bab Iv
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 16.daftar Pustaka
    16.daftar Pustaka
    Document5 pages
    16.daftar Pustaka
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 15.bab V
    15.bab V
    Document3 pages
    15.bab V
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 11.bab I
    11.bab I
    Document24 pages
    11.bab I
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 12.bab Ii
    12.bab Ii
    Document51 pages
    12.bab Ii
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 10.daftar Isi
    10.daftar Isi
    Document2 pages
    10.daftar Isi
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 9.kata Pengantar
    9.kata Pengantar
    Document2 pages
    9.kata Pengantar
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 7 Motto
    7 Motto
    Document1 page
    7 Motto
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 8 Abstrak
    8 Abstrak
    Document2 pages
    8 Abstrak
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 6 Persembahan
    6 Persembahan
    Document1 page
    6 Persembahan
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 5 Transliterasi
    5 Transliterasi
    Document7 pages
    5 Transliterasi
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • 1.cover Judul
    1.cover Judul
    Document1 page
    1.cover Judul
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet
  • Silabus SMP Pai
    Silabus SMP Pai
    Document143 pages
    Silabus SMP Pai
    Fehlephi Ramadhan
    No ratings yet