You are on page 1of 12

Rekonsiliasi Fiskal

KELOMPOK 4 :
SEPTIANUS ARIYANTO SOLON ANTHONY HOLLY CHERY FEBY NARULITA RUSWI GOSAL

Rekonsiliasi Laba Komersial dengan Laba Fiskal


WP Orang Pribadi dan WP Badan menyelenggarakan pembukuan

Investor

Melihat laba sebagai suatu hasil dari investasinya di perusahaan tersebut Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan laba perusahaan

Laporan Laporan Keuangan Keuangan Komersial

REKONSILIASI FISKAL

Laporan Keuangan Fiskal

Pemerintah

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Tingkat laba bisa memberikan petunjuk atas kemampuan perusahaan untuk Kreditor mengembalikan pokok pinjaman dan Undangbunganya Undang Pajak Penghasilan

Jenis Perbedaan Pengakuan antara Komersial dan Fiskal

Beda Pengakuan Fiskal dan Komersil

Beda Tetap/Permanen

Beda Temporer/Sementara

Jenis Perbedaan Pengakuan antara Komersial dan Fiskal


Beda Tetap (Permanent Different) : Perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan ketentuan Undang-undang PPh yang sifatnya permanen artinya koreksi fiskal yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena pajak tahun pajak berikutnya.

Contoh Beda Tetap


Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan, sedangkan menurut Undang-undang PPh telah dikenakan PPh Final, contohnya : Bunga Deposito dan Tabungan lainnya, Penghasilan berupa hadiah undian, Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/ atau bangunan, Penghasilan dari usaha jasa konstruksi, dan Penghasilan dari persewaan tanah dan/atau bangunan, dan sebagainya (Pasal 4 ayat 2 UU PPh).

Koreksi Atas Beda Tetap

Koreksi Atas Beban Beda Tetap Koreksi Atas Penghasilan

+ PhKP

+ PPh

- PhKP

- PPh

Jenis Perbedaan Pengakuan antara Komersial dan Fiskal


Beda Waktu (Time Different/Temporary Different) : Perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan ketentuan Undang-undang PPh yang sifatnya sementara artinya koreksi fiskal yang dilakukan akan diperhitungkan dengan laba kena pajak tahun-tahun pajak berikutnya.

Contoh: Biaya penyusutan, perusahaan menetapkan masa manfaat aktiva 10 tahun, tapi berdasarkan fiskal cuma 4 tahun (golongan 1), maka akan terjadi pembebanan yang berbeda.

Perhitungan Pajak Terhutang

Positif +PhKP

Koreksi Fiskal Negatif -PhKP

Kredit Pajak
Kredit Pajak merupakan pajak yang dipotong/dipungut oleh pihak lain yang tidak bersifat final yang terjadi dalam masa pajak yang sama. Kredit pajak dapat dikurangkan dalam menghitung besarnya angsuran pajak yang akan dibayarkan setiap bulan pada tahun berikutnya. Kredit pajak dapat berupa : PPh 21. PPh 22. PPh 23 . PPh 24 untuk kredit pajak penghasilan luar negeri. Angsuran PPh 25.

Pajak Penghasilan Akhir Tahun (PPh 28 dan PPh 29)


Kumpulan dari berbagai pajak yang dibayarkan pada masa pajak yang sama, yang dapat dikurangkan untuk mengangsur PPh 25 tahun berikutnya. PPh 28 PPh Akhir Tahun PPh 29 PPh terutang yang merupakan kekurangan dari angsuran PPh 25 setelah pengurangan kredit pajak

REKONSILIASI FISKAL PT GARUDA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2012 KETERANGAN PENJUALAN HPP LABA KOTOR BEBAN OPERASI BEBAN GAJI BEBAN TUNJANGAN TRANSPOR BEBAN PEMELIHARAAN KANTOR BEBAN ALAT TULIS BEBAN SEWA KANTOR BEBAN PEMASANGAN BEBAN SUMBANGAN BEBAN PENYUSUTAN BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TOTAL BEBAN OPERASI LABA RUGI OPERASI PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN PENDAPATAN DIVIDEN LABA SELISIH KURS BEBAN BUNGA TOTAL PENDAPATAN (BEBAN) LABA BERSIH MENURUT KOMERSIL 4,700,000,000 900,000,000 3,800,000,000 KOREKSI FISKAL MENURUT FISKAL 4,700,000,000 900,000,000 3,800,000,000

300,000,000 120,000,000 90,000,000 180,000,000 150,000,000 135,000,000 60,000,000 18,000,000 90,000,000 1,143,000,000 2,657,000,000

(60.000.000) (3.000.000) (90.000.000) (153.000.000) 153.000.000

300,000,000 120,000,000 90,000,000 180,000,000 150,000,000 135,000,000 15,000,000 990,000,000 2,810,000,000

60,000,000 600,000,000 (120.000.000) 540,000,000 2,117,000,000

(60.000.000)

(60.000.000) 93.000.000

600.000.000 (120.000.000) 480.000.000 2,330,000,000

PENGHASILAN KENA PAJAK PAJAK TERUTANG 25% * Rp 2.330.000.000 * 50% Kredit pajak PPh 23 PPh 25 tahun 2012 PPh Kurang Bayar Angsuran tahun 2013 Pajak Terutang PPh dipotong pihak lain PPh yang Dibayar sendiri PPh 25 tahun 2013 (231.250.000/12)

2,330,000,000 291,250,000 60,000,000 150,000,000 210,000,000 81,250,000

291,250,000 60,000,000 231,250,000 19,270,833

TERIMA KASIH BANYAK ATAS PERHATIANNYA, LOVE IS YOU~ !!!

You might also like