You are on page 1of 2

BAJA KARBON RENDAH (LOW C STEEL) Baja jenis ini memiliki kandungan karbon hingga 0,3% sehingga memiliki

mampu bentuk yang baik dan mampu las yang baik. Oleh karena kandungan karbonnya yang rendah maka baja jenis ini banyak dipergunakan untuk kaleng, panel kendaraan, kabel, dll. Baja low C untuk aplikasi tersebut kandungan karbonnya < 0,1% dengan mangan (Mn) sampai 0,4%, ditemui dalam bentuk lembaran tipis (sheet atau strip). Untuk plate pada aplikasi structural umumnya kandungan karbonnya dinaikkan hingga 0,3% dengan kandungan Mn hingga 1,5%. Kemungkinan aplikasinya adalah untuk produk proses stamping, forging, seamless tube, dan boiler plate. BAJA KARBON SEDANG (MILD STEEL) Tidak berbeda dengan Low C steel kecuali kandungan karbonnya pada kisaran 0,3-0,6% dan mangannya 0,6-1,65% sehingga memiliki ketangguhan dan keuletan yang baik, kekuatan sedang. Umumnya baja jenis ini dipergunakan untuk shafts, axles, gears, crankshafts, couplings dan forgings. Untuk baja dengan kadungan 0,4-0,6% juga dipergunakan untuk rails, railway wheels, dan rail axles. Mild Steel adalah suatu baja dengan kandungan carbon antara 0 s/d 0,3 %. Mild Steel digunakan untuk : - Baja struktur, Banguna ketel. CONDUCTIVITY/TDS Conductivity merupakan daya hantar listrik yang menunjukkan banyaknya zat padat yang terlarut dalam bentuk ion-ion. TDS merupakan jumlah padatan terlarut dlm air. Satuan conductivity adalah micromhos(umhos) 1mS=1000umhos Satuan TDS (total dissolved solid)adalah ppm(part permillion)/bagian persejuta TDS~0,65xconductivity HARDNESS Merupakan jumlah dari ion calcium dan magnesium dlm air. Kelarutan hardness dlm air berbanding terbalik dengan temperatur (makin tinggi temperatur makin tidak larut mineral hardness dlm air) ALKALINITY Merupakan ion carbonat, bikarbonat dan hidrat P.Alkalinity (Phenolphtalein alkalinity)=jumlah 1/2 carbonate dan semua hidrat End point,pH=8,2 M.Alkalinity (Methyl orange alkalinity)=jumlah bicarbonat dan carbonat atau carbonat dan hydrat End point, pH=4,2 O.Alkalinity (Hydrat) O=2P-M=jumlah calcium,magnesium,dan natrium hidroksida End point, pH=9,6 Contoh: P = 300 ppm CaCO3 M=500 ppm CaCO3 Maka O = (2x300)-500=100ppm CacO3 Berarti: Hidrat=(OH)=100 ppm Hubungan O.Alkalinity dan silica O.Alkalinity=2,5 x kandungan silica air boiler,minimum Fungsi: Membantu proses pengikatan silica (SiO2)dalam air boiler menjadi Na2SiO3 atau MgSiO3 untuk dikeluarkan melalui blowdown. Kesadahan air dibedakan atas kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan oleh garam-garam hidrogen karbonat, yaitu Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2. Kesadahan sementara akan hilang jika air dididihkan. Garam hidrogen karbonat akan mengendap pada pemanasan (Hunt, 1984): Ca(HCO3)2 (aq) dipanaskan CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Kesadahan tetap diakibatkan oleh garam selain garam hidrogen karbonat, seperti CaSO4, CaCl2, MgSO4, dan MgCl2. Kesadahan tetap lebih sulit dihilangkan bahkan tidak hilang sekalipun dididihkan (Hunt, 1984). Reaksi yang terjadi adalah (Giwangkara S, 2006): CaCl2 + Na2CO3 > CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut) CaSO4 + Na2CO3 > CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut) MgCl2 + Ca(OH)2 > Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut) MgSO4 + Ca(OH)2 > Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut) Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi kompleks dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut (Giwangkara S, 2006). Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat kelarutan yang tinggi (Keenan dan Donald, 1984). EDTA biasa dikenal sebagai asam etilen diamina tetraasetat, mengandung atom oksigen dan nitrogen yang efektif dalam membentuk kompleks yang stabil dengan logam lain yang berbeda. EDTA adalah ligan yang dapat berkoordinasi dengan satu ion logam melalui dua nitrogen dan satu oksigennya. EDTA juga dapat berlaku sebagai ligan kudentat dan konsidentat yang membebaskan satu atau dua gugus oksigen dari reaksi yang kuat dengan logam lain (Brady, 1994). Selain dari Ca2+ dan Mg2+ beberapa kation seperti Al3+, Fe3+ dan Fe2+, Mn2+ dan sebagainya juga bergabung dengan EDTA. Tetapi untuk air ledeng, air sungai atau danau, konsentrasi ion-ion ini cukup rendah (konsentrasi kurang dari beberapa mg/L) dan tidak mengganggu. Namun kadang-kadang air tanah dan air buangan industri mengandung konsentrasi ion-ion tersebut lebih dari beberapa mg/L di mana dalam kasus ini suatu inhibitor harus digunakan untuk menghilangkan gangguan tersebut (Anonimous2, 2009). MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. NORMALITAS (N) : adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan. MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg pelarut. Organisme di dalam lapisan deposit mempunyai efek besar dalam kimia di lingkungan antara permukaan logam/film atau logam/deposit tanpa melihat efek dari sifat bulk electrolyte. Mikroorganisme dikatagorikan berdasarkan kadar oksigen yaitu : 1.Jenis anaerob, berkembang biak pada kondisi tidak adanya oksigen 2.Jenis Aerob, berkembang biak pada kondisi kaya oksigen. 3.Jenis anaerob fakultatif, berkembang biak pada dua kondisi. 4.Mikroaerofil, berkembang biak menggunakan sedikit oksigen Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari bakteri. Jenis- jenis bakteri yang berkembang yaitu : 1.Bakteri reduksi sulfat Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob membutuhkan lingkungan bebas oksigen atau lingkungan reduksi, bakteri ini bersirkulasi di dalam air aerasi termasuk larutan klorin dan oksidiser lainnya, hingga mencapai kondisi ideal untuk mendukung metabolisme. Bakteri ini tumbuh pada oksigen rendah. Bakteri ini tumbuh pada daerah- daerah kanal, pelabuhan, daerah air tenang tergantung pada lingkungannya. Bakteri ini mereduksi sulfat menjadi sulfit, biasanya terlihat dari meningkatnya kadar H2S atau Besi sulfida. Tidak adanya sulfat, beberapa turunan dapat berfungsi sebagai fermenter menggunakan campuran organik seperti pyruvnate untuk memproduksi asetat, hidrogen danCO2, banyak bakteri jenis ini berisi enzim hidrogenase yang mengkonsumsi hidrogen. 2.Bakteri oksidasi sulfur-sulfida Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang mendapatkan energi dari oksidasi sulfit atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat teroksidasi sulfur menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1. Bakteri Thiobaccilus umumnya ditemukan di deposit mineral dan menyebabkan drainase tambang menjadi asam. 3.Bakteri besi mangan oksida Bakteri memperoleh energi dari oksidasi Fe 2 + atau Fe 3 + dimana deposit berhubungan dengan bakteri korosi. Bakteri ini hampir selalu ditemukan di Tubercle (gundukan Hemispherikal berlainan ) di atas lubang pit pada permukaan baja. Umumnya oksidaser besi ditemukan di lingkungan dengan filamen yang panjang.

You might also like