You are on page 1of 3

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan : 1.

Didapatkan prevalensi Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 50,53% pada pasien yang berobat di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading pada bulan februari-maret tahun 2012. 2. Didapatkan proporsi wanita yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 59,6%, pasien usia 60-70 tahun yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 70,6%, pasien obesitas yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 61,2%, pasien sindrom metabolic yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 68,8%, tingkat pengetahuan cukup yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 53,3%, tingkat pendidikan cukup yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 49,3%, proporsi pasien dengan pola konsumsi makanan yang salah yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 59,3%, aktivitas fisik ringan yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 82,8%, proporsi pasien dengan kebiasaan merokok yang memiliki Diabetes Mellitus Tipe 2 sebesar 68,8%. 3. Didapatkan adanya hubungan antara jenis kelamin, usia, obesitas, sindrom metabolik, aktivitas fisik, pola makan, dan kebiasaan merokok dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 pada pasien yang berobat di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading tahun 2012. 4. Didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 pada pasien yang berobat di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading tahun 2012. 7.2. Saran 7.2.1. Bagi Masyarakat 1. Meningkatkan informasi tentang pencegahan berbagai macam faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2. 2. Mengingat jenis kelamin dan usia berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dan merupakan factor resiko yang tidak dapat dirubah maka diharapkan pada masyarakat terutama pasien perempuan dan 69

pasien yang berusia diatas 45 tahun untuk menghindari faktor-faktor risiko lain yang berhubungan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2. 3. Mengingat pola makan sangat berpengaruh dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 maka diharapkan kepada masyarakat untuk lebih menjaga pola makan terutama mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. 4. Mengingat obesitas dan aktivitas fisik berpengaruh dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2, maka diharapkan pada masyarakat yang memiliki berat badan berlebih untuk menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik, serta menjaga pola makan sehat dengan menyeimbangkan jumlah makanan yang di konsumsi dengan aktivitas sehari-hari. 7.2.2. Bagi Peneliti Lain 1. Jumlah sampel lebih representatif sehingga hasil yang diperoleh lebih memungkinkan generalisasi pada populasi yang lebih besar. 2. Mengembangkan penelitian-penelitian serupa dengan desain penelitian yang berbeda yang berkaitan dengan penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. 3. Menggunakan faktor-faktor lainnya yang memungkinkan untuk diteliti serta mempengaruhi kadar gula darah seseorang. 7.2.3. Bagi Institusi Terkait/Puskesmas 1. Puskesmas diharapkan dapat mengadakan kegiatan tentang Penyakit Tidak Menular terutama penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. 2. Puskesmas diharapkan dapat membuat Standar Operasional Prosedur untuk menjaring pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 lebih banyak. 3. Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang factor-faktor risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 tenaga medis, paramedis, kader KIE masyarakat. Penyebarluasan kepada dan kesehatan,

tentang faktor-faktor

risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung melalui media informasi yang sudah ada. 70

4. Monitoring

prevalensi

Diabetes

Mellitus

Tipe

secara

berkesinambungan melalui kegiatan skrining atau survei prevalensi Diabetes Mellitus Tipe 2 5. Meningkatkan pencegahan pelayanan berbagai kesehatan faktor untuk menekan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan melalui usaha macam risiko terjadinya Diabetes Mellitus Tipe.

71

You might also like