You are on page 1of 5

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Anak pada usia 8-12 bulan mengalami pertumbuhan gigi desidui yang bersifat sementara dan akan digantikan oleh gigi permanen pada usia 7-13 tahun. Gigi desidui yang tanggal terlalu dini atau disebut juga premature loss akan berpengaruh terhadap pertumbuhan gigi permanen, karena gigi desidui merupakan guidance atau panduan bagi gigi penggantinya (Cameron dan Vidmer, 2008). Benih gigi permanen yang belum siap erupsi akan kehilangan arah dan mengakibatkan terjadinya malposisi atau gigi tumbuh tidak pada tempatnya, sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara kesehatannya. Pemeliharaan gigi desidui dapat dilakukan dengan cara mencegah karies dan erosi yang merupakan penyebab utama terjadinya premature loss.

Karies dan erosi gigi merupakan proses demineralisasi email yang disebabkan oleh asam. Asam yang mengakibatkan erosi berbeda dengan keadaan asam pada proses terjadinya karies. Proses erosi terjadi secara kimiawi dan bersifat menyeluruh pada permukaan gigi. Demineralisasi yang terjadi pada erosi gigi disebabkan karena adanya kontak antara permukaan gigi dengan zat-zat yang bersifat asam dan memiliki pH < 5 (Bartlett, 2005). Erosi yang terjadi pada gigi desidui biasanya disebabkan oleh konsumsi minuman berperisa asam yang casein phosphopeptide amorphous calcium fluor phosphate banyak disukai anak-anak. Tanpa disadari minuman tersebut memiliki pH < 5 yang dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi.
Demineralisasi sangat mudah terjadi pada gigi desidui. Hal ini disebabkan karena sifat gigi desidui yang memiliki bahan anorganik mudah larut dalam keadaan asam dengan struktur email yang kurang padat dan lebih tipis dari pada gigi permanen (Finn, 2003). Kerusakan unsur anorganik sering terjadi pada gigi anak-anak karena mereka gemar mengkonsumsi minuman instan berperisa asam yang beredar bebas dipasaran, sehingga perlu dilakukan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan giginya. Tindakan preventif dilakukan dengan cara memberikan agen remineralisasi, contohnya seperti Flour dan casein

phosphopeptide amorphous calcium phosphate (CPP-ACP). CPP-ACP merupakan agen remineralisasi terbuat dari derivat protein susu yang mengikat kalsium dan posfat. CPP-ACP berperan sebagai reservoir kalsium fosfat saat berada pada permukan gigi sehingga dapat memacu terjadinya remineralisasi. ................................ . Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan,

CPP-ACP diproduksi dengan penambahan Fluor sehingga menjadi casein phosphopeptide amorphous calcium fluor phosphate (CPP-ACFP). CPP-ACFP membentuk material baru dengan Flour dalam senyawa nanokompleks. Kelebihan dari CPP-ACFP adalah peningkatan remineralisasi karena adanya ion Flour dengan kalsium dan fosfat pada permukaan gigi yang akan meningkatkan pembentukan Fluoroapatit dan mencegah terjadinya demineralisasi (Ciesielski, 2006). Berdasarkan latar belakang di atas, aplikasi CPP-ACFP merupakan upaya pencegahan terhadap proses demineralisasi kerusakan yang dapat diberikan pada anak-anak dan perlu diketahui efektifitas pemberiannya terhadap proses demineralisasi yang diakibatkan oleh minuman berperisa asam. oleh karena itu peneliti ingin melihat efektifitas aplikasi bahan CPP-ACFP terhadap kelarutan kalsium pada gigi desidui sebagai tindakan preventif terjadinya demineralisasi.

B. Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh aplikasi casein phosphopeptide amorphous calcium fluoride phosphate (CPP-ACFP) terhadap kelarutan kalsium gigi desidui pada minuman berperisa asam?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh aplikasi casein phosphopeptide amorphous calcium fluoride phosphate (CPP-ACFP) terhadap kelarutan kalsium gigi desidui pada minuman berperisa asam. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui seberapa besar kelarutan kalsium gigi desidui yang diaplikasikan CPP-ACFP pada perendaman minuman berperisa asam. b. Mengetahui seberapa besar perbedaan kelarutan kalsium gigi desidui yang diaplikasikan CPP-ACFP dan tanpa diaplikasikan bahan lain pada perendaman minuman berperisa asam.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan tentang pencegahan erosi pada gigi desidui. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Jurusan Kedokteran Gigi Memberikan sumbangan informasi dalam rangka mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan pencegahan erosi pada gigi desidui. b. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui dan menganalisis pengaruh aplikasi CPPACFP terhadap kelarutan kalsium gigi desidui pada minuman berperisa asam. c. Bagi Masyarakat

Masyarakat mendapatkan informasi tentang cara pencegahan erosi pada gigi anak, sehingga akan menurunkan angka kejadian karies dan meningkatkan kualitas hidup anak indonesia.

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


No Judul 1. Pengaruh Aplikasi Pasta Casein Pengarang, Tahun Alfia Afanty Tahun 2009 Persamaan 1. Menggunakan variabel yang sama yaitu CPP-ACP 2. Objek penelitian gigi desidui Perbedaan 1. Tujuan penggunaan CPP-ACP

Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate pada White Spot Gigi Desidui 2 .


Pengaruh Casein

Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPPACP) dan Lama Aplikasi Pasca Pemutihan Gigi Eksternal Terhadap Kekerasan Email 2. 3 3

Jully Rhenny Tahun 2011

1. Menggunakan variabel yang sama yaitu CPP-ACP

1. Aplikasi pada gigi yang berdeda dengan perlakuan yang berdeda

You might also like