You are on page 1of 5

1) Usaha Asuransi kerugian, yang semata-mata menyelenggarakan usahadalam bidang asuransi kerugiandengan memberikan jasa penanggulangan resiko dalam

kerugian, kehilangan manfaat dan tannggung jawab hukumkepada pihak ketiga,yang timbul dari peristiwa tidak pasti. 2) Usaha Asuransi Jiwa, yang semata-mata menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi jwa dengan memberikan jasa penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan sepertiasuransi kesehatan,asuransi kecelakaan. 3) Usaha Reasuransi, yang semata-mata menyelenggarakan usaha pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan asuransi jiwa. 11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan usaha penunjang usaha asuransi ? Dan sebutkan macammacam usaha penunjang usaha asuransi ? Jawab : Usaha penunjang usaha asuransi ialah usaha yang menyelenggarakan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung. Macam-macam usaha penunjang asuransi adalah Agen Asuransi, Pialang Asuransi, Pialang Peasuransi, Konsultan Akturia dan Penilai Kerugian Asuransi (Appraisal). 12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Usaha penunjang Usaha Asuransi, Konsultan Akturia dan Penilai Kerugian Asuransi (Appraisal). Jawab : a. Konsultan Akturia, yang memberikan jasa konsultasi akturia untuk memperkirakan dengan memperhitungkan besarnya resiko dan besarnya premi asuransi terhadap objek asuransi yang dipertanggungkan. b. Penilai Kerugian Asuransi (Appraisal), yang memberikan jasa konsultasi penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan. 13. Bagaimana bentuk badan usaha perusahaan perasuransian menurut ketentuan Pasal 7 UU No. 2/1992 dan instansi memberikan izin usaha perusahaan perasuransian ? Jawab : Badan usaha perasuransian : Perseroaan Terbatas (PT), Perseroan Terbatas (PT) Terbuka, Koperasi dan usaha bersama (mutual) yang akan diatur lebih lanjut dengan undang-undan (Pasal 7 UU No. 2 tahun 1992). Selanjutnya kecuali bagi BUMN yang menyelenggarakan program Auransi Sosial, setiap pihak yang melakukan usaha perasuransian wajib mendapat izin usaha dari Menteri Keuangan dengan memenuhi semua persyaratan yang elah ditentukan.

14. Jelaskan pengertian reasuransi menurut Pasal 271 KUH Dagang ? Jawab : Menurut Pasal KUH 271 KUH Dagang pihak penanggung (Peruusahaan Asuransi) yang belum kuat modalnya dapat merasuransikan (mengansuransikan ulang) apa yang telah diasuransikan tertanggung kepadanya. Untuk ini pihak penanggung (Perusahaan Asuransi) wajib membaya sejumlah premi reasuransi kepada perusahaan reasuransi yang memberikan jasa pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi Perusahan Asuransi Kerugisn. 15. Apakah Reasuransi sama dengan mengasuransikan kedua kainya ? Jelaskan ! Apakah mengansuransikan kedua kali pada Asuransi Kerugian dapat dilakukan ? Sebutkan alasannya dan bagaimana pada Asuransi Jiwa ?

Jawab : Reasuransi tidak sama dengan mengasuransikan kedua kalinya. Pada mengasuransikan kedua kalinya tertanggung mengasuransikan untuk kedua kalinya objek asuransi terhadap risiko yang mungkin timbul karena terjadinya suatu peristiwa, kepada lebih satu Perusahaan Asuransi selaku penanggung. Mengasuransikan kedua kalinya pada asuransi kerugian menurut Asas Subrogasi (Pasal 284 KUH Dagang) tidak boleh terjadi, tetapi dimungkinkan pada asuransi jiwa.

SURAT-SURAT BERHARGA 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan surat berhrga ? Jawab : Menurut Molengraff surat berharga adalah akta atau alat bukti yang oleh undang-undang atau kebiasaan diberikan suatu legimitasi kepada pemegangnya untuk menuntut haknya/piutangnya berdasarkan surat tersebut. Sedangkan H.M.N. Purwosutjipto, secara singkat mendefinisikan sebagai bukti tuntutan utang, pembawa hak, mudah diperjualbelikan. 2. Sebutkan unsur-unsur dari surat berharga ? Jawab : a. Surat berharga adalah Surat Bukti Tagih, tujuan penerbitan/penarikan surat berharga adalah sebagai pemenuhan prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang. b. Sebagai ala untuk memindahkan hak tagih, karena dapat diperjual belikan dengan mudah. c. sebagai alat pembayaran, yaitu alat tukar uang. Sering disebut juga pembawa hak. Contoh: wesel, Promes, dan Cek. 3. Sebutkan unsur-unsur dari surat yang berharga (Papieren van waarde)? Jawab : a. Adalah surat yang mempunyai harga/nilai; b. Tidak diterbirkan untuk pemenuhan prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang, tetapi sebagai bukti hak bagi pemegangnya, bahwa dialah yang berhak atas apa yang disebut dalam surat ini; c. Surat ini tidak dapat diperjual belikan (dallam arti surat tersebut tidak dapat dipakai sebagai alat bayar). Contoh: Sertifikst tanah/rumah, Bilyet Giro, Tiket pesawat terbang, dll. 4. Sebutkan macam-macam Surat Berharga, beserta dasar hukumnya ? Jawab : Macam-macam surat berharga adalah: a. Wesel (Pasal 100-173 KUHD); b. Promes/Aksep/Surat sanggup (Pasal 174-177 KUHD); c. Cek/Check/Cheque (Pasal 178-229 KUHD). 5. Apa yang menjadi kewajiban penarik Wesel? Dapatkah penarik, mencegah wesel ini berganti kreditur? Jawab :

Kewajiban penarik wesel: a. Menanggung pembayaran wesel, atau penarik wesel secara nyata ia berhutang (debitur); b. Penarik menanggung, bahwa tertarik mau mengaseptasikan wesel; c. Menyediakan dana (fonds) pada tertarik (lazimnya bank). Penarik dapat mencegah wesel ini berganti kreditur, yaitu dengan membubuhi catatan pada wesel oleh penarik wesel, suatu klausula yang berbunyi : Tidak atas pengganti/tidak atas tertunjuk (Niet aan order). 6. Mengapa pemegang wesel selalu berusaha untuk mendapatkan akseptasi dari tertarik bagi weselnya? Mengapa akseptasi penting bagi pemegang wesel? Jawab : a. Karena dengan akseptasi tersebut (suatu pernyataan dari tertarik,bahwa tertarik menyutujui untuk membayar wesel pada hari bayar wesel) maka seorang pemegang wesel ada pemegang bahwa pada hari bayar wesel tersebut dibayar. b. Pentingnya akseptasi bagi pemegang wesel, karena jika wesel sudah diakseptasi oleh tertarik, maka yang dapat diminta pembayar wesel, ada orang lain disamping penarik ada orang lain yaitu tertarik, apalagi jika tertarik suatu bank, ini mempertinggi nilai wesel dalam arti memperlancar dialihkan wesel kepada orang lain. 7. Bagaimana pelaksanaan akseptasi menurut ketentuan KUHD? Dan bagaimana jika akseptasi ditolak? Jawab : Menurut KUHDakseptasi dilaksanakan jika kemungkinan dana ditangan penarik, tetapi dalam prakteknya tertarik baru mengakseptasi, jika dana sudah ditangannya. Jika akseptasi ditolak maka dalam keadaan ini si pemegang wesel dapat mengajukan regres, yaitu minta pembayaran langsung dari penarik, pemegang wesel dapat melakukan hak regresnya terhadap debitur lainnya (lihat isi pasal 142 KUHD). 8. Bagaimana kedudukannya (keterikatan) penandatangan surat sanggup jika dibandingkan dengan akseptasi surat wesel menurut KUHD/ sebutkan pasal yang mengatur hal ini? Jawab : Pasal 177 ayat (1) KUHDberbunyi :penandatangan suatu surat sanggup iapun sama terikatnya dengan akseptasi suatu surat wesel, artinya, kedudukan seseorang yang menerbitkan Promes (penarik) sama kedudukannya dengan akseptasi pada wesel (tertarik).

9. Jelaskan pengaertian Cek (cheque)? Jawab : Cek adalah warkat yang berisi perintah tidak bersyarat kepada bank yang memelihara rekening nasabah untuk membayarkan suatu jumlah uang tertentu kepada orang tertentu atau yang ditunjuk olehnya atau pembawanya. Tenggang waktu penawaran cek (cheque) adalah 70 hari setelah cek (cheque) diterbitkan. 10. Sebutkan dan jelaskan dua macam cek dan cara peralihannya kepada pihak lain?

Jawab : a. Cek atas bawa/atas tunjuk/Aantoonder. Cara peralihannya, adalah dari tangan ke tangan yaitu diperlihatkan di bank terus dibayar oleh bank. b. Cek atas pengganti/kepada tertunjuk/Aan Order. Cara peralihannya dengan endosemen yaitu suatu penyerahaan surat berharga (Cek) dari pemegang/pemilik cek kepada orang lain dengan pernyataan peralihan haknya yang ditulis dibelakang atau dibalik surat itu. 11. Bagaimana cara pemegang Cekmembuktikan bahwa ia adalah pemegang yang sah? Jawab : a. Dalam cek atas bawa/atas tunjuk/Aan Toonder, pemegang cukup memperlihatkan cek kepada tertarik/Bank terus pemegang mendapat bayaran dengan menyerahkan cek tersebut kepada Bank. b. Dalam cek atas pengganti/kepada tertunjuk,aan Order: tertarik harus meneliti dulu tertib urutan tanda tangan para endosemen dibelakang cek tersebut. Apabila setelah diteliti dan pemegangnya berhak, barulah ia dibayar (penelitian ini berdasar legitimasi formal, pasal 212 ayat (1) KUHD). 12. Jelaskan pengertian cek kosong! Pasal 180 KUHD memberi peluang terjadinya cek kosong, jelaskan! Jawab : a. Cek kosong, adalah cek yang pada waktu diminta pembayarannya di Bank, ternyata dananya tidak ada atau tidak mencukupi. b. Pasal 180 KUHD mengandung kelemahan, yaitu karena memberi peluang kepada penarik cek untuk berspekulasi, yaitu dalam pasal tersebut tidak mengatur bahwa dan harus ada pada saat cek diterbitkan, bukannya pada saat mau diluangkan/dicairkan. 13. Apakah cek setiap saat dapat dibatalkan? Berapa lama waktu penawaran cek? Apa yang dimaksud dengan cek kadaluarsa? Jawab : a. Cek tidak dapat dibatalkan setiap saat: - Selama tenggang waktu 70 hari cek tidak dapat dibatalkan/dicabut kembali oleh pemiliknya; - Setelah lewat 70 hari, barulah cek tersebut dapat dibatalkan oleh penarik. b. Tenggang waktu penawaran cek adalah 70 hari setelah cek itu diterbitkan; c. Cek kadaluarsa adalah sesudah 6 (enam) bulan sejak tenggang waktu 70 hari lewat waktu. Jika cek kadaluarsa mutlak ditolak bank untuk dibayar. 14. Siapakah avalis dalam kaitannya dengan dan apa tujuannya diadakannya avalis tersebut? Jawab : a. Jika cek ditolak oleh Bank?tertarik, maka pemegang cek masih dapat meminta pembayaran kepada seorang avais (penjamin), yaitu seorang yang diluar pelaku (wesel/cek) yang menyatakan sanggup membayar cek itu. b. Tujuannya, agar kepercayaan kepada penarik tidak hilang dan juga untuk menghindari regres.

15. Jelaskan pengertian Bilyet Giro? Jawab : Bilyet Giro, adalah surat perintah dari nasabah kepada bamk yang memelihara rekening giro nasabah untuk memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lain. 16. Apakah Bilyet Giro dapat dialihkan kepada pihak lain dengan cara tunai atau endosemen? Jawab : Bilyet Giro tidak dapat dialihkan kepada pihak lain dengan tunai, karena didalam Bilyet Giro dikenal dua macam penanggalan: a. Tanggal penerbitan, yaitu tanggal dimana Bilyet giro itu ditarik/diterbitkan; b. Tanggal efektif, yaitu tanggal dimana amanat si penarik dilaksanakan bank dengan pemindahbukuan. Bilyet giro baru dapat dimintakan pembayarannya jika sudah sampai saat tanggal efektifnya.

You might also like