Professional Documents
Culture Documents
Tantangan
Merubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif menjadi preventif, (dari penanggulangan ke pengurangan risiko). Menyelaraskan dengan desentralisasi, diperlukan satu koordinasi, komando dan pengendalian dalam penanggulangan bencana. Kepercayaan, kepedulian dan keikutsertaan masyrakat dalam penanggulangan bencana.
Isu penting
Pergeseran paradigma dan pendekatan penanggulangan bencana dari: Tanggap darurat ke Pengurangan Risiko Sektoral menjadi Terpadu Sentralistis ke Desentralisasi Tugas Pemerintah ke Berbasis Komunitas Konvensional ke Holistik
Arah PB
Menghindari ancaman dan mengurangi risiko bencana. Menyelamatkan jiwa manusia, harta benda dan hasil-hasil pembangunan. Memulihkan dan membangun kembali kondisi tata kehidupan serta penghidupan masyarakat.
KEBIJAKAN
Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan seluruh potensi pemerintah, swasta/dunia usaha dan masyarakat, termasuk media pada tahap pra, saat dan paska bencana. Mengutamakan pengurangan risiko bencana dengan tetap melakukan penanganan darurat yang cepat dan tepat. Mendukung dan mengembangkan voluntarisme yang memiliki kapasitas dalam menghadapi bencana.
STRATEGI
Dalam kondisi normal (tidak terjadi bencana), Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun Rencana Penanggulangan Bencana, termasuk menyiapkan Peta Rawan Bencana.
Penanggulangan bencana dimulai dari garda terdepan yaitu pemerintah dan masyarakat kabupaten/kota, sedangkan wilayah dampak bencana yang mencakup dua wilayah pemerintahan, maka penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi.
STRATEGI .......
Penanggulangan bencana harus dilakukan sedini mungkin sebagai upaya mencegah dan mengurangi jumlah korban dan kerusakan akibat bencana. Penanggulangan bencana dilengkapi dengan Pedoman atau Prosedur Tetap (SOP) serta Pelatihan dan Gladi dalam rangka kesiapsiagaan.
Strategi .......
Memanfaatkan seluruh potensi dan sumberdaya untuk penanganan darurat di bawah koordinasi dan komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kesiapsiagaan diarahkan pada tingkatan individu, keluarga, lingkungan (RT/RW) dan unsur pemerintah (Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pemerintah).
Pusat :
Penetapan kebijakan penanggulangan bencana selaras dengan kebijakan pembangunan nasional; Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan unsurunsur kebijakan penanggulangan bencana; Penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan daerah; Penentuan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan negara lain, badan-badan, atau pihak-pihak internasional lain; Perumusan kebijakan tentang penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman atau bahaya bencana; Perumusan kebijakan mencegah penguasaan dan pengurasan sumber daya alam yang melebihi kemampuan alam untuk melakukan pemulihan; dan Pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala nasional.
Daerah :
Penetapan kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunan daerah; Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan unsur-unsur kebijakan penanggulangan bencana; Pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan provinsi dan/atau kabupaten/kota lain; Pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman atau bahaya bencana pada wilayahnya; Perumusan kebijakan pencegahan penguasaan dan pengurasan sumber daya alam yang melebihi kemampuan alam pada wilayahnya; dan Pengendalian, pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala provinsi, kabupaten/kota.
Situasi Tidak Ada Bencana Prabencana Situasi Terdapat Potensi Bencana PENYELENGGA RAAN PENANGGULA NGAN BENCANA
Mitigasi Peringatan Dini Kesiapsiagaan Kajian Cepat Status Keadaan Darurat Penyelamatan & Evakuasi Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perlindungan Pemulihan
Rehabilitasi Pascabencana Rekonstruksi Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi Kesehatan Kamtib Lingkungan
UU 24/2007
PEMERINTAH DAERAH
( Gubernur & Bupati/Walikota )
BPBD PROV/KAB/KOTA SEBAGAI PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
KOORDINATOR KOMANDO
PELAKSANA
Penyelenggaraan
Koordinasi
Pemulihan
-Rehabilitasi -Rekonstruksi
Komando
DIS-PU
LSM
SETDA
DINSOS
Bagaimana membuat rencana-rencana instansi dan sektoral yang / tumpang tindih menjadi rencana yang terintegrasi?
DINSOS
DINKES PMI
KODIM / POLRES
SAR
SETDA LSM
DIS-PU
TUGAS BPBD :
a. menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara; b. menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana; c. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana; d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana; e. melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana f. melaporkan penyelenggaraan
Penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi: a. perencanaan penanggulangan bencana; b. pengurangan risiko bencana; c. pencegahan; d. pemaduan dalam perencanaan pembangunan; e. persyaratan analisis risiko bencana; f. pelaksanaan dan penegakan rencana tata uang; g. pendidikan dan pelatihan; dan
TAHAPAN PEMBENTUKAN
1 2 3 4
Penugasan TRC
Pembentukan KTD
SUMBER INFORMASI
Pelaporan, media massa, instansi/lembaga terkait, masyarakat, internet, & informasi lain yang dapat dipercaya
Merupakan bahan pertimbangan bagi : Ka. BPBD Kab/Kota Ka. BPBD Provinsi Ka. BNPB
MENETAPKAN
Bupati/Walikota
Gubernur Presiden RI
STATUS/TINGKAT BENCANA
Skala Kabupaten/Kota Skala Provinsi Skala Nasional
Komandan
Wakil Komandan
Sekretariat
Humas
POLA PENYELENGGARAAN
Didukung dengan FASILITAS KOMANDO Posko (TD & Lapangan),personil, gudang, sapras transportasi, peralatan, Alkom, serta informasi bencana dan dampaknya
Permintaan Sumberdaya
Komandan mengajukan permintaan sumberdaya kepada Kepala BPBD/BNPB. Kepala BPBD/BNPB meminta dukungan sumberdaya kepada Instansi/Lembaga. Instansi/Lembaga wajib segera memobilisasi sumberdaya ke lokasi bencana
Rencana Operasi
Perencanaan dengan rencana tindakan menjadi acuan bagi setiap unsur pelaksana komando
Pengerahan Sumberdaya
Pengiriman didampingi personil Instansi/Lembaga dan penyerahannya dilengkapi dg administrasi sesuai dg ketentuan berlaku. BNPB/BPBD mendukung mobilisasi sumber daya.
Pengakhiran
Kepala BNPB/BPBD membuat rencana pengakhiran dengan SPRINT Pengkahiran. Komando Tanggap Darurat Bencana dibubarkan sesuai waktu dengan SK Pembubaran
Dapat dilaksanakan di Kab/Kota, Prov, Nasional sesuai dg jenis, lokasi dan tingkatan bencana
PASCA BENCANA
1. DATA 2. PERENCANAAN REHABILITASI 3. PERENCANAAN REKONSTRUKSI
TERIMA KASIH