You are on page 1of 3

KLB Diare Kejadian peningkatan kesakitan dan atau kematian diare. Kejadian ini diketahui dari hasil laporan.

2 Kriteria Kerja KLB Diare 1. Angka kesakitan dan atau kematian penderita diare disuatu kecamatan menunjukkan kenaikan yang menyolok selama 3 kali waktu observasi berturut-turut (periode observasi itu adalah harian/mingguan).2 2. Jumlah penderita dan atau kematian oleh karena diare di suatu kecamatan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dalam suatu periode (harian, mingguan, bulanan) dibandingkan dengan angka rata-rata tersebut diperoleh dari perhitungan incidence rate atau death rate diare dalam setahun yang lalu.2 3. Kenaikan menyolok Case Fatality Rate disuatu kecamatan dalam satu bulan dibandingkan dengan CFR penyakit tersebut bulan yang lalu.2 4. Kenaikan jumlah penderita dan atau kematian oleh karena diare dalam periode waktu (minggu, bulan) dibandingkan dengan periode yang sama tahun yang lalu.2 Prosedur Penanggulangan KLB/Wabah. 1. Masa pra KLB Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya : 1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan logistik. 2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas. 3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat 4. Memperbaiki kerja laboratorium 5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain.1 Tim Gerak Cepat (TGC) : Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis. Tugas /kegiatan :

Pengamatan : Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat. Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai sumber penularan. Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan. Penyuluhahan baik perorang maupun keluarga Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap.1 2. Pembentukan Pusat Rehidrasi Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan. Tugas pusat rehidrasi : Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung. Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa. Memberikan data penderita ke Petugas TGC Mengatur logistik Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi. Penyuluhan bagi penderita dan keluarga Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi). Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tidak diinfus, rawat jalan, obat yang digunakan.1

Sistem Pencatatan dan Pelaporan a. Laporan Rutin Sistem SP2TP LB1S (SP2TP khusus untuk daerah sentinel yang memuat lebih rinci tentang pengobatan diare) W2 (Untuk laporan mingguan wabah, ada atau tidak KLB tetap harus dibuat rutin).2

b. Laporan KLB W1 = Laporan KLB/ wabah yang dikirimkan secara cepat (24 jam) setelah diketahui baik melalui telepon, telegram, kurir.

Laporan khusus KLB yang meliputi : 1. Kronologi terjadinya KLB 2. Cara penyebarannya. 3. Faktor yang mempengaruhi penyebaran. 4. Situasi penderita secara epidemiologis 5. Hasil penelitian yang telah dilakukan.2

You might also like