Professional Documents
Culture Documents
Tonsilitis Difteri
Etiologi dan Imunitas :
Etiologi : corynebacterium diphteriae(gram positif) Insiden : sudah menurun o.k imunisasi Biasa ditemukan pada anak-anak usia <10 thn dan frekuensi tertinggi pada umur 2-5 tahun.
Gejala/Tanda
Gambaran klinik dibagi dalam 3 golongan:
Gejala umum= gejala infeksi lain :
Suhu tubuh subfebris Nyeri kepala Anorexia Badan lemah Nadi lambat odinofagia
Gejala lokal
Tonsil membengkak ditutupi bercak putih kotor yang makin lama makin meluas - pseudomembran:
Meluas ke palatum molle, uvula, nasofaring, laring, trakea, bronkhus, sal. Nafas Melekat erat pada dasarnya mudah berdarah
Gangguan ginjal
Diagnosa
Ditegakan berdasarkan - gambaran klinik pemeriksaan swab (dari pseudomembran) (pasti)
Terapi
Anti difteri serum diberikan tanpa menunggu hasil swab(kultur) dosis 20.000-100.000 IU, tergantung umur, berat dan lama penyakit Antibiotika : penicilin atau eritromicin 25-50 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis selama 14 hari Kortikosteroid 1,2 mg/kgBB/hari Antipiretik Isolasi pasien(menular) Bedrest 2-3 minggu
Komplikasi
Penyakit ini berjalan cepat laring sumbatan jalan nafas dilakukan trakeostomi Miokarditis Kelumpuhan otot palatum/otot pernafasan albuminaria
Tonsilektomi
Cara melakukan : diseksi, sluder guillotine Dengan : lokal anestesi, general anestesi Berdasarkan waktu :
Atiede : 1-4 minggu Achaud : segera Afroid : 4-6 minggu(sudah tenang)
Indikasi tonsilektomi
Sumbatan:
Hiperplasia tonsil dengan sumbatan jalan nafas Sleep apnea Gangguan menelan Gangguan bicara Cor pulmonal Infeksi telinga tengah berulang Rinitis dan sinusitis kronis Post peritonsilar abses Abses kelenjar limfe berkurang Tonsilitis sebagai fokal infeksi ke organ penting lain
Infeksi :
Daftar Pustaka
1. Adams, GL. Penyakit-penyakit Nasfaring dan Orofaring. Dalam: BOIES Buku
Ajar
Jakarta. 1997
TERIMA KASIH