You are on page 1of 4

Pemeriksaan Tanda Tanda Vital

PENGERTIAN : Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan tanda-tanda vital adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit JENIS PEMERIKSAAN TTV : Pemeriksaan Suhu Tubuh Pemeriksaan nadi Pemeriksaan Tekanan darah Pemeriksaan pernapasan Pemeriksaan bio metrika dasar Pemeriksaan neorologi I. PEMERIKSAAN SUHU TUBUH : LANDASAN TEORI Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Keseimbangan suhu harus diatur dalam pembuangan dan penyimpanannya di dalam tubuh yang diatur oleh hipotalamus. PENGERTIAN Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan.
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dibeberapa tempat yaitu : di mulut (oral), anus (rectal), ketiak (axilla) telinga ( auricular ) Alat pengukur suhu tubuh : Secara umum pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer kaca (glass thermometers) dan termometer digital, Skala yang sering digunakan adalah termometer skala Celcius ( Centigrade) yang mempunyai skala dengan titik beku air 0 derajat Celcius dan titik didih 100 derajat Celcius. Prosaedur pemeriksaan : Pengukuran suhu oral dianggap paling mudah dan aman, namun kurang akurat Penggunaan sering dilakukan pada : Anak Pasien dengan radang mulut Pasien yang bernapas dengan mulut atau menggunakan alat bantu napas

II. PEMERIKSAAN NADI LANDASAN TEORI : Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri PENGERTIAN : Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan jantung. Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Lokasi pemeriksaan nadi : 1. Arteri radialis Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin 2. Arteri Brankialis Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku (fossa antekubital). Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada infant 3. Arteri Karotid Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi, kasus cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke otak 4. arteri poplitea terletak pada belakang lutut 5. arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki Alat yg dGunakan untk mmeriksa nadi : Stethoscope (auskultasi) Jeri-jari tangan (palpasi) Prosedur perhitungan : hitung nadi selama 1 menit bila perhitungan selama 15 detik maka dikalikan 4 (empat) bila pertingan selama 30 menit maka dikalikan 2 (dua) perhitungan perkalian hanya dilakukan pada frekuensi nadi yang teratur III. PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH LANDASAN TEORI : Pemeriksaan tekanan darah diperoleh dari pengkuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan jantung menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang disebut tekanan systole dan gelombang pada titik terendah yang disebut tekanan diastole. Satuan Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mm hg).

PENGERTIAN : tekanan darah adala kecepatan aliran darah persatuan dinding pada pembuluh darah yang diberikan oleh darah yang mengalir Lokasi pemeriksaan nadi : 1. Arteri radialis Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin 2. Arteri Brankialis Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku (fossa antekubital). Digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus cardiac arrest pada infant 3. Arteri Karotid Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri karotid berjalan diantara trakea dan otot sternokleidomastoideus. Sering digunakan untuk bayi, kasus cardiac arrest dan untuk memantau sirkulasi darah ke otak 4. arteri poplitea terletak pada belakang lutut 5. arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki Lokasi pemeriksaan : Lengan,sebaiknya lengan kiri karena dekat dengan jantung dan hindari penempatan manset pd lengan yg terpasang infus, terpasang shun arterivena, lenan yg mengalami fistula, trauma dan tertutup gip/balutan Pergelangan kaki bagian atas Alat yang digunakan : 1. Stethoscope,Bagian-bagiannya terdiri dari gagang selang penghubung bel n diafragma 2. Sphygmanometer ( digital n air raksa )bagiannya tediri dari manometer air raksa n klep pembuka pnutup manset pengisi udara selang dari karet pompa udara dari karet n secrup pmbuka pnutup IV. PEMERIKSAAN PERNAPASAN LANDASAN TEORI : Seseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal. Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik napas/ inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi. Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.

PENGERTIAN : 1 Pernapasan adl suatu pross kluar dan masukx udara dalam paru2 yang disertai dg suatu keadaan pertukaran gas O2 dengan CO2 2. Pernapasan luar adl proses penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan 3. Pernapasan dlm adl proses prtukaran gas antara sel jaringn dg cairan sekitarx Teknik pemeriksaan pernapasan : Lihat Dengar Rsakan Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasanx sedang dihitung Metode perhitungan : Satu pernapasan adl satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali gerakan nak turun) Pernapasan dihitung selama 30 detik lalu dikalikan 2 untuk mendapatkan frekuensi pernapasantiap menit, pada keadaan normal mungkin pernapasan hanya dihitung selama 15 detik lalu hasilx dikalikan 4 Frekuensi napas normal : Usia baru lahir sekitar 35 50 x/menit Anak2 15 30x/menit usia 2-12 tahun 18 26 x/menit dewasa 16 20 x/menit. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut Apnea : Bila tidak bernapas .

You might also like