Professional Documents
Culture Documents
I.1. Latar Belakang Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur, jenis kelamin pasien, organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. Pelayanan dokter keluarga bertujuan untuk melaksanakan kegiatan perawatan penderita, melakukan pendidikan dan nasehat mengenai kesehatan bagi penderita, keluarga, dan masyarakat sekitarnya, sehingga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi. (American Academy of Family Physician, 2011) Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TB. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis ini masih cukup tinggi. Menurut data WHO (World Health Organization), diperkirakan 1,4 juta orang meninggal karena TB, sementara itu terdapat 8,8 juta kasus baru TB di dunia (WHO, 2011). Sepertiga dari populasi dunia sudah tertular TB dimana sebagian besar penderita TB adalah usia produktif (15-55 tahun).Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia terjadi pada negara-negara berkembang. (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2007 ) Angka
per 100.000 penduduk. Jumlah penderita Tuberculosis Paru Klinis pada tahun 2010 di Kota
Tangerang yaitu sebanyak 1.071 kasus dengan jumlah TB Paru BTA(+) sebanyak 983 kasus. Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) pada tahun 2010 adalah sebesar 68,20% (Dinas Kesehatan
Tangerang, 2010).
Jumlah kasus TB paru di Puskesmas Cikupa tahun 2011 sebanyak 141 kasus
dengan jumlah kasus BTA (+) sebanyak 77 kasus. (Puskesmas Kecamatan Cikupa, 2011)
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Waktu pengobatan TB yang relatif lama (6 8 bulan) menjadi penyebab penderita TB sulit sembuh karena pasien TB berhenti berobat (drop) setelah merasa sehat meski proses pengobatan belum selesai. Selain itu, masalah TB diperberat dengan munculnya permasalahan TB-MDR (Multi Drugs Resistant = kebal terhadap bermacam obat) dan adanya penderita TB laten, dimana penderita tidak sakit namun akibat daya tahan tubuh menurun, penyakit TB akan muncul. Penyakit TB juga berkaitan dengan economic lost yaitu kehilangan pendapatan rumah tangga. Selain itu, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010) Program TB memerlukan program kunjungan kasus karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesembuhan penyakit ini, diantaranya faktor gizi, perilaku hidup bersih dan sehat, dan keadaan lingkungan tempat tinggal penderita. Adapun alasan dipilihnya pasien ini karena pasien kambuh setelah pengobatan lengkap beserta terdapat anggota keluarga yaitu ibu pasien yang juga menderita TB paru dan sekarang sedang kambuh juga. Bila pasien ini tidak dikunjungi maka akan dapat menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
I.2 .
Perumusan masalah
I.2.1. Pernyataan masalah Tn. J dengan TB paru kambuh setelah menjalani pengobatan lengkap 2 tahun yang lalu. I.2.2. Pertanyaan masalah 1. Apa yang menyebabkan Tn. J dapat menderita TB paru kambuh? 2. Bagaimana sikap dan perilaku Tn.J beserta keluarga terhadap penyakit TB paru kambuh yang dideritanya? 3. Apakah kondisi lingkungan dan rumah Tn.J mempengaruhi perjalanan penyakit TB paru kambuh? 4. Bagaimana cara atau alternatif jalan keluar untuk mengurangi gejala dan menyembuhkan penyakit TB paru kambuh?
I.2. Tujuan I.2.1. Tujuan Umum : Sembuhnya penyakit TB paru kambuh yang diderita Tn. J setelah menjalani pengobatan lengkap 2 tahun yang lalu sehingga dapat memutus rantai penularan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. I.2.2. Tujuan Khusus : 1. 2. Diketahuinya penyebab Tn.J dapat terkena penyakit TB paru kambuh Diketahuinya sikap dan perilaku tn.J beserta keluarganya terhadap penyakit TB paru yang diderita
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
3.
Diketahuinya kondisi lingkungan dan rumah Tn. J dalam mempengaruhi perjalanan penyakit TB paru
4.
Diketahuinya cara atau alternatif jalan keluar untuk mendapat perbaikan dari penyakit TB paru kambuh
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
II.1. Anamnesa II.1.1 Identitas Pasien Nama Pasien Umur Pasien Pekerjaan Alamat Agama Suku bangsa Pendidikan : Tn. J : 43 tahun : Pedagang : Desa Bojong, RT 09/RW03 : Islam : Jawa : SD
II.1.2 Status Kesehatan Autoanamnesa : Dilakukan pada tanggal 18 September 2012 pukul 08.30 WIB di rumah Tn.J. Alloanamnesa : Dilakukan terhadap istri pasien pada tanggal 18 September 2012 pukul 8.30 WIB di rumah Tn.J Keluhan Utama : Batuk berdahak
Riwayat Perjalanan Penyakit : Tn.J batuk terus-menerus sudah sejak 4 bulan yang lalu, batuk disertai dahak berwarna hijau dan terkadang disertai darah yang berwarna merah terang. Jika batuk,
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
dada pasien terasa nyeri seperti tertusuk-tusuk dan kadangkadang terasa sesak saat bernapas. Batuk tidak membaik meskipun pasien telah minum obat batuk. Tn.J sering merasa lemas, keluar keringat pada malam hari, dan terjadi penurunan berat badan kurang lebih 7 kg dalam 4 bulan terakhir ini, dari 75 kg menjadi 68 kg. Tn.J juga sering mual sehingga tidak nafsu makan. Tn.J datang berobat ke Puskesmas Cikupa sekitar 3 minggu yang lalu dan oleh dokter dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dahak. Berdasarkan dari hasil
pemeriksaan dahak tersebut, Tn.J dinyatakan menderita TB paru. Saat ini Tn.J sedang menjalani pengobatan selama 3 minggu, dan keluhan seperti nyeri dada dan sesak dirasakan sudah agak berkurang, namun batuk masih mengganggu. Tn.J pernah menderita TB paru 2 tahun yang lalu. Saat itu Tn.J telah menjalani pengobatan lengkap selama 6 bulan dan telah dinyatakan sembuh. Tn.J memiliki riwayat merokok sejak berumur 17 tahun, namun semenjak sakit Tn.J sudah berhenti merokok. Ibu Tn.J juga menderita penyakit TB paru sejak 2 tahun yang lalu. Saat ini ibu Tn.J kembali mendapatkan pengobatan TB paru yang masih berjalan selama 1 bulan dikarenakan BTA (+) kembali sewaktu pemeriksaan. Tn.J dan keluarganya memiliki kebiasaan tidak pernah menutup mulutnya sewaktu batuk dan membuang dahak pada tempatnya. Menurut Tn.J, tetangga sebelah rumah ada yang batuk-batuk lama. Ibu Tn.J cukup dekat dengan tetangga tersebut. Hampir setiap hari ibu Tn.J berkunjung ke rumah tetangganya tersebut untuk berbincang-bincang Riwayat Penyakit Dahulu : Darah Tinggi Sakit Maag Kencing Manis : Disangkal : Disangkal : Disangkal
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Riwayat Penyakit Keluarga : TB paru : (+) Ayah. Ayah Tn.J meninggal pada tahun 1992. (+) Ibu pada tahun 2010
II.2 Pemeriksaan Fisik Pasien (tanggal 18 September 2012) Keadaan Umum : Compos mentis, tidak anemis, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak dyspneu. Status Gizi : Berat Badan : 68 Kg
Tinggi Badan : 170 cm = 1,7 m IMT : BB = 68= 23.53 TB2 1,72 Berdasarkan IMT, Tn.J termasuk ke dalam kategori : Normal IMT diklasifikasikan menurut WHO, 1995. IMT IMT 18,49 IMT 18,5 24,99 IMT 25 29,99 IMT 30 Status Generalis : Tekanan Darah Nadi : 120 / 80 mmHg. : 78 x/menit.
7
Klasifikasi Kekurangan berat badan Normal Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
: 20 x/menit. : 36,70C
Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam beruban terdistribusi merata dan tidak mudah dicabut.
Mata :
Bentuk normal, Palpebra superior et inferior tidak edem, tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya +/+.
Telinga :
Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak ada serumen, kelenjar getah bening pre-retro-infra aurikuler tidak teraba membesar
Hidung :
Bentuk normal, tidak ada septum deviasi, tidak ada pernafasan dari cuping hidung.
Mulut :
Tidak ada perioral sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
Leher :
Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, KGB supra-infra clavikula dan servical tidak teraba membesar.
Thorax : Paru-Paru : Inspeksi Palpasi Perkusi : Simetris dalam diam dan pergerakan nafas. : Stem fremitus kanan, kiri, depan, belakang sama kuat. : Sonor, batas paru-hepar di ICS VI MCL dekstra peranjakan 2 jari. Auskultasi Jantung :
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 8
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
: Pulsasi ictus cordis tidak tampak. : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra. : Redup. Batas jantung atas : di ICS III parasternal line sinistra. Batas jantung kanan : di mediastinum. Batas jantung kiri : di ICS V MCL sinistra.
: Tampak datar. : Bising usus (+), normal : Tympani. : Supel, turgor kulit baik, hepar-lien tidak teraba
Ekstremitas : Superior et inferior kanan dan kiri tidak tampak deformitas, tidak edem, akral hangat. Status Neurologis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kesadaran Rangsang meningeal Peningkatan TIK N.Cranialis Pupil Sensorik Motorik : compos mentis :(-) :(-) : baik : bulat, isokor diameter 3 mm, reflek cahaya + / + : baik : baik
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
9. 10. 11.
II.3. Pemeriksaan Tambahan : Laboratorium tanggal 28 Agustus 2012: Periksa dahak: ditemukan BTA: dahak sewaktu (ds 1) : ++ dahak pagi : ++
II.4. Diagnosa Diagnosa Utama II.5. Terapi II.5.1 Farmakologi 1. Fase awal (intensif) tiap hari selama 2 bulan : a. Rifampisin (R) 600 mg. b. Isoniazid (H) 300 mg. c. Pirazinamid (Z) 1600 mg. d. Ethambutol 1100 mg. e. Streptomisin injeksi 1000mg 2. Sisipan tiap hari selama sebulan : a. Rifampisin (R) 600 mg. b. Isoniazid (H) 300 mg. c. Pirazinamid (Z) 1600 mg.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 10
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
3. Fase lanjut (intermiten) seminggu 3 kali selama 5 bulan : a. Rifampisin (R) 600 mg. b. Isoniazid (H) 600 mg. c. Ethambutol 1600mg Pengawas Menelan Obat (PMO) : Istri Tn.J
II.5.2 Non Farmakologi 1. Makan makanan bergizi 2. Olahraga teratur minimal 3x seminggu selama 15 menit
11
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
III.1 Struktur Keluarga Tn.J merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah Tn.J sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Tn.J tinggal bersama dengan ibu dan istrinya. Kedua anak Tn.J sudah tidak tinggal satu rumah dengan pasien. Tabel III.1. 1 Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Satu Rumah dengan Pasien menurut Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan Pokok, Pendidikan Terakhir, dan Hubungan Keluarga.
Pekerjaan Pokok
Pendidikan Terakhir
1. 1. 2.
P L P
62 43 38
Tidak sekolah
Pedagang
Ibu rumah tangga
SD SD
12
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
III.2. Genogram
b: 1948 b:1950 m: 1970 b: 1953 b:1950 m: 1967 D:1992
m: 19/05/1991
m: 1996
m: 1998
b: 1969
b: 05/07/1994
b:2000
b: 05/12/1992
Keterangan : = Laki-laki = Perempuan = Pasien laki-laki = Ibu pasien (Sedang pengobatan TB) = Laki-laki meninggal = Tinggal dalam satu rumah = Menikah b m D = Tanggal lahir = Tanggal menikah = Tanggal meninggal
13
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
III.3 Riwayat Imunisasi Tabel III.3 Riwayat Imunisasi Anggota Keluarga yang Tinggal Satu Rumah
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis
Cacar
-
1. Status Pendidikan Pasien dan Keluarga yang Tinggal Satu Rumah Daftar Keluarga 1. Ny. M 2. Tn. J 3. Ny. S Jenis Kelamin P L P Umur Pekerjaan Pokok (th) 62 43 38 Ibu rumah tangga Wiraswasta Ibu rumah tangga Tingkat Pendidikan Tidak sekolah SD SD Ibu pasien Pasien Istri pasien Keterangan
2. Riwayat Pernikahan dan Perceraian. Anggota Keluarga Pernikahan Sekarang Pernikahan yang I Umur Umur waktu Menikah KK J Istri KK S 1 17 18 1 22 23 waktu Anak ke1 lahir Berapa kali Cerai Cerai Hidup Mati Rujuk
3. Riwayat Anggota Keluarga yang Meninggal Dunia. Nama Anggota Keluarga Sebab-sebab Meninggal Dunia 1. Tn. M Menderita TB Tanggal Meninggal Dunia 1992 Umur Waktu Meninggal Dunia 44 thn Ayah penderita
14
Keterangan
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
paru III.5. Status Ekonomi Penghasilan keluarga berasal dari Tn.J yang bekerja sebagai pedagang kaki lima. Pendapatan per bulan tidak menentu, karena tergantung dari hasil dagangannya. Rata-rata penghasilan per bulan sekitar Rp 375.000,1. Penghasilan Keluarga Perincian Penghasilan Hasil dagangan perbulan Total Kepala Keluarga Rp. 375.000,Rp. 375.000,-
2. -
Kebutuhan Keluarga Sebulan : Untuk makanan dan pakaian Untuk perumahan dan penerangan Untuk lain-lain : Rp. 250.000,: Rp. 50.000,: Rp. 50.000,-
: Rp. 350.000,-
3.
Keseimbangan Penghasilan Pengeluaran : Ditinjau dari keseimbangan hasil pendapatan dan pengeluaran per bulan, maka keadaan ekonomi cukup.
III.6. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan Tn.J dan keluarga diperoleh dari biaya sendiri, sehingga setiap berobat pasien mengeluarkan biaya tambahan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
15
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
III.7. Pola Makan Sehari-hari 1. Kebiasaan Makan. Bahan makanan dibeli di pasar, dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak. Makanan dimasak setiap harinya dan dilakukan oleh istrinya. Pola Makanan Sehari-hari Pasien dan Keluarga Makan pagi : Nasi/bubur/singkong, tempe/tahu/telur
Makan siang :Nasi, tempe/tahu/telur/ikan/jeroan/ayam, sayur asem/singkong/bayam Makan malam : Nasi, tempe/tahu/telur/ikan/jeroan/ayam, sayur asem/singkong/ bayam
Konsumsi ayam (jarang biasanya sebulan sekali). Konsumsi daging kurang. 2. Penilaian Penggunaan Makanan Keluarga dan Pasien: Bervariasi dalam kualitas dan kuantitas dan tidak memenuhi gizi seimbang. III.8. Kondisi Rumah 1. Perumahan. a. Status Rumah : Milik sendiri
b. Lokasi Rumah : Terletak jauh dari jalan raya, jalan setapak dapat dilewati oleh mobil (Jarak dari jalan raya ke rumah pasien 1,5 kilometer) dan letak rumah pasien dengan tetangga kanan kiri dibatasi jarak 5 meter. c. Kondisi Bangunan: Luas Bangunan Jumlah Ruangan : 8m x 14m = 112m2 : 7 ruangan terdiri dari 2 kamar tidur, 1
ruang keluarga, 1 gudang, 1 teras, 1 kamar mandi, dan 1 dapur Dinding Rumah
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
16
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Atap Rumah langit Lantai Rumah Jumlah Orang dalam Rumah Jumlah Keluarga dalam Rumah 2. Penerangan di Rumah.
Penerangan di rumah sudah menggunakan listrik, dan pada siang hari sinar matahari yang masuk ke dalam rumah kurang sehingga terkesan gelap. Penerangan listrik biasanya hanya digunakan sore dan malam hari. 3. Alat Kesejahteraan dalam Keluarga. Keluarga memiliki 1 unit televisi 21 inch, 1 unit lemari pendingin. 4. Ventilasi Insidentil: Pintu depan Pintu belakang Jendela depan (2) Jendela ruang keluarga(2) Pintu kamar (2) Jendela kamar (2) Pintu kamar mandi : 180cm x 80cm : 160cm x 70cm : 80cm x 80cm x 2 : 60cm x 60cm x 2 : 160cm x 70cm x 2 : 60cm x 60cm x 3 : 160cm x 70cm = 1,44m2 = 1,12m2 = 1,28m2 = 0.72m2 = 2,24m2 = 1,08m2 = 1,12m2
Permanen: Lubang angin di dalam kamar tidur (3) Lubang angin di ruang keluarga(3) : 60cm x 10cm x 3 = 0,18m2 : 60cm x 10cm x 3 = 0,18m2
17
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Total ventilasi: 9.36 m2 Persentase luas ventilasi dari luas bangunan adalah: Luas ventilasi permanent + insidential x 100% = 9.36 m2 x 100 % Luas bangunan 112 m2 = 8.36 % Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah dan kamar pasien memiliki ventilasi yang buruk. Karena ventilasi rumah yang ideal > 10% 5. Pembuangan Tinja. Keluarga tidak mempunyai tempat pembuangan tinja sendiri, sehingga harus pergi ke kebun di belakang rumah untuk membuang tinja. Jarak antara sumber air dan tempat pembuangan tinja 25 meter. 6. Sumur. Keluarga tidak memiliki sumur. 7. Tempat Mandi. Menggunakan kamar mandi dalam rumah dan digunakan bersama-sama dengan seluruh penghuni rumah. Kamar mandi tidak terdapat jamban, terdapat 1 bak penampungan air. 8. Air Bersih 1. Penggunaan Air. Untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, memasak, dan mencuci, air diperoleh dari pompa air (SANYO) milik warga yang dialirkan melalui pipa paralon ke masing-masing rumah warga. 2. Kebiasaan Minum. Keperluan minum sehari-hari didapat dari bak penampungan air. Kualitas air baik dan air yang diminum dimasak terlebih dahulu.
18
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
3. untuk
diminum adalah cukup baik yaitu memenuhi syarat air bersih. 9. Pembuangan Kotoran Pembuangan air kotor seadanya di halaman rumah tanpa tempat pembuangan khusus seperti saluran parit. Sampah dibuang kolektif dengan tetangga di depan rumah dan dibakar setiap sore. 10. Halaman Rumah Terdapat halaman rumah seluas 752 m ((48m x 18m)-112m2). Halaman rumah terdapat beberapa pohon. Di bagian belakang rumah terdapat susunan kayu untuk menjemur pakaian.
19
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Kantor Camat
20
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
8m
3m
Dapur
3m
2,5m
Gudang
3,5m
9,5m 14 m
Kamar II
Ruang Keluarga
3,5m
Kamar I
1,5m
1,5m
Teras
3,5m 4,5m
4,5 m
S : Jendela T U B
21
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
IV.1. Resume Telah diperiksa seorang pria bernama Tn.J berumur 43 tahun dengan keluhan batuk sejak 4 bulan yang lalu, batuk berdahak berwarna hijau, kadang disertai darah. Tn.J merasa badan terasa lemas dan keluar keringat pada malam hari. Berat badan menurun 7 kg dalam 4 bulan terakhir. Terdapat mual, tidak nafsu makan dan jika batuk dada terasa nyeri dan sesak. Tn.J berobat ke Puskesmas Cikupa 3 minggu yang lalu, cek dahak (+) dan dinyatakan menderita TB paru. Saat ini Tn.J sedang menjalani pengobatan selama 3 minggu. Nyeri dada dan sesak sudah agak berkurang namun batuk masih ada. Riwayat merokok sejak umur 17 tahun, namun sekarang sudah berhenti. Tn.J pernah menderita TB paru 2 tahun yang lalu dan saat itu telah menjalani pengobatan lengkap selama 6 bulan serta dinyatakan sembuh. Ibu Tn.J juga menderita penyakit TB paru sejak 2 tahun yang lalu. Saat ini ibu Tn.J kembali mendapatkan pengobatan TB paru yang masih berjalan selama 1 bulan dikarenakan BTA (+) kembali sewaktu pemeriksaan. Tn.J dan keluarganya memiliki kebiasaan tidak pernah menutup mulutnya sewaktu batuk dan membuang dahak pada tempatnya. Tetangga sebelah rumah Tn.J ada yang batuk-batuk lama. Ibu Tn.J cukup dekat dengan tetangga tersebut. Hampir setiap hari ibu Tn.J berkunjung ke rumah tetangganya tersebut untuk berbincang-bincang. Tn.J adalah penderita TB paru yang kambuh, hal ini mungkin disebabkan karena masih adanya kontak antara Tn.J dengan ibunya yang juga merupakan penderita TB paru yang sedang mendapatkan pengobatan.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
22
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Dari Pemeriksaan Fisik Didapatkan : Keadaan Umum : Compos mentis, tidak anemis, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak dyspnea. Status Gizi : Berat Badan : 68 Kg
Berdasarkan IMT, pasien termasuk ke dalam kategori gizi :Normal Status Generalis : Tekanan Darah Nadi Nafas Suhu Status Internis Paru-Paru : Inspeksi Palpasi Perkusi : Simetris dalam diam dan pergerakan nafas. : Stem fremitus kanan, kiri, depan, belakang sama kuat. : Sonor, batas paru-hepar di ICS VI MCL Dekstra peranjakan 2 jari. Auskultasi : Vesiculer, ronkhi kering +/+, wheezing -/-. Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium tanggal 28 Agustus 2012 : Periksa dahak: ditemukan BTA: : 120 / 80 mmHg. : 78 x/menit. : 20 x/menit. : 36,70C.
23
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Diagnosa
1. Fase awal (intensif) tiap hari selama 2 bulan : a. Rifampisin (R) 600 mg. b. Isoniazid (H) 300 mg. c. Pirazinamid (Z) 1600 mg. d. Ethambutol 1100 mg. e. Streptomisin injeksi 1000mg 2. Sisipan tiap hari selama sebulan : a. Rifampisin (R) 600 mg. b. Isoniazid (H) 300 mg. c. Pirazinamid (Z) 1600 mg. d. Ethambutol 1100 mg. 3. Fase lanjut (intermiten) seminggu 3 kali selama 5 bulan : a. Rifampisin (R) 600 mg. b. Isoniazid (H) 600 mg. c. Ethambutol 1600mg
24
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Non Farmakologis: 1. Makan makanan bergizi 2. Olahraga teratur minimal 3x seminggu selama 15 menit
IV.2. Permasalahan IV. 2.1. Klinis IV.2.1.1. Non farmakologis 1. Anggota keluarga pasien, yaitu ibu Tn.J juga menderita TB paru kambuh meskipun saat ini sedang menjalani pengobatan tetapi dapat menjadi sumber penularan bagi orang lain. 2. Tetangga sebelah rumah pasien ada yang batuk-batuk lama
IV.2.2. Non klinis IV.2.2.1. Masalah Pasien 1. Rendahnya pengetahuan Tn.J tentang penyakit TB paru dalam mencegah terjadinya kekambuhan seperti membuang dahak tidak pada tempatnya. IV.2.2.2. Masalah Keluarga 1. Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai penyakit, pengobatan dan penularan TB paru sehingga dapat menyebabkan kambuhnya TB paru. 2. Tingginya kemungkinan penularan pada anggota keluarga lain yaitu istri Tn.J dikarenakan adanya 2 anggota keluarga yang menderita TB paru kambuh tinggal dalam satu rumah
25
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
3. Pengetahuan dan kesadaran akan pola makan sehat masih kurang, sehari-hari hanya mengkonsumsi nasi, tempe/tahu dan sayur, kurang mengkonsumsi daging dan susu. Hal ini dikarenakan rendahnya pendidikan keluarga Tn.J. IV.2.2.3. Masalah Lingkungan 1. Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat. 2. Kondisi rumah dengan ventilasi yang kurang dan sirkulasi udara yang kurang lancar sehingga menyebabkan suasana rumah yang lembab dan pengap. 3. Keadaan rumah dengan pencahayaan yang kurang pada siang hari sehingga dalam rumah terkesan agak gelap dan kurang mendapatkan cahaya matahari.
26
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
Pengobatan 6 bulan
Lingkungan buruk
Kontak dengan penderita TB lain (Ibu pasien) (tetangga pasien) Tingginya kemungkinan anggota keluarga lain tertular penyakit TB paru
Kekambuhan TB paru
27
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
V.1. Klinis V.1.1. Non farmakologis 1. Ibu Tn.J dianjurkan untuk tidak meludah sembarangan, bila batuk sebaiknya menutup mulut atau menggunakan masker penutup mulut, agar dapat menghindari penularan penyakitnya ke orang lain. 2. Memotivasi kepada tetangga Tn.j yang batuk lama untuk datang berobat ke dokter ataupun puskesmas.
V.2. Non Klinis V.2.1. Masalah Pasien 1. Memberi informasi pada Tn.j tentang bahaya, cara penularan dan pencegahan penyakit. V.2.2. Masalah Keluarga 1. Memberi informasi kepada keluarga tentang bahaya, cara penularan dan pencegahan penyakit TB. 2. Menganjurkan kepada keluarga terutama Tn.J dan ibu Tn.J agar menutup mulut saat batuk dan membuang dahak pada tempatnya 3. Menganjurkan istri Tn.J untuk memeriksakan diri ke balai pengobatan meskipun tidak ada keluhan dikarenakan adanya dua penderita TB yang tinggal dalam satu rumah yang menyebabkan tingginya resiko penularan penyakit TB. 4. Menjelaskan tentang cara menyusun makanan sehari-hari dan menjelaskan tentang bahan-bahan makanan yang bernilai gizi tinggi yang bisa didapatkan dengan harga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
28
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
yang murah (misalnya tahu, tempe, telur, susu kedelai). Selain itu dianjurkan mengkonsumsi serat (sayur dan buah) V.2.3. Masalah Lingkungan 1. Menganjurkan untuk membuka jendela setiap pagi agar sirkulasi udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah, serta menganjurkan penggunaan genteng kaca agar pencahayaan lebih baik. 2. Rumah harus sering dibersihkan terutama kamar tidur, dimana kasur harus dijemur paling sedikit sekali dalam seminggu.
29
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
VI.1.Kesimpulan Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 18 September 2012 diketahui bahwa Tn.J merupakan penderita penyakit TB paru kasus kambuh. Saat ini Tn.J masih kontak dengan ibunya, yang juga penderita TB paru. Faktor pencetus yang dapat memperberat serta mempermudah kambuhnya penyakit TB paru yaitu menurunnya imunitas tubuh karena
kurangnya asupan makanan yang bergizi. Kurangnya pengetahuan Tn.J dan keluarga terhadap pencegahan dan cara penularan penyakit TB seperti membuang dahak tidak pada tempatnya. Keadaan rumah Tn.J terasa lembab dan gelap karena sinar matahari yang masuk hanya sedikit, ventilasi hanya terdapat terutama dibagian depan rumah, sehingga pertukaran udara didalam rumah kurang baik. Keadaan rumah Tn.J saat ini tidak baik karena saat ini terdapat 2 penderita TB paru aktif yang tinggal dalam 1 rumah tersebut sehingga dapat mempermudah penularan penyakit ke anggota keluarga lain. Pemecahan masalah yang dapat dilakukan terhadap penyakit Tn.J : 1. Memberi informasi pada Tn.J dan keluarga tentang bahaya, cara penularan dan pencegahan penyakit. 2. Menjelaskan tentang cara menyusun makanan sehari-hari dan menjelaskan tentang bahan-bahan makanan yang bernilai gizi tinggi yang bisa didapatkan dengan harga yang murah. 3. Menganjurkan istri Tn.J untuk memeriksakan diri ke balai pengobatan meskipun tidak ada keluhan.
30
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
4. Membuka jendela setiap pagi agar udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah, serta menganjurkan penggunaan genteng kaca agar pencahayaan lebih baik. 5. Rumah harus sering dibersihkan terutama kamar tidur, dimana kasur harus dijemur paling sedikit sekali dalam seminggu. VI.2. Saran Tn.J dan ibu Tn.J dianjurkan untuk tidak meludah sembarangan, bila batuk dan bersin sebaiknya menutup mulut dengan sapu tangan/tisu agar dapat menghindari penularan penyakitnya ke orang lain. Menganjurkan istri Tn.J untuk memeriksakan diri ke balai pengobatan meskipun tidak ada keluhan Membuka jendela setiap pagi agar udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah, serta menganjurkan penggunaan genteng kaca agar pencahayaan lebih baik. Rumah harus sering dibersihkan terutama kamar tidur, dimana kasur harus dijemur paling sedikit sekali dalam seminggu.
31
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
DAFTAR PUSTAKA
Davis J. (2011). Mission and strategic plan of AAFP, American Academy of Family Physician, Available at http://www.aafp.org/online/en/home/aboutus/theaafp/strategicplan.html. (Accessed: 2012, September 18. Last update: 2011, January) Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Departemen Kesehatan Republik Indonesia , Jakarta, hal 3-8. Dinas Kesehatan Tangerang. (2010). Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2010, Dinas Kesehatan Tangerang, Kabupaten Tangerang, hal 4-5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). TBC masalah kesehatan dunia , Available at: http://www.bppsdmk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=167:tbc-masalahkesehatan-dunia&catid=38:berita&Itemid=82 . (Accessed: 2012, September 19. Last update: 2010, March) Puskesmas Kecamatan Cikupa. (2011). Profil Puskesmas Kecamatan Cikupa Tahun 2011. Puskesmas Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, hal 7. WHO. (2011). 2011 global tuberculosis control report, Available at: http://www.tbvi.eu/news-agenda/news/newsmessage/who-2011-global-tuberculosis-control-report.html. (Accessed: 2012, September 19. Last update: 2011, January)
32
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
33
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
34
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
35
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
36
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
37
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
38
Laporan Kunjungan Kasus Kedokteran Keluarga Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cikupa di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Provinsi Banten 18 September 2012
39