You are on page 1of 29

KEJAKSAAN NEGERI BANDUNG Jalan Jakarta No.

42-44 Bandung UNTUK KEADILAN

P-42

SURAT TUNTUTAN Nomor Register Perkara: PDM- 105/Pid.B/2013/Pn.BDG

I. PENDAHULUAN Majelis Hakim Yang Mulia, Sdr. Penasihat Hukum yang kami Hormati, dan Hadirin Yang Kami Hargai. Terlebih dahulu kami ucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang memimpin persidangan perkara ini, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyampaikan tuntutan pidana kami selaku Penuntut dalam perkara ini. Perkenankanlah kami mengajak para hadirin untuk memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas besar anugerah-Nya sehingga kita dapat menghadiri jalannya persidangan pada hari ini. Persidangan perkara atas nama Terdakwa MUHAMMAD TOHIR bin ALVIAN yang pada hari ini telah sampai pada tahap besar dalam suatu perwujudan keadilan yang bertujuan menemukan kebenaran materiil yang sebenar-benarnya. Tidak dapat kami pungkiri bahwa untuk mencapai hal tersebut adalah ihwal yang sulit. Pada dasarnya semua perbedaan pendapat dan saling tanggap antara Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa tidak lain hanya bertujuan mencari dan menemukan kebenaran materiil itu sendiri dan sebagai bentuk konsistensi kami terhadap audie et alteram partem dalam persidangan yang kita muliakan ini. Pada ikhtisarnya perlu kita sadari bahwa persidangan yang panjang ini kemudian tidaklah berarti apaapa apabila kemudian hilangnya nilai-nilai pembentukkan kebenaran materiil itu sendiri. Sebelum membacakan Requisitor atau Surat Tuntutan ini, terlebih dahulu kami hendak menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Majelis Hakim yang telah memimpin jalannya persidangan dengan tegas, adil dan bijaksana, sehingga persidangan berlangsung dengan tertib dan lancar. Serta penghargaan yang sama kami sampaikan kepada rekan Penasihat Hukum, pihak Kepolisian, rekan-rekan Pers dan hadirin pengunjung sidang yang telah

memelihara ketertiban dan ketenangan persidangan, sehingga persidangan berjalan aman, lancar dan terbuka disertai harapan agar persidangan selanjutnya akan tetap berjalan dengan lancar.

II. DAKWAAN Majelis Hakim Yang Mulia, Sdr. Penasihat Hukum Yang kami Hormati, dan Hadirin Yang Kami Hargai.

Kami Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung dengan memperhatikan hasil persidangan perkara atas nama Terdakwa : : : : :

Nama Lengkap Tempat Lahir Umur/Tanggal Lahir Jenis Kelamin

Muhammad Tohir bin Alvian Bandung 39 tahun/ 27 Juni 1973 Laki-Laki Indonesia Jalan Setiabudhi No. 152 RT 001/007 Bandung Islam Wiraswasta SMA

Kebangsaan/Kewarganegaraan : Tempat Tinggal Agama Pekerjaan Pendidikan : : : :

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Bandung Nomor: 212/Pid.B/2013/PN.BDG dan Surat Pelimpahan Perkara dengan Acara Pemeriksaan Biasa Nomor : 117/O.1.10/Ep.2/12/2012, Terdakwa MUHAMMAD TOHIR bin ALVIAN dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut : ------------------PRIMAIR ---------- Bahwa terdakwa Muhammad Tohir bin Alvian, dalam kurun waktu antara tanggal 25 Januari 2013 sampai dengan tanggal 01 Februari 2013, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2013 sampai bulan Februari 2013 bertempat di Hotel Wisma Dago Jl. Ir.H. Juanda No. 69 Bandung, atau setidaktidaknya di suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung, di mana Pengadilan Negeri Bandung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, menyuruh melakukan tindak pidana dengan rencana terlebih dahulu dan dengan sengaja merampas nyawa orang lain, yang perbuatannya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :--------------------------------------------

Bahwa pada tanggal 25 Januari 2013 sekitar pukul 13.30 WIB bertempat di Hotel Wisma Dago, Jalan Ir. H. Djuanda Nomor 69, Bandung, berdasarkan rekaman CCTV Hotel telah terjadi pertemuan antara Terdakwa dengan Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo untuk menawarkan Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo kerjasama bisnis Kopi Timur dengan saudara Muhammad Toha sebagai syarat penangguhan utang Terdakwa kepada Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo;

Bahwa pada tanggal 27 Januari 2013 sekitar pukul 12.17 WIB, Terdakwa menelepon saudara Muhammad Tohir yang tercatat dalam call data record operator Simonsel dengan nomor +6285092391771 untuk mengatur pertemuan saudara Muhammad Tohir dengan Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo;

Bahwa pada tanggal 30 Januari 2013 sekitar pukul 15.23 WIB bertempat di CV Wijaya Farma, Terdakwa membeli racun arsenik sebanyak 50 gram dalam bentuk bubuk dari Saksi Kevin Haikal;

Bahwa pada tanggal 31 Januari 2013 sekitar pukul 21.45 WIB bertempat di Hotel Galeri Ciumbuleuit, Terdakwa bersama Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo datang untuk menemui saudara Muhammad Tohir untuk membicarakan kerja sama bisnis Kopi Timur antara Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo dengan Saudara Muhammad Tohir sesuai waktu yang telah ditentukan. Bahwa saksi Pujoko diminta terdakwa Muhammad Tohir menunggu di Lobby Hotel Galeri Ciumbuleuit terdakwa selama Muhammad Tohir menemui korban Muhammad Toha lebih dulu untuk mengajak korban melakukan pertemuan bisnis di Restoran Bora-bora yang terdapat di Lantai 2 Hotel Galeri Ciumbuleuit.

Kemudian Terdakwa menghampiri korban Muhammad Toha di kamar 2024 tanpa didampingi Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo untuk meminta maaf atas perkataan kasar yang terdakwa ucapkan terhadap korban pada percakapan telepon mereka pada tanggal 24 Januari 2013;

Setelah meminta maaf atas perkataan kasarnya, Terdakwa memanggil Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo melalui SMS (short message service) untuk menghampirinya ke kamar 2024;

Setelah sampai di kamar 2024, Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo berbincang-bincang dengan Terdakwa dan saudara Muhammad Toha serta mempraktikkan cara pembuatan Kopi Timur dengan cara mencampur Kopi Timur dengan gula merah dan gula pasir sesuai dengan tata cara pembuatan barista kopi timur pada umumnya.

Sebelum Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo mencampurkan kopi timur dengan gula merah dan gula pasir, saudara Muhammad Toha memberitahukan bahwa ia tidak bisa mencicipi kopi tersebut dikarenakan mengidap diabetes dan harus menggunakan gula khusus;

Kemudian Terdakwa memberikan gula khusus yang sudah Terdakwa siapkan kepada saksi Pujoko Friedly Latuihamalo dan mengatakan bahwa gula tersebut adalah gula yang biasa

digunakan oleh Terdakwa dan Saudara Muhammad Toha karena sama-sama mengidap penyakit diabetes; Selanjutnya saksi Pujoko Friedly Latuihamalo mencampurkan gula merah dan gula khusus yang diberikan oleh Terdakwa untuk dicampurkan pada kopi timur milik saudara Muhammad Toha; Bahwa sekitar pukul 23.20 WIB, setelah masing-masing mencicipi kopi timur dan membicarakan bisnis, Terdakwa serta saksi Pujoko Friedly Latuihamalo berpamitan pulang dan meninggalkan Hotel Galeri Ciumbuleuit; Bahwa pada tanggal 1 Februari 2013 sekitar pukul 06.30 WIB, saksi Taufan Pramayudha yang bertugas membersihkan kamar 2021-2030 Hotel Galeri Ciumbuleuit menemukan tubuh korban dalam posisi telungkup dan sudah tidak bernyawa di depan kamar 2024 kemudian segera melapor ke saksi Bahri Simbolon; Bahwa saksi Bahri Simbolon yang sedang bertugas sebagai security mendapat laporan dari saksi Taufan Pramayudha dan langsung mendatangi kamar 2024 untuk memastikan berita dari saksi Taufan Pramayudha dan kemudian menelepon pihak yang berwajib; Bahwa berdasarkan keterangan ahli dr. Sarah Kristiani Sp.F. menyatakan kematian korban diakibatkan oleh senyawa arsenik yang masuk kedalam tubuh korban, hasil pemeriksaan tersebut termuat dalam surat visum et repertum no. 1347/rshs/2013; ----------- Perbuatan terdakwa M. Tohir bin Alvian tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.-------------------------------------------SUBSIDAIR ----------- Bahwa terdakwa Muhammad Tohir bin Alvian, dalam kurun waktu antara tanggal 25 Januari 2013 sampai dengan tanggal 01 Februari 2013, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2013 sampai bulan Februari 2013 bertempat di Hotel Wisma Dago Jl. Ir.H. Juanda No. 69 Bandung, atau setidaktidaknya di suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bandung, di mana Pengadilan Negeri Bandung berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, menyuruh melakukan tindak pidana dengan rencana terlebih dahulu dan dengan sengaja merampas nyawa orang lain, yang perbuatannya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :-------------------------------------------Bahwa pada tanggal 31 Januari 2013 sekitar pukul 21.45 WIB bertempat di Hotel Galeri Ciumbuleuit, Terdakwa bersama Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo datang untuk menemui saudara Muhammad Tohir untuk membicarakan kerja sama bisnis kopi timur antara Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo dengan Saudara Muhammad Tohir sesuai waktu yang telah ditentukan. Bahwa saksi Pujoko diminta terdakwa Muhammad Tohir menunggu di Lobby

Hotel Galeri Ciumbuleuit terdakwa selama Muhammad Tohir menemui korban Muhammad Toha lebih dulu untuk mengajak korban melakukan pertemuan bisnis di Restoran Bora-bora yang terdapat di Lantai 2 Hotel Galeri Ciumbuleuit. Kemudian Terdakwa menghampiri korban Muhammad Toha di kamar 2024 tanpa didampingi Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo untuk meminta maaf atas perkataan kasar yang terdakwa ucapkan terhadap korban pada percakapan telepon mereka pada tanggal 24 Januari 2013; Setelah meminta maaf atas perkataan kasarnya, Terdakwa memanggil Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo melalui SMS (short message service) untuk menghampirinya ke kamar 2024; Setelah sampai di kamar 2024, Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo berbincang-bincang dengan Terdakwa dan saudara Muhammad Toha serta mempraktikkan cara pembuatan kopi timur dengan cara mencampur kopi timur dengan gula merah dan gula pasir sesuai dengan tata cara pembuatan barista kopi timur pada umumnya. Sebelum Saksi Pujoko Friedly Latuihamalo mencampurkan kopi timur dengan gula merah dan gula pasir, saudara Muhammad Toha memberitahukan bahwa ia tidak bisa mencicipi kopi tersebut dikarenakan mengidap diabetes dan harus menggunakan gula khusus; Kemudian Terdakwa memberikan gula khusus yang sudah Terdakwa siapkan kepada saksi Pujoko Friedly Latuihamalo dan mengatakan bahwa gula tersebut adalah gula yang biasa digunakan oleh Terdakwa dan Saudara Muhammad Toha karena sama-sama mengidap penyakit diabetes; Selanjutnya saksi Pujoko Friedly Latuihamalo mencampurkan gula merah dan gula khusus yang diberikan oleh Terdakwa untuk dicampurkan pada kopi timur milik saudara Muhammad Toha; Bahwa sekitar pukul 23.20 WIB, setelah masing-masing mencicipi kopi timur dan membicarakan bisnis, Terdakwa serta saksi Pujoko Friedly Latuihamalo berpamitan pulang dan meninggalkan Hotel Galeri Ciumbuleuit; Bahwa pada tanggal 1 Februari 2013 sekitar pukul 06.30 WIB, saksi Taufan Pramayudha yang bertugas membersihkan kamar 2021-2030 Hotel Galeri Ciumbuleuit menemukan tubuh korban dalam posisi telungkup dan sudah tidak bernyawa di depan kamar 2024 kemudian segera melapor ke saksi Bahri Simbolon; Bahwa saksi Bahri Simbolon yang sedang bertugas sebagai security mendapat laporan dari saksi Taufan Pramayudha dan langsung mendatangi kamar 2024 untuk memastikan berita dari saksi Taufan Pramayudha dan kemudian menelepon pihak yang berwajib;

Bahwa berdasarkan keterangan ahli dr. Sarah Kristiani Sp.F. menyatakan kematian korban diakibatkan oleh senyawa arsenik yang masuk kedalam tubuh korban, hasil pemeriksaan tersebut termuat dalam surat visum et repertum no. 1347/rshs/2013;

----------- Perbuatan terdakwa M. Tohir bin Alvian tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.--------------------------------------------

III. FAKTA PERSIDANGAN Majelis Hakim Yang Terhormat, Saudara Penasihat Hukum Yang Kami Hormati, Hadirin Yang Kami Hargai. Bahwa atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim dalam sidang pembuktian yang bersesuaian dengan Pasal 152 Ayat (2) jo. Pasal 184 Ayat (1) K.U.H.A.P. telah secara berturutturut kami hadirkan Saksi-Saksi, Ahli, Pemeriksaan Surat-Surat, Keterangan Terdakwa, Barang Bukti, Petunjuk serta telah dihadirkan pula Saksi yang menguntungkan bagi Terdakwa (Ad Charge; Pasal 65 K.U.H.A.P) oleh Penasihat Hukumnya yang pada pokoknya menjelaskan fakta persidangan sebagai berikut :

A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI 1) Saksi PUJOKO FRIEDLY LATUIHAMALO yang juga terdakwa di persidangan lain, di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik; Bahwa saksi berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; Saksi kenal dengan terdakwa, tidak ada hubungan keluarga tetapi ada hubungan pekerjaan sebagai rekan bisnis; Bahwa benar saksi mengenal terdakwa sejak enam bulan yang lalu dalam hal sebagai rekan bisnis bidang kayu jati; Bahwa saksi menerangkan pada tanggal 31 Januari 2013 sekitar pukul 21.00 WIB, saksi bersama Terdakwa bertemu dengan korban di kamar 2024 Hotel Galeri Ciumbeuluit; Bahwa saksi menerangkan pertemuan tersebut dilakukan atas inisiatif Terdakwa Bahwa saksi menerangkan pada saat pertemuan dengan korban M. Toha, saksi bersama Terdakwa minum kopi bersama

Bahwa saksi menerangkan korban M. Toha tidak bisa meminum gula biasa karena mengidap sakit diabetes;

Bahwa saksi menerangkan bahwa dalam membuat kopi, saudara saksi tidak menggunakan gula dari saksi Adhi Ramadhan, melainkan gula dari Terdakwa

Bahwa saksi menerangkan pada saat proses pembuatan kopi, saksi membuat kopi tersebut di dapur kamar hotel dan membelakangi Terdakwa serta korban M. Toha

Bahwa saksi menerangkan bahwa pada saat itu, saksi, korban M. Toha dan Terdakwa meminum kopi yang sama;

Bahwa saksi menerangkan alasan saksi memaksa korban M. Toha untuk meminum kopi adalah murni untuk kepentingan bisnis.

2) Saksi TAUFAN PRAMAYUDA di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan ditandatangani di Penyidik; Bahwa saksi berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; Bahwa saksi tidak mengenal terdakwa dan tidak memiliki hubungan keluarga; Bahwa saksi adalah petugas kebersihan Hotel Galeri Ciumbuleuit; Bahwa saksi mengenal korban karena pada saat korban check in, saksi yang mengantar korban ke kamar 2024; Bahwa pada tanggal 31 Januari 2013 pukul 16.13 WIB saksi diminta korban untuk membangunkan korban pada esok hari pukul 06.00 WIB karena korban hari ini akan kedatangan tamu yang merupakan adik korban dan rekan bisnis korban hingga larut malam; Bahwa saksi diminta untuk mengantarkan gula ke kamar 2024 oleh tamu dari korban; Bahawa saksi mengaantarkan gula pasir dan gula rendah kalori ke kamar 2024 dan diterima oleh tamu dari korban; Bahwa pada tanggal 01 Februari 2013 saksi bertanggung jawab untuk membersihkan kamar nomor 2020 hingga nomor 2040; Bahwa pada tanggal 01 Februari 2013 membangunkan saat saksi mengetuk kamar 2024 untuk

korban, tetapi tidak ada jawaban dari korban. Kemudian saksi

menanyakan pada receptionist apakah korban masih berada di kamarnya atau telah check out dari Hotel. Receptionist menginformasikan bahwa Muhammad Toha belum check out dari hotel;

Bahwa saksi kemudian mengambil kunci cadangan kamar 2024 untuk membuka kamar 2024;

Bahwa setelah saksi membuka kamar 2024, saksi menemukan korban sudah tidak bernyawa dalam posisi telungkup didekat tempat tidur dengan mulut berbusa;

Bahwa saat saksi menemukan korban, kondisi kamar 2024 terlihat berantakan, serta terdapat tumpahan kopi dan muntahan isi perut manusia dimana-mana;

Bahwa saksi kemudian memberitahukan temuannya tersebut pada security hotel yang saat itu sedang bertugas.

3) Saksi ANTONIA ADEGA keterangannya dalam BAP dibacakan didepan persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi mengenal terdakwa dan merupakan istri dari korban M. Toha dan adik ipar dari Terdakwa; Bahwa saksi serta korban M. Toha bertempat tinggal satu (1) rumah dengan Terdakwa Bahwa saksi melihat sendiri pertengkaran Terdakwa dengan korban mengenai pembagian warisan yang diberikan oleh orang tua terdakwa dan korban; Bahwa setelah pertengkaran tersebut hubungan antara terdakwa dan korban tidak harmonis lagi; Bahwa saksi sempat melihat bungkusan gula rendah kalori dan arsenik di kamar tidur saksi dan terdakwa; Bahwa terdakwa tidak pernah membicarakan dengan saksi menganai gula rendah kalori dan arsenik yang terdapat di kamar saksi dan terdakwa.

4) Saksi Lee Min Ho keterangannya dalam BAP diserahkan kepada majelis hakim yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi tidak mengenal dan tidak memiliki hubungan keluarga dengan terdakwa; Bahwa saksi berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; Bahwa saksi adalah warga negara asing berkebangsaan Korea Selatan yang menginap di Hotel Galeri Ciumbuleuit sekitar tanggal 25 Januari 2013 sampai 2 Februari 2013; Bahwa saksi ketika memberikan keterangan didampingi oleh penerjemah bahasa dari Balai Bahasa Korea Indonesia; Bahwa saksi pada tanggal 31 JAnuari sekitar pukul 23.25 WIB bertebrakan badan dengan terdakwa dio lobby hotel; Bahwa saksi pada saat itu memungut sebuah botol kecil bertuliskan arsenik yang jatuh dari saku terdakwa pada saat bertabrakan;

Bahwa kemudian saksi mengembalikan botol tersebut kepada terdakwa.

Adapun Penasihat Hukum mengajukan saksi dan ahli dalam persidangan sebagai berikut :

1) Saksi RADEN AYU BONITA CININTYA WIJAYA KUSUMA di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut: Bahwa saksi menyatakan sehat jasmani dan rohani; Bahwa saksi mengenal Terdakwa dan memiliki hubungan pekerjaan dengan Terdakwa; Bahwa saksi adalah manager di PD. Graha Mandiri Sejati milik terdakwa; Bahwa saksi bekerja pada perusahaan tersebut semenjak tahun 20011; Bahwa tugas saksi dalam perusahaan tersebut adalah mengawasi pemesanan, pembuatan pesanan lalu pengiriman barang, kemudian menyusunnya dalam laporan; Bahwa saksi menerangkan tugas dan wewenang Terdakwa adalah mengawasi kinerja karyawan dan perusahaannya; Bahwa saksi menerangkan kenal dengan korban M. Toha; Bahwa saksi menerangkan hubungan Terdakwa dengan korban M. Toha sangat baik, karena korban sering membantu Terdakwa dalam hal finansial; Bahwa saksi menerangkan yang biasanya membeli arsenik adalah staff perusahaan Bahwa saksi menerangkan tidak tau alasan Terdakwa membeli arsenik sendiri. Bahwa saksi menerangkan saksi tidak tau arsenik jenis apa yang digunakan walaupun bentuknya bubuk

2) Saksi VIJAY RACING di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut: Bahwa saksi berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; Bahwa saksi mengenal Terdakwa dan memiliki hubungan pekerjaan dengan Terdakwa Bahwa saksi adalah Pemilik Toko VIJAY FARMA Bahwa saksi menerangkan Terdakwa merupakan pelanggan tetap toko VIJAY FARMA Bahwa saksi menerangkan Terdakwa sudah sering membeli arsenik di toko VIJAY FARMA untuk pengawetan kayu Bahwa saksi menerangkan penggunaan arsenik bisa untuk racun tikus, pestisida, cabe ijo, lengkuas Bahwa saksi menerangkan Terdakwa wajar memiliki arsenik dikarenakan dia membeli arsenik untuk pengawetan kayu Bahwa saksi menerangkan Terdakwa terkahir membeli arsenik tanggal 30 Januari 2013

Bahwa saksi menerangkan biasanya Terdakwa membeli arsenik sejumlah 5 kg, namun pada tanggal 30 Januari 2013 Terdakwa membeli sedikit sekali

Bahwa saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa pada tanggal 30 Januari 2013 membeli arsenik dalam jumlah yang sedikit

B. KETERANGAN AHLI 1) Saksi ahli dr. Sarah Kristiani, Sp.F: menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi menyatakan sehat jasmani dan rohani dalam menghadapi persidangan pengadilan dalam kasus pembunuhan M.Toha. Bahwa benar saksi sebagai Ahli Forensik dan Toksikologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Bahwa Ahli menerangkan berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat kerusakan pada lambung korban, dimana ditemukan kadar arsenik yang cukup tinggi yaitu jenis arsenic trioksida sejumlah 10 gram. Bahwa Ahli menerangkan kandungan arsenik yang berjumlah 10 gram tersebut yang menyebabkan jantung korban terhenti. Bahwa ahli menerangkan kemungkinan arsenik tersebut masuk melalui makanan dan minuman dikarenakan ditemukan kadar arsenik yang cukup tinggi pada bagian pencernaan dan tenggorokan korban M. Toha Bahwa Ahli menerangkan dengan dosis arsenik sejumlah 10 gram maka dapat mengakibatkan korban M. Toha meninggal 1-2 jam kemudian Bahwa Ahli menerangkan kondisi jasad pada saat ditemukan mengeluarkan busa Bahwa Ahli menerangkan korban M. Toha meninggal 5 jam sebelum jenazahnya ditemukan Bahwa Ahli menerangkan ditemukan kandungan arsenik pada tubuh korban M. Toha dan gelas kopi yang diminum korban Bahwa Ahli tidak bisa memastikan racun tersebut masuk melalui gula atau langsung dimasukkan ke dalam kopi dikarenakan arsenik tersebut sudah larut dalam kopi Bahwa Ahli menerangkan berdasarkan pengalamannya, racun bisa dimasukkan kedalam objek yang dikonsumsi dikarenakan ada dosis tertentu dalam pemberian racun di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya

Hasil diskusi Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : a) Perkiraan senyawa arsen yang. dikonsumsi oleh Almarhum Muhammad Toha:

(1) Dalam diskusi dipertimbangkan bahan-bahan apa saja yang .banyak di pasaran Indonesia, dan disimpulkan senyawa yang paling banyak di pasaran adalah As2 03 (warangan), Perish Green (insektisida) dan CCA (Chrom Cobalt Arsenic = bahan pengawet kayu). (2) Dari hasil XRF ditemukan arsen tinggi, tetapi unsur lain termasuk Chrom, Cobalt dan Pb normal, sehingga kemungkinan CCA sudah dapat disingkirkan. (3) Isi lambung berwarna kelabu-hijau, sehingga kemungkinan senyawa Perish Green masih ada. b) Waktu in-take arsenik: (1) Gejala awal umumnya berupa abdominal discomfort/pain. (2) Gejala awal tersebut umumnya terjadi 10-60 menit sejak in-take, dengan ditambah deviasi kurang lebih 30 menit. (3) Dengan demikian waktu in-take maksimum adalah 90 menit sebelum gejala awal. (4) Kemungkinan waktu in-take sebelum meminum Kopi Timur adalah tidak mungkin. (5) Waktu kematian yang terjadi kurang lebih 4 jam setelah dua orang terakhir yang menemui korban pergi, hal ini menunjukkan bahwa kematian terjadi sangat cepat (very rapid death) dan dikorelasikan dengan dosis arsen yang sangat besar (massive arsenic poisoning).

C. KETERANGAN TERDAKWA Terdakwa pernah diperiksa dan memberikan keterangan dipenyidikan dan masih membenarkan keterangannya dalam penyidikan. Bahwa terdakwa merupakan pengusaha di bidang meubel dan kayu jati. Bahwa terdakwa adalah adik kandung dari korban M.Toha; Bahwa Terdakwa menerangkan saksi memberikan gula kepada saksi Pujoko; Bahwa Terdakwa membenarkan sidik jari yang terdapat pada bungkus gula; Bahwa Terdakwa menerangkan selalu membawa arsenik setiap saat dan barang-barang tersebut adalah barang perusahaan Bahwa Terdakwa menerangkan Terdakwa mengenalkan Pujoko ke korban M. Toha untuk melakukan kerjasama bisnis dengan saksi Pujoko Bahwa Terdakwa menerangkan bahwa botol yang terjatuh di hotel merupakan obat batuk miliknya Bahwa Terdakwa membenarkan kedekatannya dengan korban M. Toha Bahwa Terdakwa membenarkan Saksi Pujoko memiliki hutang dalam jumlah banyak dengan korban M. Toha

Bahwa Terdakwa menerangkan korban M. Toha memiliki saingan bisnis yang banyak antara lain, Abu Rizal Bakrie, Surya Paloh dan Jokowi;

Bahwa Terdakwa menerangkan racun tikus, arsenik dan lengkuas yang terdapat di dalam kamar Terdakwa merupakan hal yang wajar disimpan, karena barang-barang tersebut diperlukan di rumah dan merupakan properti perusahaan

Bahwa Terdakwa menerangkan melakukan eksperimen dengan barang-barang yang terdapat di kamarnya tersebut untuk menciptakan ramuan baru untuk meubelnya.

Bahwa Terdakwa menerangkan tidak memiliki latar belakang dalam bidang kimia, tapi memiliki pengalaman selama menjalani perusahaan.

Bahwa Terdakwa menerangkan tidak ada pertengkaran antara Terdakwa dengan korban M. Toha, melainkan hanya pertengkaran kecil.

Bahwa Terdakwa menerangkan kedatangannya ke pantry untuk meracik obat batuk herbal;

D. ALAT BUKTI SURAT 1) Keterangan Hasil Sidik Jari Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 09/KNF/I/2013 tanggal 02 Februari 2013; 2) Keterangan Hasil Tes Kandungan Racun Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 06/KNF/I/2013 tanggal 04 Februari 2013; 3) 1 (satu) lembar Asli Surat Visum et Repertum No.20130204/IKFM/V/2013 dari Rumah Sakit Hasan Sadikin tertanggal 04 Februari 2013; 4) 2 (dua) eksemplar proposal penawaran penanaman saham bisnis Kopi Timur; 5) 1 (satu) lembar catatan penjualan Arsenik CV.WIJAYA FARMA tertanggal 30 Januari 2013; 6) Data Call Record; 7) Data Log SMS. E. PETUNJUK Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang dimaksud dengan "petunjuk" adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri telah menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Petunjuk sebagaimana dimaksud diatas hanya dapat diperoleh dari ketentuan pasal l88 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yaitu dari : Keterangan saksi;

Surat; dan Keterangan terdakwa.

Petunjuk ialah suatu "syarat" yang dapat ditarik dari suatu perbuatan, kejadian atau keadaan dimana syarat tadi mempunyai persesuaian antara yang satu dengan yang lain maupun syarat tadi mempunyai persesuaian dengan tindak pidana itu sendiri dan dari isyarat yang bersesuaian tersebut melahirkan atau mewujudkan suatu petunjuk yang membentuk kenyataan terjadinya suatu tindak pidana dan Terdakwalah pelakunya. Dari pengertian-pengertian diatas, dapat ditarik suatu pengertian alat bukti petunjuk terbentuk apabila: 1) Ada rangkaian perbuatan, atau kejadian atau keadaan atau peristiwa yang saling bersesuaian atau terkait satu dengan lainnya, atau perbuatan, kejadian, peristiwa atau keadaan tadi bersesuaian atau terkait dengan tindak pidana itu. 2) Perbuatan, kejadian, peristiwa, atau keadaan tadi bersesuaian atau terkait dengan tindak pidana itu. Dengan adanya persesuaian antara yang satu dengan yang lain melahirkan atau menandakan telah terjadi suatu tindak pidana. Dan dari persesuaian itu pula diketahui pelakunya. Bahwa dari hasil pemeriksaan sidang Pengadilan telah diperiksa alat bukti Saksi-Saksi, Surat dan Keterangan Terdakwa serta barang bukti, telah didapatkan petunjuk-petunjuk antara lain: 1. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa terdakwa adalah anak kedua dari 2 bersaudara dan Muhammad Toha adalah kakak kandung terdakwa yang diketahui belum mempunyai istri dan anak sehingga ketika Muhammad Toha meninggal harta kekayaan Muhammad Toha jatuh pada Muhammad Tohir; 2. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa sekitar 7 (tujuh) hari sebelum meninggalnya Muhammad Toha, terjadi pertengkaran antara terdakwa dengan Muhammad Toha dalam percakapan melalui telepon genggam yang akhirnya mengarah pada pengancaman yang dilakukan oleh terdakwa pada Muhammad Toha; 3. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa benar terdakwalah yang berinisiatif untuk menggelar pertemuan antara Pujoko Friedly Latuihamalo dan Muhammad Toha di Kamar 2024 Hotel Galeri Ciumbuleuit pada tanggal 31 Januari 2013;

4. Inisiatif tersebut anatara lain dilakukan terdakwa dengan cara menawari Pujoko Friedly Latuihamalo untuk mau berkenalan dan mengajak Muhammad Toha menjadi investor pada usaha Kopi Timur milik Pujoko Friedly Latuihamalo, terdakwa menemui Muhammad Toha pada tanggal 30 Januari 2013 khusus untuk meminta maaf pada

Muhammad Toha dan untuk menginformasikan pada Muhammad Toha mengenai niatan Pujoko Friedly Latuihamalo untuk berbisnis dengan Muhammad Toha; 5. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa hubungan anatara Muhammad Toha dengan terdakwa tidak harmonis, kerap terjadi pertengkaran diantara Muhammad Toha dengan terdakwa; 6. Berdasarkan ketere\angan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa korban dengan sengaja membeli arsenik dalam bentuk bubuk di CV. Wijaya Farma pada tanggal 30 Januari 2013 sebanyak 50 gram yang dalam keterangannya terdakwa menyatakan arsenik tersebut adalah sebagai bahan pengawet kayu yang pada kenyatannya tidak pernah digunakan untuk mengawetkan kayu oleh terdakwa; 7. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat

petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli dr. Sarah Kristiani Sp.F kematian korban dikarenakan senyawa arsenik yang masuk dalam tubuh korban dalam jumlah yang banyak; 8. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa waktu intake racun pada tubuh korban berada dalam rentang waktu korban melakukan pertemuan di kamar 2024 dengan Pujoko Friedly Lauihamalo dan terdakwa; 9. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa jenis arsenik yang masuk dalam tubuh korban sesuai dengan jenis arsenik yang dibeli terdakwa di CV. wijaya Farma sekitar pada tanggal 30 Januari 2013; 10. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa pelastik kemasan pemanis rendah kalori yang isinya telah ditukar menjadi arsenic adalah pelastik kemasan pemanis rendah kalori yang diberikan terdakwa pada Pujoko Friedly Latuihamalo ketika Pujoko Friedly Latuihamalo meracik Kopi Timur dihadapan terdakwa dan Muhammad Toha pada saat pertemuan tanggal 31 Januari 2013 berlangsung dikamar 2024;

11. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan keterangan terdakwa didapat petunjuk tentang adanya fakta hukum, bahwa tidak ada tamu lain yang datang selain terdakwa dan Pujoko Freidly Latuihamalo yang mengunjungi Muhammad Toha di kamar 2024 selama rentang waktu 29 Januari 2013 sampai 01 Februari 2013. F. BARANG BUKTI 1) CCTV Hotel Wisma Dago; 2) CCTV Hotel Galeri Ciumbuleuit; 3) Bungkusan plastik berisi sisa serbuk kopi timur; 4) 3 (tiga) Cangkir dan 3 (tiga) sendok; 5) 3 (tiga) pelastik bekas kemasan gula rendah kalori; 6) 1 (satu) botol kaca bertuliskan arsenik 50 gram; 7) Handphone merek blackberry type 8900 milik Terdakwa Muhammad Tohir dengan sim card nomor +6285092391771; 8) Handphone merek Samsung type i9500 milik korban Muhammad Toha dengan sim card nomor +6283120650801; 9) Handphone merek Blackberry type Z10 milik saksi Pujoko Friedly Latuihamalo dengan sim card nomor +62812345678; 10) Kemeja dan celana panjang yang terakhir korban kenakan.

Barang Bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum dan oleh karenanya dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian. Bahwa di persidangan Hakim Ketua Majelis telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada terdakwa dan /atau saksi-saksi, dan yang bersangkutan membenarkannya.

IV. FAKTA HUKUM Majelis Hakim yang kami Muliakan, Sdr. Team Penasehat Hukum Yang Kami Hormati, Hadirin yang kami Hormati

Sebelum kami membahas unsur-unsur Yuridis atas perbuatan yang dilakukan terdakwa terlebih dahulu dikemukakan fakta-fakta hukum berdasarkan keterangan saksi-saksi, petunjuk, alat bukti surat dan keterangan terdakwa sebagai berikut :

1. Berdasarkan keterangan saksi Pujoko Friedly Latuihamalo terdakwa memiliki banyak hutang kepada rekan bisnisnya, termasuk sebesar 5 milyar rupiah pada Pujoko Friedly Latuihamalo. 2. Bahwa hutang terdakwa pada Pujoko Friedly Latuihamalo telah jatuh tempo pada 25 Januari 2013, yang kemudian atas kesepakatan terdakwa dengan Pujoko Friedly Latuihamalo, Pujoko Friedly Latuihamalo akan memberikan tambahan waktu selama satu bulan untuk terdakwa dan terdakwa akan mengenalkan Pujoko Friedly Latuihamalo pada Muhammad Toha seorang pengusaha sukses di bidang kayu jati yang merupakan adik kandung terdakwa. 3. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, pertemuan Pujoko Friedly Latuihamalo dengan Muhamammad Toha dijadikan alasan bagi terdakwa untuk menjalankan niatnya menghilangkan nyawa Muhammad Tohir. Pujoko Friedly Latuihamalo dijadikan terdakwa sebagai alasan agar terdakwa dapat berbincang dengan Muhammad Toha dan menggunakan Pujoko Friedly Latuihamalo sebagai alat untuk melaksanakan niatan terdakwa menghilangkan nyawa Muhammad Tohir. 4. Berdasarkan keterangan Kevin Haikal terdakwa biasanya membeli arsenic dalam bentuk cair dan tidak pernah membeli arsenic dalam bentuk bubuk di tokonya. Bubuk arsenic yang dibeli oleh terdakwa sejak waktu pembelian hingga saat terdakwa ditangkap tidak pernah ditaruh di gudang penyimpanan kayu sekaligus bengkel mebeul terdakwa yang biasanya setiap terdakwa membeli keperluan untuk usahanya terdakwa menaruhnya di gudang penyimpanan. 5. Bahwa terdakwa memasukkan arsenic ke dalam plastik kemasan pemanis rendah kalori, lalu menutup rapat lagi kemasan tersebut serta menghitamkan tulisan classic yang terdapat pada kedua sisi luar plastic kemasan sebagai ciri yang membedakan plastik kemasan pemanis rendah kalori yang telah terdakwa isi dengan bubuk arsenic dengan pelastik kemasan pemanis rendah kalori yang tetap berisi pemanis rendah kalori. 6. Pujoko Friedly Latuihamalo tidak mengetahui pemanis rendah kalori yang diberikan terdakwa pada Pujoko Friedly Latuihamalo untuk dicampurkan dalam Kopi Timur milik terdakwa telah ditukar isinya dengan arsenik oleh terdakwa dan tidak menyadari ujung pelastik telah sedikit rusak karena terdakwa memberikan benda yang ia kira sebagai pemanis rendah kalori dalam kondisi pelastik kemasannya telah dibuka ujungnya. 7. dr. Sarah Kristiani Sp.F Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin melalui Surat Visum et Repertum No.20130204/IKFM/V/2013 bahwa senyawa arsenlah yang.

dikonsumsi oleh Almarhum Muhammad Toha. Dalam diskusi dipertimbangkan bahanbahan apa saja yang .banyak di pasaran Indonesia, dan disimpulkan senyawa yang paling

banyak di pasaran adalah As2 03 (warangan), Perish Green (insektisida) dan CCA (Chrom Cobalt Arsenic = bahan pengawet kayu). Dari hasil XRF ditemukan arsen tinggi, tetapi unsur lain termasuk Chrom, Cobalt dan Pb normal, sehingga kemungkinan CCA sudah dapat disingkirkan. Isi lambung berwarna kelabu-hijau, sehingga kemungkinan senyawa Perish Green masih ada. 8. Tim Dokter menyimpulkan kemungkinan waktu in-take sebelum meminum Kopi Timur adalah tidak mungkin. Waktu kematian yang terjadi kurang lebih pukul 04.00 wib

Tanggal 01 Februari 2013 dimana hal ini hanya berkisar 4 jam 15 menit setelah Muhammad Toha bertemu orang-orang terakhir yang melihatnya dalam keadaan hidup, hal ini menunjukkan bahwa kematian terjadi sangat cepat (very rapid death) dan dikorelasikan dengan dosis arsen yang sangat besar (massive arsenic poisoning). V. ANALISIS YURIDIS Majelis Hakim Yang Kami Muliakan, Sdr. Penasihat HukumYang Kami Hormati, dan Hadirin Yang Kami Hargai.

Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka sampailah kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur pasal yang didakwakan, yaitu: PRIMAIR SUBSIDAIR : Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP : Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Mengingat bentuk Surat Dakwaan atas perbuatan Terdakwa dibuat dalam bentuk Subsidair, maka kami Penuntut Umum dalam perkara ini akan membuktikan terlebih dahulu dakwaan Primair, apabila tidak terbukti kemudian dilanjutkan dengan dakwaan Subsidair.

DAKWAAN PRIMAIR Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1) Barang Siapa; 2) Dengan sengaja dan Dengan rencana terlebih dahulu; 3) Merampas nyawa orang lain; 4) Melakukan, Menyuruh Melakukan, Dilakukan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.

Ad.1) Unsur Barang Siapa Bahwa yang dimaksud dengan kata barang siapa adalah menunjukkan kepada siapa orangnya yang harus bertanggung jawab atas perbuatan/kejadian yang didakwakan itu atau setidak-tidaknya mengenai siapa orangnya yang harus dijadikan Terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya kata barang siapa menurut putusan Mahkamah Agung RI Nomor :1398 K/Pid/1994 tanggal 30 Juni 1995 kata barang siapa identik dengan setiap orang atau Hij sebagai siapa saja yang harus dijadikan Terdakwa atau setiap orang sebagai subjek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya. Dalam membahas unsur barang siapa ini tentu saja harus ada orang sebagai subyek hukum, yang benar-benar diyakini sebagai Terdakwa telah melakukan perbuatan pidana yang akibatnya dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa terbukti dipersidangan telah dihadapkan seorang laki-laki yang bernama Muhammad Tohir adalah subyek hukum yang dimaksud yang identitasnya telah sesuai dengan yang disebutkan dalam surat dakwaan. Oleh karena selama dipersidangan ternyata terdakwa dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani maka tidak ada satupun alasan yang diemukan dalam diri terdakwa yang dapat meniadakan untuk menghapuskan kesalahan terdakwa dan dipandang cakap sebagai subyek hukum oleh karena itu unsur barang siapa telah terbukti secara sah dan meyakinkan. Ad.2) Unsur Dengan Sengaja dan Dengan rencana terlebih dahulu Bahwa kesengajaan yang dimaksudkan dalam pasal 340 KUHP adalah bentuk kesengajaann yang dilakukan dengan direncanakan lebih dahulu. Oleh karena itu kesengajaan dalam pasal ini masuk dalam kualifikasi Sengaja sebagai niat (Opzet Qls oormeerk). Hal ini mengandung pengertian bahwa kematian korban M. Toha memang dikehendaki sebagai niat untuk melakukan tujuan dimaksud. Bahwa dalam Surat Tuntutan, JPU telah mengkualifikasikan perbuatan Terdakwa sebagai perbuatan dengan sengaja dilakukan untuk menghilangkan nyawa orang lain, dengan kata lain bahwa Terdakwa menghendaki dan menginsyafi akibat dari perbuatannya. Unsur-unsur Opzet yang perlu diketahui adalah; Pertama, menghendaki (willens) dan mengetahui (wetens) bahwa tindakannya itu bertujuan untuk menghilangkan nyawa orang lain, kedua, Terdakwa menghendaki bahwa yang akan dihilangkan itu adalah nyawa, ketiga, mengetahui bahwa yang hendak Terdakwa hilangkan itu adalah nyawa orang lain. Lebih lanjut dinyatakan dalam teori ilmu hukum, terdapat 3 (tiga) derivasi unsur kesengajaan atau opzettelijk yaitu: pertama, opzet als oogmerk (sengaja sebagai tujuan); kedua, opzetbijnood zakelijkheids

bewustzijn (kesengajaan dengan kesadaran akan keharusan), ketiga, opzetbijmogelijk heids bewustzijn (kesengajaan dengan kesadaran akan kemungkinan). Pandangan Moelljatno berkaitan dengan bukti yang dituangkan buku Asas-asas Hukum Pidana (Jakarta, 1985: 172-183) dan Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia (Bandung, 1984: 301-310), dan Moch. Anwar, dalam buku berjudul Hukum Pidana Khusus (Bandung, 1989), yang menguraikan tentang unsur-unsur subyektif dari pasal-pasal Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia, pada pokoknya menjelaskan pendapat mereka berdasarkan pendapat dari ahli-ahli yang antara lain dijelaskan sebagai berikut: Menurut doktrin, pada umumnya, dalam rumusan delik yang mengandung unsur dengan sengaja, berarti bahwa si pelaku harus lebih dahulu mengetahui, menghendaki dan sadar, sehingga ia dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara pidana. Fakta yang menerangkan tentang adanya niat untuk membunuh korban M.Toha yang dilakukan secara terencana dapat dibuktikan sebagai berikut :

KETERANGAN SAKSI SAKSI : 1) Saksi PUJOKO FRIEDLY LATUIHAMALO yang juga terdakwa di persidangan lain, di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa terdakwa menjanjikan saksi mengenai waktu dan tempat pertemuan saksi dengan korban akan dikabari kemudian pada saksi oleh terdakwa, lalu pada tanggal 30 Januari 2013 saksi mendapat telepon dari terdakwa yang menginformasikan korban berminat untuk bertemu dengan saksi tanggal 31 Januari 2013 di Hotel Galeri Ciumbuleuit sekitar pada Pukul 21.30 wib. Bahwa saksi mempraktikkan cara penyajian Kopi Timur kepada M. Toha dengan cara mencampurkan Kopi Timur dengan gula merah dan gula pasir; Bahwa terdakwa lau memberikan satu bungkusan pemanis rendah kalori pada saksi yang kemudian saksi campurkan kedalam cangkir Kopi Timur yang saksi buat untuk korban; Terdakwa lalu memberikan satu bungkusan pemanis rendah kalori pada saksi yang kemudian saksi campurkan kedalam cangkir Kopi Timur yang saksi buat untuk korban; Bahwa saksi menilai kemasan plastic pemanis rendah kalori tersebut wajar seperti kemasan pemanis rendah kalori merek yang sama yang sering saksi lihat sehari-hari.

2) Saksi ahli dr. Sarah Kristiani, Sp.F: menerangkan sebagai berikut :

di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya

- Hasil diskusi Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :

a) Perkiraan senyawa arsen yang. dikonsumsi oleh Almarhum Muhammad Toha: (1) Dalam diskusi dipertimbangkan bahan-bahan apa saja yang .banyak di pasaran Indonesia, dan disimpulkan senyawa yang paling banyak di pasaran adalah As2 03 (warangan), Perish Green (insektisida) dan CCA (Chrom Cobalt Arsenic = bahan pengawet kayu). (2) Dari hasil XRF ditemukan arsen tinggi, tetapi unsur lain termasuk Chrom, Cobalt dan Pb normal, sehingga kemungkinan CCA sudah dapat disingkirkan. (3) Isi lambung berwarna kelabu-hijau, sehingga kemungkinan senyawa Perish Green masih ada. b) Waktu in-take arsen : (1) Gejala awal umumnya berupa abdominal discomfort/pain. (2) Gejala awal tersebut umumnya terjadi 10-60 menit sejak in-take, dengan ditambah deviasi kurang lebih 30 menit. (3) Dengan demikian waktu in-take maksimum adalah 90 menit sebelum gejala awal. (4) Kemungkinan waktu in-take sebelum meminum Kopi Timur adalah tidak mungkin. (5) Waktu kematian yang terjadi kurang lebih 4 jam setelah dua orang terakhir yang menemui korban pergi, hal ini menunjukkan bahwa kematian terjadi sangat cepat (very rapid death) dan dikorelasikan dengan dosis arsen yang sangat besar (massive arsenic poisoning). ALAT BUKTI SURAT 1) Keterangan Hasil Sidik Jari Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 09/KNF/I/2013 tanggal 02 Februari 2013 2) Keterangan Hasil Tes Kandungan Racun Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 06/KNF/I/2013 tanggal 04 Februari 2013. 3) 1 (satu) lembar Asli Surat Visum et Repertum No.20130204/IKFM/V/2013 dari Rumah Sakit Hasan Sadikin tertanggal 04 Februari 2013. 4) 1 (satu) lembar catatan penjualan Arsen CV.WIJAYA FARMA tertanggal 30 Januari 2013; 5) Data Call Record; 6) Data Log SMS

BARANG BUKTI 1) CCTV Hotel Galeri Ciumbuleuit; 2) Bungkusan plastic berisi sisa serbuk Kopi Timur; 3) 3 (tiga) Cangkir dan 3 (tiga) sendok;

4) 3 (tiga) plastik bekas kemasan gula rendah kalori; 5) 1 (satu) botol kaca bertuliskan arsenik 50 gram; 6) Handphone merek blackberry type 8900 milik Terdakwa Muhammad Tohir; 7) Handphone merek Samsung type i9500 milik korban Muhammad Toha; 8) Handphone merek Blackberry type Z10 milik saksi Pujoko Friedly Latuihamalo; 9) Kemeja dan celana panjang yang terakhir korban kenakan.

Berdasarkan teori hukum yang telah diuraikan di atas, dikaitkan dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, maka perbuatan Terdakwa Muhammad Tohir memenuhi unsur kesengajaan dalam kualifikasi Sengaja sebagai niat (Opzet Qls oormeerk) dapat dibuktikan, oleh karena itu maka unsur dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu telah terbukti secara sah dan meyakinkan Ad.3) Unsur Merampas nyawa orang lain 1) Saksi TAUFAN PRAMAYUDA di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa pada tanggal 01 Februari 2013 pukul 06.30 WIB, saksi menemukan mayat laki-laki di dalam kamar nomor 2024 Hotel Galeri Ciumbuleuit. Bahwa saksi adalah petugas kebersihan Hotel Galeri Ciumbuleuit yang pada hari Sabtu Tanggal 01 Februari 2013 bertanggung jawab untuk membersihkan kamar nomor 2020 hingga nomor 2040. Bahwa saat saksi mengetuk kamar 2024 dan memberitahu bahwa hendak membangunkan korban pukul 06.00 WIB, tidak ada tanggapan dari penghuni kamar sehingga saksi mengira penghuni kamar 2024 sudah tidak ada didalam kamar 2024 tersebut. Saksi kemudian membuka kamar 2024 mencium bau fesses manusia disekitar kamar tersebut, kemuadian saksi mencari arah sumber bau tersebut, saksi kemudian menuju toilet kamar 2024 tersebut dan saksi melihat di samping bathub terdapat korban dalam posisi terlungkup dan mulut penuh busa.

2) Saksi BAHRI SIMBOLON SECURITY keterangannya dalam BAP dibacakan didepan persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi adalah security di Hotel Galeri Ciumbuleuit yang pada hari Kamis 31 Januari 2013 mendapat tugas jaga mulai pukul 22.00 wib hingga tanggal 01 Februari 2013 pukul 08.00 wib.

Bahwa saksi melihat korban tertelungkup di dalam kamar mandi yang terdapat di kamar 2024 tersebut dalam kondisi mulut berbusa, tercium bau fesses disekitar kamar mandi dan kamar tempat korban menginap.

Bahwa saksi tidak merasakan denyut nadi saat memeriksa denyut nadi pada tangan kiri korban.

3) Saksi ahli dr. Sarah Kristiani, Sp.F: menerangkan sebagai berikut : -

di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya

Bahwa benar pada hari Senin tanggal 04 Februari 2013 pukul 17.00 WIB telah dilakukan autopsi luar-dalam oleh saksi dan tim terhadap jenazah di ruang laboratorium mayat Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Toksikologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan kejanggalan apapun pada jenazah Muhammad Toha.

Bahwa pada jenazah dalam kandungan saliva dan hemoglobin secara sistematik melalui penyerapan di lambung, sirkulasi paru-paru, limpa, jaringan otot dada dan perut, pembuluh darah, pita suara, Aorta, hati, ginjal, dan usus mengandung substansi arsenik yang cukup tinggi.

Bahwa arsenik bisa dilarutkan dalam air biasa dan sampai tahan lama dan secara umum diketahui untuk disalahgunakan untuk membunuh orang (bubuk warisan).

Bahwa benar arsen berbahaya apabila di konsumsi oleh manusia, batas fatalnya kurang lebih 1 mg - 2,5 mg Arsen/Kg berat badan.

Bahwa hasil pemeriksaan kuku dan rambut yang menyatakan terdeporitnya arsen pada rambut dan kuku sehingga bisa menunjukan kadar keracuan yang kronik.

Bahwa benar cairan yang diambil dari lambung M.Toha yang dijadikan bukti, berwarna keruh seperti setelah hujan deras.

Di Indonesia arsen (Warangan) dijual bebas dalam bentuk kristal dan dapat diperoleh dimana-mana.

Bahwa arsen bisa dipergunakan untuk racun tikus, membasmi rumput, pengawet kayu dan dapat membunuh manusia.

Bahwa yang paling pertama keluhan seseorang mengkonsumi arsen adalah sakit perut sebelum muntah-muntah.

Bahwa hati berwarna biru kehitaman, terdapat luka dengan luas 1,2x0,4mm, pada irisan penampang positif reaksi cairan.

Bahwa ginjal kanan berwarna kehitaman dengan berat 53gram, pada irisan penampang ditemukan substansi arsenik sebanyak 300mg/liter.

Bahwa ginjal kiri berwarna kehitaman dengan berat 61gram, pada irisan penampang ditemukan substansi arsenik sebanyak 275mg/liter.

Bahwa kematian M.Toha akibat arsenik yang masuk ke dalam sistem organ pencernaan melalui mulut dan cukup tinggi.

Bahwa arsenik bisa berwujud gas, kristal putih, dan padatan putih yang ada pada tubuh M.Toha tak jelas karena sudah larut dalam lambung.

Bahwa terdapat luka di lambung, ginjal, hati, dan jantung yang disebabkan oleh substansi arsenik yang tersisa dalam lambung 83mg/liter yaitu arsenik dengan keadaan cukup mematikan, di darah 3,1mg/liter dan di urine 4,8mg/liter.

Dan hasil analisa team ahli dari Indonesia telah diserahkan ke Penyidik dalam bentuk surat dan Berita Acara.

Hasil diskusi Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : a) Perkiraan senyawa arsen yang. dikonsumsi oleh Almarhum Muhammad Toha: (1) Dalam diskusi dipertimbangkan bahan-bahan apa saja yang .banyak di pasaran Indonesia, dan disimpulkan senyawa yang paling banyak di pasaran adalah As2 03 (warangan), Perish Green (insektisida) dan CCA (Chrom Cobalt Arsenic = bahan pengawet kayu). (2) Dari hasil XRF ditemukan arsen tinggi, tetapi unsur lain termasuk Chrom, Cobalt dan Pb normal, sehingga kemungkinan CCA sudah dapat disingkirkan. (3) Isi lambung berwarna kelabu-hijau, sehingga kemungkinan senyawa Perish Green masih ada. b) Waktu in-take arsen : (1) Gejala awal umumnya berupa abdominal discomfort/pain. (2) Gejala awal tersebut umumnya terjadi 10-60 menit sejak in-take, dengan ditambah deviasi kurang lebih 30 menit. (3) Dengan demikian waktu in-take maksimum adalah 90 menit sebelum gejala awal. (4) Kemungkinan waktu in-take sebelum meminum Kopi Timur adalah tidak mungkin. (5) Waktu kematian yang terjadi kurang lebih 4 jam setelah dua orang terakhir yang menemui korban pergi, hal ini menunjukkan bahwa kematian terjadi sangat cepat (very rapid death) dan dikorelasikan dengan dosis arsen yang sangat besar (massive arsenic poisoning).

ALAT BUKTI SURAT

1) Keterangan Hasil Sidik Jari Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 09/KNF/I/2013 tanggal 02 Februari 2013 2) Keterangan Hasil Tes Kandungan Racun Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 06/KNF/I/2013 tanggal 04 Februari 2013. 3) 1 (satu) lembar Surat Visum et Repertum Nomor No.20130204/IKFM/V/2013 dari Rumah Sakit Hasan Sadikin tertanggal 04 Februari 2013. 4) 1 (satu) lembar catatan penjualan Arsen CV.WIJAYA FARMA tertanggal 30 Januari 2013

BARANG BUKTI 1) CCTV Hotel Galeri Ciumbuleuit 2) Bungkusan plastic berisi sisa serbuk Kopi Timur 3) 3 (tiga) Cangkir dan 3 (tiga) sendok 4) 3 (tiga) plastik bekas kemasan gula rendah kalori 5) 1(satu) botol kaca bertuliskan arsenik 50 gram. Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas bahwa dapat dibuktikan arsen tersebut masuk melalui mulut melalui perantara makanan cair.

Bahwa berdasarkan pasal 184 ayat (2) KUHAP yang memberikan penjelasan bahwa segala sesuatu yang telah diketahui umum tidak perlu dibuktikan. Pengertian tersebut lazimnya dalam ilmu hukum pidana dikenal dengan istilah Notoire Feten. Hal yang berlaku umum tersebut berupa keadaan-keadaan ataupun cara-cara yang secara umum telah diketahui oleh siapa saja karena kebiasaannya.

Bahwa meskipun Notoire Feiten bukan merupakan alat bukti sebagaimana tertuang secara normatif dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP, namun KUHAP secara normatif memberikan pengakuan yuridis formil bahwa hal-hal yang berlaku umum tersebut dapat digunakan untuk membuktikan suatu tindak pidana. Yang terpenting disini adalah Notoire Feiten tersebut tidak bertentangan dan didukung alat bukti lainnya.

Bahwa berkaitan dengan masuknya arsenik ke dalam Kopi Timur telah dapat dibuktikan melalui petunjuk-petunjuk yang diperoleh dari saksi-saksi dan terdakwa, keterangan Ahli, Surat serta Visum et Repertum, Surat Hasil Tes Kandungan Racun yang terlampir dalam berkas perkara. Bahwa mengenai unsur tentang Menghilangkan Nyawa Orang Lain maka Jaksa

Penuntut Umum berkeyakinan unsur hilangnya nyawa telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

Ad.4) Unsur Melakukan, menyuruh melakukan atau turut melakukan : Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP merumuskan : "dihukum sebagai pelaku tindak pidana, orang yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatan" dari elemen pasal 55 ayat (1) ke-1 tersebut hanya dibahas elemen yang relevan dengan surat dakwaan, yaitu elemen : Doen plegen merupakan salah satu bentuk penyertaan di antara empat bentuk lainnya, yaitu melakukan (plegen), membujuk melakukan (uitlokken), turut serta melakukan

(medeplegen), dan membantu melakukan (medeplichtig zijn). Sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 55 (1) angka 1 KUHP, yang menyuruh melakukan suatu delik dipidana sebagai pembuat delik. Dalam doen plegen, pelaku langsung (materieele dader) tidak dapat dipidana misalnya karena dalam pengaruh daya paksa (Pasal 48 KUHP), menurut perintah jabatan yang sah (Pasal 51 ayat 1 KUHP), menurut perintah jabatan yang tidak sah namun materieele dader dengan jujur mengira perintah tersebut sah (Pasal 51 ayat 2 KUHP), atau materieele dader mengalami penyakit/cacat perkembangan jiwa (Pasal 44 ayat 1 KUHP). Termasuk juga ke dalam doen plegen, yaitu apabila pada materieele dader tidak ada salah satu unsur delik, melainkan unsur tersebut ada pada yang menyuruh. Unsur tersebut bisa mengenai a) keadaan-keadaan mengenai pribadi seseorang (persoonlijke omstandigheden) ataupun b) opzet. Bahwa bertitik tolak dari ketentuan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP maka yang diklasifikasikans sebagai pelaku (dader) atau para pembuat (mededader), adalah mereka yang : Yang melakukan (plegen), orangnya disebut dengan pembuat pelaksana (pleger) Yang menyuruh melakukan (doen plegen), orangnya disebut dengan pembuat penyuruh (doen pleger) atau yang di dalam doktrin juga sering disebut sebagai middelijk daderschap; dan Yang turut serta melakukan (mede plegen), orangnya disebut dengan pembuat peserta (mede pleger) ataupun yang di dalam doktrin juga sering disebut sebagai

mededaderschap; Bahwa selanjutnya memperhatikan fakta-fakta dipersidangan berdasarkan keterangan

1) Saksi PUJOKO FRIEDLY LATUIHAMALO yang juga terdakwa di persidangan lain, di bawah sumpah persidangan, pada pokoknya adalah sebagai berikut : Bahwa saat itu selain membawa proposal penawaran bisnis, saksi membawa bubuk Kopi Timur yang akan ditawarkan pada korban beserta gula merah dan gula putih yang biasa dan menjadi ciri khas bagi saksi untuk dicampur dengan Kopi Timur racikannya.

Terdakwa lalu memberikan satu bungkusan pemanis rendah kalori pada saksi yang kemudian saksi campurkan kedalam cangkir Kopi Timur yang saksi buat untuk korban.

Bahwa saksi menilai kemasan plastic pemanis rendah kalori tersebut wajar seperti kemasan pemanis rendah kalori merek yang sama yang sering saksi lihat sehari-hari.

Bahwa Pujoko Friedly Latuihamalo tidak pernah mengetahui bungkusan plastic yang diberikan terdakwa pada Pujoko Friedly Latuihamalo berisi arsenik, karena sepanjang yang saksi Pujoko Friedly Latuihamalo ketahui arsenik hanya berbentuk cair.

2) KETERANGAN TERDAKWA MUHAMMAD TOHA Terdakwa mengetahui Pujoko Friedly Latuihamalo membawa sample bubuk kopi serta gula merah dan gula putih agar dapat menunjukkan pada Muhammad Toha mengenai cara meracik Kopi Timur serta agar Muhammad Toha dapat mencicipi racikan Kopi Timur andalan Pujoko Friedly Latuihamalo. Ditengah-tengah pertemuan tersebut Pujoko Friedly Latuihamalo menawarkan pada Muhammad Toha dan Terdakwa untuk menunjukkan cara meracik Kopi Timur. Pujoko Friedly Latuihamalo meracik Kopi Timur yang ia bawa sendiri tanpa bantuan dari terdakwa maupun korban, terdakwa hanya memberikan 2 bungkus pemanis rendah kalori pada Pujoko Friedly Latuihamalo yang kemudian Pujoko Friedly Latuihamalo campurkan pada Kopi Timur milik korban dan milik terdakwa. Terdakwa membawa pemanis rendah kalori didalam kantong celananya karena terdakwa adalah seorang penderita diabetes yang dimana penyakit ini adalah turunan dari Ayah terdakwa yang juga menderita penyakit diabetes. Terdakwa memberikan dua bungkus pemanis rendah kalori pada Pujoko Friedly Latuihamalo untuk dicampurkan pada kopi korban karena korban yang sama-sama menderita penyakit diabetes turunan dan saat itu sedang kehabisan pemanis kalori rendah, sehingga terdakwa memberikan salah satu pemanis yang ia bawa pada Pujoko Friedly Latuihamalo. Bahwa benar setelah mengunjungi Muhammad Toha di Hotel Galeri Ciumbuleuit, terdakwa membeli arsenik sebanyak 50 gram di CV. Wijaya Farma toko bahan kimia tempat ia biasa membeli CCF. Terdakwa membeli arsenic di CV. Wijaya Farma karena asrsenik tersebut adalah bahan pengawet kayu yang biasa terdakwa gunakan dalam mengawetkan kayu-kayu jati yang merupakan bisnis usahanya. ALAT BUKTI SURAT 1) Keterangan Hasil Sidik Jari Berita Acara Analisis Laboratorium Kriminalistik No. Lab : 09/KNF/I/2013 tanggal 02 Februari 2013

2) 1 (satu) lembar catatan penjualan Arsen CV.WIJAYA FARMA tertanggal 30 Januari 2013 3) Data Call Record BARANG BUKTI 1) CCTV Hotel Wisma Dago 2) CCTV Hotel Galeri Ciumbuleuit 3) Bungkusan plastic berisi sisa serbuk Kopi Timur 4) 3 (tiga) Cangkir dan 3 (tiga) sendok 5) 3 (tiga) plastik bekas kemasan gula rendah kalori 6) 1 (satu) botol kaca bertuliskan arsenik 50 gram.

Berdasarkan fakta-fakta dan alat bukti yang bersesuaian, maka unsur menyuruh melakukan kepada seseorang dengan tipu daya terdakwa Muhammad Tohir jelas melakukan penganjuran dengan cara memberi keterangan dan menjanjikan sesuatu kepada saksi Pujoko Friedly Latuihamalo untuk melakukan perbuatan pidana dengan sengaja dan dengan perencanaan terlebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain. Dengan demikian jelaslah bahwa seluruh unsur dari Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sudah terbukti secara sah dan meyakinkan. VI. PENUTUP Majelis Hakim Yang Mulia, Sdr. Penasihat Hukum Yang kami Hormati, dan Hadirin Yang Kami Hargai.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kami Penuntut Umum dalam perkara ini berkesimpulan bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP.

Selanjutnya dengan memperhatikan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, tidak terungkap adanya alasan pemaaf atau pembenar, maka Terdakwa harus dianggap sebagai orang yang mampu bertanggung jawab, serta perbuatannya itu harus dipandang sebagai perbuatan yang melawan hukum dan harus dituntut sesuai dengan kesalahannya.

Sebelum kami Penuntut Umum sampai kepada Tuntutan Pidana atas Terdakwa, perkenankan kami mengemukakan hal-hal yang akan dijadikan pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana ini, yaitu: Hal-hal yang memberatkan : Terdakwa mengingkari kejujuran dalam persidangan. Terdakwa dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan nyawa korban. Hal-hal yang meringankan : Terdakwa belum pernah dipidana sebelumnya

Berdasarkan uraian di atas, kami Penuntut Umum dalam perkara ini dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang yang bersangkutan:

MENUNTUT Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan: Menyatakan terdakwa MUHAMMAD TOHIR bin ALVIAN terbukti bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan melanggar Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana disebutkan dalam Surat Dakwaan Primair. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MUHAMMAD TOHIR bin ALVIAN dengan pidana penjara 8 tahun 9 bulan dikurangi sepenuhnya selama terdakwa berada dalam tahanan. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan Menyatakan barang bukti, berupa : a. CCTV Hotel Wisma Dago; b. CCTV Hotel Galeri Ciumbuleuit; c. Bungkusan plastic berisi sisa serbuk Kopi Timur; d. 3 (tiga) Cangkir dan 3 (tiga) sendok; e. 3 (tiga) plastik bekas kemasan gula rendah kalori. f. 1 (satu) botol kaca bertuliskan arsenik 50 gram.

g. Handphone merek blackberry type 8900 milik Terdakwa Muhammad Tohir; h. Handphone merek Samsung type i9500 milik korban Muhammad Toha.; i. j. Handphone merek Blackberry type Z10 milik saksi Pujoko Friedly Latuihamalo; Kemeja dan celana panjang yang terakhir korban kenakan.

Barang bukti sebagaimana tersebut pada huruf (a) s/d huruf (i) agar dikembalikan pada pihak-pihak yang berhak. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp 1000,- (seribu rupiah)

Demikianlah tuntutan pidana ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang hari ini, hari hari Selasa tanggal 05 Juni 2013.

Jaksa Penuntut Umum

1.

Rizky Aditya, S.H.,M.H. NIP. 197812182006031001

2.

Raudhatul Husna S.H.,M.H. NIP. 197899017389334012

You might also like