You are on page 1of 40

MINGGU VI

MINGGU VI Bab IV. SISTIM PELUMASAN Oleh Ir. Musdar Effy Djinis,MP
4.1. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah membaca bab ini mahasiswa diharapkan mampu : Membedakan jenis-jenis pelumas berdasarkan wujud, kegunaan, dan kekentalannya. Membedakan tipe-tipe sistim pelumasan pada berbagai enjin.

4.2.

Prinsip Pelumasan

Pelumasan bertujuan untuk mencegah terjadinya efek pengelasan akibat pergesekan antara sesama permukaan logam disamping untuk: Mendinginkan permukaan logam yang panas sebagai akibat gesekan dan pembakaran. Mengambil endapan asam hasil pembakaran. Mengambil partikel logam yang terkikis akibat gesekan.

Sifat-Sifat Pelumas

Mampu membentuk lapisan tipis (oil film), pada permukaan logam yang bergesekan. Mampu memberikan effek pendinginan pada komponen yang panas akibat gesekan dan pembakaran. Mampu membersihkan dan membawa partikel-partikel logam yang terkikis akibat gesekan. Mampu menetralisir asam-asam yang terbentuk akibat proses pembakaran dari BBM yang mengandung belerang, artinya pelumas harus bersifat basa, sehingga asam ditambah basa akan menjadi garam dengan air. Garam akan mengendap di bagian bawah carter.

Sifat-Sifat Pelumas (lanjutan)


Mempunyai kekentalan (viskositas/ viscosity) yang stabil pada berbagai suhu kerja enjin, artinya kekentalannya tidak berubah dengan bertambah panasnya enjin. Sebaiknya mempunyai zat antioksidasi (ditambahkan dengan pemakaian additive tertentu). Mampu membersihkan kotorantertentu karena mengandung deterjen tapi tidak boleh berbusa. Mengandung zat anti penggumpalan.

4.3. Klassifikasi Minyak Pelumas


berdasarkan wujud : pelumas cair (oli), dan pelumas padat (gemuk). Berdasartkan klassifikasi servis dan viskositas (grade). Berdasarkan tipenya, maka oli dapat dikelompokkan atas S (spark ignition/bensin) dan C (compression

ignition/ diesel).

Klassifikasi oli berdasarkan API (American Petroleum Institute) Service SPARK IGNITION (PENYALAAN DENGAN

BUSI) 1. Kode SA, Beban ringan Oli mineral biasa, tanpa kebutuhan kinerja 2. Kode SB, Beban lebih berat dari SA, Beban medium tanpa deterjen 3. Kode SC, Beban lebih berat dari SB Ditemukan
thn. 1964-1967, memenuhi persyaratan garansi automotiv. Dirancang untuk mengontrol endapanendapan suhu tinggi dan suhu rendah

Klassifikasi API (American Petroleum Institute) Service utk Bensin


3. Kode :SC, Ditemukan thn. 1964-1967, memenuhi persyaratan garansi automotiv. Dirancang untuk mengontrol endapan-endapan suhu tinggi dan suhu rendah 4. Kode SD, Ditemukan thn. 1968-1971, memenuhi persyaratan garansi automotiv.

Klassifikasi API
5. Kode SE, Ditemukan thn. 1972-1979, memenuhi persyaratan garansi automotiv. 6. Kode SF, Memenuhi persyaratan garansi automotiv. Ditemukan mulai thn. 1980. Makin besar no. urut mk beban kerja semakin berat.

KOMPRESSI ) 1. Kode CA, Beban ringan, Ditemukan thn. 1954 memenuhi persyaratan garansi enjin diesel. Dirancang untuk beban ringan dengan BBM bermutu tinggi berkadar belerang rendah.

Klassifikasi API (American Petroleum Institute) Service utk Diesel COMPRESSION IGNITION (PENYALAAN

Klassifikasi API
2. Kode CB, Beban lebih berat dari CA, Ditemukan thn. 1958 memenuhi persyaratan garansi enjin diesel. Dirancang untuk beban sedang dan memberikan perlindungan jika dipakai pada enjin dengan BBM mengandung kadar belerang tinggi.

Klassifikasi API (American Petroleum Institute) Service utk Diesel


3. Kode CC, Beban lebih berat dari CB, Ditemukan thn. 1964 memenuhi persyaratan garansi enjin diesel. Dilengkapi dengan anti endapan suhu rendah dan kemampuan anti karat pada enjin-enjin turbocharger ringan.

Klassifikasi API
4. Kode CD, beban berat, Oli ini melindungi enjin-enjin supercharger yang butuh pengontrolan endapan dan keausan pada kecepatan dan keluaran daya yang tinggi.

Viskositas
adalah ketahanan internal dari suatu fluida (zat alir) ketika suatu lapisan dari fluida tersebut digeserkan dengan lapisan yang lain (Liljedahl, Turnquist, Smith and Hoki, 1989, p.183).

Rumus Viskositas
Newton merupakan ahli pertama yang memberikan rumus untuk viskositas ini yaitu : F = * A * (v/h) dengan ketentuan : F = gaya, (N) = viskositas absolut (Pascal*detik = N * detik/m2) A = luas permukaan (m2) v = kecepatan (m/detik) h= kerenggangan diantara lapisan-lapisan (m)

Alat untuk penentuan viskositas oli


Alat untuk penentuan viskositas yang terkenal adalah Saybolt Universal Viscosimeter yang menggunakan satuan SUS atau

Saybolt Universal Second.

Teori Newton tentang viskositas

Saybolt Universal Viscosimeter


Penentuan viskositas dengan

Saybolt Universal Viscosimeter

dilakukan dengan mengalirkan 65 cc oli (dengan suhu tertentu) melalui orifice, kemudian dicatat waktu yang dibutuhkan sampai oli mengalir seluruhnya.

Apa yg dimaksud dengan Viskositas oli ?


Jika oli membutuhkan waktu 10.000 detik pada suhu 18 derjat C maka dikatakan bahwa oli tersebut mempunyai viskositas 10 W.

Komponen-Komponen Saybolt Universal Viscosimeter

Nomor SAE (Society of Automotive Engineers)


Viskositas suatu oli ditentukan dengan nomor SAE (Society of Automotive Engineers) misalnya SAE 30. Makin besar nomor SAE maka oli akan semakin kental. Oli multiviskositas (multigrade), jika pada musim dingin mempunyai SAE tertentu dan di musim panas juga mempunyai SAE tertentu yang keseluruhan dari nomor SAE tsb. memenuhi standar kebutuhan pelumasan enjin. Misalnya oli dengan SAE 10W30 artinya di saat winter (suhu minus 18 derjat C) oli akan mempunyai viskositas 10 dan pada saat suhu di atas 1 derjat C oli akan mempunyai kekentalan 30.

Pemilihan oli utk suatu enjin adalah berdasarkan kondisi pengoperasian enjin tsb seperti kondisi lingkungan, kondisi beban dan lama pengoperasian.

Pemilihan Oli Utk Suatu Enjin

Pemilihan Oli
Kondisi lingkungan; lahan yg berdebu (pemotong rumput/lawn mower), akan menyebabkan oli terkontaminasi dg debu jika saringan hawa tdk bekerja dg baik.

Pemilihan Oli
Kondisi beban ; beban maksimum akan menyebabkan putaran mesin menurun (tertahan) shg enjin memanas, maka kekenalan oli akan turun.

Pemilihan Oli
Lama pengoperasian ; pengoperasian yg lama & kontinyu (traktor pertanian di kebun tebu) akan menyebabkan suhu enjin memanas dan tdk ada kesempatan oli utk mendingin kembali ke kekentalan normalnya, shg cendrung utk menurun kekentalannya.

Pemilihan Oli
Sisa-sisa pembakaran cendrung mengotori oli, shg kekentalannya menurun.

Pemilihan Oli Berdasarkan Rekomendasi Pabrik Enjin


Pabrikan Briggs& Stratton >4,40C
SAE 30 atau 10W-30

>00C

<-50C

<-17,80C

<-23,30C

5W-20/5W-30

SAE 10W dilarutkan dg 10 % m. tnh.

Clinton
Honda

SAE 30 SAE 30
SAE 30 10W-30
SAE 30/10W40

10W
SAE 10W-40
SAE 10W

5W

Kohler
Tecumseh

5Watau 5W-20
10W dilarutkan dg 10% m tnh

5W-20 5W-30 10W

Wiscosin

SAE 30

SAE 20 /20W

Ciri-Ciri Pelumas yang Baik :


Pelumas baru: dicirikan oleh kebersihannya dari kotoran serta kekentalannya yang stabil. Pelumas bekas biasanya kotor dan jika diraba akan terasa encer, dan adanya kotoran, berwarna hitam .

Klassifikasi Sistim Pelumasan


1. Pelumasan Campur (Mixing

Lubrication)

2. Pelumasan percik (splash lubrication) dan 2. Pelumasan bertekanan (forcefeed lubrication).

Pelumasan Campur

(Mixing Lubrication)
Pelumasan campur digunakan utk enjin-enjin kecil dua tak berpendingin udara. Oli dicampurkan langsung ke bhn bakar, dan karena campuran bhn bakar udr. Masuk ke karter seb masuk ke silinder, maka oli akan melumasi komponenkomponen enjin di dalam karter dan di dlm silinder.

Pelumasan Campur
Perbandingan campuran ditentukan oleh pabrik enjin, umumnya 40:1(2,5%) dan utk enjin 2 tak sangat kecil 20:1(5%) seperti pemotong rumput.

Pelumasan percik

(splash lubrication)
Pelumasan percik banyak digunakan pada enjin-enjin kecil silinder tunggal. Pelumasan percik memercikkan oli ke bagian-bagian yang bergerak menggunakan pencebur (deeper), sehingga kadangkadang oli tsb. tidak mencapai bagian bagian yang tersembunyi.

Pelumasan bertekanan (forcefeed lubrication).


Pelumasan bertekanan digunakan pada enjin-enjin besar multisilinder. Pelumasan tipe bertekanan menggunakan pompa bertekanan untuk menyemprotkan oli sampai ke lubang-lubang

Komponen-komponen sistim pelumasan bertekanan :


1. Pompa oli.: sumber tenaga utk mengalirkan oli ke seluruh bagian enjin. 2. Saringan oli(oil filter): menyaring kotoran agar tdk masuk kembali ke sistim.

Komponen-komponen sistim pelumasan bertekanan


3. Karter: Tempat penmyimpanan oli sebelum disirkulasikan. 4. Kadang-kadang ditambah dengan pendingin oli: (khusus pd enjin-enjin besar, fungsinya utk mendinginkan oli agar viskositasnya terjamin.

Pemeriksaan Tinggi Permukaan Oli


Pemeriksaan tinggi permukaan oli mutlak perlu utk menghindari berkurangnya oli akibat suhu enjin yg terlalu tinggi, kerenggangan ring piston yg berlebihan, katup yg bocor shg oli terbakar di ruang bakar. Pemeriksaan oli diperlukan sebelum kita mengoperasikan suatu enjin.

Pemeriksaan Tinggi Permukaan Oli


Alat utk memeriksa ketinggian oli adalah deep stick (tongkat penduga kedalaman). Angkat deep stick lap dg kain bersih, kemudian masukkan lagi dan angkat lagi utk mengecek ketinggian oli, jika kurang tambahkan oli dg merek dan kekentalan yg sama.

PERTANYAAN DAN TUGAS

Kenapa pelumasan diperlukan pada suatu enjin ? Bagaimanakah cara mengukur kekentalan suatu oli ? Kenapa oli mempunyai kekentalan yang berbeda pada saat suhu enjin berbeda ? Bagaimanakah caranya agar oli mampu berperan sebagai pembersih enjin ?

PERTANYAAN DAN TUGAS


Kenapa oli harus menyebar secara merata di atas permukaan logam yang bergesekan? Manakah yang lebih baik, oli mineral atau oli dari tumbuh-tumbuhan ? Kenapa pendingin oli diperlukan pada enjin-enjin besar ? Bagaimanakah cara membedakan antara oli baru dengan oli bekas ?

DAFTAR PUSTAKA
Liljedhal, J.B., P.K. Turquist, D.W. Smith and M. Hoki, (1989) Tractors and Their Power Units, Van Nostrand Reinhold, New York.
Jacobs, C.O., and W.R. Harrell, (1983) Agricultural Power and Machinery, Mc. Grow-Hill Book Company, New York.

You might also like