You are on page 1of 3

45 BAB IV PEMBAHASAN

Pengkajian perkembangan hasil terapi dilakukan untuk mengevaluasi pemberian terapi setelah enam kali pelaksanaan evaluasi. Dilakukan dengan membandingkan perubahan sebelum dan sesudah terapi. Keluhan utama pada pasien ini adalah adanya nyeri pada luka incisi dan penurunan kekuatan otot flexorekstensor, adduksi-abduktor pada shoulder. Sesuai dengan pemeriksaan yang telah dilakukan, pasien dengan kondisi post fraktur clavicula, maka problematika fisoterapi yang ditemukan adalah sebagai berikut: (1) Ditemukan adanya nyeri tekan dan gerak pada luka incisi dan penurunan kekuatan otot flexor-ekstensor, adduksi-abduktor pada shoulder, (2) Pasien mengalami rasa tidak nyaman pada saat menggerakkan bahunya. Terapi dilaksanakan enam kali, dilaksanakan sejak tanggal 23 Januari 2008 (T1) sampai dengan 29 januari 2008 (T6) yang dilakukan dengan menggunakan modalitas Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan terapi latihan sehingga diperoleh peningkatan dalam proses penyembuhan pasien tersebut. Setelah dilakukan terapi enam kali, terdapat perkembangan sebagai berikut : 1. Penurunan nyeri gerak dan tekan Setelah dilakukan enam kali terapi didapatkan penurunan nyeri gerak dan tekan. Evaluasi nyeri menggunakan Verbal Analog Scale (VAS), untuk memperjelas penurunan nyeri yang terjadi, penulis menyajikannya dalam bentuk grafik sebagai berikut :

46

Grafik 1. Derajat nyeri dalam skala VAS

Nilai VAS

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Nyeri diam Nyeri gerak Nyeri tekan

T1 T2

T3

T4 T5

T6

Terapi

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa nyeri diam pada T1 sampai T6 bernilai nol (0). Sedangkan nyeri gerak pada T1 sampai T4 bernilai empat (4), kemudian terjadi penurunan nyeri gerak pada T5 dengan nilai tiga (3). Dan nyeri tekan pada T1 sampai T3 bernilai lima (5), kemudian terjadi penurunan nyeri tekan pada T4 bernilai empat (4). Pada T4 nyeri gerak dan nyeri tekan mengalami kesamaan nilai dengan nilai empat (4).

2.

Peningkatan kekuatan otot. Setelah dilakukan enam kali terapi didapatkan penigkatan kekuatan otot.

Evaluasi nyeri menggunakan Manual Muscle Testing (MMT). Peningkatan kekuatan otot selama terapi dapat ditunjukkan pada grafik berikut :

47

Grafik 2. Kekuatan otot shoulder dengan MMT

5 4
Nilai MMT

3 2 1 0 T1 T2 T3 T4 T5 T6

Flexi Ekstensi Adduksi Abduksi

Terapi Peningkatan kekuatan otot shoulder pada gerakan flexi-ekstensi dan adduksiabduksi nilainya sama. Dari T1 sampai T3 dengan nilai MMT 3, kemudian mengalami peningkatan kekuatan otot pada T4 dengan nilai yang sama besarnya yaitu dengan nilai MMT 4.

You might also like