You are on page 1of 23

HEPATOTOKSISITAS

Oktavia Rahayu A. Raden Yandi A. Nabila A. Dewi Okta B. Linda Prabawati Fitra Firnanda P. Amalia A. Erlina Yulianti Isnavira Marina Y. Ardina Pramesti P. Zurniatus S. Abni Rachmi N. Dinar Ika F. Nina Silviana

Kasus
Nn. YS (21 tahun) datang ke RS dengan keluhan nyeri di perut sebelah kanan, mual, dan muntah. Nn. YS merupakan mahasiswi fakultas farmasi yang sering terkena paparan bahan kimia yang toksik. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, pasien didiagnosa peradangan di livernya. Riwayat penyakit pasien : subdural hematoma. Dokter memberikan fitoterapi biocurliv 3 dd 2 kaplet.

Outline
Etiologi hepatotoksik dan subdural hematoma Patofisiologi hepatotoksik dan subdural hematoma Prinsip pemilihan fitoterapi Perbandingkan daya proteksi terhadap liver antara curcuma domestica dengan curcuma xanthorrhiza Rekomendasi fitoterapi yang diberikan oleh dokter Penjelasan untuk fitoterapi yang diberikan

Etiologi hepatotoksisitas

Faktor genetik

Overdosis obatobatan ex: acetamino phen

Penderita Hepatitis (B dan C terutama)

Konsumsi Alkohol

Sering terpapar bahan kimia yg toksik

Imunitas yang rendah

Patofisiologi Hepatotoksisitas

bahan toksik

meningkatkan produksi ROS

stress oksidatif

pelepasan mediator hepatotoksik TNF , IL- 1, IFN -

nekrosis dan apoptosis sel jaringan hepar

disfungsi sel jaringan hepar

Subdural Hematoma
Hematoma subdural adalah akumulasi darah dibawah dura mater tetapi di atas membrane araknoid. Biasanya disebabkan oleh robekan vena walaupun kadang kadang dapat terjadi perdarahan arteri subdural.

Etiologi
Trauma Pembuluh darah yang rapuh Penggunaan antikoagulan Trombositopenia Konsumsi alkohol

Patofisiologi Subdural Hematoma


Traumafibrin dan fibroblas menutupi permuk. Luar hematoma

Migrasi dan proliferasi fibroblaspembentukan membran


semakin besar gumpalan hematoma dibawah durameterchronic subdural hematoma

Prinsip pemilihan fitoterapi


Prinsip pemilihan fitoterapi: 1. Meningkatkan efek antioksidan dan mencegah pelepasan mediator inflamasi 2. Melindungi hepar (Meningkatkan enzim yang memproteksi hepar) Daya protektif C. Longa lebih unggul dibandingkan C.xanthorrhiza (jika ditinjau dari mekanismenya sebagai antioksidan)

Fitoterapi yang diberikan oleh dokter Biocurliv (biocurliv)


Tiap kaplet salut selaput mengandung : Ekstrak Curcuma longa rhizome (Curcuminoid complex 95% I Bio-Curcumin / BCM-95) Silymarin phytosome Ekstrak Schizandrae Fructus Liquiritae Radix Choline Bitartrate Vitamin B6 Dosis: Dewasa: Sehari 3 kali 1-2 kaplet salut selaput

150 mg 35 mg 135 mg 135 mg 150 mg 2 mg

Kandungan fitoterapi yang diberikan


1. Curcuma longa
komposisi utamanya : - dan -turmerone, monoterpene, 5% curcuminoid, terutama curcumin, demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin, dan dihydrocurcumin, mineral, karoten, dan vitamin C. Ekstrak etanol Curcuma longa rhizome sebagai agen hepatoprotektif melawan induksi bahan kimia yang toksik. Ekstrak kasar rhizome Curcuma longa dipakai untuk melindungi struktur integritas membrane hepatosit. Curcuma longa menghambat peningkatan serum liver enzim yaitu ALT, AST, dan ALP.

Mekanisme hepatoprotektif Curcuma longa yaitu (Somchit, et al., 2005): Menghambat pembentukan bahan kimia yang toksik Menstimulasi regenerasi hepar. Stimulasi ini menolong liver untuk menjadi lebih resisten pada kerusakan yang disebabkan oleh toksin Curcumin menyediakan perlindungan dalam melawan oksidative stress Curcumin juga mempunyai efek metabolisme oksidatif seluler, yang meningkatkan host mekanisme hepatoprotektif

HKSA

Preparasi Curcuma longa


Diekstrak dengan menggunakan metode soxhlet menggunakan pelarut etanol. Kemudian dievaporasi di bawah vacuum. Dosis ekstrak cucuma longa 400-600mg 3dd 1

2. Silybum marianum
Metabolit aktif dari Sylibum marianum yaitu

silymarin.

Silymarin merupakan flavonoid yang sering dipakai sebagai agen hepatoprotektif.


Tiga struktur komponennya meliputi silibinin, silydianine, dan silychristine. Salah satu komponen dari silymarin, silibinin adalah yang paling aktif. Silymarin dan silibinin menyediakan cytoprotection dan hepatoprotection (Fraschini, et al., 2002)

Mekanisme kerjanya yaitu (Fraschini, et al., 2002): 1. Sebagai antioksidan, scavenger dan regulator kandungan intraselular dari glutathione 2. Sebagai stabilizer membran sel dan regulator permeabilitas yang mencegah agen hepatotoksik memasuki hepatosit 3. Sebagai promoter ribosomal sisntesis RNA, menstimulasi regenerasi liver 4. Sebagai inhibitor transformasi sel hepatosit menjadi myofibroblast 5. Silymarin melindungi terhadap racun -amanitin dengan mencegah uptake melalui membran hepatosit dan meghambat efek tumor necrosis factor (TNF), yang memperburuk lipid peroksidasi. 6. Silibinin mempertahankan fungsi dan structural integritas membran hepatosit dengan mencegah perubahan struktur fosfolipid yang diproduksi oleh carbon tetrachloride (CCl4) dan alkalin fosfatase dan aktivitas GGT.

HKSA

Preparasi Sillybum marianum


Menggunakan ekstraksi padat cair, dengan 25 mL etanol 96%. Diekstraksi secara terus menerus selama 30 menit. Residu diekstraksi kembali untuk kedua kalinya secara sama selama 30 menit (Hadaruga, 2009).

3. Liquiritae Radix
Konstituen aktif: Konstituen aktif utama pada Glycyrrhiza yang berhubungan dengan kerusakan hepar yaitu triterpene glycoside glycyrrhizin. Konsentrasi glycyrrhizin sebesar 614% (Luper, S, 1999).

Mekanisme Kerja sebagai Hepatoprotective (Luper, S, 1999):


Glycyrrhiza dapat mempunyai efek hepatoprotektif secara langsung. Glycyrrhiza flavonoid bekerja dengan cara memberikan perlindungan kepada hepatosit terhadap paparan karbon tetraklorida (CCl4). Para peneliti menunjukkan efek anti peroksidasi lipid pada glycyrrhizin yang mekanismenya sebagai agen proteksi terhadap paparan carbon tetrachloride yang menginduksi hepatotoksisitas.

4. Schizandrae Fructus
Berasal dari tanaman Schizandrae chinensis. Metabolit sekundernya yaitu Schizandrin (Sin) A, B, dan C, Schizandrol (Sol) A dan B dan Schizandrer (Ser) A dan B. Schizandrae Fructus sangat efektif dapat menurunkan peningkatan level SGPT pada pasien penyakit liver. Mekanisme kerja: -Meningkatkan protein liver dan sintesis glikogen -Melawan kerusakan hati dari CCl4 (Yu, Xiao, 1991)

Keamanan
1. Cucuma longa : Aman. Toksisitas jarang ditemukan. Dosis standart di manusia atau hewan tidak ditemukan reaksi toksisitas. Tidak ditemukan efek mortalitas atau teratogenik. (Luper, S, 1999) 2. Silybum marianum: Tidak ada efek samping yang dirasakan pada dosis yang direkomendasikan. Pernah dilaporkan efek samping mual, heartburn, dyspepsia, postprandial nausea dan meteorism . Dapat digunakan pada ibu hamil tidak terjadi toksisitas pada janin . LD50 dari pemberian silymarin oral pada tikus adalah >1600mg/kgBB Dosis tersebut pada manusia setara dengan kurang lebih 88,89 kg/kgBB. (Kaur, A. et al., 2011)

KIE
Penggunaan curcuminoid menyebabkan radang lambung sehingga biocurliv sebaiknya diminum setelah makan 3 kali sehari 2 kapsul Sebaiknya biocurliv tidak diberikan pada wanita hamil dan ibu menyusui. Penggunaan curcuminoid memiliki efek anti thrombosis, sehingga harus hati-hati jika biocurliv digunakan bersama warfarin. Tidak boleh menggunakan biocurliv lebih dari 4 minggu tanpa anjuran dokter. Penghentian konsumsi alkohol harus dilakukan (jika mengonsumsi) Meminum susu secara teratur tiap hari untuk membantu netralisasi racun kimia

Terima Kasih

You might also like