You are on page 1of 3

http://m.inilah.

com/read/detail/1853881/kadin-jabar-minta-pembentukan-kek-dipercepat

Kadin Jabar Minta Pembentukan KEK Dipercepat Oleh: Dadi Haryadi Senin, 23 April 2012, 19:41 WIB INILAH.COM, Bandung - Pelaku usaha di Jabar berharap percepatan proses pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Selain Cikarang, Karawang dan Purwakarta juga dinilai cocok untuk menjadi KEK. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar Agung Suryamal Sutisno mendesak pemerintah pusat mewujudkan pembentukan KEK. "Kami ingin Kawasan Ekonomi Khusus memiliki wilayah yang luas. Kami menilai selain Cikarang, masih banyak sentra industri lainnya di Jabar yang berpotensi menjadi KEK, seperti Karawang dan Purwakarta," ujarnya kepada wartawan, Senin (23/4/2012). Dia menjelaskan pembentukan KEK akan mempermudah pelaku usaha melakukan ekspansi bisnis ekspor-impor. Untuk mendukung kegiatan tersebut maka KEK harus memiliki lahan yang luas dan terintegrasi dengan transportasi darat, laut, dan udara. Dia mengatakan KEK akan memiliki banyak manfaat dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat. Melihat fungsinya, pembentukan KEK perlu dipikirkan secara matang terutama terkait infrastruktur penunjang kegiatan bisnis para pelaku usaha. "Realisasi KEK semestinya diikuti kesiapan pemerintah dari sisi insfrastruktur dan SDM. Dengan demikian, percepatan ekonomi di kawasan KEK bisa lebih optimal," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar Ferry Sofwan Arief mengaku Pemprov Jabar telah mengajukan kawasan Cikarang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Untuk itu pihaknya meminta para pengusaha supaya bersabar karena kondisi ini hanya tinggal menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat. "Penataan dan infrastruktur di kawasan Cikarang cukup memenuhi kriteria sebagai kawasan KEK," katanya. Ferry menilai Cikarang merupakan salah satu kawasan industri di Jabar yang paling menonjol karena memiliki potensi terbesar menjadi KEK. Menurutnya, pengajuan Cikarang sebagai KEK sesuai Undang-undang Nomor 39 tahun 2009 tentang KEK. Peraturan tersebut berisi syarat KEK yang harus memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi. Bahkan, KEK terpilih harus berfungsi menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.[jul]
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/06/22/13530096/Jakarta.Berprospek.Jadi.Megacity Jakarta Berprospek Jadi "Megacity"

Penulis : Riana Afifah | Rabu, 22 Juni 2011 | 13:53 WIB

Dibaca: 43

Komentar: 3 |

Share:

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. TERKAIT:


City Block Concept Selamatkan CBD Jakbar Jakarta Ingin Menjadi "Green City" Visi Jakarta Jadi Kota Jasa Internasional DKI Jakarta Perkuat Program Ramah Lingkungan Foke Ajak Warga Jakarta Jaga Lingkungan

JAKARTA, KOMPAS.com Memperingati HUT ke-484 Kota Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyampaikan, untuk ke depannya, Jakarta akan menjadi sebuah megacity di dunia. Definisi dari megacity sendiri adalah kota besar dengan lebih dari sepuluh juta penduduk. "Ke depan, Jakarta akan menjadi salah satu dari 20 megacity yang ada di dunia. Jakarta akan berkembang, selain sebagai pusat ekonomi Indonesia juga akan menjadi salah satu pusat ekonomi dunia," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat pidato dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/6/2011). Menurut prediksi berbagai kalangan ahli, ekonomi Indonesia dilihat berpotensi menjadi salah satu dari lima negara kontributor terbesar ekonomi dunia. Karena itu, Jakarta sebagai ibu kota Indonesia terus menggenjot kinerja pemerintahnya. Dengan demikian, Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari gubernur beserta seluruh jajaran birokrasinya dan DPRD sudah semestinya berperan sebagai lokomotif perubahan, percepatan pembangunan, dan pencapaian tujuan. "Sebagai megacity yang akan menjadi penggerak ekonomi dunia ini, Jakarta harus dipersiapkan dengan baik. Karena akan dituntut untuk menyediakan prasarana dan sarana kota yang kualitasnya sesuai dengan standar dunia," ungkap Foke. Salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam merespons kebutuhan prasarana dan sarana tersebut adalah digagasnya Rancangan Peraturan Daerah RTRW Jakarta 2030 yang saat ini masih dalam pembahasan DPRD. Rancangan itu juga telah mengantisipasi tren pertumbuhan kawasan Greater Jakarta (Jabodetabekjur) yang akan dihuni oleh 30-35 juta jiwa pada tahun 2030. "Hal ini menjadi tantangan besar bersama bagi Jakarta dan Kota/Kabupaten Bodetabekjur di masa depan," ujarnya. Tidak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Fenomena kemacetan dan banjir, misalnya, harus segera diselesaikan saat ini supaya tidak membebani kota Jakarta di masa yang akan datang. Berbagai upaya guna menyiapkan fondasi bagi masa depan Jakarta, sebut saja, Jakarta Coastal Defense Strategy, Pusat Jasa Keuangan Regional, Mass Rapid Transit, Kawasan Ekonomi Khusus dan pelabuhan laut di Marunda, serta penataan ruang Jakarta 2030.
Editor : Robert Adhi Kusumaputra

You might also like