You are on page 1of 8

ILMU KEDOKTERAN OLAHRAGA

Prof. Dr. dr. Muchsin Doewes, PFarK, MARS, AIFO

Ada 2 macam alat gerak dalam tubuh kita, yaitu alat gerak pasif dan aktif. Alat gerak pasif meliputi tulang dan sendi, sedangkan alat gerak aktif adalah otot. Yang berperan sebagai penyuplai oksigen adalah sistem respirasi dan sistem kardiovaskular. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan mengendarai Hb. Intermezzo sedikit ya. Eritrosit hidup secara anaerob. Meskipun membawa oksigen dalam sirkulasi, eritrosit tidak pernah menggunakan oksigen itu untuk dirinya sendiri. Ini yang menarik, bahkan salah satu struktur penyusun tubuh kita tidak pernah melakukan korupsi, malah berbagi 100% dari apa yang dimilikinya. Luar biasa ya eritrosit, hidup 120 hari untuk berbagi. Selalu ada hikmah kan di balik setiap yang terjadi pada diri kita, jadi mari belajar dari eritrosit =). Kembali lagi ke bahasan utama. Sistem pengontrol utama alat gerak kita adalah sistem saraf & hormon. Sebenarnya masih

banyak sistem penunjang yang lain, tapi fungsinya tidak sesignifikan kedua sistem di atas. Sebelumnya perlu diketahui dulu ya teman-teman, dalam kuliah kali ini kita membahas faktor internal dari olahraga. Mengenai faktor eksternal (misalnya cedera karena ketendang lawan) nanti masuknya ke sport injury. Agar lebih jelas, rumusan masalah di kuliah kali ini adalah bagaimana cara tubuh merespon tuntutan fisiologis yang tinggi terhadap aktivitas fisik? (Ngomongin rumusan masalah jadi inget skripsi ya? #galaudeh). Pertama, kita bahas dulu mengenai cara koordinasi sistem otot dan sistem saraf dalam medula menghasilkan spinalis gerakan tubuh. sebagai Ingat-ingat lagi yuk, kornu posterior berfungsi penghantar impuls sensorik, sedangkan kornu anterior berfungsi sebagai motor yang menggerakan otot (motorik).

Ketika suatu otot mengalami peregangan (misalnya saat mengangkat barang), akan terjadi impuls aferen dari stretch receptor ke medula spinalis. Impuls ini kemudian akan diteruskan menjadi impuls eferen ke motor neuron yang menyebabkan kontraksi dari otot yang mengalami peregangan (stretching) tadi, tujuannya adalah agar regangan otot

tidak berlebihan. Nah, tidak berhenti sampai di sini teman-teman. Kita tidak mengharapkan kontraksi untuk proteksi ini menjadi berlebihan kan? Untuk itu di dalam tubuh kita tersedia kontraksi mekanisme ini agar yang tidak menginhibisi tendon Golgi.

berlebihan oleh Golgi tendon organ/organ

Tonus otot yang tinggi akibat kontraksi akan mengaktivasi sensorik interneuron menghambat dikurangi. Jadi apa sebenarnya organ tendon Golgi ini? Organ tendon golgi adalah reseptor sensorik propioseptif yang terletak pada serabut otot dari otot skelet bertemu dengan tendon. Terdiri dari untaian kolagen, organ tendon Golgi juga mengandung jaringan saraf. Fungsi utamanya adalah untuk merasakan ketegangan otot ketika otot berkontraksi, ini neuron yang sensorik. kemudian Neuron akan Ketika kemudian menstimulasi

mengirimkan

sinyal

ke

otak

mengenai

seberapa besar kekuatan yang dikeluarkan dan di mana tempatnya. Teman-teman sekalian, kita sudah tahu kan bahwa pusat motorik itu terletak di gyrus centralis anterior. Nah, jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan pergerakan kita nanti akan berawal dari sini. Pada aplikasinya nanti, pergerakan otot dari sistem neuromuskular akan dipengaruhi oleh terpacunya pengontrol kemudian dan sistem endokrin energi respon sebagai yang sistem dengan keseimbangan menimbulkan

motoneuron.

motoneuron dihambat, tonus otot dapat

kardiovaskular sebagai pensuplai oksigen termoregulator, bersamaan

terjadinya perubahan metabolisme yang menghasilkan energi yang penting untuk pergerakan (movement). Tahukah mencapai Anda, kecepatan saraf lho. kita

2.

Setelah mencapai m. biceps, neuronneuron antara ini saraf melepaskan dan otot chemical tingkat messenger (Ach) menyeberangi celah molekular.

100 meter/detik

Betapa

menakjubkan koordinasi dari sel-sel sekecil itu dapat menghasilkan kecepatan yang luar biasa. Kecepatan ini terutama bisa dihasilkan oleh organ-organ yang memiliki banyak persarafan. Jika kita melihat gambaran replika homunculus (ada sensorik dan motorik), banyaknya stimulasi saraf pada bagian tubuh digambarkan dengan ukuran tubuh tertentu saraf yang yang besar. Sedangkan sedikit. ukuran yang lebih kecil menggambarkan stimulasi lebih Penyesuaian-penyesuaian ini tidak hanya pada tingkat organ/sistem, tetapi juga pada level sel maupun level molekular. Misalnya: pada kontraksi otot biceps sewaktu angkat beban 20 kg terjadi: 1. Serat saraf otak (neuron motorik) menyalurkan impuls listrik turun ke medula spinalis menuju ke arah lengan tingkat sel.

3.

Impuls listrik menyebar ke sepanjang serat otot yang aktif, masuk ke dalam serat melalui pori-pori kecil.

Nah, sudah jelas kan. Jadi impuls listrik mengaktifkan proses-proses kontraksi otot yang nantinya akan melibatkan aktin-myosin dan sistem energi. Sekarang kita membicarakan tentang kontraksi otot ya teman-teman. Bayangkan kita sedang berdiri tegak dengan barbel di tangan kanan kita. Ketika barbel itu kita angkat dengan cara menekuk siku, muskulus biseps mengalami kontraksi konsentris. Kontraksi konsentris adalah kontraksi otot di mana serat otot memendek. Ketika siku tangan yang memegang barbel ini diluruskan kembali, terjadi kontraksi eksentris pada muskulus biseps. Disebut eksentrik sebab serabut serabut otot memanjang ketika berkontraksi.

Kita refreshing sedikit ya mengenai 5 sila utama di dunia per-otot-an: Sila 1: whole muscle Sila 2: fasciculus Sila 3: muscle cell Sila 4: miofibril Sila 5: actin & myosin

6 komponen yang terlibat dalam kontraksi otot: 1. Myosin 2. Aktin 3. Troponin

4. Tropomyosin 5. ATP 6. Kalsium Fungsi dan mekanisme kerjanya?

Gambarannya kira-kira seperti di bawah ini.

Myosin yang berbentuk seperti tongkat golf, akan berkontraksi dan mengikatkan diri pada aktin. Masih ingat kan dari kuliah tanggal 29 Oktober dulu. Di permukaan aktin terdapat titik-titik seperti pentil yang pada saat istirahat ditutup oleh tropomyosin. Di gambar, tropomyosin ini yang bentuknya seperti tali panjang warna kuning. Tropomyosin ini punya satpam yang bertugas untuk mengunci tempatnya, kontraksi, dengan Ca agar tidak bergeser akan kunci dari Ketika troponin disebut troponin sehingga troponin.

terbuka dan tropomyosin bergeser. Pada saat yang bersamaan, myosin berkontraksi dan berikatan dengan aktin pada bagian yang tadinya tertutup oleh tropomyosin. Selanjutnya myosin menarik aktin sehingga terjadi sliding yang menyebabkan pemendekan sarkomer. Peristiwa kontraksi memerlukan energi. Energi melalui untuk kontraksi otot skelet disediakan oleh energi yang dihasilkan hidrolisis senyawa berenergi tinggi (=high-energy compound) yaitu ATP. ATP ini kemudian akan dipecah dengan

berikatan

bantuan myosin ATP-ase menjadi ADP, fosfat inorganik (Pi), dan energi. Myosin ATP-ase adalah katalis protein globular kompleks yang dapat mempercepat reaksi kimia sampai 1012-1022 kali lebih cepat bila dibanding tanpa katalis, pada suhu 37 derajat Celcius. Dalam 1 rangkaian kontraksi diperlukan 3 ATP yang masing-masing berfungsi untuk: 1. untuk cross bridge 2. untuk relaksasi miosin & reposisioning myosin 3. mengembalikan sisterna. Bagaimana penggunaan energi dalam tubuh kita? Empat puluh lima persen energi digunakan untuk ACTION (tergantung organnya, misalnya kontraksi otot, sistol jantung, dan peristaltik usus). Sedangkan 55% digunakan untuk panas. Sehubungan dengan penggunaan energi, ada istilah hypodinamic disease nih temanteman. Ini adalah penyakit yang salah satu penyebabnya adalah kurang gerak, sehingga energi yang dihasilkan tidak dikeluarkan. Contohnya DM dan obesitas. ATP adalah energi instan yang sudah ada di tubuh, hanya saja jumlahnya sedikit dan hanya bisa sekali pakai dan karenanya Ca ke terminal

harus diresintesis terus-menerus kalau latihannya berlangsung lebih dari beberapa detik. Maka diperlukan sistem energi untuk membentuk ATP lagi. Ada 3 jalur metabolisme ATP: 1. Sistem Phosphocreatine (PC), mencakup perubahan fosfat berenergi tinggi dari PC untuk merefosforilasi ADP menjadi ATP. Sistem energi ini digunakan dalam fase cepat, sekitar 15-20 detik karena pembentukannya hanya memerlukan 1 enzim, yaitu kreatin kinase. ADP yang berasal dari pemecahan ATP akan diresintesis kembali (ADP + PC ATP + C). Namun, kuantitas PC yang ada dalam sel terbatas, sehingga kadar total ATP yang dapat diproduksi melalui mekanisme ini juga terbatas. 2. Sistem glikolisis/lactic acid system (sistem LA), terdapat dalam sitoplasma sel otot. Glikolisis adalah degradasi karbohidrat (glikogen atau glukosa) menjadi piruvat atau laktat (melibatkan serangkaian langkah yang dikatalisis enzim). Sistem energi ini dapat bertahan sampai kurang dari 90 menit. Menghasilkan 2 ATP. 3. Aerobic oxidation atau oksidasi aerobik. Di dalamnya termasuk siklus krebs dan fosforilasi oksidatif yang

terletak di mitokondria. Sistem energi ini menghasilkan ATP paling banyak (36 ATP, di samping produk lainnya yang berupa H2O dan CO2). Gampangannya seperti ini: 1 detik ATP 15-20 detik ATP-PC < 90 detik LA sistem > 180 detik (3 menit) = sistem aerobik Sistem ATP-PC dan LA termasuk sistem energi anaerob, sedangkan aerobic oxidation sudah jelas aerob lah ya. Berbeda dengan glikolisis, metabolisme aerob dapat menggunakan lemak, protein, dan karbohidrat sebagai substrat untuk memproduksi ATP.

Nah, lalu apa yang dimaksud dengan olahraga anaerob? Pertanyaan bagus nih, soalnya bisa bikin kita diem sambil ngarep dikasih tau jawabannya =D. Berdasarkan Prof. Muchsin, sistem olahraga energi di yang luar menggunakan

mitokondria termasuk olahraga anaerob. Tapi tunggu dulu, yang mempengaruhi apakah suatu olahraga itu aerob atau anaerob bukan jenis olahraganya, tapi tergantung masing-masing
max).

orang Perlu latihan

(kapasitas aerob atau VO2

diperhatikan bahwa intensitas

menentukan jalur metabolisme. Contoh, jalan cepat selama 30 menit bagi orangorang yang terlatih, merupakan olahraga aerob. Sedangkan bagi beberapa orang yang tidak terbiasa berlatih, maka ini termasuk olahraga anaerob.

You might also like