Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
: Senin, 24 Juni 2013 : 07.35 WIB : Ruang Bugenvile 3 RSUP Dr. Sardjito : Ana Aulia : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik, Studi dokumentasi
Sumber Data
Nama
: Nn. A
: 31 Tahun : Perempuan : Katholik : Jawa / Indonesia : Karyawan swasta : Diploma 3 (D3) Perhotelan : Jl. Tongkol no.47 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
b. Penanggung Jawab
Nama Umur
: Tn. T : 50 Tahun
Asma
d. Faktor Predisposisi
Lingkungan
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
b. Riwayat kesehatan pasien 1) Keluhan utama
Pada saat pengkajian tanggal 24 juni 2013, Nn.A umur 31 tahun pada jam 07.35 WIB didapatkan data sebagai berikut; Pasien mengatakan :
a) Nyeri pada dada bagian kanan dan kiri (bagian depan),
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tususk, nyeri hilang timbul terutama saat batuk, nyeri skala 3 diukur dengan skala 0-10
b) Kepala pusing, terasa cekot-cekot c) Sesak nafas bila beraktivitas maupun tidak beraktivitas d) Batuk berdahak namun tidak bisa kelua e) Tidur terganggu dan sering terbangun saat malam hari
perawat
h) Untuk mandi dibantu dengan keluarga ataupun perawat
batuk memberat dan dibawa ke IGD RSUP Dr. Sardjito dan diharuskan untuk Rawat Inap.
3) Riwayat penyakit dahulu a) Pada bulan September 2010 pasien diamputasi pada kaki
kanan dari bagian patella dari arah proksimal ke distal karena terkena kanker tulang dioperasi di RSUP Dr. Sardjito.
b) Pasien mempunyai sakit asma sejak kecil.
Pasien mengatakan nenek buyutnya meninggal karena sakit asma dan juga pamannya mengidap penyakit asma.
x d. Genogram
X X
X X
Nn. A
Keterangan
: : Laki-laki X : Perempuan
e. Pola Kebiasaan Pasien 1) Aspek fisiologi-Biologis a) Pola Nutrisi (1) Sebelum sakit (a) Intake makanan :
Klien makan 3-4 kali sehari dengan makanan pokok nasi, lauk pauk disertai sayur berganti ganti, habis dalam 1 porsi yaitu 5 6 sendok klien menyukai semua jenis makanan dan mempunyai pantangan makan telur karena bisa membuat jerawat muncul.
Dalam sehari pasien minum berupa air putih 6 8 gelas gelas belimbing (1600-2000 ml) dan teh manis 1 gelas cangkir (200 ml).
(2) Selama di RS (a) Intake makanan :
Pasien mendapat program diit Tinggi kalori tinggi protein (TKTP) di rumah sakit. Pasien makan pagi, siang, dan malam dari Rumah Sakit , habis dalam porsi.
(b) Intake cairan
Pasien
2 gelas
Pasien BAK
Pasien biasa buang air besar 2 hari sekali secara teratur, konsistensi lunak berbentuk, warna kuning kecoklatan, bau khas. Pasien tidak pernah menggunakan obat untuk memperlancar buang air besar.
(2) Selama sakit (a) Buang air kecil
Selama pasien dirawat di rumah sakit sejak tanggal 21 juni 2013 pasien BAK spontan 4-6 kali sehari warna kuning jernih bau khas.
(b) Buang air besar
Selama pasien dirawat di rumah sakit sejak tanggal 21 Juni 2013 pasien baru buang air besar 1 kali pda tanggal 23 juni 2013, dengan konsistensi lembek/lunak, warna kuning
Pasien mandi 2 kali sehari setiap pagi dan sore di kamar mandi dengan menggunakan sabun mandi, pasien mencuci rambut 3 kali 1 minggu, menggosok gigi dengan pasta gigi sebelum mandi. Kuku pasien dipotong setiap kali terlihat panjang.
(2) Selama di RS
Pasien mandi 2 kali sehari setiap pagi dibantu keluarga/kerabat dengan menggunakan sabun mandi dan menggosok gigi dengan pasta gigi saat mandi, Pasien mandi di atas tempat tidur.
d) Aktifitas istirahat (1) Sebelum masuk RS
Pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Pasien tidur malam pukul 22.00 WIB bangun pukul 05.00 WIB kadang jam 06.00 WIB, tidak ada gangguan dalam tidur. Pasien jarang tidur siang.
(2) Selama di RS
Pasien mengatakan selama di rumah sakit tidur pukul 24.00 WIB terkadang bangun dan tidak bisa tidur lagi. Pasien tidur siang 2-3 jam. Pemenuhan kebutuhannya dibantu keluarga/kerabat.
2) Aspek Mental Intelektual Sosial Spiritual Emosional a) Konsep diri (1) Harga diri
Pasien mengatakan menerima kenyataan yang terjadi dan tidak merasa minder.
(2) Identitas diri
Pasien mampu mengenali dirinya sebagai seorang perempuan. Dan sebagai seorang anak yang harus berbakti kepada orantuanya. Pasien mempunyai 2 orang tua dan 1 orang adik laki-laki
(3) Peran diri
Pasien adalah seorang perempuan mandiri yang berkerja sebagai karyawan swasta di took alat kesehatan, dan berperan membantu kebutuhan kedua orangtuanya.
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa dan bekerja serta bergabung dengan rekan-rekannya di yayasan kanker.
(5) Gambaran diri
Pasien adalah lulusan D3 perhotelan, dan bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah took alat kesehatan orthopedi. Pasien mengerti tentang
Komunikasi pasien dengan keluarga dan tim kesehatan di rumah sakit terjalin dengan baik, hubungan dengan pasien lain juga terjalin dengan baik,. Pasien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia.
(8) Mekanisme koping
Pasien mendapat dukungan dari keluarga, kerabat, rekan-rekan difabel lainnya dan tim kesehatan untuk kesembuhannya.
(10) Aspek mental-emosional (a) Afek
(b) Mood
Pasien adalah seorang nasrani (Katholik) yang taat beribadah ke gereja dan berdoa, selama sakit pasien hanya bisa berdoa dan tidak ke gereja.
GCS
: E = 4, M = 6, V =5 (15)
Keterangan : Skor 14-15 Skor 12-13 Skor 11-12 Skor 8-10 Skor <5
2) Tanda-tanda Vital a) Tekanan darah : 110/80 mmHg b) Nadi c) Respirasi d) Suhu
3) Status Gizi :
Berat badan (BB) : 43 kg Tinggi badan (TB):159 cm Indeks massa Tubuh (IMT ) = BB (kg) TB (m2) = 43 (1,59)2 = 43 2,52 = 17.06 (under weight) Keterangan : <20 20-25 25 30 >30 : Under Weight : Normal : Overweight : Obesitas
(1) Bentuk
: Mesochepal
berminyak.
(3) Wajah
(4) Mata
(5) Hidung
: rambut hidung ada, hidung lembab, tidak ada sekret berlebih, tidak ditemukan polip.
: tidak bau mulut, lidah merah muda, tidak ada keluhan sakit gigi atau keluhan menelan.
(7) Telinga
Tidak di temukan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP (Jugularis Vena Pressure)
c) Thorak (1) Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak Palpasi : ictus Cordis teraba di interkosta ke V
Inspeksi : Normo chest Palpasi Perkusi : taktil fremitus kanan-kiri sama : Hipersonor pada interkosta I-IV, redup mulai interkosta V Auskultasi : Wheezing pada paru dextra, Ronchi pada paru sinistra
d) Abdomen
Inspeksi Auskultasi
Perkusi Palpasi
Anggota gerak lengkap, pada tangan kanan terpasang infuse Ringer laktat (RL) makro 20 tetes/menit sejak tanggal 21 Juni 2013
(2) Bawah
Kaki kanan post amputasi pada bulan september 2010 pada bagian patella dari arah proksimal ke distal karena Ca tulang, kaki kanan menggunakan kaki palsu sejak desember 2010. Kekuatan otot 5 5 Keterangan : 5 : kekuatan otot penuh, normal menentang gravitasi, tahanan penuh 5 5
4 3 2 1 0
: gerakan normal, menentang gravitasi, sedikit tahanan : gerakan normal, menentang gravitasi : gerakan otot penuh, menentang gravitasi : tidak ada gerakan teraba : paralisi
f) Genetalia
Bersih
g) Aktivitas Kemampuan perawatan diri Makan / minum Toileting Berpakaian Mobilitas fisik ditempat tidur Berpindah Ambulasi / ROM 0 1 2 3 4
Keterangan :
0 1 2 3 4
: Mandiri : Dibantu dengan alat : Dibantu dengan orang lain : Dibantu alat dan Orang lain : Tergantung total
Kesimpulan
Hasil :
a) Tampak corakan bronchovaskuler normal, tak tampak lesi
b) Kedua sinus costophenicus lancip c) Cor, CTR <0,50 d) System tulang yang tervisualisasi intact, tak tampak lesi
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pemeriksaan Baro Temp F1O2 pH PCO2 pO2 tHb SO2 cHCO3 ctCO2(P) BE chCO3st BEect SO2 (c) AaDO2 ctO2 a/AO2
Hasil 749.9 36.9 0.600 7.320 38.3 176.1 13.8 99.3 19.3 20.5 -6.7 19.4 -6.7 99.3 204.4 19.7 46.3
Satuan mmHg %
Remaks
Nilai rujukan
Rendah mmHg mmHg g/dL % mmol/L mmol/L mmol/L mmol/L mmol/L % mmHg Vol% & Naik
No. 1 2 3 4
Satuan mmHg %
Remaks
Nilai rujukan
7.35-7.45
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 1 0. 11 . 1 2. 1 3. 1 4. 1 5. 1 6. 1 7. 1 8.
PCO2 pO2 tHb SO2 cHCO3 ctCO2(P) BE chCO3st BEect SO2 (c) AaDO2 ctO2 a/AO2
Jenis Pemeriksaan WBC RBC HGB NCT MCV MCH MCHC PLT RDW-CV RDW-SD PDW MPV P-LCR PCT NEUT# LYMPH# MONO# EO#
34.1 188.1 15.1 99.6 20.2 21.3 -3.8 21.2 -4.7 99.6 340.1 21.5 356
Hasil 6.31 5.46 16.9 41.9 87.7 31.0 35.3 250 13.2 42.2 10.8 9.6 21.5 0.24 4.40 1.11 0.78 0.01
mmHg mmHg g/dL % mmol/L mmol/L mmol/L mmol/L mmol/L % mmHg Vol% &
Satuan x10^3/L x10^6/L 9/dL % fL pg g/dL x10^3/L % fL fL fL % % x10^3/L x10^3/L x10^3/L x10^3/L
Rendah
Naik
Remaks
Nilai Rujukan M:4.8-10.8 F:4.8-10.8 M:4.1-61 F:4.2-5.4 M:14-18 F:12-16 M:42-52 F:37-47 79.0-99.0 27.0-31.0 33.0-37.0 150-450 11.50-14.50 35.00-47.00 9.0-13.0 7.2-11.1 15.00-25.00
1 9. 2 0. 2 1. 2 2. 2 3. 2 4. 2 5. 2 6. 2 7. 2 8. 2 9. 3 0. 3 1. 3 2. 3 3. 3 4.
BASO# NEUT% LYMPH% MONO% EO% BASO% Albumin BUN Creatinine Asam urat SGOT / AST SGPT / ALT Natrium Sodium Kalium Potasium Chloride Gula sewaktu darah / /
0.01 69.6 17.6 12.4 0.2 0.2 5.32 6 0.83 5.7 29 26 142 3.5 104 91
x10^3/L % % % % % g/dL mg/dL mg/dL mg/dL /L /L mmol/L mmol/L mmol/L mg/dL Tinggi Rendah Rendah
0-0.2 5070 25-40 2-8 2-4 0-1 3.4-5.0 7-18 0.6-1.3 Darah : 2.6-.2 Urin : 150.0-990.0 mg/24hr 15-37 M : <45 F: <34 136-145 2.1-5.1 98.00-107.00 GDS : 74-140 GDP : <100 Urin :<0.5 g/24hr
e. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 Juni 2013 5. TERAPI PENGOBATAN a. Tanggal 24 Juni 2013
Diit TKTP (Tinggi kalori tinggi protein) Terapi cairan elektrolit infuse makro Ringer Laktat (RL) 20 tetes per menit
Terapi Oral
1) Ambroxol 3x1 tablet (30mg) 2) Paracetamol 3x1 tablet (500mg) 3) Acytromycin 1x1 tablet (500mg)
Terapi injeksi : Ceftriaxone 1gr/12jam Terapi inhalasi : Pulmicort : Atrovent 1:1 (2cc:2cc)/8jam Terapi oksigen : Oksigen Non-Rebreathing Mask (NRM) 8 liter/menit
b. Tanggal 25 juni 2013
Diit TKTP (tinggi kalori tinggi protein) Terapi cairan elektrolit infuse makro Ringer Laktat (RL) 20 tetes per menit Terapi Oral :
1) Ambroxol 3x1 tablet (30mg) 2) Paracetamol 3x1 tablet (500mg) kalau perlu 3) Acytromycin 1x1 tablet (500mg)
Terapi injeksi : Ceftriaxone 1gr/12jam Terapi inhalasi : Pulmicort : Ventolin 1:1 (2cc:2cc)/8jam
Diit TKTP (tinggi kalori tinggi protein) Terapi cairan elektrolit infuse makro Ringer Laktat (RL) 20 tetes per menit Terapi Oral :
1) Ambroxol 3x1 tablet (30mg) 2) Paracetamol 3x1 tablet (500mg) kalau perlu
Terapi injeksi : Ceftriaxone 1gr/12jam Terapi inhalasi : Pulmicort : Ventolin 1:1 (2cc:2cc)/8jam Terapi oksigen : Oksigen Nasal Kanul 4 liter/menit
PENGELOMPOKAN DATA
A. Data Subjektif
Pasien mengatakan :
1. Nyeri pada bagian dada kanan dan kiri (depan) , nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul terutama saat batuk, nyeri skala 3 diukur dengan skala 0-10
2. Sesak nafas bila beraktivitas maupun tidak beraktivitas 3. Badan terasa lemas 4. Batuk berdahak namun tidak bisa keluar 5. Tidur terganggu dan sering terbangun saat malam hari karena sesak
nafas
6. Kepala pusing , terasa senut-senut 7. Tidak nafsu makan dan hanya menghabiskan porsi dari porsi yang
disediakan RS
8. Untuk mandi dibantu keluarga ataupun perawat 9. Untuk buang air kecil maupun besar dibantu keluarga ataupun perawat
B. Data Obyektif 1. Pasien menggunakan Oksigen Non-rebreathing mask 8 liter/menit 2. Terpasang infus Ringer Laktat (RL) makro 20 tetes/menit ditangan
13. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah : 110/80 mmHg b. Nadi c. Respirasi d. Suhu 14. Antropometri a. Berat badan : 43 kg b. Tinggi badan : 159 cm c. Indeks Massa Tubuh (IMT) 15. Pemeriksaan penunjang
: 17,06 (Underweight)
: 5.46 x10^6/ L
: 99.6 %
ANALISA DATA
No . 1. DATA SENJANG DS : pasien mengatakan - Sesak nafas bila beraktifitas ETIOLOGI Infeksi paru PROBLEM Ketidakefektifan pola nafas
maupun tidak beraktifitas - Batuk berdahak namun tidak bisa keluar DO : - Keadaan umum pasien lemah - Pasien menggunakan Oksigen Non-Rebreathing mask 8 liter/menit - Pernafasan cepat dan dangkal - Respirasi : 40kali/menit - Pemeriksaan 2013 : AGD 24 juni
PCO2 : 34.1mmHg SO2 : 99.6 % 2. - Auskultasi Pulmo : Wheezing pada pulmo dextra , Ronchi pada pulmo sinistra - Wajah pucat Agen injuri biologis Nyeri akut
3.
DS : Pasien mengatakan - Nyeri pada dada bagian kanan dan kiri (depan), nyeri dirasakan seperti ditusuk0tusuk, nyeri hilang timbul terutama saat batuk, nyeri skala 3 diukur dengan skala 0-10 DO : - Ekspresi wajah menahan nyeri - Nadi ; 100 kali/menit
Intake nutrisi Ketidakseimbangan inadekuat, nutrisi kurang dari anoreksia, dan kebutuhan tubuh produksi sputum
DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan hanya menghabiskan porsi dari porsi yang disediakan RS
Fisiologis
sesak
4. 6.
DO : - Berat badan : 43 kg - Tinggi badan : 159 cm - IMT ; 17,06 (underweight) - Konjungtiva pucat - Wajah pucat - Mukosa mulut kering - Diit lunak TKTP
nafas
5.
DS : Pasien mengatakan - Tidur terganggu dan sering terbangun saat malam hari karena sesak nafas - Tadi malam sesak nafas - Kepala pusing , terasa senutsenut DO : - Tekanan darah : 110/80 mmHg - Konjungtiva pucat - Pasien sesak nafas
6.
7.
DS : pasien mengatakan untuk mandi dibantu oleh keluarga ataupun perawat DO : - Keadaan umum pasien lemah
Pertahanan sekunder tidak adekuat Resiko infeksi (peningkatan pemajanan - Rambut kotor, berminyak dan lingkungan terhadap pathogen), Prosedur lepek invasive (tempat - Aktivitas mandi dibantu masuknya mikroorganisme melalui insersi tusukan infus)
DS : pasien mengatakan untuk buang sir kecil maupun besar dibantu keluarga ataupun perawat
DO : - Keadaan umum pasien lemah 8. - Aktivitas buang air maupun kecil dibantu besar
Intolerasnsi aktivitas
DS : DO : - Pasien terpasang infuse ringer laktat (RL) makro 20 tetes/menit ditangan kanan sejak 21 juni 2013 - Suhu : 36,3 C
DS : pasien mengatakan - sesak nafas bila beraktivitas maupun tidak beraktivitas - badan terasa lemas DO : - Keadaan umum pasien lemah - Pasien sesak nafas - Wajah pucat - Mukosa mulut pucat - Pernafasan cepat dan dangkal - Respirasi : 40kali/menit - Pemeriksaan 2013 : AGD 24 juni
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan infeksi paru ditandai
Sesak nafas bila beraktifitas maupun tidak beraktifitas Batuk berdahak namun tidak bisa keluar
DO :
Keadaan umum pasien lemah Pasien menggunakan Oksigen Non-Rebreathing mask 8 liter/menit
Pernafasan cepat dan dangkal Respirasi : 40kali/menit Pemeriksaan AGD 24 juni 2013 :
Auskultasi Pulmo :
Wajah pucat
sesak nafas bila beraktivitas maupun tidak beraktivitas badan terasa lemas
DO :
-
Pasien sesak nafas Wajah pucat Mukosa mulut pucat Pernafasan cepat dan dangkal Respirasi : 40kali/menit Pemeriksaan AGD 24 juni 2013 :
DS : Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kanan dan kiri (depan), nyeri dirasakan seperti ditusuk0tusuk, nyeri hilang timbul terutama saat batuk, nyeri skala 3 diukur dengan skala 0-10 DO :
-
Tidur terganggu dan sering terbangun saat malam hari karena sesak nafas
DO :
-
dengan Intake nutrisi inadekuat, anoreksia, dan produksi sputum ditandai dengan : DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan hanya menghabiskan porsi dari porsi yang disediakan RS DO :
-
Berat badan : 43 kg Tinggi badan : 159 cm IMT ; 17,06 (underweight) Konjungtiva pucat
dengan : DS : pasien mengatakan untuk mandi dibantu oleh keluarga ataupun perawat DO :
-
Keadaan umum pasien lemah Rambut kotor, berminyak dan lepek Aktivitas mandi dibantu
dengan : DS : pasien mengatakan untuk buang sir kecil maupun besar dibantu keluarga ataupun perawat DO :
-
Keadaan umum pasien lemah Aktivitas buang air besar maupun kecil dibantu
8. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat (peningkatan pemajanan lingkungan terhadap patogen), prosedur infasive
Pasien terpasang infuse ringer laktat (RL) makro 20 tetes/menit ditangan kanan sejak 21 juni 2013
Suhu : 36,3 C