Professional Documents
Culture Documents
Sesi bahasan
Memahami risiko dini stroke Memahami seluruh gejala awal SOS Identifikasi patofisiologi / diagnostik Identifikasi implikasi klinik / risiko Diagnosis banding Identifikasi pencegahan / terapi medik Mengerti / memahami manajemen akut dan jangka panjang SOS
setelah TIA 12% terjadi dalam 1 tahun 20% terjadi dalam 2 tahun 25% terjadi dalam 3 tahun
Definisi
SOS tiba tiba, defisit neurologi fokal berakhir 24 jam, berasal dari vaskular dan dibatasi oleh daerah otak atau mata yang mendapat perfusi sesuai arteri spesifik
SOS suatu episode singkat disfungsi neurologi disebabkan iskemia fokal otak atau retina dengan gejala klinik berakhir kurang 1 jam tanpa bukti infark otak akut
Perkembangan baru
Diusulkan definisi berdasar jaringan :
Cepat perbaikan gejala neurologi , kurang dari 1 jam dan tidak ada bukti infark pada MRI (DWI)
Albers et al. New Engl J Med; 2002;347: 1713-1716
Disorientasi Menurunnya atensi dan konsentrasi Menurunnya aktivitas mental Bedakan dengan
Masalah berbahasa dan persepsi visuo spasial tersendiri(mungkin SOS) Masalah memori tersendiri ( transien global amnesia
Diagnosis Banding
Migren dengan Aura - gejala positif - unlateral nyeri berdenyut - gangguan pelihatan - gangguan somatosensorik/ motorik - gangguan otonom
Seizure fokal
Gejala motor dan sensorik positif Menyebar cepat (60 detik) Gejala negatif setelah (Todds Paralysis) Serangan beulang
Patofisiologi - seperti stroke tetapi tidak diketahui mengapa keladian yang sama menimbulkan SOS
MENGAPA SOS ?
SOS adalah serangan otak (brain attack) Kurang < 30 mins Risiko awal stroke sangat tinggi (lebih tinggi dari yg dipikirkan)
11.5% setelah 1 mg 15% setelah 1 bulan 18.5% setelah 3 bulan
BMJ 2004;328:326 326-8
WARNING STROKE
Juga digambarkan zone penumbra tanpa central infarction. (Porth, 2009) Penumbra artinya halo.
Selama proses stroke biasanya pusat sentral mengalami
zone sel ischemic . Area ini dkelilingi oleh pita atau sel dengan perfusi yang buruk disebut PENUMBRA. Tiada infark terjadfi selama SOS
Bekuan atau plak dalam pembuluh serebral i Focal iskemic di otak Daerah iskemik sell Penumbra sekeliling daerah ini
SOS adalah
Sel otak di penumbra menerima darah kolateral dari
pembuluh terdekat. Anastomose membantu cabang2 pembuluh yang tersumbat untuk memperbaiki perfusi tambahan. Daerah isdkemik otak mempunyai pengalaman temporer kegagalan elektrik SOS, menyebabkan defisit neurologi . Karena perfusi cepat diperbaiki, struktur sel otak dijaga dan skwele permanen tidak terjadi. Ischemic area
SOS adalah
INGAT ..
SOS = ZONE PENUMBRA TANPA INFARK SENTRAL .
Gejala SOS EXACTLY sama seperti STROKE Dianggap sebagai situasi kritis
PATOFISIOLOGI SOS
Biasanya
akibat mikroemboli.
Sumber
utama emboli ke otak adalah jantung dan plak ateromatosa /trombi dalam pembuluh darah besar sistem karotis dan vertebrobasilar
EPIDEMIOLOGI
INSIDENS DAN PREVALENS Insidens (USA) sekitar 200,000 sampai 500,000/ tahun. Populasi prevalens -2.3% ( 5 juta individu). 1,2 Keterbatasan : Insidens dan prevalens SOS sukar karena kriteria yang digunakan pada studi epidemiologi untuk identifikasi SOS Kurang pengakuan tentang gejala menyebabkan kesukaran menentukan
1.Johnston SC. N Engl J Med. 2002;347(21):1687-1692.
2.Johnston SC et al., Neurology. 2003;60(9):1429-1434.
Penyebab SOS
Penyakit aterosklerosis pembuluh darah serebral dan emboli yang sementara menggangu blood flow ke bagian otak Gangguan ini membaik sebelum permanen kerusakan otak terjadi.
Pembentuan bekuan akibat dari.
NICE recommendations
July 2008
SKOR ABCD2
SKOR 1 1 2 1 Age 60 years Blood pressure >140/90 mmHg pada evaluasi pertama Clinical symptoms : kelemahan fokal dan gangguan ucapan atau ganguan bicara tanpa kelemahan FAKTOR
2 1
Diabetes
Tidak dilakukan trial randomized dengan mengevaluasi penggunaan ABCD2 score yang membantu di keputusan triase
TIA
MARKERS OF RISK Stroke/
Stenosis
DWI/MRI Plaque MODIFIABLE RISK FACTORS
Intima-Media Thickness
Hemostasis HTN/Diabetes/Cholesterol/Smoking
StrategI PREVENTIF
Antiplatelet , pre-hospital Menurunkan tekanan darah Statin ( setelah periksa lipid profil pada puasa. Hindari merokok Obat Anti diabetik Oral anticoagulant (mis Atrial fibrilasi) Carotid endarterectomy (stenosis 70%)
Diagnosis SOS
Etiologi
Aterosklerotik
Embolik
Vaskulopati nonaterosklerotik
Goldstein LB, Simel DL. Is this patient having a stroke? Jama. May 18 2005;293(19):2391-2402.
CLASS I REKOMENDASI
1. Paasien SOS lebih disukai menjalani evaluasi pencitraan dalan 24 jam pertama awitan, dengan MRI termasuk DWI (modalitas pencitraan otak yang disukai). Apabila MRI tidak bisa dilaksanakan CT dapat dilakukan. (Class I, Level of Evidence B). 2. Pencitraan non invasif pembuluh di cervicocephalic dilakukan rutin sebagai evaluasi pasien yang dicurigai SOS (Class I, Level of Evidence A).
TRANSKRANIAL DOOPLER DUPLEKS SONOGRAFI CT MRI DWI / MAGNETIK RESONANCE ANGIOGRAPHY ANGIOGRAFI
CLASS I RECOMMENDATIONS
3. Tes Noninvasive pembuluh intrakranial cukup reliabel testing of the intracranial vasculature tidak termasuk bila ada stenosis intrakranial (Class I, Level of Evidence A) Beralasan untuk mendapatkan bila pengetahuan intracranial stenoocclusive disease mengubah manajemen. Diagnosis terdapat tingkatan stenosis intrakranial memerlukan kateter angiografi untuk memastikan abnormalitas yang telah ditentukan dengan tes non invasif 4. Pasien kecurigaan SOS di evaluasi se segera mungkin setelah kejadian (Class I, Level of Evidence B).
CLASS II RECOMMENDATIONS
1. Asesmen awal pembuluh ekstrakranial melakukan : carotid ultrasound/TCD, MRA or CTA, tergantung ekspertise dan karakteristik pasien (Class IIa, Level of Evidence B). 2. Bila hanya tes noninvasif dilakukan prior endarterectomy, beralasan untuk mengejar dua rentretan penemuan invasif, meskipun catheter angiography telah diakui (Class IIa, Level of Evidence B).
CLASS II RECOMMENDATIONS
3. Peranan karakteristik plak dan deteksi microembolic sinyal tidk termasuk (Class IIb, Level of Evidence B).
4. Electrocardiography segera setelah serangan SOS (Class I, Level of Evidence B). Monitor kardiak terus menerus (inpatient telemetry or Holter monitor) digunakan pada pasien etiologi tidak jelas setelah pencitraan otak dan (Class IIa, Level of Evidence B).
CLASS II RECOMMENDATIONS
5. Echocardiography ( TTE) beralasan dalam meng evaluasi SOS terutama bila pasien tidak ada penyebab yang dapat di identifikasi dengan cara lain (Class IIa, Level of Evidence B). TEE digunakan untuk identifikasi patent foramen ovale, aortic arch atherosclerosis, valvular disease (Class IIa, Level of Evidence B). 6. Tes darah rutin (complete blood count, chemistry panel, prothrombin time and partial thromboplastin time, and fasting lipid panel) alasan untuk evaluasi pasien sos (Class IIa, Level of Evidence B).
EVALUASI DIAGNOSTIK
MRI, termasuk DWI dianggap diagnostik yang lebih disukai untuk investigasi pasien potensial SOS MRI unt konfirmasi focal ischemia senbagai penyebab defisit pasien, memperbaiki akurasi diagnosis lakalisasi vaskular dan etiologi SOS dan menguji luasnya injuri Pencitraan p[embuLuh darah, evaluasi kardiak dan lab darah menjadi lengkap sesuai dengan Pedossi guidline
Pencitraan otak Evaluasi arteri dan jantung Pemeriksaan darah Evaluasi klinis lengkap
Plasmin
The fibrinolysis activity Of Plasmin still work up to 15 hours of incubation
Plasmin
Komponen Plasmin
TIGA enzim spesifik , yang dapat melarutkan
MENGAKTIFKAN PLASMINOGEN
Molekul besar
Molekul Sedang
Molekul Kecil
3000 A
M o l e k u l C o l l a g e n
P o l y p e p t i d a
P e p t i d a A s . a m i n o
M E T A B O L I S M E
T U B U H
THROMBUS
Plasminogen
Profibrinolys in Activator
3/4
Plasmin Fibrin
Plasmin
Fibrin larut
1/4
Collagenase
Study Design
Study were accomplished in 6 academic Hospitals(2006) Neurologist Team participated in the study Jakarta : Jusuf Misbach, Lyna Surtidewi, Jofizal Jannis and Nizar Yamani, Fitri Octaviana Solo Semarang Bandung Makassar Manado : Suratno : Endang Kustiowati : Nurjaman Nurimaba : David Gunawan Umbas : Siwi Kotambunan
Study Design
Patients with ischaemic stroke for the first time after 2
hours and before 2 weeks of onset. Randomly assigned to 1 of 2 conditions: Plasmin or placebo control (1:1 ratio)
Dosages for Plasmin was: 2 capsules of PLASMIN 3 times a day, before meals Both groups were given standard therapy for ischaemic stroke including ASA 80 mg as antiplatelet agent and neuroprotector (Citicholin 2000mg/day)
Conclusion
Plasmin in the acute ischaemic stroke patient between 2 hours and 2 weeks of onset showed significant improvement in motor strength, Barthel Index score, and MRS score Trend of improvement were also seen in MMSE score, TCD performance, and fibrinogen level as compare to placebo Safety and tolerability of Plasmin were also confirmed in this study
Ringkasan
Penatalaksanaan aterotrombosis mencakup penggunaan obat-obat antitrombotik Penggunaan Trombolitik injeksi memiliki keterbatasan. Plasmin, suatu Chinese Traditional Medicine, dengan pemberian per-oral, efektif dan aman untuk digunakan pada kasus-kasus dengan aterotrombosis.
SELAMA 24 JAM
PENCITRAAN OTAK, PERIKSA JANTUNG
PERAWATAN RUMAH
SAKIT
Hospitallisasi setelah stroke sangant bervariasi Observasi tertutup selama hospitalisasi potensial cepat dan sering telah dilakukan pemberrian rTPa Keuntungan lain : m cardiac monitor jantung,evaluasi diagnostik cepat, kecepatan menentukan prevensi sekunder Tidak ada trial yang telah meng evaluasi keuntungan hospitalisasi
CLASS II RECOMMENDATIONS
7.
C). Skor ABCD2 0-2 dann diagnosis belum tentu dapat lengkap dalam 2 hari sebagai rawat jalan (Class IIa, Level of Evidence C). Skor ABCD2 0-2 terdapat bukti lain yang menunjukkan bahwa pasien disebabkan oleh iskemi fokal (Class IIa, Level of Evidence C).
Prognosis
SOS dipertimbangkan sebagai keadaan stroke-prone Faktor meningkatkan risiko stroke setelah SOS
Stroke pertama
Infark baru pada CT otak Lesi Iskemik pada Diffusion Weighted MRI
Johnston SC, Rothwell PM, Nguyen-Huynh MN, et al. Lancet. Jan 27 2007;369(9558):283-292.
Clinical features
(unilateral weakness = 2, isolated speech disturbance = 1, other = 0)
Diabetes = 1
Johnston SC et al.; Lancet 2007 Jan 27;369(9558):283-92.
Penutup
SOS, emergensi, jadi merupakan
peringatan akan terjadi Stroke SOS memerlukan pemeriksaan evaluasi kardiak dan pembuluh karotis SOS jangan diabaikan, menaje men lanjut dilakukan dengan prevensi sekunder anti platelet SOS , harus dilakukan evaluasi berkala dan mengobati semua faktor risiko stroke bila ada.