You are on page 1of 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA mengemukakan pendapat sebagai berikut: Suatu research khususnya dalam ilmu pengetahuan empirik pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu penegtahuan.1 Bertitik tolak dari pendapat diatas untuk mencari kebenaran ilmiyah yang dapat dipertanggung jawabkan, untuk ini penulis juga menggunakan teknik-

teknik penilaian yang dianggap paling sesuaiatau paling tepat. Adapun langkah-langkah dan teknik-teknik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Proyek 1. Populasi 2. Sampel a. Teknik random sampling dengan cara undian b. Teknik proporsi sampling B. Pengumpulan data 1. Observasi 2. Interview 3. Angket 4. Documenter
Sutrisno Hadi, Prof.Drs,MA., Metodologi Research diterbitkan Yayasan Penerbitan Fakultas Psykologi UGM Yogyakarta, 1982, hal. 91.
1

36

37

C. Pengelolaan data 1. Korelasi produk moment 2. Te tes A. Penentuan obyek 1. Populasi Di dalam suatu penyelidikan kadang-kadang sesuatu hal penyelidik tidak menyelidiki seluruh obyek, semua gejala, peristiwa atau kejadiankejadian tetapi hanya sebagian saja dari seluruh onyek penelitian. Sedang yang dimaksud selurh obyek yang diselidiki disebut populasi. Yang dimaksud populasi adalah seluruh penduduk atau seluruh lapisan yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi yang dibatasi yaitu seluruh penduduk yang paling sedikit memiliki sifat-sifat yang sama atau sedikit/hamper sama. Sedang yang menjadi populasi dalam penyelidikan ini adalah SD Negeri di wiayah Kecamatan Kebonsari. Tabel Table nama SDN Jumlah dan Letaknya No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Nama SDN Balerejo I Balerejo II Balerejo III Kebonsari Kebonsari Kedondong I Kedondong II Kedondong III Bacem Singgahan I Singgahan II Rejosari I Letaknya Balerejo Jumlah 3

Jumok Kedondong Watu Lesung Bacem Polorejo Rejosari

2 2 1 1 2 2

38

No 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

Nama SDN Rejosari II Pucanganom Kradegan I Kradegan II Mojorejo I Mojorejo II Tambak Mas I Tambak Mas II Tambak Mas III Tambak Mas IV Sukorejo I Sukorejo II Sidorejo I Sidorejo II Palur I Palur II Tanjungrejo I Tanjung rejo II Tanjung rejo III Jumlah

Letaknya Pucanganom Buluh Pikatan Mojorejo Tambak Mas 1 1 1 2 4

Jumlah

Dawung Dupak Sidorejo Jalinan Palur Tanjungrejo

1 1 1 1 2 3

32

2. Sampel Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya dalam penyelidikan ini penulis tidak menyelidiki secara keseluruhan, namun hanya secara sampel saja. Yang dimaksud sampel adalah sebagian dari populasi, ada bermacam teknik pengambilan sampel, yaitu: a. Teknik random sampling b. Teknik stratified sampling c. Teknik proporsife sampling d. Teknik quota sampling e. Teknik area sampling

39

a. Teknik random sampling Yang dimaksud random sampling adalah pengambilan sampel secara random /sembarangan, artinya tidak perlu dipilih atas dasarf apapun. Dalam random sampling semua individu dalam populasi diberi kesempatan sama untuk dijadikan sampel. Jenis teknik random sampling 1) Cara undian 2) Cara ordinal 3) Cara randomisasi dari table bilangan random 1) Cara undian Cara ini dilakukan sebagaimana jika kita mengadakan undian; Membuat daftar yang berisi nama-nama subyek Member kode dari semua subyek pada kertas kecil Kertas kecil tadi digulung dimasukkan dalam botol atau tempat lain lalu dikocok Gulungan kertas kecil dikeluarkan satu demi satu sampai jumlah yang kita inginkan. Dengan dihindarkan. demikian cara memilih-milih telah dapat

40

2) Cara ordinal Cara ini dilakukan dengan menyusun subyek dalam suatu daftar, dan mengambil sampel dengan jalan mengambil merekamereka yang bernomor ganjil, genap, berkelipatan tiga,

berkelipatan empat dan sebagainya. 3) Cara randomisasi dari table bilangan random Setelah table bilangan random dipersiapkan dan juga daftar subyek dengan diberi nomer urut juga dipersiapkan. Untuk menentukan sampel dengan acara: Jatuhkan ujung pencil disembarang tempat pada table bilangan random Ambil dua angka yang berdekatan dengan jatuhnya ujung pensil itu untuk mengidentifikasi orang yang pertama, selanjutnya mengidentifikasi orang kedua, ketiga dan

selanjutnya ambil dua angka di bawah atau diatasnya. b. Teknik stratified sampling Adalah suatu populasi yang menunjukkan adanya strata atau lanjutan-lapisan yang ada, serta tiap-tiap lapisan harus diwakili dalam sampul penyelidikan. c. Proporsife sampling Adalah penelitian sekelompok subyek yang didasarkan atas cirri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan cirri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

41

d. Quota sampling Adalah penelitian suatu pendapat atas dasar quota (jika dasar quotum digunakan) yang penting jumlah subyek yang akan diselidiki ditentukan lebih dahulu, penyelidikan dilakukan jika quota sudah dipastikan, siapa saja yang akan di interview atau siapa-siapa yang akan diberi angket. e. Area sampling Adalah membagi-bagi daerah populasi ke dalam sub-sub daerah dan dibagi lagi menjadi daerah-daerah yang lebih kecil. a. Teknik random sampling dengan cara undian Dengan diketahuinya secara garis besar mengenai beberapa penentuan obyek, maka dalam pengambilan sampel ini penulis memilih teknik random sampling dengan cara mengadakan undian. Setelah diadakan undian di bawah ini daftar nama SDN yang menajdi sampel. Table sampel 1. Sekolah Dasar Negeri Balerejo 2. Sekolah Dasar Negeri Singgahan I+II 3. Sekolah Dasar Negeri Kradegan 4. Sekolah Dasar Negeri Pucanganom 5. Sekolah Dasar Negeri Sukorejo 6. Sekolah Dasar Negeri Kedondong 7. Sekolah Dasar Negeri bacem

42

8. Sekolah Dasar Negeri Kebonsari 9. Sekolah Dasar Negeri Sidorejo 10. Sekolah Dasar Negeri rejosari Dari sampel ini penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model alat peraga X terhadap prestasi

belajar bahasa Indonesia dalam hal ini membaca dan menulis. b. Teknik proporsive sampling Sedangkan untuk penentuan sampel kedua penulis

menggunakan teknik proporsife sampling, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah: Sekolah dasar negeri Singgahan II Sekolah dasar Negeri Kedondong I Dari sampel kedua ini penulis ingin mengetahui sejauh mana perbedaan prestasi belajar antara SD yang menggunakan alat peraga yang sudah ada, dengan SD yang menggunakan model alat peraga X. Khusus untuk mencari perbedaan prestasi belajar tersebut diatas, penulis hanya memilih 2 SD dengan tujuan: agar dalam penelitian/ penyelidikan lebih mendalam d an lebih dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu karena adanya

keterbatasan waktu, tenaga dan khususnya biaya. Karena dalam pelaskanaan penelitian ini penulis juga menyediakan alat peraga

43

klasikal dan alat peraga untuk seluruh murid yang lengkap, sesuai teori dibahas dalam penulisan ini.

B. Metode Pengumpulan Data Setelah beberapa persoalan diuraikan dan juga hipotesa ditentukan, untuk memperoleh data di dalam penyelidikan ini dipergunakan beberapa metode namun sebetulnya di dalam pelaksanaannya masing-masing penyelidik mempunyai kebebasan untuk memilih metode yang sesuai dan tepat dengan segala permasalahan dan persoalan yang hendak diungkapkan. Adapun metode yang dipergunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Observasi a. Mengadakan observasi terhadap guru di dalam cara-cara penyampaian pelajaran dengan menggunakan model alat peraga X, dengan cara partisipan yang dimaksud penyelidik pura-pura/sambil

menunggu/melihat-lihat, berjalan-jalan atau berdiri di luar kelas. Dengan demikian penyelidik mendapatkan tantangan keadaan yang sebenarnya, dari guru sebagai penyampai dan dari mjurid sebagai si penerima tentang penggunaan model alat peraga X tersebut diatas. b. Observasi tentang alat-alat yang digunakan, cara pengunaan alat-alat, lengkap tidaknya alat-alat, baik secara klasikal atau setiap individu. 2. Interview Interview berbeda d engan observasi, karena penyelidik aktif mengadakan Tanya jawab dengan subyek yang diselidiki, sedang dalam

44

observasi penyelidik hanya diam saja. Jadi yang dimaksud interview adalah Tanya jawab antara penyelidik dan subyek, dan berfungsi mengumpulkan data-data yang tak dapat dicapai dengan observasi. Menurut caranya ada 2 macam: a. Wawancara 9free talk) percakapan bebas dalam sesuatu persoalan yang telah disiapkan (tetapi tidak tertulis) oleh penyelidik. b. Interview sistematis yaitu Tanya jawab yang pertanyannya telah disiapkan secara sistematis tertulis begitu tia-tiap jawaban dari masingmasing jawaban dari pertanyaan juga s egera dicatat. Dalam hal ini penyelidik memilih yang kedua, yaitu interview sistematis, bertujuan untuk tidak menyimpang dari hal-hal yang telah ditentukan. Interview tersebut hanya ditujukan kepada guru. 3. Angket /questioner Metode observasi hanya terbatas pada hal-hal yang dapat diamati saja, metode interview memungkinkan adanya hal-hal yang kurang bebas, sehingga jawaban memungkinkan menagda-ada, perasaan tertekan, prasangka-prasangka dan s ebagainya. Maka sebagai kelengkapan dan keobyektifan dalam megumpulkan data yang diperlukan penyidik juga menggunakan metode angket, dengan mengajukan pertanyaan yang telah disediakan. Agar jelasnya akan disampaikan aitem-aitem dari masing-masing: Observasi Interview

45

Angket

Pada halaman-halaman lampiran Dari hasil observasi, interview dan angket dijadikan satu/dijumlah menjadi nilai penggunaan model alat peraga X. 4. Documenter Untuk mengetahui prestasi belajar bahasa Indonesia kelas I dari seluruh sampel, penulis mengutip dari buku kelas/daftar nilai. Adapun yang menentukan materi adalah guru kelas sendiri yang diambil dalam 1 catur wulan di rata-rata.

C. Pengelolaan Data 1. Korelasi produk moment 2. Te tes Karena data-data yang diperoleh dalam penyelidikan tersebut berbentuk kwantitatif, maka sangatlah tepat apabila dalam pengolahan datanya dengan menggunakan metode statistic, dengan harapan hasil penelitiannya nanti betul-betul obyektif dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. 1. Korelasi produk moment Dalam pengolahan data nanti penulis menggunakan rumus korelasi produk moment. Adapun yang akan dicari korelasinya, hubungannya atau pengaruhnya adalah:

46

Sejauh mana pengaruhnya terhadap prestasi belajar dalam hal ini membaca dan menulis. Apabila murid/guru dalam kegiatan belajarmengajar tersebut dengan menggunakan model alat peraga X. Sedangkan untuk pengolahan data bentuknya penulis

menggunakan rumus Student tes (T tes), bertujuan untuk mengetahui: Sejauh mana perbedaan prestasi belajar, dalam hal ini membaca dan menulis, antara SD yang satu (SD Singgahan II) s ebagai SD control yang menggunakan alat peraga yang sudah ada d engan SD yang satu lagi yaitu SD Kedondong sebagai SD exsperimen yang menggunakan model alat peraga X. Adapun rumus-rumusnya adalah sebagai berikut: Rumus korelasi produk moment:
rx y xy N.SDx.SDy

Keterangan: r x y = koefisien korelasi antara x dan y xy= produk dari x kali y SD x= stadnar deviasi dari variable x SD y = stadnar variable yang diselidiki N= jumlah variable yang diselidiki X= nilai penggunaan model alat peraga X Y= nilai prestasi belajar membaca dan menulis Langkah-langkah perhitungan: 1) Mencari mean dari kedua variabel

47

Mean x

x y mean Y N N

2) Mencari SD dari kedua variable


SD x x2 y2 mean SD y N N

3) Mencari

devaisi

dari

tiap-tiap

nilai

kedua

variable

dengan

menggunakan rumus: X= 0 dan y= 0 4) Mengalikan tiap-tiap x dan y lalu dimasukkan ke dalam kolom xy 5) Untuk memperoleh xy, pada kolom xy dijumlahkan. Lalu diisikan ke dalam rumus: rxy= 2. Te Tes Rumus T tes:
xy N.SDx.SDy

Mx - My SD.M

Langkah-langkah perhitungan: 1. Menyusun nilai prestasi dari kedua SD 2. Dimasukkan ke dalam table distribusi tunggal dari nilai masing-masing nilai. 3. Mencari dari masing-masing frekuensi 4. Mencari nilai fx dan fy 5. Mencari nilai fx2 dan fy2

48

6. Mencari tiap-tiap mean dengan rumus: MX=

Fx Nx

MY

Fy Ny

Mx mean x
Fx2= jumlah f x Nx = individu X

My mean y

f y2+ = jumlah f x N y = individu y

7. Mencari standar kesalahan masing-masing, dengan rumus:


SD x2 Fx 2 MX 2 Nx

Keterangan: S D x2 = standar kesalahan F x2 = jumlah Fx dikuadratkan M x2= mean x dikuadratkan N x= jumlah individu x
S D y2 Fy 2 My 2 Ny

Keterangan : S D y2 = standar kesalahan y2 F y2 = jumlah frekuensi dengan kuadrat dan nilai M y2= mean y yang dikuadratkan N y= jumlah individu y 8. Mencari standar kesalahan mean dengan rumus;
S D2 M x SD 2 x N x -1

49

Keterangan: S D2 M x = kuadrat standar kesalahan mean X S D2 x = kuadrat standar deviasi dari sampel I sebagai control (x) N-1= jumlah subyek yang diselidiki dikurangi 1
S D2 M y SD 2 y N y -1

Keterangan: S D2 M y = kuadrat standar kesalahan y S D2 y = kuadrat standar deviasi dari sampel II sebagai yang diexperimen N-1= jumlah subyek yang diselidiki dikurangi 1 9. Menentukan stadnar kesalahan perbedaan mean dari kedua sampel dengan rumus:

S Db M

S D 2 M x SD M y

Keterangan: S Db M = standar kesalahan perbedaan mean. S D2 Mx= kuadrat kesalahan mean dari sampel kelompok-kelompok. S D My = kuadrat standar kesalahan mean dari kelompok exsperimen 10. Mengisi ke dalam rumus

MX MY SD b M

Keterangan; t = student: score untuk menentukan angka yang diperlukan

50

MX = mean dari sampel kelompok control MY= mean dari sampel kelompok exsperimen SDBM= standar kesalahan perbedaan mean. 11. Mencari taraf signifikasi berlandaskan d b atau derajad kebebasan dari kelompok control dan exsperimemn dengan rumus; d b = N x N y -2 keterangan: d b= derajat kebebasan Nx = kelompok control Ny= kelompok exsperimen

You might also like