Professional Documents
Culture Documents
A DENGAN POST CHOLECYSTOSTOMY a/i SEVERE CHOLANGITIS dan SEVERE SEPSIS di Ruang HCU KEMUNING RSHS BANDUNG
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2013
I. IDENTITAS 1. Identitas Klien Nama Usia Jenis Kelamin Alamat : Ny. A : 40 tahun : Perempuan : Kp. Pasar Senen RT 18/ RW 07 Cintajaya, Kabupaten Tasikmalaya Tanggal Masuk HCU : 25 Juni 2013 Tanggal Pengkajian Diagnosa POD No. RM Pendidikan Pekerjaan : 25 Juni 2013 : Post Cholecystostomy a/i Severe Cholangitis + Severe Sepsis :: 13024371 : SMP : Ibu Rumah Tangga
2. Keluhan Utama Nyeri di area luka operasi dengan skala 4 (0-10), P: nyeri muncul bila klien bergerak, hilang bila diistirahatkan, nyeri bertambah saat posisi klien miring ke kanan, Q: nyeri seperti disayat silet R: nyeri di area luka operasi di perut kanan atas dan tidak menyebar, S: skala nyeri 4 (0-10), T: setiap saat bila terjadi pergerakan.
3. Riwayat Penyakit Sekarang Sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri di area perut kanan atas nyeri seperti ditusuk-tusuk disertai dengan mual dan muntah. Klien sempat dirawat di RS kabupaten Tasikmalaya, kemudian dirujuk ke RSHS.
4. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengaku tidak pernah memiliki riwayat dirawat di rumah sakit, klien mengaku memiliki gastritis yang sembuh dengan diberi obat yang dijual bebas di pasaran.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit berat.
6. Riwayat Psikospiritual Klien beragama islam, klien dan keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan penyakit klien. Klien merasa takut untuk dilakukan operasi ulang.
7. Kebutuhan Dasar No 1 Kebutuhan dasar Nutrisi Sebelum masuk RS Makan 2x/hari porsi habis. Setelah masuk RS Dipuasakan
Eliminasi
Tidur malam 5-6 jam Tidur siang 1-2 jam Klien sering terbangun Diseka 1 kali/hari
Personal Hygene
8. Pemeriksaan fisik a. Kesadaran b. TTV : compos mentis : TD HR RR S : 153/94-102/67 : 89-106x/menit : 12-26x/menit, : 35.3oc-37.8oc
BB
: 60 kg
c. Sistem respiratory Pengembangan dada simetris, sekret (-), batuk (-) PCH (-), retraksi dinding dada (-) , ronchi (-), sesak (-), O2 dengan simple mask 8 liter.
d. Sistem kardiovaskuler Bunyi jantung murni reguler, CRT <2 detik, gambaran EKG irama reguler sinus ritmik VES (-).
f. Sistem Gastrointestinal Abdomen datar lembut, bising usus (+), BAB (-), mual (-), muntah (-)
g. Sistem renal Urine berwarna kuning tua, urine 2,6cc/kgBB/jam, terpasang kateter urin.
9. Pemeriksaan Diagnostik 25/6/2013 HB HT LEUKOSIT ERITROSIT TROMBOSIT SGOT 11.8 35 19,100 3.16 146,000 27 12-16 35-47 4,400-11,300 3.6-5.8 150,000-450,000
SGPT UREUM KREATININ 26/6/2013 BIL. TOTAL BIL. DIRECT ALBUMIN GDS NA KALIUM CLORIDA CALSIUM MAGNESIUM -
58 43 0.51
1.81 1.48 2.2 123 139 2.9 101 4.55 1.59 1.7-2.55 135-145 3.6-5.5
NO 1.
DATA FOKUS S: Klien mengeluh nyeri di area luka operasi Nyeri bertambah bila bergerak dan berkurang bila diistirahatkan, nyeri seperti disilet. O: Skala nyeri 4 (0-10), klien meringis saat
ETIOLOGI Kolangitis + kolasistitis Kolesistostomi Terputusnya inkontinuitas jaringan Pelepasan mediator nyeri (histamin, bradikinin, prostaglandin, serotonin) Merangsang reseptor nyeri Medulla spinalis Sistem aktivasi retikular Thalamus Korteks somatosensorik Nyeri dipersepsikan
tubuh digerakkan
2.
3.
S: O: Albumin 2.2
Kolesistitis + kolelitiasis
Ekstremitas edema
bawah
Severe sepsis Kadar albumin menurun Tekanan osmotik koloid menurun Terjadi penimbunan cairan di intersisial Edema Gangguan keseimbangan cairan
4.
Resiko infeksi
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguang rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya inkontinuitas jaringan 2. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan 3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan tekanan osmotik koloid 4. Resiko infeksi berhubungan dengan terpasangnya drainase
NO 1.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan inkontinuitas
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah dilakukan perawatan 1. Anjurkan klien melakukan 1. Distraksi dengan berdzikir akan selama 3 x 24 jam, diharapkan klien tidak mengalami rasa nyeri. Kriteria hasil: 1. Skala nyala berkurang dari 4 menjadi 2 atau 0 (0-10) 2. Klien tidak meringis saat melakukan ringan/sedang gerakan distraksi dengan berdzikir 2. Anjurkan klien melakukan relaksasi teknik napas dalam 3. Observasi tanda-tanda vital 4. Kolaborasi pemberian membuat klien menjadi lebih tenang, sehingga lupa akan rasa nyeri yang sedang dialami 3. Relaksasi dengan teknik napas dalam akan membawa kadar O2 yang lebih banyak dalam tubuh sehingga asupan nutrisi sel
terpenuhi dan akan mengurangi rasa sakit. 4. Tanda-tanda indikasi, vital merupakan pada
terutama
2.
Gangguan
1. Membantu klien melakukan 1. ADL klien dapat terpenuhi pemenuhan ADL 2. Memotivasi klien agar 2. Klien mau dan mampu melakukan ADL mandiri secara bertahap
ADL berhubungan dengan selama 3 x 24 jam pemenuhan kelemahan ADL dapat terpenuhi secara mandiri. Kriteria hasil: 1. Klien tampak segar 2. Klien mampu melakukan ADL ringan, seperti makan dan minum sendiri
3.
Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan perawatan berhubungan dengan selama 3 x 24 jam kelebihan
melihat yang
keseimbangan terjadi
mungkin
penurunan tekanan osmotik volume cairan teratasi. koloid Kriteria hasil: 1. Kadar albumin normal 2. Tidak terjadi edema
dalam tubuh, membatasi asupan cairan. 2. Furosemid bekerja menghalangi penyerapan natrium, klorida dan air yang disaring dalam tubulus ginjal, sehingga menyebabkan
diuretik furosemid
4.
Resiko berhubungan
infeksi Setelah
dilakukan
perawatn
1. Untuk mengetahui adanya tanda infeksi seperti peningkatan suhu tubuh, peningkatan RR. 2. Menghambat pembentukan bakteri, sehingga
dengan selama 3 x 24 jam, infeksi tidak terjadi. Kriteria hasil: 1. TTV dalam batas normal 2. Tidak ada tanda infeksi kalor, rubor, dolor, tumor.
pemasangan drainase
dinding sel
V. IMPLEMENTASI
NO DX 2&3
TGL/JAM IMPLEMENTASI 25/6/13- - Mengobservasi intake output cairan 26/6/13 Dinas malam
EVALUASI I: 1400ml, klien masih - Membantu ADL, personal higiene dipuasakan, tidak dapat - Kolaborasi memberikan diuretik melakukan - Membantu ADL memberi makanan gerakan ringan, klien tampak cair melalui selang NGT lemah - Memotivasi klien untuk melakukan gerakan ringan seperti mika-miki
PARAF
I: 140ml, O: 780ml, edema - Memotivasi klien melakukan gerakan agak berkurang ringan - Observasi intake output cairan
I:1110ml, O: 2520ml, klien tampak sakit sedang, sudah mampu mikamiki mandiri Skala nyeri 4 (0-10), klien meringis bila bergerak, klien selalu mengatakan nyeri Klien mengatakan skala nyeri menjadi 2, klien masih meringis
- Kolaborasi memberikan analgetik antrain 500mg - Menganjurkan klien berdzikir untuk mengurangi nyeri
- Menganjurkan klien berdzikir untuk mengurangi nyeri Dinas pagi - Mengajarkan klien relaksasi teknik napas dalam - Kolaborasi memberikan analgetik antrain 500mg 27/6/13 28/6/13 Dinas Sore - Kolaborasi memberikan analgetik antrain 500mg
POD 2, T:36.2, HR:88-97x/m, Dinas pagi - Kolaborasi memberikan antibiotik RR:16-23x/m 27/6/2013 Mengobservasi tanda-tanda vital Cefotaxime 2 x 1gr POD 3
28/6/13
VI. CATATAN PERKEMBANGAN Tanggal 28/6/13 Catatan S: klien mengatakan masih nyeri bila bergerak namun sudah berkurang, klien ingin bab, sesak(-), sakit tenggorokan dan batuk O: skala nyeri 2 (0-10), edema berkurang, klien makan melalui oral diit bubur,klien tampak sakit sedang, klien sudah dapat bab lunak, cairan drainase cholesistostomy berwarna hijau paraf
P: Lanjutkan intervensi