You are on page 1of 36

59

C. Asuhan Keperawatan Tabel 3.4. Perencanaan Keperawatan pada Klien Ny. Y dengan diagnosa Keperawatan Resiko Bunuh Diri di Ruang Teratai IRNA IV Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta No Tanggal Kamis 31 Mei 2012 Resiko Bunuh Diri berhubungan dengan Stres Psikis ditandai dengan : DS : a. Klien mengatakan TUM : Klien tidak mempunyai ide untuk bunuh diri dan mencederai dirinya sendiri TUK : Klien dapat membina hubungan saling Diagnosa Keperawatan Tujuan Perencanaan Tindakan 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi teurapeutik : a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan. c. Tanyakan nama lengkap dan TTD

Mas saya tak percaya. mati saja pa ya mas 1. Setelah 1 x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat : a. Ekspresi wajah bersahabat.

60

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan DO : a. Klien bersedih mengatakan keinginannya untuk mati b. Klien gelisah c. Kontak mata klien kurang tampak terlihat saat

Perencanaan Tindakan d. nama panggilan yang disukai klien e. Buat kontrak yang jelas f. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi g. Tunjukan sifat empati dan menerima apa adanya\Beri perhatian kebutuhan dasar klien h. Tanyakan masalah klien.

TT

b. Menunjukkan rasa senang . c. Mau berjabat tangan. d. Mau menyebutkan nama. e. Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.

Widayanto

61

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Resiko Bunuh Diri berhubungan Menyatakan untuk mati TUK II :

Perencanaan Tindakan 2. Jauhkan Klien dari perilaku bunuh diri : a. Jauhkan klien dari bendabenda yang dapat membahayakan b. Tempatkan klien diruang yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat. c. Awasi klien secara ketat setiap saat.

TT

Setelah 1 x interaksi klien terlindungi dari perilaku bunuh diri dengan kriteria hasil : a. Klien dapat terhindar dari perilaku bunuh diri

Widayanto

62

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatkan untuk mati TUK III : Setelah 1 x interaksi klien dapat

Perencanaan Tindakan a. Dengarkan keluhan yang dirasakan klien. b. Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketentuan, dan keputusasaan. c. Beri dukungan pada tindakan ataupun ungkapan klien yang menunjukkan keingin untuk hidup

TT

mengekspresikan perasaannya, dengan kriteria hasil : a. Klien mampu mengungkapakan seluruh perasaannya

Widayanto

63

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan ingin mati TUK IV : Setelah 1 x interaksi klien dapat

Perencanaan Tindakan a. Bantu klien untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya. b. Kaji dan kerahkan sumbersumber internal individu. c. Bantu klien untuk selalu bersosialisasi pada temantemannya.

TT

meningkatkan harga dirinya, dengan criteria hasil ; a. Klien dapat meningkatkan harga dirinya b. Klien mampu bersosialisasi dengan teman-temannya.

Widayanto

64

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan untuk mati TUK V :

Perencanaan Tindakan a. Ajarkan klien untuk dapat mengidentifikasi pengalaman-pengalaman yang menyenangkan. b. Bantu klien untuk mengenali orang-orang dicintai dan disayangnya. c. Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain..

TT

Setelah 1 x interaksi klien mampu mengungkapkan koping yang adaptif dengan criteria hasil : a. Klien dapat menggunakan koping yang adaptif

Widayanto

65

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan untuk mati TUK VI : Setelah 1 x interaksi klien dapat

Perencanaan Tindakan a. Kaji sumber-sumber eksternal individu b. Kaji system pendukung keyakinan yang dimiliki klien. c. Lakukan rujukan sesuai individu.

TT

menggunakan dukungan social, dengan criteria hasil : a. Klien dapat mengguanakan dukungan social b. Klien dapat menerapkan keyakinan yang di pilihnya.

Widayanto

66

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan untuk mati TUK VII : Setelah 1 x interaksi klien dapat menggunakan obat dengan benar, dengan criteria hasil :

Perencanaan Tindakan a. Diskusikan pada klien tentang ( nama obat, dosis obat, warna obat, efeksamping obat, indikasi dan kontra indikasi obat) b. Anjurkan klien untuk minum obat secara teratur dan tepat waktu.

TT

a. Klien dapat menggunakan obat dengan baik dan benar. b. Klien dapat mengetahui indikasi dan kontra indikasi obat yang dikonsumsi. c. Klien dapat menggunakan obat tepat waktu

Widayanto

67

Tabel 3.5 Perencanaan Keperawatan pada Klien Ny. Y dengan diagnose Keperawatan Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi di Ruang Teratai IRNA IV Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta. Hari tanggal Kamis, 31 Mei 2012 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Pendengaran ditandai dengan : DS : a. Klien Sering mengatakan TUK I : mendengar Klien dapat membina hubungan TUM : Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya. Diagnosa Keperawtan Tujuan Perencanaan Tindakan 1. Bina hubungan saling percaya dengan mengunakan prinsip komunikasi terapeutik : a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal. b. Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat berkenalan. c. Tanyakan nama TT

suara bisikan suruhan saling percaya. kesini-kesini timbulnya saat sendiri, terjadi sekitar 1 menit b. Suami klien mengatakan ibu masuk 1. Setelah 1 x interaksi klien menunjukkan tada-tanda percaya kepada perawat. a. Ekspresi wajah bersahabat.

68

rumah

sakit

karena

b. Menunjukan rasa senang c. Mau berjabat tangan. d. Mau menyebutkan nama e. Mau duduk berdampingan. f. Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi.

lengkap dan nama kesukaan klien. d. Buat kontrak dengan jelas. e. Tanyakan masalah kilen

kaget mendengar kabar anaknya yang pertama mau menikah sehingga terbelit biaya dan ibu menjadi stress. DO : a. Klien terlihat takut b. Klien terlihat bingung

Widayanto

69

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Pendengaran. TUK II :

Perencanaan Tindakan 2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya, jika menemukan klien sedang halusinasi : a. Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu penghindu/raba/kecap. b. Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya. Katakan bahwa perawat pecrcaya klien mengalami hal tersebut namun perawat sendiri tidak Mengalaminya. c. Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal sama. d. Katakana bahwa perawat akan membantu klien.

TT

Klien dapat mengenal halusinasinya. Setelah 1 x interaksi klien dapat menyebutkan : a. Isi b. Waktu c. Frekuensi d. Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi e. Respon

Widayanto

70

3. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasinya tersebut. e. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila menikmati halusinasinya.

71

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Gangguan presepsi sensori : Halusinasi pendengran TUK III :

Perencanaan Tindakan 3. Memutus atau mengontrol timbulnya halusinasi : a. Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( saya tidak mau dengar, pada saat halusinasi terjadi.) b. Menemui orang lain(peraawat/teman/anggot a keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya. c. Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun. 4. Bantu klien memilih cara yang

TT

Klien dapat mengontrol halusinasinya Setelah 1 x interaksi klien memilih dan mempergerakan cara mengatasi halusinasi

Widayanto

72

sudah dianjurkan dan dilatih untuk mencobanya. 5. Beri kesempatan untuk melakukan catra yang dipilih dan dilatih.

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Gangguan presepsi sensori : Halusinasi Pendengaran TUK IV Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.

Perencanaan Tindakan 4. Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/kunjungan rumah) a. Pengertian halusinasi b. Tanda dan gejala halusinasi c. Proses terjadinya halusinasi Setelah 1 x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda gejala, proses terjadinya halusinasi d. Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi e. Obat-obatan halusinasi

TT

73

dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi.

f. Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah (missal : beri kegiayan, jangan biarkan sendiri, berpergian bersama) Widayanto

74

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Gangguan presepsi sensori : Halusinasi pendengaran TUK V

Perencanaan Tindakan 5. Diskusikan dengan klien tentang manfaat obat, nema, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping 6. Pantau klien saat penggunaan obat dengan benar 7. Diskusikan akibat jika berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter.

TT

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik Setelah 1 x interaksi klien dapat menyebutkan : a. Manfaat minum obat b. Kerugian tidak minum obat c. Nama, warna, dosis, efeks terapi dan efek samping.

Widayanto

75

Tabel 3.6 Perencanaan Keperawatan pada Klien Ny. Y dengan diagnosa Keperawatan Kerusakan Komunikasi Verbal di Ruang Teratai IRNA IV RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hari tanggal Kamis 31Mei 2012 Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan konsep diri ditandai dengan : DS : a. Klien mas saya bingung DO : a. Saat wawancara dapat TUPAN : Klien tidak tampak mengalami kerusakan komunikasi verbal dan menunjukkan kemampuan melakukan komunikasi verbal dengan orang lain mengatakan dengan cara yang sesuai dan dapat diterima. TUPAN I : dilakukan Setelah 1 x interaksi klien mampu klien bertahan pada satu topik pembicaraan Diagnosa Keperawtan Tujuan Perencanaan Tindakan a. Bina hubungan saling percaya b. Buat tujuan interaksi yang jelas. c. Buat suasana tenang, jauhkan dari gangguangangguan yang akan menghambat proses interaksi. d. Hindari hal-hal negative selama interaksi. e. Dengarkan Pembicaraan klien lalu identifikasi TT

menjawab dengan criteria hasil : akan a. Kata-kata yang digunakan tepat sesuai dengan topic.

pertanyaan,

tetapi klien selalu

76

berpindah-

pindah

b. Kontak mata baik, mau menatap lawan bicara

tema/topic yang dominan. f. Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk mengetahui pola komuikasi klien. g. Fokos pembicaraan pada satu topik. Widayanto

topik satu ketopik yang lain yang tidak ada dengan ditanyakan. hubungannya yang

77

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Kerusakan komunikasi verbal TUPEN II : Setelah 1 x interaksi klien mampu Tujuan

Perencanaan Tindakan 1. Stimulasi kognisi restrukturisasi kognisi a. Kaji kemampuan klien menilai pesan / pembicaraan orang lain. b. Kaji kemampuan klien menangkap dan menerima isyarat non verbal dari orang c. Kuatkan dan ulangi informasi / pesan yang diberikan. d. Minta klien untuk mengulangi pesan yang diterima tersebut. e. Beri reinforcement kepada klien.

TT

menerima pesan komunikasi dengan criteria hasil : a. Klien dapat menginterprestasikan pembicaeraan orang lain. b. Klien dapat menginterprestasikan bahasa non verbal (isyarat tubuh, senyum, kontak mata dll). c. Klien dapat menginterprestasikan pesan yang diterima dengan tepat.

Widayanto

78

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan konsep diri TUPEN III : Setelah 1 x interaksi klien mampu

Perencanaan Tindakan 3. Latih daya ingat a. Uji kemampuan klien memberikan pesan / informasi dengan cara meminta klien mengungkapkan perasaannya secara verbal atau melalui tulisan, gambar, symbol, secara singkat dan jelas.

TT

mengekspresikan informasi atau pesan dengan jelas dan tepat : a. Klien mampu mengungkapkan perasaannya secara verbal. b. Klien mampu mengungkapkan bahasa non verbal, dengan tepat.

b. Bantu klien mengingat kembali Widayanto pesan / informasi yang sudah disampaikan kepada orang lain. c. Beri klien kesempatan untuk berkonsenterasi. d. Beri reinforcement

79

Hari tanggal

Diagnosa Keperawtan Tujuan Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan TUPEN IV : Setelah 1 x interaksi, klien mendapat dukungan dan dapat

Perencanaan Tindakan 4. Tingkat keterlibatan keluarga. a. Kaji persepsi keluarga terhadap kejadian situasi yang menjadi faktor pencetus. b. Kaji pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien dengan kerusakan komunikasi verbal. c. Identifikasi kemampuan dan keterlibatan keluarga dalam upaya perawatan klien. d. Beri informasi tentang kondisi klien kepada keluarganya. e. Dorong keluarga untuk menjaga dan mempertahankan interaksi dengan klien secara tepat.

TT

perubahan konsep diri memanfaatkan dukungan keluarga dalam perawatan dirinya : a. Klien mendapat dukungan keluarganya selama dalam perawatan. b. Keluarga mengunjungi klien secara teratur. c. Klien mampu mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. d. Keluarga mampu

80

menjelaskan kembali cara merawat klien dengan kerusakan komunikasi verbal.

f. Jelaskan pentingnya keterlibatan

Widayanto

81

Tabel 3.7 Catatan Perkembangan pada klien Ny. Y dengan diagnose Keperawatan Resiko Bunuh Diri di Ruang Teratai IRNA IV RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hari Tanggal Kamis 31 Mei 2012 Resiko Bunuh Diri berhubungan dengan stress psikis TUK I Kamis 31 Mei 2012 jam 07.00 WIB Membina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik. 1. Menanyakan nama lengakap klien dan nama panggilan yang disukai klien. 2. Memperkenalkan diri dan tujuan. 3. Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai 4. Membuat kontrak dan tunjukkan sikap jujur. 5. Memberi perhatian kepada Kamis, 31 Mei 2012 jam 07.30 WIB S : Klien mengatakan Selamat pagi juga mas, nama saya Ny.Y panggil saja saya Y. O : - Kontak mata kurang Klien mau berjabat tangan. Klien menunjukkan respon positif. Klien mau duduk berdampingan Diagnosa keperawatan Tindakan Evaluasi

82

klien. 6. Menanyakan masalah yang dihadapi klien. 7. Mendengarkan dengan penuh perhatian saat klien bercerita.

A : TUK I tercapai BHSP terjalin Klienmau berjabat tangan Klien mau duduk berdampingan. P : Lanjutkan TUK II

Widayanto

Widayanto

83

Hari, tanggal Kamis, 31 Mei 2012

Diagnosa Keperawatan

Tindakan

Evaluasi

Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan keinginan untuk mati TUK II

Kamis, 31 Mei 2012 Jam 09.00 WIB

Kamis, 31 Mei 2012 Jam 10.00 WIB

a. Menjauhkan klien dari benda-benda S : Pasien mengtakan iya mas saya yang dapat membahayakan b. Menempatkan klien diruang yang tenang perawat. c. Mengawasi klien secara ketat. dan selalu terlihat oleh tidak mau bunuh diri, Saya aja tidak bisa marah, saya malah takut. O : - Kontak mata kurang Pasien mau mendengarkan apa yang dikatakan perawat Widayanto Pasien kooperatif

A : TUK II tercapai Klien tau apa yang harus dijauhinya P : Lanjut TUK III Kliendapat mengungkapkan seluruh perasaannya.

Widayanto

84

Hari, tanggal

Diagnosa Keperawatan

Tindakan

Evaluasi

Kamis, Resiko bunuh diri berhubungan 31 Mei dengan menyatakan keinginan 2012 untuk mati TUK III

Kamis, 31 Mei 2012 Jam 11.00 WIB a. Mengeksplor keluhan yang dirasakan klien b. Mendorong klien untuk selalu berfikir positif. Jam 12.15 WIB c. Melakukan terapi ECT ke II d. Memberikan obat injeksi Diazepam 1 ampul secara im di paha kanan e. Memberikan obat injeksi Lodomer 1 ampul secara im di paha kiri. Jam 17.00 WIB f. Memberikan obat oral Risperidone

Kamis, 31 Mei 2012 Jam 12.30 WIB S : Pasien mengatakan pengen pulang kangen kepada anak dan suaminya. O : - Kontak mata kurang Pasien kooperatif Pasien mampumengungkapkan perasaannya Respirasi klien dalam rentan normal 24 x permenit Nandi klien dalam batas norma; 88 x permenit Klien sudah tidak mengalami kejang A : TUK III teratasi Klien mampu mengungkapkan

85

perasaannya P : lanjut TUK IV Widayanto Klien dapat meningkatkan harga dirinya

Widayanto

86

Hari, tanggal Jumat 1 Juni 2012

Diagnosa Keperawatan

Tindakan Jumat 1 Juni 2012 Jam 09.15 WIB a. Membantu klien mengatasi keputusasaannya b. Mengkaji sumber-sumber internal klien c. Membantu klien untuk melakukan kegiatan yang bisa dilakukan. Jam 10.00 WIB d. Membantu melakukan terapi ECT ke III e. Mengevaluasi terapi ECT -

Evaluasi Jumat 1 Juni 2012 Jam 10.15 WIB S : - Klien mengatakan hal yang paling senang dilakukan adalah bernyanyi Klien mengatakan hal yang paling tidak disukai yaitu jahat, contohnya coret-coret tembok, nakal. Klien mengatakan kegiatan yang masih bisa saya lakukan yaitu bersih-bersih, menyapu. O : - Kontak mata kurang Klien terlihat gelisah Nafas klien dalam batas normal 22 x permenit

Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyataka keinginan untuk mati TUK IV

Widayanto

Nadi klien 88 x permenit Klien terlihat tertidur dikamar

87

dengan restrain. A : TUK IV tercapai sebagian Klien belum mampu meningkatkan harga dirinya P : Lanjutkan TUK V Klien dapat menggunakan koping yang adaptif

Widayanto

88

Hari, tanggal Sabtu, 2 Juni 2012

Diagnosa Keperawatan

Tindakan

Evaluasi

Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan untuk mati TUK V

Sabtu, 2 Juni 2012 Jam 09.30 WIB a. Mengidentifikasi / mengeksplor pengalaman-pengalaman klien yang menyenangkan b. Membantu mengenali hal-hal yang klien cintai dan sayangi c. Memberikan dorongan untuk cepat sembuh

Sabtu, 2 Juni 20132 Jam 10.00 WIB S : Klien mengatakan pengalaman yang menyenangkan yaitu saat suami saya pergi ke masjid dan pulang membawa makanan, rokok. Klien mengatakan orang yang sangat klien sayangi yaitu suami dan kedua anaknya, dan semua saya sayangi.

Widayanto

Klien mengatakan ingin bertemu dengan saudaranya yang berada di Jakarta.

O : - Klien merasa lega setelah berbincang- bincang Klien terlihat mondar-mandir keluar masuk kamar Komuniksi klien masih ada

89

flight of idea Kontak mata klien kurang Klien tidak bisa mengungkapkan kembali apa yang telah klien katakana. A : TUK V teratasi sebagian Klien belum bisa menggunakan koping yang adaptif secara sempurna. P : Lanjut TUK VII Berbincang-bincang tentang obat

Widayanto

90

Hari, tanggal Sabtu, 2 Juni 2012

Diagnosa Keperawatan

Tindakan

Evaluasi

Resiko bunuh diri berhubungan dengan menyatakan untuk mati TUK VII

Sabtu, 2 Juni 2012 Jam 17.15 WIB a. Klien dapat menggunakan obat dengan baik dan benar. b. Klien dapat mengetahui indikasi dan kontra indikasi obat yang dikonsumsi. c. Klien dapat menggunakan obat tepat waktu

Sabtu, 2 Juni 2012 Jam 17.30 WIB S : Klien mengatakan telah mengerti obat yang diminumnya Klien mengatakan tidak mau putus minum obat Klien mengatakan kalau dirumah klien selalu teratur minum obat O : - Klien terlihat kooperatif Kontak mata kurang Klien mampu mengulang apa yang telah perawat katakana

Widayanto

A : TUK III Klien mampu menggunakan obat dengan baik

Widayanto

91

Tabel 3.8 Catatan Perkembangan pada Klien Ny. Y dengan diagnose Keperawatan Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran di Ruang Teratai IRNA IV RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Hari, tanggal Jumat 1 Juni 2012 Gangguan presepsi sensori : Halusinasi berhubungan dengan stress psikis Jumat, 1 Juni 2012 Jam 07.00 WIB a. Menanyakan Isi halusinasi b. Menanyakan Waktu muncul halusinasi c. Menanyakan Frekuensi terjadinya halusinasi d. Menanyakan Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi e. Menanyakan Respon jika terjadi halusinasi Jumat, 1 Juni 2012 Jam 07.30 WIB S : Klien mengatakan sering mendengar bisikan suara suruhan kesini-kesini, waktunya saat saya sendiri mas, Suara timbulnya tidak tentu, jika mendengar itu saya merasa takut mas. O : Klien terlihat takut saat berbincangbincang tentang halusinasinya Klien kooperatif Kontak mata klien kurang Diagnosa Keperawatan Tindakan Evaluasi

A : TUK II tercapai Klien mampu mengidentifikasi halusinasi P : Lanjutkan TUK III

92

Cara baru untuk memutus halusinasi

Widayanto

Widayanto

93

Hari, tanggal Sabtu, 2 Juni 2012

Diagnosa Keperawatan

Tindakan

Evaluasi

Gangguan presepsi sensori : halusinasi berhubungan dengan stress psikis

Sabtu, 2 Juni 2012 Jam 07.00 WIB a. Mengobservasi Klien b. Menemani klien makan c. Memberikan obat oral Resperidone dan Depakote d. Mendiskusikan cara baru untuk memutus halusinasi e. Membantu klien untuk memilih dan melatih cara baru memutus halusinasi f. Memberi kesempatan klien untuk melakukan cara baru mengendalikan atau memutus halusinasi yang telah dipilih.

Sabtu, 2 Juni 2012 Jam 07.30 WIB S : Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara bisikan lagi Klien mengatakan memilih menyapu dan berdoa O : Kontak mata Ada Klien terlihat sudah tidak takut lagi Klien kooperatif

A : TUK III tercapai

P : Pertahankan Intervensi

Widayanto

Widayanto

94

Hari, tanggal Jumat 1 Juni 2012

Diagnosa Keperawatan

Tindakan Jumat 1 Juni 2012 Jam 16.00 WIB a. Mengkaji kemampuan dalam menginterprestasikan, pesan pembicaraan orang lain b. Mengkaji kemampuan klien menangkap dan menerima isyarat non verbal dari lawan bicara c. Membantu mengidentifikasikan pesan yang diterima d. Membantu klien memperbaiki interprestasi yang salah e. Kuat dan ulang pesan yang diberikan

Evaluasi Jumat 1 Juni 2012 Jam 16.30 WIB S : Klien mengatakan Sekarang saya mengerti dan ingat mas apa yang kita bicarakan tadi tentang apa O: Klien mau berbicara Klien terlihat senang Klien masih ingat apa yang telah dibicarakan tadi A : TUPAN II tercapai P : Lanjutkan TUPAN III Mendelegasikan keperawat bangsal

Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan konsep diri TUPEN II

Widayanto Widayanto

You might also like