Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Salah satu masalah fisiologis yang dapat terjadi pada anak (bayi) mulai dari seminggu pertama kehidupan adalah Gastroesophageal Reflux Disease ( GERD ) Menjadi sangat penting karena penyakit ini tidak dapat sembuh sendiri dan membutuhkan treatment.
Pada bayi, gejala penyakit terjadi pada 85% pasien selama seminggu pertama kehidupan,
Insiden rendah terjadi pada anak umur 1-12 tahun Meningkat kejadiannya hingga berumur 16-17 tahun.
DEFINISI
ANAMNESIS
Pada tahun 1993 dan 1996, Orenstein merumuskan sebuah kuisioner klinis sebagai metode sederhana untuk mengidentifikasi anak dengan GERD
Question Points
1. How often does the baby usually spit up? 1 to 3 times per day (1) 3 to 5 times per day (2) >5 times/day (3) 2. How much does the baby usually spit up? 1 teaspoonful to 1 tablespoonful (1) 1 tablespoonful to 1 ounce (2) >1 ounce (3) 3. Does the spitting up seem to be uncomfortable for the baby? 2 4. Does the baby refuse feeding even when hungry? 1 5. Does the baby have trouble gaining enough weight? 1 6. Does the baby cry a lot during or after feeding? 3 7. Do you think the baby cries or fusses more than normal? 1 8. How many hours does the baby cry or fuss each day? 1 to 3 hours 1 >3 hours 2 9. Do you think the baby hiccups more than most babies? 1 10. Does the baby have spells of arching back? 2 11. Has the baby ever stopped breathing while awake and struggling to breathe or turn blue or purple? 6
Maximum total score 25. Score >7, sensitivity: 74% and specificity: 94%
1. Seberapa sering bayi gumoh biasanya? 1 sampai 3 kali per hari (1) 3 sampai 5 kali per hari (2) > 5 kali / hari (3) 2. Berapa bayi biasanya gumoh? 1 sendok teh untuk 1 sendok makan (1) 1 sendok makan untuk 1 ons (2) > 1 ons (3) 3. Apakah saat meludah bayi tampak tidak nyaman? 2 4. Apakah bayi menolak makan bahkan ketika lapar? 1 5. Apakah bayi mengalami kesulitan menaikkan berat badan? 1 6. Apakah bayi banyak menangis selama atau setelah makan? 3 7. Apakah Anda pikir bayi menangis atau rewel lebih dari normal? 1 8. Berapa jam bayi menangis atau rewel setiap hari? 1 sampai 3 jam (1) > 3 jam (2) 9. Apakah Anda pikir bayi memutuskan untuk tinggal lebih dari kebanyakan bayi? 1 10. Apakah bayi pernah melengkungkan punggungnya secara tiba-tiba? 2 11. Apakah bayi pernah berhenti bernapas saat terjaga dan berjuang untuk bernapas atau membiru atau ungu? 6 Maksimum total skor 25. Skor> 7, sensitivitas: 74% dan spesifisitas: 94%
PEMERIKSAAN FISIK
Peran utama dari mengetahui riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik dalam evaluasi GERD adalah untuk mengeliminasi kemungkinan penyakit lain dengan gejala yang sama dan untuk mengidentifikasi
komplikasi GERD
Sindrom Sandifer relatif tidak umum, yang sering salah diagnosis sebagai spastic torticollis.
Pada balita dan anak-anak yang lebih tua, regurgitasi yang berlebihan dapat
mengakibatkan masalah gigi signifikan disebabkan oleh efek asam pada enamel gigi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tujuan :
pH monitoring
Tujuan : mendiagnosa efek GERD, menentukan efektivitas obat yang diberikan
Esofageal Manometer
Tujuan : Menilai peristaltik esophagus dan LES (Lower esophageal sphincter).
PATOGENESIS
Gastroesophageal reflux
Proses fisiologis normal beberapa kali sehari : bayi, anak dan dewasa yang sehat.
Berlangsung < 3 menit, setelah makan, dan menyebabkan beberapa gejala / tanpa gejala.
Penyebab GER
relaksasi sementara sfingter esofagus bawah / inadekuatnya adaptasi tonus sfingter terhadap perubahan tekanan
abdominal.
Kemungkinan terjadinya refluks juga dipermudah oleh memanjangnya waktu pengosongan lambung.
Meskipun dilaporkan bahwa tekanan intraabdominal yang meninggi dapat menyebabkan refluks, tetapi
Isi lambung refluks esofafus / orofaring menimbulkan gejala patologis di esofagus maupun
frekuensi refluks
asiditas lambung
pengosongan lambung mekanisme klirens esofagus,
Proporsi minor episode refluks tekanan sfingter esofagus bawah gagal meningkat
saat peningkatan mendadak tekanan intraabdominal tekanan sfingter esofagus bawah saat istirahat berkurang dalam
Perubahan pada beberapa mekanisme proteksi memungkinkan refluks fisiologis / GER GERD
klirens dan pertahanan refluks yang tidak memadai lambatnya pengosongan lambung kelainan pada pemulihan dan perbaikan epitel menurunnya reflex protektif neural pada saluran aerodigestif
GEJALA KLINIS
Tangisan khas atau tidak khas / gelisah Apnea / bradikardi Kurang nafsu makan Peristiwa yang mengancam nyawa/ALTE (Apparent Life Threatening Event) Muntah Mengi (wheezing) Nyeri perut / dada
Stridor Berat badan atau pertumbuhan yang buruk (failure to thrive) Pneumonitis berulang Sakit tenggorokan Batuk kronis Waterbrash Sandifer sindrom (yaitu, sikap dengan opisthotonus atau torticollis) Suara serak / laringitis
Semua yang diatas + heartburn dan riwayat muntah, regurgitasi, gigi tidak sehat, dan mulut berbau (halitosis).
DIAGNOSIS BANDING
Hiatus Hernia Kelainan anatomi dimana terdapat bagian dari lambung menonjol melalui diafragma masuk ke rongga thoraks. Akhalasia Merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya relaksasi esophagus terminal. Spasme esophagus dapat menimbulkan sumbatan partial pada daerah perbatasan gaster-esophagus. Stenosis pylorus hipertrofi kongenital Suatu kelainan yang terjadi pada otot pylorus yang mengalami hipertrofi pada lapisan sirkuler sehingga menyebabkan penyempitan pada pylorus. Terdapat muntah yang projektil terjadi pada umur lebih dari 1 minggu dan semakin sering.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa Obat penekan asam lambung berguna dalam mengobati esofagitis yang disebabkan oleh refluks asam, bisa digunakan sebagai terapi tunggal maupun kombinasi dengan agen prokinetik. Antagonis reseptor H2 (ranitidine, cimetidine, famotidine,nizatidine) atau Proton Pump Inhibitors (omeprazole, esomeprazole, lansoprazole) Cisapride atau Metoclopramide
Antagonis Reseptor H2 - Menghambat sekresi asam yang dihasilkan oleh reseptor histamin, tapi tidak memiliki efek pada sekresi asam yang dihasilkan oelh asetilkolin atau gastrin.
DOSIS
Proton Pump Inhibitors Pada anak dengan esofagitis kronik dan berat Kecuali Pantoprasol, rabeprasol, dan esomeprasol. Menghambat sekresi asam tanpa memandang apakah distimulasi oleh histamine, asetilkolin, atau gastrin. Karena dinonaktifkan oleh asam lambung, sehingga diformulasi dengan enteric coating, sehinga utuh melewati
Sukralfat
Suatu kompleks aluminium dari sucrose sulfat yang terikat pada dan melindungi mukosa esofagus. Efikasi obat ini pada anak-anak yang mengalami refluks estrofageal belum diketahui dengan pasti. Obat ini tidak dibenarkan penggunaan pada bayi dan anak.
Promotilitas
Cisapride tidak dianjurkan digunakan rutin karena mengancam jiwa -> penyebab aritmia.
Metoclopramide -> antagonis dopamin -> meningkatkan tekan LES -> dose related + meningkatkan pengosongan lambung > memperbaiki gejala.
Untuk kedua jenis obat diatas: (!) Hati-hati dengan efek samping ekstra-piramidal -> gangguan pergerakkan otot. (Metoclopramide lebih sering)
NON MEDIKA-MENTOSA
Cara menyusui : 1. Bayi hanya menetek pada satu payudara sampai habis. 2. Biarkan bayi terus menghisap (walaupun payudara telah kosong) sampai bayi tertidur. Selama bayi mengisap payudara, gerakan mengisap lidah bayi merupakan trigger terhadap kontraksi lambung, sehingga refluks tidak akan terjadi. 3. Hindari perlakuan yang kasar atau tergesa-gesa atau perlakuan yang tidak perlu. 4. Setelah menyusui, bayi jangan langsung ditidurkan. Bayi baru ditidurkan dengan posisi kepala lebih tinggi dan miring ke sebelah kiri, paling cepat setengah jam setelah menyusu atau minum susu formula. 5. Hindari paparan asap rokok dan konsumsi kopi pada ibu (caffein yang berlebihan pada ibu mempengaruhi terjadinya GERD pada bayi). 6. Hindari pemakaian baju yang ketat.
Penambahan agen pengental seperti beras sereal pada susu formula tidak mengurangi durasi pH < 4 (index refluks) yang terukur pada saat monitoring pH esofagus, tetapi bisa menurunkan frekuensi dari kejadian regurgitasi.
NON-MEDIKAMENTOSA
Perubahan posisi
Terapi Bedah:
Beberapa teknik pembungkusan lambung: Laparosopic Nissen Fundoplication Thal fundoplication Toupet fundoplication Watson fundoplication
Biopsi endoskopi bermanfaat untuk menemukan adanya esofagitis dan untuk menyingkirkan penyebab lain yang menimbulkan muntah dan tidak bertambahnya berat badan.
Untuk meningkatkan asupan kalori pada bayi dilakukan dengan meningkatkan densitas formula, tube nasogastrik atau transpilorik.
Terapi bedah jarang dilakukan. Follow-up diperlukan untuk memastikan penambahan berat badan yang adekuat.
Intervensi awal dari perubahan pola hidup, menghindari faktor pencetus, ditambah penggunaan terapi farmakologi selama 2-4 minggu
Jika tidak ada perbaikan, maka selanjutnya anak bisa ditangani oleh ahli gastroenterologi untuk biopsi dengan endoskopi saluran cerna atas.
relaps mungkin akan muncul setelah terapi dan memerlukan terapi medis yang lebih lama.
Benigna
Resiko jangka panjang meningkat GER persisten periode akhir terapi agen anti sekretori.
Kasus GERD dengan komplikasi (striktur, aspirasi, penyakit saluran nafas, Barrett esophagus)
terapi pembedahan. Prognosis untuk pembedahan biasanya baik. Namun, mortaliti dan morbiditi tinggi pada pasien pembedahan dengan masalah medis yang kompleks.
Pada > 1000 laparoskopi Nissen fundoplication ( > 10 tahun ) bayi & anak baik, 4% angka kegagalan.
Studi manfaat pembedahan berhubungan dengan refluks pada anak 1-4 tahun. Pada anak yang lebih tua dengan pengalaman gagal berkembang meningkatkan angka rawat inap yang berhubungan dengan refluks setelah pembedahan.
Kebanyakan pasien memiliki kemungkinan serius terhadap morbiditas dan harapan hidup yang pendek.
Sebuah studi pada 46 bayi yang diperiksa 5 tahun setelah Nissenfundoplication ditemukan 24% meninggal setelah gangguan medis lainnya. 74% tidak terdapat gejala berulang, 12% membutuhkan operasi atau fundoplication berulang, dan 45% mengalami komplikasi setelah operasi.
Laporan lain, 109 anak yang menjalani prosedur Nissen or Boix-Ochoa antirefluks follow-up selama 10 tahun refluks rekuren pada 20% pasien.
TERIMA KASIH