Professional Documents
Culture Documents
Dr. Sutyarso, M.Biomed Bagian Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
7/11/2013 sty 1
Perkembangan Ilmu
Ilmu dapat berkembang karena dua hal
1. Metode Berfikir, dan 2. Metode pengamatan (observasi)
Metodologi Penelitian sebgai ILMU; kumpulan berbagai cara/metode berfikir dan pengamatan
7/11/2013
sty
FILSAFAT ILMU
YUNANI KUNO (3SM-6M) FILSAFAT ABAD TENGAH (14-15M) THEOLOGI
ABAD MODERN 1. Renaissance (15M) Abad 19 2. Rasionalisme: *Empirisme *Kritisisme *Positivisme ABAD CONTEMPORER *FENOMENOLOGIS *STRUKTURALISME
MITOSLOGOS
FILSAFAT AGAMA
FILSAFAT
BERBAGAI MACAM DEFINISI ILMU KEDOKTERAN FILSAFAT ILMU: *ONTOLOGI *EPISTEMOLOGI *AKSIOLOGI
sty
MAZHAB MARBURG (M Cohen, 1842-1918) POSITIVISME (August Comte, 1798-1857) EMPIRISME (J Locke, 1632-1704; D Hume, 1711-1776)
FENOMENOLOGIS
sty
Khasanah
Dunia Rasional
Ramalan
Ilmu
Dunia Empiris
(Hipotesis)
Pengujian
METODE PENELITIAN
sty 8
7/11/2013
RISET-RISET PARSIAL OLEH DOSEN DILAKUKAN KAJIAN UNTUK MEMPEROLEH PRODUK RISET MEDIK YANG UNGGUL
Strategi FK-Unila
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mengembangkan dan memfasilitasi program dan pelaksanaan riset multidisiplin unggulan Fakultas Mengembangkan penelitian kolaboratif dengan institusi penelitian, pemerintah, dan industri. Memotivasi dan memfasilitasi kegiatan seminar, konferensi atau workshop bertaraf nasional dan internasional. Memotivasi dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal internasional dan nasional terakreditasi. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian. Memfasilitasi penelitian yang berpotensi mendapatkan HaKI. Mendorong didirikannya Program Pascasarjana. Mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Pada penghujung abad 17 muncul Revolusi Ilmiah yang dipelopori oleh Ilmuwan dan Filsuf EMPIRIS Ilmu pengetahuan (IP) tidak lagi se mata-mata mengandalkan AKAL dan PENALARAN murni (reasoning) yang tidak bergantung pada PENGALAMAN DAN EKSPERIMEN IP menggunakan metode ilmiah yaitu proses bertahap yang bergerak maju dari teori menuju konklusi
7/11/2013 sty 13
Kebenaran yang dihasilkan melalui PENALARAN, LOGIKA, TRADISI, DAN OTORITAS ILMU diterima jika telah dilakukan CEK dan RICEK dengan:
Observasi sistematis Pengukuran atau Eksperimentasi
Ilmu empiris ditandai oleh metode induktif (bertolak dari pengamatan particular/ tunggal, yaitu hasil observasi dan ekspe-rimen, untuk dibuat kesimpulan yang bersifat umum seperti hipotesis dan atau teori.
7/11/2013 sty 14
Bagi penganut EMPIRIS-POSITIVIS, metode induksi merupakan kriterium demarkasi antara ILMIAH dan NONILMIAH Rasionalisme menyatakan tidak akan ditemukan pengetahuan yang pasti secara mutlak dalam pengalaman inderawi, melainkan harus dicari dalam alam pikiran(DEDUKSI) INDUKSI: dari hal-2 KHUSUS ke UMUM DEDUKSI: dari UMUM ke KHUSUS
7/11/2013 sty 15
2. Teori apapun tidak memiliki dan tidak akan pernah memiliki kebenaran mutlak. Pengetahuan bersifat NISBI dan DINAMIS, bukannya MUTLAK dan STATIS. 3. Teori untuk dikatakan ILMIAH tidak hanya harus siap diuji (testable), tetapi juga siap disalahkan (falsiable), artinya hipotesis hrs dikemukakan dan dinyatakan dengan JELAS, TERBUKA untuk dilakukan KRITIK secara TAJAM. Teori itu makin kuat jika berkali-kali diuji dengan keras dan mampu lulus dari falsifikasi..
7/11/2013 sty 17
Teori adalah hipotesis empiris dan selamanya harus terus menerus dicari kesalahannya (falsifikasi) dan disingkirkan kesalahannya itu (error elimination), sehingga menghasilkan hipotesis baru, dan hipotesis baru diuji kebenarannya melalui riset empiris berikutnya.???? 4. Replikasi penelitian hendaknya tidak terjerumus kepada redundansi verifikasi atau konfirmasi teori yang tidak menumbuhkan pengetahuan baru, melainkan lebih ditujukan untuk menyanggah atau falsifikasi sehingga diperoleh teori yang lebih kuat
7/11/2013 sty 18
ILMU
????? Manusia Mulai BERFIKIR ????? (Pendekatannya melalui Metode Ilmiah produknya ILMU
ILMU adalah pengetahuan yang diperoleh dengan Metode Ilmiah ILMU termasuk pengetahuan (Knowledge) PENGETAHUAN diperoleh tidak dengan Metode tertentu
Hakekat Kegiatan Ilmu : Menyusun Teori, Hukum, Dalil, Kaidah yang relatif benar dan berlaku umum untuk suatu Kemanfaatan atau penyelesaian masalah tertentu
7/11/2013 sty 19
Pendapat EINSTEIN Ilmu dimulai dengan FAKTA*, diakhiri dengan FAKTA pula, apapun yang disusun di antara kedua FAKTA tersebut.
*)Fakta: empiris, normatif
BERFIKIR ILMIAH (Metode ilmiah) RASIONALISME (Deduksi) EMPIRISME/FAKTA (Induktif) (Kualitatif, Kuantitatif)
7/11/2013 sty 21
POSTULAT ILMU
1. Benda empiris mempunyai kesamaan/perbedaan timbul klasifikasi 2. Benda empiris relatif tidak berubah dalam waktu tertentu, dan dapat dihitung; timbul matematika/statistika 3. Fenomena/gejala bukan kejadian kebetulan, tetapi merupakan SEBAB-AKIBAT; timbul probabilitas/kemungkinan/peluang
7/11/2013
sty
22
KETERBATASAN ILMU
1. Ilmu terbatas pada obyek/kejadian yang bersifat empiris (dapat ditangkap oleh pancaindera) 2. Jadi; Tuhan, surga, neraka dst, adalah gaib (harus diyakini) 3. Filsafat : cinta kearifan dan kebenaran
7/11/2013
sty
23
SIFAT ILMU
TERBUKA (open):
Siapa Waktu tempat
BENAR (valid):
Instrumen
DIPERCAYA (reliable)
Teknik pengukuran
7/11/2013 sty 24
ILMU TUNTUTLAH ILMU, SESUNGGUHNYA MENUNTUT ILMU ADALAH UPAYA MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH, DAN MENGAJARKANNYA KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK MENGETAHUINYA ADALAH SODAQOH, SESUNGGUHNYA ILMU PENGETAHUAN MENEMPATKAN ORANGNYA DALAM KEDUDUKAN TERHORMAT DAN MULIA. ILMU PENGETAHUAN ADALAH KEINDAHAN BAGI AHLINYA DUNIA DAN AKHERAT (Alhadits-Qudsi)
ETIKA ILMUWAN JANGANLAH KALIAN MENUNTUT ILMU UNTUK MEMBANGGAKANNYA TERHADAP PARA ULAMA (Orang berilmu), DAN UNTUK DIPERDEBATKAN DI KALANGAN ORANG-ORANG BODOH, JANGAN PULA MENUNTUT ILMU UNTUK PENAMPILAN DALAM MAJELIS DAN UNTUK MENARIK PERHATIAN ORANG-ORANG KEPADAMU. BARANG SIAPA SEPERTI ITU MAKA BAGINYA NERAKA.NERAKA (Alhadist-Qudsi)
7/11/2013 sty 25
Ke Slide 2
LOGIKA SAIN
7/11/2013
sty
26
PENELITIAN
Adalah mencari hal-hal yang belum diketahui (research is the repeated search to the unknown) Kebergantungan hubungan sebab-akibat disebut HIPOTESIS (bila belum diuji kebenarannya) atau TESIS (bila telah diuji kebenarannya) SEBAB merupakan variabel BEBAS (independent); AKIBAT merupakan variabel bergantung (dependent)
7/11/2013 sty 27
7/11/2013
sty
28
PROSEDUR PENELITIAN
TEORI, HUKUM, DALIL
Studi Pendahuluan
Merumuskan masalah dan tujuan
MERUMUSKAN HIPOTESIS
MEMILIH PENDEKATAN (METODE PENELITIAN) MENENTUKAN VARIABEL
MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN MENGUMPULKAN DAN ANALISIS DATA MEMBUAT KESIMPULAN dan LAPORAN
sty
7/11/2013
29
METODE ILMIAH
KRITERIA METODE ILMIAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. Berdasarkan pada fakta Bebas dari prasangka Menggunakan prinsip-2 analisa Menggunakan ukuran obyektif Menggunakan hipotesis Menggunakan teknik-2 kuantitatif
7/11/2013
sty
30
7/11/2013
sty
31
B. MEMPUNYUAI FISIBILITAS
1. Data/informasi harus tersedia 2. Biaya dan waktu, cukup 3. Alat, bahan, dan metode harus tersedia
7/11/2013 sty 32
7/11/2013
sty
33
SUMBER MASALAH
1. Kepekaan peneliti menangkap fenomena problematik 2. Kesiapan peneliti 3. Ketekunan peneliti 4. KEPUSTAKAAN 5. FORUM ILMIAH 6. Pengalaman pralitik
7/11/2013 sty 34
7/11/2013
sty
35
7/11/2013
sty
36
Studi Pendahuluan
MANFAAT
1. Memperjelas masalah 2. Menjajagi kemungkinan dilanjutkannya penelitian 3. Mengetahui informasi peta permasalahan CARA MELAKSANAKAN STUDI PENDAHULUAN 1. Membaca literatur 2. Berkonsultasi dengan nara sumber (expert) 3. Meninjau ke tempat peneltian
sty 38
7/11/2013
MERUMUSKAN TOPIK/JUDUL
SINGKAT, SPESIFIK DAN JELAS; MENGGAMBARKAN POKOK BAHASAN DAN BERSIFAT INDIKATIF MENCAKUP SIFAT/JENIS PENELITIAN, OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN
7/11/2013
sty
39
MERUMUSKAN TUJUAN
TUJUAN PENELITIAN DINYATAKAN DALAM/DENGAN KALIMAT PERNYATAAN (BENTUK DEKLARATIF) TUJUAN LEBIH SPESIFIK ATAU KONGKRIT DIBANDINGKAN DENGAN PERUMUSAN MASALAH YANG MASIH BERSIFAT ABSTRAK
7/11/2013
sty
40